Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irmanto Z. Ganin
"Hyaluronidase testicular (E.C.3.2.1.35) adalah enzim yang mendepolimerisasi asam hyaluronat menjadi oligosakarida. Enzim ini digunakan untuk terapi, sebagai spreading factor yang dikombinasikan dengan suatu anastesi lokal. Dalam penelitian ini telah dilakukan pemurnian enzim hyaluronidase dari testis sapi peranakan ongole dengan kromatografi afinitas. Setelah diisolasi menggunakan sukrosa 0,25 M, fraksinasi dengan amonium sulfat, dan dialisis, pemurnian enzim dilakukan menggunakan kromatografi afinitas blue sepharose CL-6B. Dari pemurnian ini diperoleh aktivitas spesifik sebesar 171,45 x 10-3 U/mg dengan tingkat kemurnian 86 kali dan rendemen 39,84% dari ekstrak kasar. Fraksi blue sepharose CL-6B yang diperoleh kemudian dimurnikan dengan kromatografi imunoafinitas CNBr-activated sepharose 4 FF dengan imunoglobulin G spesifik hyaluronidase dan diperoleh aktivitas spesifik sebesar 558,49 x 10-3 U/mg dengan tingkat kemurnian 617 kali dan rendemen 13,50% dari ekstrak kasar. Sedangkan pemurnian hyaluronidase dari fraksi blue sepharose CL-6B yang dilanjutkan dengan kromatografi penukar ion DEAE FF memiliki aktivitas spesifik sebesar 620,80 x 10-3 U/mg dengan tingkat kemurnian 310 kali dan rendemen 37,87% dari ekstrak kasar. Dengan menggunakan elektroforesis gel SDS-PAGE bobot molekul hyaluronidase testis sapi peranakan ongole diperkirakan sebesar 62 kDa. Aktivitas enzim optimum pada pH 5,0 dan fraksi-fraksi hyaluronidase dari tahap pemurnian relatif stabil apabila disimpan pada suhu 0 oC dibanding pada suhu 4 oC dan 25 oC."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T40059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amelia
"Kanker mulut rahim merupakan kanker yang menempati urutan kedua di dunia dan pertama di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Insidensi kanker ini diketahui memiliki keterkaitan yang erat dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV). Tipe HPV berdasarkan kemampuannya dalam menginduksi kanker mulut rahim digolongkan menjadi low-risk dan high-risk HPV. Di Indonesia, tipe HPV yang bersifat high risk adalah tipe 16, 18, dan 52. Untuk menekan insidensi kanker mulut rahim di Indonesia, perlu dirancang vaksin chimeric Virus-like Particle (cVLP) yang bersifat polyvalent dengan cara merancang plasmid dan host berbasis protein kapsid L1 melalui prediksi epitope model algoritma Hidden Markov Model (HMM). Studi in-silico dilakukan untuk menentukan sekuens DNA cVLP HMM1 dan HMM2, kemudian dibuat suatu rancangan DNA rekombinan dengan menggunakan plasmid pUC19 dengan menyisipkan sekuens DNA HMM1 dan HMM2 menggunakan enzim restriksi BamH1, EcoR1 dan HindIII, yang dapat mengekspresikan vaksin cVLP tersebut ke dalam host. Prediksi analisis modifikasi pasca translasi dilakukan agar dapat menentukan host yang sesuai untuk ekspresi cVLP HMM1 dan HMM2. Hasil penelitian secara insilico menunjukkan bahwa hasil modifikasi pasca translasi yang terjadi hanya N-glikosilasi. Persentase host yang diprediksikan sesuai untuk ekspresi HMM1 dan HMM2 yang direkomendasikan SuggestES adalah sel mamalia sebesar 64,66% dan 66,67%, dan sel E.coli sebesar 35,34%, dan 33,33%. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T40056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Dwi Haryanti
