Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husniati
"UK-3A adalah senyawa antibiotika untuk anti kanker dan anti jamur. UK-3A telah diisolasi sebagai komponen minor dari miselium Streptomyces sp. 512-02 dan mempunyai gugus aktif hidroksil, amida, dan dilakton cincin sembilan yang terbukti aktif menghambat pertumbuhan bakteri dan sel kanker. Untuk mensintesis senyawa tersebut membutuhkan proses sintesis yang rumit dan waktu yang cukup lama. Telah disintesis senyawa antibiotik baru, yaitu analog UK-3A berdasarkan modifikasi gugus aktif senyawa UK-3A. Modifikasi gugus aktif dalam senyawa UK-3A dimungkinkan untuk mendapatkan senyawa analog yang mempunyai bioaktivitas yang sama atau lebih aktif dari senyawa UK-3A induk. Senyawa analog pada penelitian ini adalah 3-hidroksi-N-oktilpikolinamida [S1], 2-hidroksi-N-fenil-benzamida [S2], 3-hidroksi-N-fenilpikolinamida [S3], dan 2-hidroksi-N-oktilbenzamida [S4] yang diperoleh melalui reaksi amidasi asam karboksilat dengan amina primer. Keempat senyawa tersebut diharapkan dapat dikembangkan untuk mendapatkan senyawa antibiotik baru dengan rendemen hasil yang tinggi, rute reaksi yang lebih sederhana, dan mempunyai bioaktivitas dalam menghambat pertumbuhan sel kanker terutama leukemia. Senyawa-senyawa hasil sintesis tersebut diidentifikasi menggunakan UV, FT-IR, 1H-NMR, dan 13C-NMR. Hasil uji bioaktivitas secara in vitro terhadap sel kanker Murine leukemia P-388 memperlihatkan kemampuan penghambatan terhadap pertumbuhan sel kanker yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa UK-3A yaitu IC50 [S1]= 13,2; [S2]=7,75; [S3] =18,5; dan [S4]= 7,5 µg/mL, sementara IC50 UK-3A adalah 38 µg/mL.

The Synthesis UK-3A analogs i.e 3-hydroxy-N-octylpicolinamide [S1], 2-hydroxy-N-phenyl-benzamide [S2], 3-hydroxy-N-phenylpicolinamide [S3], and 2-hydroxy-N-octylbenzamide [S4] were obtained by modification of UK-3A. UK-3A was isolated from the Streptomyces sp. 512-02 mycelium and has been elucidated as a nine membered ring dilactone derivative possessing hydroxyl (OH) and amide (CONH) moieties . The compound shows ability to inhibit bacterial and cancer cell growth. The analogs were synthesized by amidation of carboxylate. The structure of products were confirmed by 1H- and 13C-NMR, FT-IR, and also UV spectrophotometer. The result of bioassay showed that their compound inhibits the growth of cancer cell Murine leukemia P-388. That's higher compared to that of UK-3A with IC50 are 13,2 µg/mL for [S1], 7,75 for [S2], 18,5 for [S3], and 7,5 for [S4], respectively. Whereas IC50 for UK-3A is 38 µg/mL."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T24725
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryati
"Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan sifat fisiko-kimia dan komposisi asam lemak penyusun trigliseridanya, pada minyak biji jambu mete (Anacardium occidentale Linn) yang berasal dari Sulawesi Tenggara dan Yogyakarta. Asam lemak diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan soxhlet dan pelarut n-heksana. Hasil ekstraksi ini kemudian dievaporasi atau didestilasi untuk mendapatkan minyak kasar. Minyak kasar yang diperoleh, kemudian sebagian dianalisis untuk mengetahui sifat fisiko-kimianya. Sebagian lagi minyak dimurnikan, untuk kemudian dianalisis sifat fisiko-kimianya dan komposisi asam lemak penyusun trigliseridanya.
