Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risha Aisyah
"Taman kota sebagai bagian dari ruang terbuka publik, memiliki peran penting dalam menyelaraskan pola kehidupan kota yang sehat. Taman kota memiliki fungsi ganda yaitu fungsi sosial dan fungsi estetika, yang memberikan manfaat yaitu sebagai wadah aktivitas sosial, paru-paru kota, dan juga memperindah wajah kota. Kebayoran Baru merupakan kota taman (Garden City) pertama di Indonesia yang dirancang oleh arsitek lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas taman kota di Kecamatan Kebayoran Baru, baik sebagai fungsi sosial maupun sebagai fungsi estetika serta untuk melihat hubungan kualitas taman kota dengan karakteristik lokasi pelayanan publik, yang dilihat dari locational efficiency, locational accessibility, dan personal accessibility dari taman tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan keruangan.
Hasil penelitian didapatkan kualitas taman kota sebagai ruang publik di Kecamatan Kebayoran Baru, sebagian besar memiliki kualitas fungsi sosial dan kualitas fungsi estetika yang termasuk kategori sedang. Hubungan kualitas taman kota dengan karakteristik lokasi pelayanan publik beragam. Hal ini disebabkan kualitas fungsi sosial juga terpengaruh dari kualitas fungsi estetikanya. Namun, kualitas fungsi estetika yang baik saja tidak cukup untuk menjadi penentu keberhasilan taman sebagai fungsi sosial, apabila tidak disertai dengan lokasi yang efisien dan mudah dicapai oleh pengguna ruang publik.

As a part of public open space, city parks have an important role in aligning the pattern of a healthy city life. City park has double functions those are social function and aesthetic function, which provide various benefits such as a place for doing social activities, city lungs, and also beautify the city faces. Kebayoran Baru is a first garden city in Indonesia who designed by local architect. This study aims to determine the quality of the city parks in the District of Kebayoran Baru, both as social function and aesthetic function, and also to see the correlations of city parks quality with characteristics of public services location, which is explored from ‘locational efficiency, locational accessibility, and personal accessibility’ of the parks. This research is a descriptive study using a spatial approach.
The study results showed the quality of city parks as public spaces in the District of Kebayoran Baru, mostly have quality both of the social function and aesthetic function are classified as moderate quality. The correlations between quality of city parks and characteristics of public services locations are diverse. This is due to the quality of social function was also detracted from the quality of aesthetic function. However, the good quality of aesthetic function alone is not enough to be a determinant of successful parks as social function, if not accompanied by an efficient location and easily accessible by public space users.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randhi Atiqi
"Pemodelan merupakan metode yang banyak digunakan untuk mendapatkan manajemen daerah aliran sungai (DAS) yang baik karena memungkinkan untuk dilakukan peramalan terhadap dampak-dampak yang mungkin akan terjadi. Model SWAT secara ekstensif telah digunakan di Amerika Serikat dan dunia internasional untuk mempelajari debit sungai, hasil sedimen, dan muatan nutrien. Penelitian ini dilakukan pada Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, dan Kali Angsana yang tersebar di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan Kota Depok.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil simulasi model SWAT terhadap persebaran konsentrasi nitrat dalam air sungai sehubungan dengan penggunaan tanah dan membuat simulasi persebaran konsentrasi nitrat dengan skenario wilayah permukiman mengalami perluasan sebesar 1,2% per tahun. Hasil simulasi model dikalibrasi dengan data konsentrasi nitrat hasil pengukuran langsung yang dilaksanakan pada bulan April 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SWAT dapat menghasilkan simulasi yang baik pada wilayah dengan topografi dan jenis tanah yang homogen, dan jenis penggunaan tanah yang berbeda. Selain itu, meluasnya wilayah permukiman akan meningkatkan konsentrasi nitrat dalam air sungai di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan.

