Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prijastono Purwanto
"ABSTRAK
Saat ini PT Garuda Indonesia menghadapi persaingan yang semakin ketat, baik di
pasar domestik maupun regional/internasional. Dari segi manajemen transportasi udara,
Garuda memiliki beberapa alternatif alat yang strategis (strategic tools). Alternatif tadi
dapat digunakan untuk membangun strategi bersaing yang dapat memberikan hasil pangsa
pasar yang baik. Di antara alternatif alat strategis tersebut, yang paling dekat dengan
bisnis ini (core business) Garuda adalah struktur rute dan armada pesawat terbang.
Suatu perusahaan penerbangan hams selalu menyesuaikan kapasitas angkutnya
dengan perkembangan yang teijadi di pasar. Penlngkatan kapasitas angkut itu sendiri
dapat dilakukan melalui cita cara, yaitu frekuensi penerbangan, baik pada rute yang sudah
ada, atau dengan pembukaan rute barn untuk inemperhias wilayah pelayanannya. Agar
operasi penerbangan pada suatu jaringan rute dapat mendatangkan keuntungan, maka
perusahaan penerbangan perk memilili jenis pesawat yang paling sesuai untuk
menerbangi rute yang mempunyth karakteristik tertentu.
Sampai tahun 1997, Garuda melakukan kerjasama dengan Merpati untuk
menerbangkan penumpang Garuda ke tujuan-tuluan domestik yang tidak dilayani Garuda.
Namun dewasa ini proses pemisahan operasi Merpati dan Ganada telah mencapai tahap
akhir. Hal ini menjadikan Garuda perlu mengembangkan jaringan rute domestiknya sendiri
untuk mendukung rute regional Asia dan Internasionalnya. Selain itu, Garuda juga perlu
mengambil alih kendali atas kualitas dan daya tarik produknya di pasar domestlk. Untuk
itu, Garuda harus menerbangi kembali domestiknya yang pada tahun 1988
pernah diserahkan ke Merpati.
Sebagai bahan pembahasan, studi ini memilih empat pasar penumpang sekunder,
yaitu pasangan kota dengan tingkat permintaan di bawah 100.000 tempat duduk per
tahun. Keempat pasar tersebut adalah pasangan kota Jakarta-Palu dan Jakarta-Kendari
dltambah dengan pasangan kota Ujungpandang-Palu dan Ujungpandang Kendari. Struktur
rute yang dibangun menghubungkan Jakarta dengan Palu dan Kendari dengan
Ujungpandang sebagai kota persinggahan.
Untuk segmen rute Ujungpandang-Palu dan ujungpandang-Kendari, dari segi
kapasitas dan waktu tempuh, jenis pesawat regional ternyata efektif untuk melayani
tuntutan pasar. Dari segi kapasitas, penggunaan pesawat regional dapat menjamin ringkat
load factor paling tidak 58.5%. Dari segi waktu tempuh, penerbangan dengan pesawat
regional, walaupun bermesin turboprop namun dapat menghasilkan waktu tempuh yang
kompetitif. Atas dasar hasil analisis tersebut, maka armada Garuda sebaiknya dilengkapi
dengan sejumlah pesawat regional berkapasitas di bawah 100 seats untuk keperluan
penetrasi ke pasar sekunder.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sari Utami Dewi
"Tesis ini membahas pengaruh siklus bisnis terhadap capital buffer yang dikelola oleh bank-bank di Indonesia dengan menggunakan sampel bank konvensional pada periode 2003-2011 dengan menggunakan pertumbuhan GDP serta masa sebelum krisis, masa saat krisis dan masa sesudah krisis sebagai proxy siklus bisnis. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa siklus bisnis yang diproxikan dengan menggunakan pertumbuhan GDP memiliki pengaruh negatif terhadap capital buffer sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan countercyclical antara siklus bisnis dengan capital buffer dan diperoleh hasil bahwa bahwa penurunan capital buffer pada saat krisis paling besar dibandingkan dengan masa lainnya. Selain itu, dilakukan pembahasan juga mengenai faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap capital buffer yang terdiri dari capital buffer sebelumnya, pertumbuhan pinjaman, risiko bank, ukuran bank, jenis bank, biaya modal bank, dan akses ke pasar modal.