Dari analisis, diperoleh hasil secara berturut-turut untuk minyak mete Kendari dan Gunung Kidul sebagai berikut: rendemen (41,97% dan 51,67%), titik leleh(-1,50C dan -10 C), indeks bias (1,4650 dan 1,4657), berat jenis (0,9065 dan 0,9061), bilangan asam (0,61 dan 0,71), bilangan penyabunan (183,44 dan 191,26), bilangan iod (47,58 dan 47,54), bilangan peroksida (4,29 dan 0,86), dan bahan tidak tersabunkan (0,91 dan 0,40).
Komposisi asam lemak penyusun trigliserida ditentukan dengan menggunakan kromatografi gas (GC) . Kandungan asam lemak jenuh pada minyak Kendari 10% dan asam lemak tidak jenuh 90%, dengan persentase tertinggi asam linoleat (65,9%), sedangkan minyak Gunung Kidul, asam lemak jenuh 20,75% dan asam lemak tidak jenuh 79,25% dengan persentase tertinggi asam oleat (58,2%). Rendemen yang diperoleh untuk minyak biji mete Kendari adalah: 41,97% sedangkan minyak biji mete Gunung Kidul sebesar 51,67%. Ada sedikit perbedaan sifat fisiko-kimia dan komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji mete dari Kendari dan minyak biji mete dari Gunung Kidul.

A research on the comparison of physico-chemical properties and fatty acid composed triglyceride of cashew nut oil (Anacardium occidentale Linn) origines from South East Sulawesi and Yogyakarta. The fatty acid determined from extraction by soxhlet with nhexana solutions. The extract is then evaporated or distilled to obtain crude oil. Crude oil is obtained, and then analyzed for some physico-chemical properties. Much more oil is purified, then analyzed for physico-chemical properties and fatty acid composition of triglycerides compiler.
From the analysis, the results is obtained respectively for Kendari nut oil and Gunung Kidul as follows: yield (41.97% and 51.67%), melting point (-1.50 C-10c), refractive index (1.4650 and 1.4657), density (0.9065 and 0.9061), acid values (0.61 and 0.71), saponification values (183.44 and 191.26), iodine values (47.58 and 47, 54), peroxide values (4.29 and 0.86), and the material unsaponification values (0.91 and 0.40).
Compiler triglyceride fatty acid composition determined using gas chromatography (GC). Saturated fatty acid content in cashew nut oil of Kendari 10% unsaturated fatty acid and 90% with the highest percentage of linoleic acid (65.9%), while cashew nut oil of Gunung Kidul, 20.75% saturated fatty acids while unsaturated fatty acids with 79.25%, the highest percentage of oleic acid (58.2%). There is little difference in the physicochemical properties and fatty acid composed triglyceride of cashew nut oil of Kendari and Gunung Kidul cashew nut species.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29031
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triyem
"Garcinia cf. bancana Miq termasuk familia Guttiferae yang tumbuh di Indonesia. Beberapa spesies Garcinia mengandung senyawa xanton dan isoprenil benzofenon dengan berbagai aktivitas biologi antara lain antioksidan, anti bakteri, anti malaria dan anti kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa kimia dari kulit batang G. cf. bancana Miq serta uji aktivitas sebagai antioksidan.
Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: perkolasi, partisi, isolasi dengan tehnik kromatografi (kolom vakum, kolom gravitasi, kolom sphadex LH-20) dan preparatif. Struktur molekul ditentukan dengan data spektroskopi: GC-MS, IR, dan NMR. Uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat, metanol, n-butanol dan senyawa murni dengan menggunakan metode radical scavenger.
Dari hasil isolasi ekstrak n-heksana diperoleh campuran minyak atsiri dan senyawa GBH D yang identik dengan guttiferon - F. Hasil uji aktivitas antioksidan, bahwa semua ekstrak yang diuji menunjukkan aktivitas antioksidan dengan IC50 masing-masing adalah: ekstrak n-heksana = 24,50 μg/mL, ekstrak metanol = 22,35 μg/mL, ekstrak etil asetat = 29,17 μg/mL, ekstrak butanol = 37,56 μg/mL, sedangkan senyawa GBH D memiliki IC50 sebesar 25,79 μg/mL, dimana antioksidan kuercetin menpunyai IC50 sebesar 10,09 μg/mL.