Modelling approaches is widely used to get best management in watershed because it’s possibility to do forecasting of impacts could be happened in feature. SWAT model has been used extensively in USA and world to study run off, sediment yield, and nutrient load. This research is take place at Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, and Kali Angsana located in Kecamatan Bojongsari and Sawangan, Depok.
The objectives of this research are knowing how SWAT model performance to simulates nitrate concentration in river related with distinguish landuse and to make simulation nitrate concentration base on scenario residential area become larger 1,2% per year. Model is calibrated using observe nitrate concentration data which was taken from river in April 2013.
This research tells us that SWAT model can make good simulation in watershed with homogeneous topography, soil, and distinguish landuse. This research also tells us that hugging of residential area will cause increasing nitrate concentration in these rivers.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Mahardhika Machmud
"Penelitian ini membahas tentang sebaran gempa bumi merusak yang pernah terjadi di Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lampung Barat dari tahun 1900 hingga 2010 Sebaran dalam hal ini dilihat dalam sebaran daerah terdampak gempa bumi berupa intensitas kerusakan serta nilai Peak Ground Acceleration PGA pada setiap kejadian gempa bumi merusak yang terjadi Setelah itu akan dilihat pengaruh karakteristik wilayah seperti kelompok batuan jarak terhadap patahan dan lereng terhadap tingkat kerusakan di daerah terdampak gempa bumi merusak Gempa bumi merusak yang terjadi dari tahun 1900 hingga 2010 sebanyak 11 kali kejadian dan berasal dari pergerakan sesar aktif dimana sebagian besar berada pada wilayah pesisir sedangkan di Kabupaten Lampung Barat berada pada wilayah pegunungan yang dekat dengan Sesar Semangko dengan nilai PGA dominan 75 139 gals dan intensitas dominan antara VIII dan IX MMI yang didominasi pada kelompok batuan sedimen berada pada jarak 500 1000 m pada patahan dan kondisi lereng 2 15 dimana Terdapat kecenderungan tingkat kerusakan yang lebih besar pada daerah terdampak yang terdapat patahan patahan lokal di sekitarnya dan kondisi lereng yang berkisar antar 15 hingga 40 dimana potensi longsor sangat mungkin terjadi dan menambah tingkat kerusakan akibat bencana gempa bumi walaupun berada pada wilayah nilai PGA yang lebih tinggi.

This study discusses the distribution of destructive earthquakes that had been occurred in the provinces of Bengkulu and West Lampung regency from 1900 to 2010 Distribution in this case be seen in the distribution of earthquake affected areas such as the intensity of the damage and the value of Peak Ground Acceleration PGA at any damaging earthquakes that occurred After that will be the influence of regional characteristics such as rock group the distance to the fault and the slope of the extent of damage in the area affected by the destructive earthquake Damaging earthquakes that occurred from 1900 to 2010 as many as 11 times the incidence and comes from the movement of active faults which are mostly located in coastal areas while in the West Lampung regency located in the mountainous region near the Semangko fault with PGA values dominant are 75 139 gals and dominant intensity between MMI VIII and IX on the group of sedimentary rocks located at a distance of 500 1000 m from faults and slope conditions in which 2 15 which is likely that a greater level of damage in the affected areas contained fragments surrounding local and conditions of the slopes that range between 15 to 40 where the potential landslide is likely to occur and increase the level of damage caused by the earthquake in the region even located on higher PGA values English version of the abstract can be written here"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Hari Bakti
"Penyimpangan curah hujan merupakan salah satu indikator perubahan iklim di Indonesia., yang memiliki dampak negatif bagi sektor pertanian, khususnya tanaman tembakau. Mayoritas penduduk Temanggung adalah petani tembakau, yang mengalami kegagalan panen akibat penyimpangan curah hujan pada musim kemarau tahun 2010. Melalui analisis deskriptif keruangan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyimpangan curah hujan musim kemarau tahun 2010 dan kerentanan wilayah terhadap penyimpangan curah hujan di Kabupaten Temanggung. Penyimpangan curah hujan tahun 2010 ditentukan berdasarkan curah hujan rata-rata dasarian tahun 1996-2012, sedangkan kerentanan wilayah terhadap penyimpangan curah hujan musim kemarau ditentukan atas aspek tingkat keterpaparan, tingkat sensitivitas dan tingkat kapasitas adaptif dengan metode pembobotan.
Hasil analisis menunjukkan Penyimpangan curah hujan yang terjadi pada musim kemarau tahun 2010 di Kabupaten Temanggung jauh diatas normal (memiliki nilai penyimpangan sebesar 195%). Daerah yang memiliki penyimpangan paling tinggi berada pada Kecamatan Tlogomulyo. Nilai kerentanan wilayah terhadap penyimpangan curah hujan pada musim kemarau berkisar antara 8% sampai dengan 49% dengan memiliki pola keruangan semakin mendekati wilayah kaki Gunung Sindoro-Sumbing (semakin tinggi tempatnya), maka akan semakin besar nilai kerentanannya. Hal sebaliknya, apabila semakin menjauhi wilayah kaki Gunung Sindoro-Sumbing, maka nilai kerentanannya akan semakin rendah.