This thesis discusses the influence of business cycle to bank capital buffer in Indonesia using conventional bank in 2003-2011 as the sample. The GDP growth and before crisis period, crisis period and after crisis period are used as the proxy of business cycle. The study state that business cycle has negative influence to capital buffer, so it can be concluded that capital buffer react countercyclal to business cycle and the biggest capital buffer reduction occur during the crisis period. Besides that, this thesis also discusess other factors that influence the capital buffer, such as previous capital buffer, credit growth, bank risk profile, bank size, type of bank, direct cost of capital, and access to capital market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvaro Ihsan Muhammad Alvin
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh tingkat suku bunga terhadap return pasar saham dalam kasus di negara perekonomian maju serta negara perekonomian berkembang pada periode dari kuartal pertama 2010 hingga kuartal keempat 2020. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 negara perekonomian maju dan 10 negara perekonomian berkembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel menggunakan model estimasi fixed effect untuk sampel negara perekonomian maju dan common effect untuk sampel negara perekonomian berkembang. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara tingkat suku bunga dengan return pasar saham di negara perekonomian maju serta di negara perekonomian berkembang. Selain itu, terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi return pasar saham seperti pertumbuhan PDB riil, return indeks global, dan nilai tukar efektif riil.

This study aims to determine whether there is an effect of interest rates on stock market returns in the case of developed and developing countries in the period from the first quarter of 2010 to the fourth quarter of 2020. The sample in this study consisted of 10 developed countries and 10 developing countries. The method used in this study is panel regression using a fixed effect model for developed countries and a common effect model for developing countries. The test results show that there is a significant and negative relationship between interest rates and stock market returns in developed countries as well as in developing countries. In addition, there are other variables that can affect stock market returns such as real GDP growth, global index returns, and real effective exchange rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Puteri Zafira
"Studi ini bertujuan meneliti pengaruh profitabilitas, pertumbuhan, dan struktur aset perusahaan terhadap struktur modal dan likuiditas perusahaan pangan pada sektor pertanian di Indonesia pada periode 2015 hingga 2019. Sampel terdiri dari 17 perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel data dengan metode estimasi fixed effect model. Penelitian ini menemukan bahwa profitabilitas, pertumbuhan, dan struktur aset tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal di perusahaan sektor pertanian di Indonesia. Penelitian ini juga menemukan bahwa struktur aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas, sementara profitabilitas dan pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan.

This study aims to analyze effect of profitability, growth, and asset structure on firm capital structure and liquidity of food companies in agriculture sector listed in Indonesia Stock Exchange within the period of 2015-2019, which consist of 17 listed companies. The regression method used is panel data regression with estimated using fixed effect model. This study finds that profitability, growth, and asset structure are not significant towards capital structure in agriculture firms in Indonesia. This study also finds that asset structure has a positive and significant effect on liquidity, while profitability and growth have no significant effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Ajie Nugroho S.
"Kondisi zona yang sangat lapuk pada lapangan penelitian ini menciptakan kualitas seismik yang kurang baik. Untuk itu pada penelitian ini geophone ditanam sedalam 6 meter di bawah lapisan lapuk. Berdasarkan model kecepatan tomography, kecepatan gelombang seismik di lapisan lapuk berada pada rentang nilai 880 sampai dengan 1100 m/s. Lapisan lapuk dan elevasi yang ekstrim pada daerah penelitian dapat diatasi dengan menggunakan travel time tomography. Hasil data seismik dari buried geophone memberikan hasil yang baik pada kualitas citra di bawah permukaan, signal-to noise ratio yang lebih tinggi dan frekuensi yang lebih tinggi.