Garcinia cf. bancana Miq belongs to Guttiferae family which grow in Indonesia. Several species from genus of Garcinia contain xanton and isoprenilbenzophenone with various biological activities including antioxidant, anti-bacterial, anti-malaria and anti cancer. This research aimed to isolate and determine the structure of chemical compounds from stem bark of G. cf. bancana Miq, as well as antioxidant activity test.
Research conducted through the following process: percolation, partitions, isolation with chromatography technique (vacuum column, gravitational column, sphadex LH-20 column) and preparative. The structure of isolated compound was established base on spectroscopy data: GC-MS, IR and NMR. Antioxidant activity test carried out on extract n-hexane, ethyl acetate, methanol, n-butanol and pure compound using radical scavenger method.
From the n-hexane extract afforded mixture of essential oils and GBH D compound which identical with guttiferon F. Antioxidant activity test, showed activity with the IC50, respectively, are n-hexane extract = 24,50 μg/mL, methanol extract = 22,35 μg/mL, ethyl acetate extract = 29,17 μg/mL, n-butanol extract = 37,56 μg/mL and GBH D compound has IC50 = 25,79 μg/mL, whereas antioxidant quercetin with IC50 = 10,09 μg/mL.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29032
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masrukhan
"Jenis tanaman Garcinia banyak ditemukan di Indonesia, tetapi belum banyak yang diteliti. Beberapa penelitian mengenai genus Garcinia yang telah dilakukan, memberikan banyak informasi mengenai kandungan serta manfaat dari masingmasing senyawa dan bioaktivitasnya.
Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan melakukan uji bioaktivitas senyawa kimia dari kulit batang G. bancana Miq yang berasal dari Desa Kalapangan, Kecamatan Sebangau, Kabupaten Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Isolasi senyawa tersebut dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut n-heksana, dilanjutkan pemisahan ekstrak menggunakan metode kromatografi kolom dengan silika gel sebagai fasa diam dan n-heksana, etil asetat dan metanol sebagai eluen yang dipergunakan secara gradien. Senyawa kimia yang diduga telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektroskopi (UV, IR, MS, 1H-NMR, dan 13C-NMR) dan diuji aktivitas antioksidan dengan metoda radical scavenger DPPH.
Hasil penelitian ini diperoleh senyawa dengan nama IUPAC 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione dengan rumus molekul C28H34O6. Pengamatan terhadap uji aktivitas antioksidan menggunakan kuersetin sebagai pembanding menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi tersebut memiliki aktivitas antioksidan sangat aktif dengan nilai IC50 = 12,78 ppm.

There are many species Gacinia in Indonesia, but not all researches. Concerning the Garcina genus has been do give a lot of information about how the contents and benefits of each compound and its activities.
This study aimed to isolate and chemical compounds assay from stem bark G. bancana Miq, Kalapangan originating from the village, district Sebangau, district Palangkaraya, Central Kalimantan province isolated compounds were carried out by using n-hexane as solvent by maseration, followed by separation of the extract using column chromatography with the stationary phase silica gel and mobile phase n-hexane, ethyl acetate and methanol as gradien compounds customarily used chemical that has been determined purely by way of its molecular structure spectrosopy (UV IR, MS, 1H_NMR, and 13C-NMR) and the antioxidant activity assay with radical scavenger DPPH methodes.