Deviation of rainfall is one of indicator climate change in Indonesia, which had a negative impact for the sector of agriculture, especially tembakau plants. Most of people in Temanggung work as tembakau farmer, which had a harvest failure cause of deviation of rainfall on dry season in 2010 in Temanggung. With spatial anallysise this studies will know about deviation of rainfall in 2010 and vulnerability of deviation of rainfall on dry season in 2010. Deviation of rainfall in 2010 will known with average of ten days rainfall in 1996-2012, and vulnerability of deviation of rainfall on dry season will known with eksposure, sensitivitas and adaptifity level with scoring metode.
The result of this studies show that deviation of rainfall on dry season in 2010 in Temanggung has far away with normal rainfall on dry season criteria (value of deviation is 195%). Region with highest value is Tlogomulyo subdistrict. Value of vulnerability of deviation of rainfall on dry season in Temanggung is 8% until 49% with spatial anallysise if region close with mount of Sindoro - Sumbing will have highest value vulnerability and the otherwise.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Santoso Fatchurrahman
"Jakarta dengan jumlah penduduk yang terus bertambah dan sebagian besar masih menggunakan air tanah dangkal sebagai sumber air bersih, menyebabkan terjadinya penggunaan air tanah berlebih sehingga terjadi penurunan kualitas air tanah. Kecamatan Kemayoran sebagai salah satu kecamatan di Jakarta yang memiliki tanggul pantai dan didominasi penggunaan tanah berupa permukiman mengalami penurunan kualitas air tanah. Tanggul pantai merupakan salah satu penyedia air tanah yang baik. Berdasarkan hal tersebut maka timbul pertanyaan mengenai bagaimana sebaran kualitas air tanah dangkal di DKI Jakarta dan hubungan kualitas air tanah dangkal dengan tanggul pantai. Dengan mengetahui jawaban pertanyaan maka dapat diketahui mengetahui kondisi sesungguhnya kualitas air tanah dangkal di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan data Cl- dan DHL yang diperoleh dari hasil survey lapang dengan data sekunder penggunaan tanah, curah hujan dan jenis batuan yang telah dikumpulkan sebelum ke lapangan. Dari kombinasi data primer dan sekunder tersebut diperoleh hasil penelitian, bahwa daerah tanggul pantai memiliki kecenderungan kualitas air tanah yang lebih baik. Kemudian ketika hal ini dihubungkan dengan penggunaan tanah, maka diperoleh hasil bahwa penggunaan tanah berupa permukiman teratur cenderung memiliki kualitas air tanah yang lebih baik.

Jakarta with a big increase number of population and most of the inhabitants are still using ground water for sources of clean water, causing too much ground water use that affect decrease water quality. Kemayoran as one of the district in Jakarta which has beachridge And also dominated by housing as land use also through decrease water quality. Beachridge is one of the good quality water supplier. Based on that reason, then rise a question about how water quality distribution in Jakarta and what the relation between water quality and beachridge. By knowing the answers of the question, can inform us about the real ground water quality condition in Jakarta. This research can be done by combine Cl- and TDS data that we get from land survey with secondary data that we get before we go to the field. From combining the data, we get that on housing land use have the preference of good water quality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Agung Wibowo
"Permasalahan longsor di Kecamatan Cicalengka sudah mendesak untuk ditangani. Tahun 2007 Kecamatan Cicalengka merupakan kecamatan dengan kejadian longsor terbanyak diantara seluruh kecamatan di Jawa Barat. Untuk menanggulangi permasalah longsor tersebut perlu dilakukan upaya identifikasi wilayah rentan longsor. Penelitian ini mengunakan permodelan SINMAP (Stability Index Mapping) untuk mengetahui wilayah rentan longsor di Kecamatan Cicalengka. Variabel yang digunakan berupa ketinggian dan penggunaan lahan diekstraksi dari peta RBI Indonesia skala 1:25000 sedang variabel lain berupa nilai kohesi tanah dan akar, sudut gesek tanah, transmisivitas air, dan effective recharge rate diperoleh dari studi literatur. Wilayah rentan longsor ditunjukkan dengan nilai SI (Stability Index). Hasil permodelan SINMAP menunjukkan 42,4% atau 3.610,84Ha wilayah Kecamatan Cicalengka termasuk dalam wilayah aman, kemudian 37,4% atau 3.184,3Ha adalah wilayah rentan, sisanya yaitu 17,3% atau 8.510,9Ha adalah wilayah sangat rentan.