Hasil analisis RMS Amplitude pada data seismik dari buried dan surface geophone menyatakan nilai RMS Amplitude pada data seismik dari surface geophone lebih tinggi dibandingkan data seismik buried geophone karena data seismik surface geophone memiliki banyak noise. Hasil migrasi dari data seismik buried geophone memperlihatkan reflektor yang lebih jelas dengan signal to noise ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil migrasi dari data seismik surface geophone.

Conditions were very weathered zone in this research field creating quality seismic unfavorable. Therefore in this study geophones planted deep as 6 meters below the weathered layer. Based on the model velocity tomography, seismic wave velocity in the weathered layer is in the range value of 880 up to 1100 m s. Weathered layers and extreme elevation of the research area can be overcome by using a travel time tomography.
The results of seismic data from geophones buried give good results on the quality of the image below the surface, the signal to noise ratio is higher and higher frequencies. The results of the analysis of the RMS amplitude of the buried and surface geophone seismic data declared value RMS amplitude on surface geophones seismic data is higher than buried geophone seismic data because surface geophones seismic data have a lot of noise. The results of the buried geophones seismic data migration showed clearer reflector, signal to noise ratio that is higher than the result of the migration of surface geophones seismic data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan
"Prediksi tekanan pori sebelum melakukan proses pengeboran menjadi hal yang sangat penting karena dapat merepresentasikan pemetaan migrasi hidrokarbon, serta analisa konfigurasi tutupan dan geometri cekungan. Disisi lain penentuan tekanan pori dapat membantu dalam pembuatan desain program casing dan lumpur. Penelitian ini dilakukan pada lapangan X, Cekungan Kutai Kalimantan Timur dimana secara regional cekungan ini tersusun atas endapan- endapan sedimen yang berumur tersier yang memperlihatkan endapan-endapan fase trangresi dan regresi laut. Prediksi tekanan pori pada penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Eaton, metode ini membutuhkan data pengukuran geofisika seperti data kecepatan seismik dan data log sumur.
Prediksi tekanan pori diturunkan dari kecepatan seismik 3D yang diperoleh dari hasil pemodelan kecepatan dengan menggunakan metode Impedansi akustik Inversion, dimana metode tersebut mampu untuk memprediksi kecepatan lebih akurat untuk menetukan karakteristik litologi dan daerah yang berstruktur komplek. Proses yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dengan menentukan parameter-parameter perhitungan dengan Metode Eaton pada 5 sumur dengan data kecepatan sonic dan seismic, selanjutnya melakukan perhitungan nilai overburden, Tekanan Hidrostatik, Normal Compaction trend NCT dan Model distribusi prediksi tekanan pori. Dari hasil prediksi tekanan pori dapat memperlihatkan penyebaran/ distribusi zona overpressure pada lapangan X yang dilalui oleh 5 sumur, penyebaran ini menjadi penting untuk membantu dalam program untuk menentukan pengeboran sumur di area tersebut.

Pore Pressure prediction prior to drilling is paramount importance as it can represent of mapping hydrocarbon migration, as well as to analyse of trap and basin geometric configurations. Side of is other pore pressure determination can be assist in design of casing and mud program. This research was conducted in X field , Kutai basin, East Kalimantan, where is by regional this basin is composed of tertiary deposits which to show sedimentary deposits of marine tracres and regressions. The pore pressure prediction in this study using developed methods by Eaton, this method requires geophysical measurement data such as seismic velocity data and well log data.