"Di Indonesia terdapat sekitar 13 jenis pohon penghasil biji tengkawang yang tersebar terutama di Kalimantan dan sebagian kecil di Sumatera. Tanaman tengkawang merupakan pohon khas Kalimantan dan bijinya bernilai tinggi. Seperti diketahui, sampai sekarang biji tengkawang dipungut dari pohon tengkawang yang tumbuh di hutan alam. Sebagai hasil tambahan bila produksi biji menurun, kayunya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu jenis kayu bernilai tinggi yang banyak diminati baik untuk penghasil industri kayu lapis maupun industri kayu gergajian. Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi lemak biji tengkawang dengan menggunakan alat ekstraksi soxhlet dan pelarut yang digunakan adalah petroleum eter. Hasil ekstraksi yang didapat, berupa lemak yang berwujud padat dengan warna kuning untuk lemak dari biji tengkawang besar, kuning kehijauan untuk lemak dari biji tengkawang sedang, dan hijau kekuningan untuk lemak dari biji tengkawang kecil. Kemudian lemak yang didapat di analisis sifat fisiko-kimianya, serta ditentukan komponen asam-asam lemak penyusun trigliseridanya dengan menggunakan alat kromatografi gas. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida hasil ekstraksi biji tengkawang terdiri atas asam palmitat 41-45%, asam stearate 45-52 %, asam oleat 1 - 7 % dan asam linoleat 0-4 %, sehingga lemak biji tengkawang dapat digolongkan dalam Oleopalmitostearin."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2006
T39903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Wijaya
"Tumbuhan obat Indonesia, sarang semut (Myrmecodia pendens) telah terbukti secara empiris mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit termasuk kanker. Pada penelitian ini, dilakukan isolasi senyawa antikanker dari hipokotil tumbuhan sarang semut menggunakan beberapa jenis pelarut dan menentukan struktur molekul senyawa aktif. Uji toksisitas dilakukan dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT) dan uji in vitro antikanker dengan metode microscopic counting menggunakan sel HeLa (sel kanker leher rahim), sel MCM-B2 (sel kanker payudara), dan sel Leukemia L1210. Elusidasi struktur kimia dilakukan dengan metode spektroskopi (UV-VIS, FT-IR, dan RMI).
Berdasarkan uji toksisitas dan uji in vitro terhadap sel HeLa, MCM-B2, dan Leukemia L1210 maka ekstrak yang paling aktif adalah ekstrak air (A). Pemisahan dan pemurnian ekstrak air (A) dengan kromatografi kolom dan kromatografi cair kinerja tinggi preparatif menghasilkan tiga isolat relatif murni masing-masing IA2, IA4, dan IA6. Hasil uji tiga isolat terhadap sel Leukemia L1210 menghasilkan IC50 IA2 = 1,88 μg/ml, IC50 IA4 = 1,45 μg/ml, dan IC50 IA6 = 2,04 μg/ml. Ketiga isolat mempunyai efek sitotoksik kuat. Berdasarkan data spektroskopi, isolat IA6 diduga senyawa turunan karbohidrat.

The Indonesian medicinal plant, sarang semut (Myrmecodia pendens), has proved empirically capable to healing various diseases, including cancer. In this research, compound isolation of anticancer agent was carried out from sarang semut plant hypocotyls by some type of solvent and to determine active compound molecule structure. Toxicity test was conducted using brine shrimp lethality test (BSLT) and in vitro test using microscopic counting method by means HeLa cells (cervix cancer cell), MCM-B2 cell (breast cancer cell), and Leukemia cell L1210. Elucidation of chemical structure conducted by spectroscopy methods (UV-VIS, FT- IR, and NMR).