Landslide activity in Cicalengka is urgent to solve, in 2007 landslide event in Cicalengka is the most often in Bandung. This research try to identify landslide area in Cicalengka using SINMAP method. SINMAP using digital elevation model (DEM), soil and root cohession, soil friction angle, hydraulic conductivity, hydraulic transmisivity, effective recharge rate value to analyze landslide area by creating hydrolic and topography model then give stability index value. Result of this reearch show that 42.448% or 3610.842Ha of area Cicalengka classified as safe area or low potential landslide then 37.415% or 3184.306Ha is susceptible area, and 17.304% or 8510.902Ha is very suscectible area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34040
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Larasati
"Waduk Gajah Mungkur merupakan bendungan dari sungai Bengawan Solo. telah mengalami sedimentasi yang bersumber dari daerah tangkapan waduk Gajah Mungkur. Fenomena degradasi tanah yang terjadi jika 'flax ' Jger diatasi, maka akan menimbulkan berkurangnya usia Waduk Gajah Mungkur. ual tersebut disebabkan karena daerah tangkapan air (catchmant area) waduk umumnya memiliki Wilayah yang berlereng terjal dan berbukit-bukit. Oleh karena itu perlu penanganan lebih lanjut, salah satunya dengan cara mengetahui Wilayah-Wilayah yang prioritas untuk dilakukan konservasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Wilayah prioritas konservasi tanah kiasaran dan pada tingkat kekritisan tanah menggunakan metode pembobotan dengan variabel yaitu erosi, vcetasi dan kelerengan. Nilai erosi didapat dengan menggunakanakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Wilayah prioritas konservasi tanah di Daerah Tangkapan Waduk terdapat empat sekala pr writas dia taranya prioritas I hingga III dan tidal; prioritas. Prioritas I terdapat Sub WAS AI ng Unggahan, Sub DAS Keduang, Sub DAS Solo Hulu, Sub DAS Temon, Su., DAS Wiromoko, Sub DAS Wuryantoro, sedangkan pada Wilayah d ngan prioritas II terdapat pada Sub DAS Alang Unggahan, Sub DAS Solo Hulu dan Sub DAS Wiromoko. Dan prioritas III terdapat pada selurh. Wilayah penelitian, kecuali pada Sub DAS Temon dan Wuryantoro.

Gajah Mungkur reseivoir is dam of Bengawan S010 river which is gt through sedimentation from the Gajah Mungkur catchment area. In case. land degradation that occurs in Gajah Mungkur resevoir must to solved, because it will cause a reduction in age of Gajah Mungkur reservoir. This phenomuon it mused by topographic characteristics of Gajah Munglalr catchm' nt al fa. Cousequently this phenomenon needs to have further handling, one of ther. is know the priority area of soil conservation. The aim of this research is to know the priority area of soil conservation based on soil critical level by using scoring method with erosion. vegetation and slope variable. The value of fusion is obtained by using USLE's method. There are four classification of priority in Gajah Mungkur catchment area. First priority are found if Alang Unggahan Watershed, Keduang Watershed, Solo Hulu Watershed, Term waerslied. W iromoko watershed, Wuryantoro Watershed. Second piority are iound in Alang Unggahan Watershed, Solo Hulu watershed and Wironoko Wat rshed. Third priority are found in the Whole of reseach area, except in Teon watershed and Wuryantoro Watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiana Ekaputri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34213
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Putri Utami
"Keterbatasan ruang yang ada di permukiman kumuh membuat pemukimnya terpaksa menggunakan ruang dan fasilitas yang tersedia secara bersama-sama. Hal ini memaksa terjadinya interaksi antar pengguna fasilitas umum secara intens dan rutin, sehingga pemaknaan fasilitas umum yang tumbuh dalam diri pemukim dapat berkembang, tidak lagi hanya sebatas fungsional semata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan geografi humanistik sebagai landasannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga hirarki pemaknaan yang timbul dalam penggunaan fasilitas umum di daerah penelitian yakni: (1) Makna fasilitas umum secara fungsional dimana terbentuk suatu teritori publik dalam penggunaan fasilitas umum yang bersifat temporer dan cenderung dibatasi oleh barrier fisik; (2) sebagai tempat interaksi sosial, dimana terbentuk suatu teritori sekunder yang bersifat temporer dan cenderung dibatasi oleh barrier sosial; (3) serta sebagai bagian dari identitas pemukim yang dibatasi oleh suatu teritori primer yang bersifat permanen yang dibatasi oleh barrier sosial dan juga barrier fisik. Pemaknaan terhadap suatu fasilitas umum sangat dipengaruhi oleh intensitas penggunaan/lama tinggal, dan juga keterlibatan peran dalam berinteraksi dengan sesama pengguna.