The pore pressure prediction is derived from the 3D seismic velocity obtained from the velocity modeling results using the Inversion acoustic impedance method, where the method is able to predict more accurate velocities to determine lithologic characteristics and complex structured regions. The process performed in this study begins by determining the calculation parameters with the Eaton Method on 5 wells with sonic and seismic velocity data, then performing overburden value calculation, Hydrostatic Pressure, Normal Compaction Trend NCT and Pore pressure prediction distribution model. From the predicted pore pressures can show the distribution of overpressure zones in the X field through which 5 wells, this distribution is important to assist in the program to determine drilling wells in the area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brianto Adhie Setya Wardhana
"ABSTRAK
Lapangan ldquo;Z rdquo; adalah salah satu lapangan minyak penghasil produksi terbesar di Cekungan Barito. Lapangan tersebut telah berproduksi sejak tahun 1939 dan telah dikategorikan sebagai lapangan mature. Upaya terkait penyusunan strategi dalam pengembangan lapangan ini menjadi hal yang penting untuk dilakukan untuk menjaga produksi lapangan ini. Pembuatan model statik adalah salah satu langkah efektif dalam optimalisasi strategi pengembangan lapangan ini. Pemodelan statik telah dibuat dengan fokus terhadap lapisan A dan B sebagai reservoir penghasil minyak utama. Lapisan A dan B adalah endapan syn-rift dalam Formasi Lower Tanjung. Kedua lapisan didominasi oleh batupasir dan konglomerat yang berasal dari endapan volkanik. Pemodelan dilakukan dengan korelasi detil antar sumur dan dibantu dengan data produksi dan injeksi. Penyebaran fasies dan properti batuan seperti kandungan serpih dan porositas dilakukan dengan menggunakan analisis variogram, peta isopach, peta probabilitas, dan dikontrol oleh arah pengendapan regional. Untuk properti batuan seperti permeabilitas dan saturasi air dibuat dengan persamaan matematis yang melibatkan data analisis batuan inti dan hasil perhitungan petrofisika. Setelah pemodelan selesai dilakukan, perhitungan Original Oil in Place dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam mengetahui potensi lapangan. Hasil pemodelan statis ini divalidasi dengan simulasi reservoir agar sesuai dengan data produksi minyak saat ini. Sehingga dapat diketahui jumlah cadangan minyak dan potensi yang tersisa. Hasilnya Lapangan ini masih memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Berdasarkan angka cadangan tersisa dan pemetaan sisa potensi tersebut, kemudian pembuatan pola injeksi air dipilih sebagai rencana pengembangan yang tepat untuk lapangan ini. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan recovery factor sebesar 2-6 .Lapangan ldquo;Z rdquo; adalah salah satu lapangan minyak penghasil produksi terbesar di Cekungan Barito. Lapangan tersebut telah berproduksi sejak tahun 1939 dan telah dikategorikan sebagai lapangan mature. Upaya terkait penyusunan strategi dalam pengembangan lapangan ini menjadi hal yang penting untuk dilakukan untuk menjaga produksi lapangan ini. Pembuatan model statik adalah salah satu langkah efektif dalam optimalisasi strategi pengembangan lapangan ini. Pemodelan statik telah dibuat dengan fokus terhadap lapisan A dan B sebagai reservoir penghasil minyak utama. Lapisan A dan B adalah endapan syn-rift dalam Formasi Lower Tanjung. Kedua lapisan didominasi oleh batupasir dan konglomerat yang berasal dari endapan volkanik. Pemodelan dilakukan dengan korelasi detil antar sumur dan dibantu dengan data produksi dan injeksi. Penyebaran fasies dan properti batuan seperti kandungan serpih dan porositas dilakukan dengan menggunakan analisis variogram, peta isopach, peta probabilitas, dan dikontrol oleh arah pengendapan regional. Untuk properti batuan seperti permeabilitas dan saturasi air dibuat dengan persamaan matematis yang melibatkan data analisis batuan inti dan hasil perhitungan petrofisika. Setelah pemodelan selesai dilakukan, perhitungan Original Oil in Place dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam mengetahui potensi lapangan. Hasil pemodelan statis ini divalidasi dengan simulasi reservoir agar sesuai dengan data produksi minyak saat ini. Sehingga dapat diketahui jumlah cadangan minyak dan potensi yang tersisa. Hasilnya Lapangan ini masih memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Berdasarkan angka cadangan tersisa dan pemetaan sisa potensi tersebut, kemudian pembuatan pola injeksi air dipilih sebagai rencana pengembangan yang tepat untuk lapangan ini. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan recovery factor sebesar 2-6 .