The results show tha compounds with IUPAC name 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione with molecule formulation C28H34O6. Observations on the antioxidant activity assay using quercetin as the comparison compound showed that isolated compoun C28H34O6 have very active antioxsidant activity with the value IC50 = 12,78 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29066
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suparno
"Penelitian ini membahas tentang proses degradasi zat warna tipe indigosol (bejana larut) menggunakan katalis Zeolit teraktivasi. Zeolit yang dipergunakan jenis Modernite dengan ukuran 3 ? 5 mm Preparasi katalis Zeolit dengan sonikasi, menambahkan asam, merefluks, memanaskan dalam oven pada suhu 1500C selama 2 jam.Variasi massa zeolit 1, 2 dan 4 gram dilakukan untuk optimasi massa dalam degradasi Indigosol violet pada berbagai konsentrasi (100, 200, 500 dan 1000 ppm) menggunakan ozon dalam waktu 30 menit, 60 menit dan 120 menit. Degradasi yang optimal sebanyak 95,46% pada massa zeolit 4 gram dengan ozonasi selama 2 jam atau 1,73 kali jika dibandingkan ozonisasi tanpa zeolit. Pengukuran COD dilakukan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan untuk menentukan penurunan COD. Besarnya penurunan COD adalah 75,24%.

This study discusses the type of dye degradation process indigosol (vessel soluble) using activated Zeolite catalysts. Zeolite used type Modernite with size 3- 5 mm. Zeolite catalyst preparation by sonication, add acid, refluxing, heating in an oven at a temperature of 150 0C for 2 hour.Variasi zeolite mass 1, 2 and 4 grams performed to optimize the mass in indigosol violet degradation in various concentrations (100, 200, 500 and 1000 ppm) using ozone in 30 minutes, 60 minutes and 120 minutes. Optimal degradation as much as 95.46% on the mass of zeolite 4 grams with ozonasi for 2 hours or 1.73 times when compared to ozonation without zeolite. COD measurements conducted before treatment and after treatment to determine the COD reduction. The amount of COD reduction was 75.24%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yatri Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas farmakologis dan senyawa kimia yang terkandung pada tanaman obat Indonesia, kayu lawang (Cinnamomum culilaban (L.) Presl.). Kayu lawang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional dan masih sedikit penelitian ilmiah yang mempelajari tanaman ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan maserasi bertahap dengan n-heksan, etil asetat, metanol dan air. Keempat ekstrak dilakukan penapisan fitokimia, uji antimkroba, uji antioksidan dan uji toksisitas. Ekstrak etil asetat yang paling tinggi aktivitas toksisitas dan antioksidannya, difraksinasi dengan kromatografi kolom lalu fraksi-fraksi hasil kromatografi kolom diuji aktivitas antioksidannya. Didapat dua fraksi yang aktivitas antioksidannya tinggi dan diidentifikasi senyawa kimianya dengan KG-SM dan RMI adalah eugenol dan 4-hidroksi-2-metoksi sinamaldehid.

The aim of this study is to study pharmacological activities and chemical compounds of Indonesian medicinal plants, kayu lawang (Cinnamomum culilaban (L.) Presl.). Kayu lawang has been used by local people as traditional medicine and only a few scientific research studied this plant. In this study kayu lawang was extracted using n-hexane, ethyl acetate, methanol and water as solvents. All exctracts were subjected to phytochemical screening, antimicrobial, antioxidant and toxicity assays. Ethyl acetate extract that showed the highest activity compared to the other extracts, were then fractionated using column chromatography and antioxidant assay was conducted on fractions of these extracts. Two fractions were found to have high antioxidant activity and were identified as being eugenol and 4-hidroxy-2-methoxy cinnamaldehyde using GC-MS and NMR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29063
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Saeful Bahri
"Penelitian tentang spesiasi logam berat Cu dan Zn dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap dan migrasinya dengan Diffusive Gradient In Thin Film (DGT) dari sedimen perairan Teluk Jakarta telah dilakukan. Proses spesiasi logam berat Zn dan Cu dilakukan dengan metode ekstrasi bertahap. Pada penelitian ini terlihat bahwa pada fraksi yang mudah lepas (fraksi 1 dan 2) rata-rata konsentrasi logam Zn adalah 53,66 ppm, 49,99 ppm, dan 48,47 ppm untuk CD.1, CD.2, dan Cd.3 secara berurutan, sedangkan untuk logam Cu adalah 11,82 ppm, 11,92 ppm, dan 11,68 ppm untuk CD.1, Cd.2, dan Cd.3 secara berurutan. Di sisi lain, untuk fraksi yang sukar lepas (fraksi 4) rata-rata konsentrasi logam Zn adalah 25,76 ppm, 29,72 ppm, dan 30,70 ppm, untuk CD.1, Cd.2, dan Cd.3 secara berurutan, sedangkan untuk logam Cu adalah 36,78 ppm, 36,46 ppm, dan 30,27 ppm untuk Cd.1, Cd.2, dan Cd.3 secara berurutan.