According to toxicity and in vitro test on cells of HeLa, MCM-B2, dan Leukemia L1210, the most active extract is water extract (A). Separation and purification of water extract (A) by coloum chromatography and preparative high performance liquid chromatography has produce three relative pure isolates namely IA2, IA4, and IA6. The test result on the three isolates on Leukemia L1210 cell produce IC50 IA2 = 1,88 μg/ml, IC50 IA4 = 1,45 μg/ml, and IC50 IA6 = 2,04 μg/ml. The three isolates has strong cytotoxic effect. According to spectroscopy data, isolate IA6 indicate carbohydrate derivate compound.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T40078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryati
"Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan sifat fisiko-kimia dan komposisi asam lemak penyusun trigliseridanya, pada minyak biji jambu mete (Anacardium occidentale Linn) yang berasal dari Sulawesi Tenggara dan Yogyakarta. Asam lemak diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan soxhlet dan pelarut n-heksana. Hasil ekstraksi ini kemudian dievaporasi atau didestilasi untuk mendapatkan minyak kasar. Minyak kasar yang diperoleh, kemudian sebagian dianalisis untuk mengetahui sifat fisiko-kimianya. Sebagian lagi minyak dimurnikan, untuk kemudian dianalisis sifat fisiko-kimianya dan komposisi asam lemak penyusun trigliseridanya.
Dari analisis, diperoleh hasil secara berturut-turut untuk minyak mete Kendari dan Gunung Kidul sebagai berikut: rendemen (41,97% dan 51,67%), titik leleh(-1,50C dan -10 C), indeks bias (1,4650 dan 1,4657), berat jenis (0,9065 dan 0,9061), bilangan asam (0,61 dan 0,71), bilangan penyabunan (183,44 dan 191,26), bilangan iod (47,58 dan 47,54), bilangan peroksida (4,29 dan 0,86), dan bahan tidak tersabunkan (0,91 dan 0,40).
Komposisi asam lemak penyusun trigliserida ditentukan dengan menggunakan kromatografi gas (GC) . Kandungan asam lemak jenuh pada minyak Kendari 10% dan asam lemak tidak jenuh 90%, dengan persentase tertinggi asam linoleat (65,9%), sedangkan minyak Gunung Kidul, asam lemak jenuh 20,75% dan asam lemak tidak jenuh 79,25% dengan persentase tertinggi asam oleat (58,2%). Rendemen yang diperoleh untuk minyak biji mete Kendari adalah: 41,97% sedangkan minyak biji mete Gunung Kidul sebesar 51,67%. Ada sedikit perbedaan sifat fisiko-kimia dan komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji mete dari Kendari dan minyak biji mete dari Gunung Kidul.

A research on the comparison of physico-chemical properties and fatty acid composed triglyceride of cashew nut oil (Anacardium occidentale Linn) origines from South East Sulawesi and Yogyakarta. The fatty acid determined from extraction by soxhlet with nhexana solutions. The extract is then evaporated or distilled to obtain crude oil. Crude oil is obtained, and then analyzed for some physico-chemical properties. Much more oil is purified, then analyzed for physico-chemical properties and fatty acid composition of triglycerides compiler.
From the analysis, the results is obtained respectively for Kendari nut oil and Gunung Kidul as follows: yield (41.97% and 51.67%), melting point (-1.50 C-10c), refractive index (1.4650 and 1.4657), density (0.9065 and 0.9061), acid values (0.61 and 0.71), saponification values (183.44 and 191.26), iodine values (47.58 and 47, 54), peroxide values (4.29 and 0.86), and the material unsaponification values (0.91 and 0.40).
Compiler triglyceride fatty acid composition determined using gas chromatography (GC). Saturated fatty acid content in cashew nut oil of Kendari 10% unsaturated fatty acid and 90% with the highest percentage of linoleic acid (65.9%), while cashew nut oil of Gunung Kidul, 20.75% saturated fatty acids while unsaturated fatty acids with 79.25%, the highest percentage of oleic acid (58.2%). There is little difference in the physicochemical properties and fatty acid composed triglyceride of cashew nut oil of Kendari and Gunung Kidul cashew nut species.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29031
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triyem
"Garcinia cf. bancana Miq termasuk familia Guttiferae yang tumbuh di Indonesia. Beberapa spesies Garcinia mengandung senyawa xanton dan isoprenil benzofenon dengan berbagai aktivitas biologi antara lain antioksidan, anti bakteri, anti malaria dan anti kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa kimia dari kulit batang G. cf. bancana Miq serta uji aktivitas sebagai antioksidan.
Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: perkolasi, partisi, isolasi dengan tehnik kromatografi (kolom vakum, kolom gravitasi, kolom sphadex LH-20) dan preparatif. Struktur molekul ditentukan dengan data spektroskopi: GC-MS, IR, dan NMR. Uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat, metanol, n-butanol dan senyawa murni dengan menggunakan metode radical scavenger.
Dari hasil isolasi ekstrak n-heksana diperoleh campuran minyak atsiri dan senyawa GBH D yang identik dengan guttiferon - F. Hasil uji aktivitas antioksidan, bahwa semua ekstrak yang diuji menunjukkan aktivitas antioksidan dengan IC50 masing-masing adalah: ekstrak n-heksana = 24,50 μg/mL, ekstrak metanol = 22,35 μg/mL, ekstrak etil asetat = 29,17 μg/mL, ekstrak butanol = 37,56 μg/mL, sedangkan senyawa GBH D memiliki IC50 sebesar 25,79 μg/mL, dimana antioksidan kuercetin menpunyai IC50 sebesar 10,09 μg/mL.

Garcinia cf. bancana Miq belongs to Guttiferae family which grow in Indonesia. Several species from genus of Garcinia contain xanton and isoprenilbenzophenone with various biological activities including antioxidant, anti-bacterial, anti-malaria and anti cancer. This research aimed to isolate and determine the structure of chemical compounds from stem bark of G. cf. bancana Miq, as well as antioxidant activity test.
Research conducted through the following process: percolation, partitions, isolation with chromatography technique (vacuum column, gravitational column, sphadex LH-20 column) and preparative. The structure of isolated compound was established base on spectroscopy data: GC-MS, IR and NMR. Antioxidant activity test carried out on extract n-hexane, ethyl acetate, methanol, n-butanol and pure compound using radical scavenger method.
From the n-hexane extract afforded mixture of essential oils and GBH D compound which identical with guttiferon F. Antioxidant activity test, showed activity with the IC50, respectively, are n-hexane extract = 24,50 μg/mL, methanol extract = 22,35 μg/mL, ethyl acetate extract = 29,17 μg/mL, n-butanol extract = 37,56 μg/mL and GBH D compound has IC50 = 25,79 μg/mL, whereas antioxidant quercetin with IC50 = 10,09 μg/mL.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29032
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masrukhan
"Jenis tanaman Garcinia banyak ditemukan di Indonesia, tetapi belum banyak yang diteliti. Beberapa penelitian mengenai genus Garcinia yang telah dilakukan, memberikan banyak informasi mengenai kandungan serta manfaat dari masingmasing senyawa dan bioaktivitasnya.
Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan melakukan uji bioaktivitas senyawa kimia dari kulit batang G. bancana Miq yang berasal dari Desa Kalapangan, Kecamatan Sebangau, Kabupaten Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Isolasi senyawa tersebut dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut n-heksana, dilanjutkan pemisahan ekstrak menggunakan metode kromatografi kolom dengan silika gel sebagai fasa diam dan n-heksana, etil asetat dan metanol sebagai eluen yang dipergunakan secara gradien. Senyawa kimia yang diduga telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektroskopi (UV, IR, MS, 1H-NMR, dan 13C-NMR) dan diuji aktivitas antioksidan dengan metoda radical scavenger DPPH.
Hasil penelitian ini diperoleh senyawa dengan nama IUPAC 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione dengan rumus molekul C28H34O6. Pengamatan terhadap uji aktivitas antioksidan menggunakan kuersetin sebagai pembanding menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi tersebut memiliki aktivitas antioksidan sangat aktif dengan nilai IC50 = 12,78 ppm.

There are many species Gacinia in Indonesia, but not all researches. Concerning the Garcina genus has been do give a lot of information about how the contents and benefits of each compound and its activities.