ABSTRACT
ldquo Z rdquo Field is one of the largest oil producing field in Barito Basin. This field has been producing since 1939 and has been categorized as a mature field. An improvement strategy for the development of this field become an important thing to maintain the production. Static modeling is one of the effective effort to build the development strategy for this field. The static modeling had been made with the focus on A and B zone as a main oil producing reservoir. A and B zone were interpreted as a syn rift deposit in Lower Tanjung Formation. These layers are dominated by sandstone and conglomerate derived from volcanic deposits. The static model was built with detail well to well correlation couple with production and injection data. The distribution of facies and rock properties such as volume of shale and porosity were distributed using petrophysical calculation, variogram analysis, isopach maps, probability maps and controlled by regional depositional direction. For permeability and water saturation was distributed using mathematics equations involving core analysis and petrophysical calculation. Then, the original oil in place was calculated as a first step to know the potential of this field. The static model result is validated by reservoir simulation process in order to match with current production data. So, oil reserves and potential remaining be obtained. As a result, this field is still has huge potential to develop. Based on remaining reserves and potential remaining reserve mapping, injection pattern planning is recommended as an appropriate program for field development. It is expected to improve recovery factor around 2 6 ."
2017
T47687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Januardi
"ABSTRAK
Efek atenuasi gelombang seismik dapat dihilangkan dengan menentukan faktor Q dari setiap lapisan medium yang dilalui gelombang seismik. Kemudian, estimasi nilai Q digunakan dalam fungsi inverse Q filter untuk meningkatkan resolusi data seismik. Selain itu, nilai Q lapisan dapat digunakan sebagai atribut seismik untuk menentukan litologi dari lapisan yang dtinjau dan juga mengidentifikasi keberadaan hidrokarbon. Dalam panelitian ini, metode trace matching digunakan untuk memperkirakan nilai Q dari setiap lapisan yang diamati pada lapangan ldquo;AJ rdquo;. Pertama, kita membangun permodelan kedepan dari data gather sintetik berdasarkan data log sumur dari di lapangan ldquo;AJ rdquo;. Data sintetik ini kemudian akan dibandingkan dengan data CDP gather riil dari lapangan ldquo;AJ rdquo; yang telah dilakukan operasi inverse Q filter dengan nilai masukan Q konstan yang berbeda ndash; beda. Dari perbandingan ini, akan diamati apakah ada kemiripan pada trace seismik di zona target antara data sintetis dan riil untuk setiap masukan nilai Q konstan, dan kemudian kita tentukan posisi kemiripan tersebut pada kedalaman berapa. Dari hasil observasi, diketahui bahwa estimasi nilai Q pada zona target adalah 71 pada level waktu 1 ndash; 1,2s dan 53 pada level waktu 1,2 ndash; 1,4s. Selanjutnya, variasi nilai Q diterapkan dalam pemrosesan inverse Q filter untuk menghilangkan efek atenuasi pada data Post-Stack Time Migration PSTM . Untuk memvalidasi hasil dari proses ini, kita korelasikan trace seismik dari data seismik PSTM dengan trace sintetik yang dibangun dari log sonik dan densitas di sumur AJ-17. Sebagai hasil akhir, kita peroleh data seismik resolusi tinggi yang optimal dengan nilai korelasi maksimum sebesar 0,722 72,2 . Sedangkan, data seismik PSTM sebelum proses inverse Q filter hanya memiliki nilai korelasi maksimum sebesar 0,35 35.