Untuk mempelajari migrasi logam berat dari sedimen ke badan air dilakukan dengan metode Diffusive gradient in thin film (DGT). Penggelaran DGT selama 1 hari dengan spike 100 ppm larutan ion logam Zn2+ dan Cu2+ ke dalam sediment didapat data untuk logam Zn C.DGT pada CD.1, CD.2 dan CD.3 rata-rata sebesar 1,505 ppm dan untuk logam Cu CDGT pada CD.1 sebesar 6,61 ppm, CD.2 sebesar 4,41 ppm dan CD.3 sebesar 5,01 ppm. Berdasarkan data ini diasumsikan bahwa ada sebagian logam dalam sediment yang diserap oleh DGT. Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini adalah bahwa keberadaan logam berat Zn dan Cu dalam sedimen di Cengkareng Drain cukup tinggi dan logam berat yang berada dalam sedimen dimungkinkan bermigrasi dari sedimen ke badan air.

Research on the speciation of heavy metals Cu and Zn by means of the method of sequential extraction and migration by the Diffusive Gradient In Thin Film (DGT) technique of the sediment in the aquatic system of Jakarta Bay have been conducted. The process of heavy metals Zn and Cu extraction method is carried out sequentially. In this metal extraction study, it is shown that the easily removable fraction (fraction 1 and 2), as average metal concentrations of Zn are 53,66 ppm, 49,99 ppm, and 48,47 ppm for CD.1, CD.2, and CD.3 sediments respectivelly, whereas for Cu concentratins are of 11,82 ppm, 11,92 ppm, and 11,68 ppm for CD.1,Cd.2,and CD.3 sediments respectivelly. On the other hand, for the non-easily removable fraction (fraction 4), the average metal concentrations of Zn are 25,76 ppm, 29,72 ppm, 30,70 ppm, for CD.1, CD.2, and CD.3 sediment respectivelly, whereas for Cu are of 36.78 ppm, 36,46 ppm, and 30.27 ppm for CD.1, CD.2, and CD.3 sediment respectivelly.
To study the migration of heavy metals from sediment into water bodies, difusive gradient method is applied in thin film (DGT). The deployment of DGT for 1 day with a spike of 100 ppm solution of metal ions of Zn(II) and Cu(II) into the sediment show that for Zn on CD.1 CDGT, CD.2 and CD.3 sediment in average is of 1,505 ppm and for copper CDGT on CD .1 is of 6,61 ppm, for CD.2 4,41 ppm and 5,01 ppm CD.3. Based on these data it is indicated that there are some amount of metals in the sediment that is absorbed by the DGT. It is concluded that the presence of heavy metals Zn and Cu in sediment at Cengkareng Drain are high enough and They are possible to migrate from the sediment into water bodies in the actual situation from where the sediment in this study is collected from.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29075
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khairinal
"Kurkumin adalah senyawa biokatif yang diisolasi dari Curcuma xanthorrhiza telah diketahui mempunyai efek anti-kanker payudara. Perkembangan sel tumor payudara mempunyai hubungan yang erat dengan respon imun yang dimediasi oleh sel limfosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kurkumin terhadap respon imun pada sel limfosit dari limpa mencit C3H bertumor payudara secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sel limfosit diisolasi dari limpa mencit C3H bertumor payudara setelah 2 minggu transplantasi tumor, kemudian diberi perlakuan kurkumin dan dikultur dalam inkubator pada 37 oC dan CO2 5%. Pada penelitian ini perlakuan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu perlakuan P1 dengan dosis kurkumin 5 ppm, perlakuan P2 dengan dosis kurkumin 25 ppm, perlakuan P3 dengan dosis kurkumin 50 ppm, dan perlakuan K tanpa perlakuan kurkumin sebagai kontrol. Respon imun ditentukan berdasarkan proliferasi sel limfosit melalui pengamatan dan penghitungan jumlah sel limfosit selama lima hari yakni hari ke 1, 2, 3, 4, dan 5. Penghitungan jumlah sel limfosit dilakukan dengan metode haemositometer dibawah mikroskop fase kontras. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sel limfosit dengan kurkumin sampai hari ke 5 menyebabkan penekanan/supresi pada sel limfosit sebesar: perlakuan kurkumin 5 ppm 52%, perlakuan kurkumin 25 ppm 55%, dan perlakuan kurkumin 50 ppm 41%. Hasil analisis statistik dengan uji ANOVA satu arah dan uji Post Hoc Duncan menunjukkan tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah sel limfosit dengan perlakuan dosis kurkumin yang berbeda (5,25, dan 50 ppm).

Curcumin is a bioactive compound isolated from Curcuma xanthorrhiza having biological activities as anti-breast cancer. The development of tumor cell has a strong relationship with cellular immune response mediated by lymphocyte cell. The aim of this study was to find out the effects of curcumin on proliferation of lymphocyte cells from the spleen of breast cancer C3H mice in vitro. This research applied experimental method by using lymphocyte cell isolated from the spleen of breast cancer C3H mice after two weeks of mammary tumor transplantation. Lymphocyte cells were treated with curcumin then cultured in incubator at 37 oC, 5% CO2 . The treatments divided into 4 groups: P1 was group treated with 5 ppm of curcumin, P2 was group treated with 25 ppm of curcumin, P3 was group treated with 50 ppm of curcumin and K group without curcumin treatment as a negative control. Immune response was determined based on cell proliferation through lymphocyte cell amount counting at day-1, day-2, day-3,day- 4, and day-5. The amount of lymphocyte cells were counted using haemocytometer methode under contrast phase microscope. The result of this study indicated that curcumin treatment suppressed the proliferation of lymphocyte cell: 52% of lymphocyte supression for treatment with 5 ppm of curcumin, 55% of lymphocyte supression for treatment with 25 ppm of curcumin, 41% of lymphocyte supression for treatment with 50 ppm of curcumin. one way-ANOVA and Post Hoc Duncan test showed that there were not significant differentiation against lymphocyte cell amount with the variety of doses of curcumin (5, 25, 50 ppm)."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30068
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Sutanto
"Salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomi dari eugenol yang berasal dari minyak cengkeh adalah dengan mengolahnya menjadi senyawa turunannya seperti isoeugenol. Eugenol [2-metoksi-4-(2-propenil)fenol] dapat diisomerisasi menjadi [2-metoksi-4-(1-propenil)fenol] atau isoeugenol, dimana ikatan rangkap pada gugus alkenil bermigrasi ke posisi yang berkonjugasi dengan ikatan rangkap pada cincin benzene.
Reaksi isomerisasi eugenol umumnya dilakukan pada suhu tinggi dengan menggunakan katalis homogen basa kuat atau logam transisi. Katalis jenis ini memiliki beberapa kekurangan seperti suhu reaksi yang terlalu tinggi dan limbah logam transisi yang tidak ramah lingkungan selain juga sifat fisik katalis yang homogen akan membutuhkan proses tambahan yaitu pemisahan katalis.
Penelitian ini mencakup sintesis katalis heterogen superbasa Na/NaOH/Al2O3 dan karakterisasinya. Selanjutnya katalis tersebut digunakan dalam reaksi isomerisasi migrasi ikatan rangkap dari eugenol menjadi isoeugenol dalam suhu ruang.
