Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ratna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tarip bongkar muat barang yang berlaku pada Divisi Usaha terminal Perum . Pelabuhan II Cabang Tanjung priok dapat dikatakan layak, dalam arti pendapatan yang diperoleh dari pelayanan jasa bongkar muat dapat menutupi biaya biaya yang dikeluarkan dan masih memberikan keuntungan kepada perusahaan . Penelitian dilakukan terhadap data - data yang ada di perusahaan, baik data yang telah lalu maupun yang diperkirakan akan terjadi. Faktor - faktor diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi pendapatan turut dipertimbangkan dalam penelitian, seperti faktor persaingan dan permintaan jasa bongkar muat. Variabel variabel yang dianggap mempengaruhi pendapatan dan keuntungan adalah tarip bongkar muat, biaya - biaya yang dikeluarkan, volume dan jenis barang yang dibongkar muat. Tarip bongkar muat hanya terbatas pada tarip negosiasi antara perusahaan dengan pemakai jasa, sedangkan jenis barang yang dibongkar muat dikelompokkan atas barang general cargo, bag cargo dan container. Variabel variabel tersebut dirangkum dalam suatu model dengan menggunakan metode "Cost, Volume, Profit Analysis dan Break Even analysis". Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarip bongkar muat untuk barang - barang general cargo dan bag cargo belum dapat dikatakan layak, karena baik pendapatan maupun keuntungan be1um dapat mencapai target bahkan tidak dapat melampaui titik impas (break even). Untuk bongkar muat barang barang general cargo, hasil penjualan jasa (pendapatan) yang dapat dicapai hanya 62,711. dari target, dan untuk barang- barang bag cargo hanya 45,811. dari target. Sedangkan untuk bongkar muat container, tarip yang berlaku dapat dikatakan layak, baik pendapatan maupun keuntungan dapat melampaui (30,151. diatas target) yang berarti pula melampaui karena target titik impas. Secara keseluruhan pada tahun 1990 Divisi Usaha terminal hanya dapat mencapai pendapatan sebesar 80,271. dan keuntungan 761. dari yang ditargetkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"Pada saat ini persaingan semakin meningkat diantara perusahaan-perusahaan baik dipasar lokal maupun internasional yang menyebabkan perusahaan harus memberikan produk yang dapat bersaing baik dalam harga maupun kualitas. Untuk mencapai harga "produk yang bersaing dan kualitas yang tinggi perusahaan haruslah dapat beroperasi seefisien dan seefektif mungkin. Didalam menghadapi tantangan tersebut maka perusahaan perlu alat analisa yang dapat diandalkan yaitu laporan Quality Cost. Cntuk memahami Quality Cost, kita terlebih dahulu harus mengenal ~onsep-konsep dasar yang ada, yakni : definisi kualitas, kondisi yang diperlukan clidalnm mencapui kualitas yang tinggi. definisi Quality Cost. manfaat-manfaat yang didapat dari laporan "Quality Cost dan batasan-batasarlnya. Disamping itu juga harus memahami klasifikasi-klasifikasi dari Quality Cost yaitu yang terdiri dari 1. Prevention Cost 2. Appraisal Cost 3. Internal Failure Cost 4. External Failure Cost Pembahasan skripsi ini berisi penelitian pada Perusahaan Farmasi X untuk mengidentifikasi masalah-masalah kualitas dan penghematan biaya dengan menggunakan laporan Quality Cost sebagai alat analisa dan pengendalian. Penulis melakukan analisa melalui laporan Quality Cost dari tahun ketahun dengan melihat kecenderungan distribusi dan keterkaitan diantara klasifikasi-klasifikasi biaya tersebut dan juga menjelaskan asal-usul terjadinya laporan Quality Cost. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dengan analisa dan pengendalian dari Quality Cost yang sesuai dengan kondisi pada Perusahaan X terbukti bahwa dengan menggunakan laporan Quality Cost sebagai alat analisa dan pengendalian Perusahaan X dapat meningkatkan kualitas dan sekaligus penurunan Quality Cost. Namun penghematan pada saat awal dengan kualitas tertentu berakhir dititik tertentu (periode 1989). dimana periode berikutnya (periode 1990) menyebabkan peningkatan Quality Cost dengan kualitas yang semakin meningkat. Untuk mengatasi hal itu.maka penulis mengajukan saran tidak perlunya meningkatkan Prevention Cost dan Appraisal Cost. membuat slogan-slogan yang berkaitan peningkatan kualitas dan meninjau kembali sislcm pcnghargaan yang diberikan kepaseluruh pekerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febiantori