ABSTRACT
Attenuation effect of seismic wave can be eliminated by determining the Q factor from every medium layer was passed through by seismic wave. Then, the estimated Q value is used in inverse Q filter function to enhance seismic data resolution. In addition, the Q value of medium layer can be used as seismic attribute to define the lithology of observed strata also identifying the presence of hydrocarbon. In this paper, trace matching method is used to estimate Q value from every observed layer in ldquo AJ rdquo field. First, we build a forward model of synthetic seismic gather based on well log data of ldquo AJ rdquo field. This synthetic data will then be compared with real CDP gather data of ldquo AJ rdquo field that has been done an inverse Q filter operation with different input constant Q values. From this comparison, it will be observed whether there is a match to the seismic traces in the target zone between synthetic and real data for every input constant Q value, and then determine the position of the match at which depth. From the observation result, it is known that the estimated Q value at target zone are 71 at time level 1 ndash 1,2s and 53 at time level 1,2 ndash 1,4s. Finally, the Q value variation is applied in inverse Q filter processing to eliminated attenuation effect in Post Stack Time Migration PSTM data. To validate the result from this process, we correlate seismic trace from PSTM seismic data with synthetic trace built from sonic and density log in well AJ 17. As a final result, we obtained an optimal higher resolution seismic data with maximum correlation value of 0.722 72.2 , while the PSTM seismic data before inverse Q filter applied only have maximum correlation value of 0.35 35 ."
2018
T51227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Sari
"Eksplorasi seismik memanfaatkan penjalaran gelombang dimana dalam pengolahan data seismik umumnya medium bumi diasumsikan homogen isotropi. Pemodelan struktur bawah permukaan bumi sebenarnya mempunyai kecepatan yang bervariasi sehingga asumsi isotropi menjadi tidak tepat karena berpengaruh terhadap hasil pengolahan data dan interpretasi. Pada penelitian ini akan melakukan penerapan metode Velocity Versus Offset VVO menggunakan data rekaman gelombang P untuk mengestimasi parameter anisotropi. Metode VVO merupakan perubahan kecepatan sebagai fungsi sudut atau offset. VVO berasal dari persamaan liniear yang dihasilkan dari penyederhanaan persamaan anisotropi lemah dengan sudut datang kecil sehingga memiliki kemiripan dengan persamaan AVO. Tahapan dalam melakukan metode VVO dengan mengaplikasikan variasi kecepatan terhadap offset ke dalam data real dengan menghitung residual moveout dalam domain waktu. Kemudian kecepatan yang diperoleh mejadi input data dalam melakukan transformasi offset ke sudut. Keberhasilan metode VVO dapat mengestimasi parameter anisotropi dengan tepat dengan melakukan validasi terhadap data sumur dan data sumur.Pada penelitian ini diperoleh mampu memperbaiki kemenerusan reflektor pada penampang seismik. Hasil estimasi parameter anisotropi menggunakan metode VVO pada zona target nilai ? = 0.139 dan ? = 0.052.

Seismic exploration utilizes wave propagation where in seismic data processing generally earth medium is assumed homogeneous isotropy. The modeling of the subsurface structure actually has a variable speed so that the isotropy assumption becomes imprecise because it affects the results of data processingand interpretation. In this research will apply Velocity Versus Offset VVO method using P wave record data to estimate anisotropy parameters. The VVO method represents a change in velocity as a function of angle or offset. VVO is derived from a linear equation resulting from the simplification of the equationweak anisotropy with a small incident angle that has similarities to the equationAVO. Stages in performing VVO method by applying variation of velocity to offset into real data by calculating residual moveout in time domain. Then the speed obtained becomes the input data in doing the transformation offset to the corner. The success of the VVO method can accurately estimate anisotropic parameters by validating well data and well data. In this study, it was able to improve the smoothness of the reflector on the seismic cross section. Anisotropy parameter estimation resultsusing VVO method on target zone of value 0.139 and 0.052. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>