Isomerisasi eugenol mengunakan katalis Na/NaOH/Al2O3 menghasilkan produk isoeugenol dan dehidrodieugenol masing-masing sebanyak 14,3% dan 50,6%. Disaat yang bersamaan dengan reaksi isomerisasi, terjadi juga reaksi dimerisasi melalui mekanisme radikal sehingga berlangsung kompetisi antara kedua reaksi tersebut.

Conversion of eugenol to its derivative isoeugenol is an alternative to enhance economical value of clove oil. Eugenol [2-metoxy-4-(2-propenyl)phenol] isomerized to its corresponding alkoxy-alkenylbenzene, isoeugenol [2-metoxy-4-(1-propenyl)phenol] where the double bond from the alkenyl group migrates to the position conjugated with the benzene ring.
Isomerization of eugenol is generally carried out in a homogeneus medium using strong bases or transitional metals in a relatively high temperature. This type of catalyst has some weaknesses such as product separation, environmental issue regarding heavy metals, and high temperature.
A heterogeneous superbase catalyst Na/NaOH/Al2O3 was synthesized using γ-alumina made from aluminum scrap from industrial waste. The catalyst was applied in the double bond migration isomerization of eugenol to isoeugenol in a room temperature.
Isoeugenol and dehydrodieugenol were formed 14.3% and 50.6% respectively as the main products of isomerization of eugenol using catalyst Na/NaOH/Al2O3. Dimerization of eugenol occurs at the same time competitively with the generation of isoeugenol. The dimerization of eugenol proven by H-NMR and 13C-NMR spectra is an evidence that superbase catalyst may act as an oxidizing agent for eugenol continued by radical mechanism.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30597
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heroniaty
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti aktivitas peroksidase yang berasal dari kulit bawang bombay (Allium cepa L) untuk dapat melakukan reaksi dimerisasi oksidatif dengan menggunakan substrat senyawa katekin dari ekstrak teh hijau. Sintesis senyawa dimer katekin yang dikatalis oleh peroksidase (EC 1.11.1.7) dari kulit bawang bombay, telah dilakukan dan menghasilkan suatu senyawa baru. Aktivitas peroksidase optimum terjadi pada pH 5 dan suhu 30C. Peroksidase merupakan enzim kelompok oksidoreduktase yang dapat mentransfer atom H dari senyawa fenolik sehingga menghasilkan radikal fenoksi. Dua radikal fenoksi yang bergabung melalui reaksi kopling oksidatif, menghasilkan senyawa dimer. Senyawa yang terbentuk diidentifikasikan dengan instrumen GC-MS. Pada radikal fenolik katekin, terjadi kopling pada posisi C-4' dan C-8" yang membentuk senyawa 4'- 8' dikatekin. Senyawa hasil reaksi dan substrat asalnya dibandingkan aktifitas antioksidannya dengan menggunakan metode radical scavenger DPPH sehingga diketahui IC50 masing-masing sebesar katekin : dimer katekin = 60,248 : 58,928.

This study, aims to examine the activity of peroxidase from skin of onion (Allium cepa L) to be able to perform oxidative dimerization reaction with the substrate catechin compounds from green tea extract. Synthesis of catechin dimer which catalized by peroxidase (EC 1.11.1.7) from onion skins have been carried out and produce a compound of reaction. Optimum activity of peroxidase occurs at pH 5 and temperature 30C. Peroxidase is an oxidoreductase group that can transfer hidrogen from phenolic compound to produce phenoxy radicals. Two phenoxy radicals are joined through the oxidative coupling reaction, resulting a dimer compound. Compound formed were identified by GCMS instrument. In a catechin phenolic radical, coupling occurs at position C-4 'and C-8" which form the compound 4'-8" dicatechin. Compounds of reaction and native substrate were identified antioxidant activity by using DPPH radical scavenger that is known IC50 respectively by catechins: catechin dimer = 60.248 : 58.928."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>