The limits of space on crowded area in slum environment, pushes its dwellers to use public facility together in their everyday life. This makes an opportunity of an intense social interaction between its users, which may increase the sense of public facility to not be used by its function only. This qualitative research is conducted by using a humanity geography approaches. The results show that there are type of sense of public facilities which can be emerged, those are: (1) functional, which tends to be bounded by public territory with (temporal) physical barrier, (2) public facility as social interaction which tend to be bounded by social barrier in a secondary territory; and (3) public facility as part of identity which tend to be bounded by a permanent territory. The sense of public facility is greatly depended by the intensity of usage and also deep involvement on a social interaction among its users.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rijali Isnain Haripa
"Kars Gunung Sewu adalah kawasan kars tropis dengan ciri ciri morfologi yang unik yaitu memiliki sinkhole atau dolina. Sinkhole atau dolina ini biasanya terbentuk akibat adanya amblesan. Kecamatan Ponjong, Rongkop dan Semanu yang berada di Kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah yang termasuk kawasan kars Gunung Sewu yang memiliki frekuensi bencana amblesan tanah yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik tanah sekitar amblesan di Kecamatan Ponjong, Rongkop dan Semanu dengan cara mengetahui bagaimana kondisi sifat fisik tanah pada amblesan yang terjadi di Kecamatan Ponjong dan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul dalam skala unit geomorfologi. Metode penelitian ini adalah dengan melakukan pemetaan titik amblesan, investigasi geoteknik seperti ketebalan tanah, dan drainase dan uji laboratorium untuk mengetahui sifat fisik tanah seperti index properties, permeabilitas, dan bulk density. Unit analisis yang digunakan adalah analisis unit geomorfologi. Amblesan yang ada di Kecamatan Ponjong, Rongkop dan Semanu berjumlah 41 titik dengan pembagian jenis amblesan lama dan amblesan baru. Ada enam unit geomorfologi di Kec. Ponjong, Rongkop dan Semanu, yaitu Dataran Aluvial Kars, Lembah Kering, Lereng Tengah Gunung Api Ringan, Plato Kars, Polje dan Zona Kars Konikal. Amblesan yang paling banyak terjadi pada unit geomorfologi Zona Kars Konikal. Amblesan memiliki hubungan dengan unit geomorfologi karena amblesan berasosiasi dengan pembentukan unit geomorfologi kars. Karakteristik fisik tanah sekitar amblesan di Kecamatan Ponjong, Rongkop dan Semanu menunjukan tanah yang lempung berlanau halus dengan tingkat plastisitas yang tinggi dan permeabilitas yang rendah. Selain itu memiliki ketebalan tanah yang dalam hingga dangkal dengan drainase yang baik hingga terhambat. Sifat tanah tersebut menyebabkan adanya potensi pergerakan tanah seperti amblesan, terutama ketika ada daya dorong seperti air pada saat banjir.

Kars Sewu Kars Area is a Tropical Kars Area with unique features such as sinkhole or dolina. Sinkhole or dolina is usually formed due to subsidence. Ponjong, Rongkop and Semanu Subdistricts in Gunung Kidul Regency are areas inside the Gunung Sewu Kars Area which has high frequency of land subsidence. This study aims to identify the characteristics of soil around the subsidence in Ponjong, Rongkop and Semanu Subdistricts by knowing how its physical properties on a geomorphological unit scale. The methodology on this research is by conducting the subsidence's point mapping, geotechnical investigations such as soil thickness and drainage, laboratory tests to determine the physical properties of the soil such as index properties, permeability, and bulk density. The unit of analysis used is geomorphological unit analysis. The amount of subsidence in the Ponjong, Rongkop and Semanu sub-districts are 41 points which consists of old types subsidence and new types subsidence. There are six geomorphological units in the district Ponjong, Rongkop and Semanu, namely the Alluvial Plain of Kars, Dry Valley, Middle Slopes Volcanoes, Plato Kars, Polje and Conical Kars Zone. The most sinkhole is exist on Conical Kars Zone. There is an enough correlation between sinkhole and geomorphological units. The physical characteristics of the soil around subsidence in Ponjong, Rongkop and Semanu Subdistricts show that the soil is loamy smooth clay with high plasticity and low permeability. Besides that, it has deep to shallow soil thickness with good to bad drainage. The nature of thus soil causes a potential for ground movement such as subsidence, especially when there is thrust like water during a flood."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>