"Penelitian ini bermula dari adanya masalah sulitnya mengendal ikan biaya pengerjaan proyek pada perusahaan jasa konstruksi karena biaya pengerjaan proyek ini dipengaruhi oleh banyaknya jenis dan fase proses pekerjaan yang dipengaruhi oleh keadaan alam, kondisi geometris dimana proyek tersebut dilaksanakan. Hal ini banyak menimbulkan penyimpangan-penyimpangan di lapangan yang sangat merugikan perusahaan. Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa suatu alat kendali yaitu biaya standar dalam mengendalikan biaya pengerjaan proyek. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus untuk mendapatkan data dan bukti-bukti yang diperlukan dalam mendapatkan suatu kesimpulan yang cukup akurat. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan dua cara yaitu Riset Lapangan dan Riset Kepustakaan. Dari penelitian ini penulis dapat rnenarik kesirnpulan bahwa perusahaan rnerasakan adanya banyak perbaikan dalarn pengendalian biaya pengerjaan proyek setelah adanya penetapan biaya standar. Ini terlihat dengan adanya efisiensi dalarn pernakaian bahan yang tadinya hanya dapat ditekan sebesar 10% di bawah analisa biaya BOW, setelah dilakukan analisa-analisa dan dibuat standar ternyata hasilnya pernakaian bahan langsung ini dapat ditekan sebesar 25% dibawah analisa biaya BOW dengan varian rnenguntungkan Sedang untuk pernakaian tenaga kerja langsung didapat estirnasi yang lebih baik dalarn pemakaiannya sehingga biaya tenaga kerja langsung dapat lebih terkendali. Sedang untuk biaya produksi tidak langsung dengan adanya standar tersebut, dalam kondisi yang sarna trendnya cenderung linier."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devitamalia
"Penggabungan usaha yang dilakukan oleh beberapa perusahaan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan manfaat bagi perusahaan-perusahaan yang bergabung tersebut baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Diantara tujuan-tujuan tersebut adalah untuk memperluas pangsa pasar, menciptakan sinergi, mempertahankan tersedianya bahan baku, diversifikasi usaha, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, perencanaan dibidang perpajakan, dan lain sebagainya. Penggabungan usaha secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu konsolidasi, merger (disebut sebagai fusi), dan akuisisi Penggabungan usaha secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu konsolidasi, merger (disebut sebagai fusi), dan akuisisi (disebut afiliasi). Penggabungan usaha tersebut dapat dilakukan secara vertikal, horisontal, ataupun penggabungan konglomerasi . Sedangkan dilihat dari segi kepemilikannya penggabungan usaha dapat dilakukan secara intern maupun ekstern. Metode pencatatan penggabungan usaha ini dapat dilakukan dengan metode pembelian (purchase) atau degan metode penyatuan kepentingan (pooling of interest). Praktek penggabungan usaha saat ini semakin gencar dilakukan oleh berbagai perusahaan. Sementara ketentuan-ketentuan atau pedoman-pedoman yang mengatur tentang praktek penggabungan usaha tersebut terutama pedoman yang berhubungan dengan perpajakannya dirasa kurang dapat memberikan penjelasan yang cukup. Untuk itu dalam tulisan ini penulis mencoba mengupas masalah penggabungan usaha, tertutama bagaimana dan sejauh mana implikasi penggabungan usaha tersebut terhadap kewajiban perpajakan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaputra
"Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui dampak penerapan TQM dan standar kriteria ISO 9000 terhadap mum produk yang dihasilkan perusahaan. Persaingan bebas yang berlangsung sangat ketat telah memaksa perusahaan untuk memilih strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan ini. Di dalam pasar yang dikendalikan oleh konsumen, produsen harus memilih strategi yang tepat, yaitu dengan cara membuat prduk yang berkualitas. Pendekatan TQM dan ISO 9000 menawarkan sesuatu yang barn dan bersifat komprehensif bagi peningkatan mutu produk. Penelitian menyimpulkan bahwa TQM telah berhasil meningkatkan mutu produk perusahaan. Oleh karena perusahaan tempat melakukan penelitian belum menerapkan ISO 9000 disarankan untuk segera menerapkannya karena hal ini merupakan sesuatu yang mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husin Hartono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S18277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zairman
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Kusumastuti Soemitro
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Setyaningtyas
"Hiponatremia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada anak yang mendapat terapi cairan hipotonik. Hiponatremia sering ditemui pada diare dengan dehidrasi. Saat ini standar terapi diare dengan dehidrasi masih menggunakan cairan hipotonik.
Tujuan: Mengetahui perubahan kadar natrium darah dan standard base (SB) pasca rehidrasi menggunakan cairan standar atau cairan ringer asetat malat (RAM)
Metode: Penelitian uji klinis acak terkontrol membandingkan 2 macam terapi yaitu cairan standar dan cairan RAM, dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Hasil: Didapatkan 21 subyek di kelompok cairan standar dan 19 subyek di kelompok RAM. Rerata kadar natrium serum dan SB awal di kelompok cairan standar 140.95 mmol/L dan -10.57 mmol/L, pada kelompok terapi RAM adalah 141.40 mmol/L dan -9.37 mmol/L. Nilai tersebut tidak menunjukan perbedaan bermakna antara 2 kelompok. Pasca rehidrasi didapatkan kadar natrium 138.31 mmol/L dengan SB 6.32 mmol/L pada kelompok cairan standar dan pada kelompok RAM 141.74 mmol/L dan -7.37 mmol/L. Perubahan rerata kadar natrium menunjukkan perbedaan bermakna secara statistik, sedangkan perubahan SB tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Rerata penurunan kadar natrium pada kelompok terapi standar adalah 2.48 mmol/L dan kenaikan 0.37 mmol/L pada kelompok RAM.
Simpulan Didapatkan perubahan kadar natrium darah dan SB pasca rehidrasi menggunakan 2 cairan berbeda.

Hyponatremia is a common complication in children receiving hypotonic fluid therapy. Hyponatremia is common in diarrhea with dehydration . The current standard treatment of diarrhea with dehydration still using hypotonic solutions.
Objective: To determine changes in blood sodium levels and standard base (SB) after rehydration using standard solutions or Ringer's acetate malate solutions (RAM)
Methods: The study was a randomized, controlled clinical trial comparing two kinds of therapy that is standard solutions and RAM solutions performed at Dr. Soetomo hospitals.
Results: There were 21 subjects in standard group and 19 subjects in groups of RAM group. The mean initial sodium level and SB in standard treatment were 140.95 mmol /L and -10.57 mmol/L, in the RAM treatment group was 141.40 mmol /L and -9.37 mmol/L. These values did not show significant differences between the 2 groups. Post rehydration sodium level was 138.31 mmol/L with SB was -6.32 mmol/L in the standard treatment group and in the group of RAM 141.74 mmol/L and -7.37 mmol/L. Changes in the mean sodium levels showed statistically significant differences, whereas SB changes showed no significant difference. The mean decrease in sodium levels in the standard therapy group was 2.48 mmol/L and the mean increase 0.37 mmol/L in the group of RAM.
Conclusions : There were changes in blood sodium levels and SB after rehydration using two different solutions.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 >>