This study aimed to isolate and chemical compounds assay from stem bark G. bancana Miq, Kalapangan originating from the village, district Sebangau, district Palangkaraya, Central Kalimantan province isolated compounds were carried out by using n-hexane as solvent by maseration, followed by separation of the extract using column chromatography with the stationary phase silica gel and mobile phase n-hexane, ethyl acetate and methanol as gradien compounds customarily used chemical that has been determined purely by way of its molecular structure spectrosopy (UV IR, MS, 1H_NMR, and 13C-NMR) and the antioxidant activity assay with radical scavenger DPPH methodes.
The results show tha compounds with IUPAC name 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione with molecule formulation C28H34O6. Observations on the antioxidant activity assay using quercetin as the comparison compound showed that isolated compoun C28H34O6 have very active antioxsidant activity with the value IC50 = 12,78 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29066
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suparno
"Penelitian ini membahas tentang proses degradasi zat warna tipe indigosol (bejana larut) menggunakan katalis Zeolit teraktivasi. Zeolit yang dipergunakan jenis Modernite dengan ukuran 3 ? 5 mm Preparasi katalis Zeolit dengan sonikasi, menambahkan asam, merefluks, memanaskan dalam oven pada suhu 1500C selama 2 jam.Variasi massa zeolit 1, 2 dan 4 gram dilakukan untuk optimasi massa dalam degradasi Indigosol violet pada berbagai konsentrasi (100, 200, 500 dan 1000 ppm) menggunakan ozon dalam waktu 30 menit, 60 menit dan 120 menit. Degradasi yang optimal sebanyak 95,46% pada massa zeolit 4 gram dengan ozonasi selama 2 jam atau 1,73 kali jika dibandingkan ozonisasi tanpa zeolit. Pengukuran COD dilakukan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan untuk menentukan penurunan COD. Besarnya penurunan COD adalah 75,24%.

This study discusses the type of dye degradation process indigosol (vessel soluble) using activated Zeolite catalysts. Zeolite used type Modernite with size 3- 5 mm. Zeolite catalyst preparation by sonication, add acid, refluxing, heating in an oven at a temperature of 150 0C for 2 hour.Variasi zeolite mass 1, 2 and 4 grams performed to optimize the mass in indigosol violet degradation in various concentrations (100, 200, 500 and 1000 ppm) using ozone in 30 minutes, 60 minutes and 120 minutes. Optimal degradation as much as 95.46% on the mass of zeolite 4 grams with ozonasi for 2 hours or 1.73 times when compared to ozonation without zeolite. COD measurements conducted before treatment and after treatment to determine the COD reduction. The amount of COD reduction was 75.24%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29064
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yatri Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas farmakologis dan senyawa kimia yang terkandung pada tanaman obat Indonesia, kayu lawang (Cinnamomum culilaban (L.) Presl.). Kayu lawang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional dan masih sedikit penelitian ilmiah yang mempelajari tanaman ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan maserasi bertahap dengan n-heksan, etil asetat, metanol dan air. Keempat ekstrak dilakukan penapisan fitokimia, uji antimkroba, uji antioksidan dan uji toksisitas. Ekstrak etil asetat yang paling tinggi aktivitas toksisitas dan antioksidannya, difraksinasi dengan kromatografi kolom lalu fraksi-fraksi hasil kromatografi kolom diuji aktivitas antioksidannya. Didapat dua fraksi yang aktivitas antioksidannya tinggi dan diidentifikasi senyawa kimianya dengan KG-SM dan RMI adalah eugenol dan 4-hidroksi-2-metoksi sinamaldehid.

The aim of this study is to study pharmacological activities and chemical compounds of Indonesian medicinal plants, kayu lawang (Cinnamomum culilaban (L.) Presl.). Kayu lawang has been used by local people as traditional medicine and only a few scientific research studied this plant. In this study kayu lawang was extracted using n-hexane, ethyl acetate, methanol and water as solvents. All exctracts were subjected to phytochemical screening, antimicrobial, antioxidant and toxicity assays. Ethyl acetate extract that showed the highest activity compared to the other extracts, were then fractionated using column chromatography and antioxidant assay was conducted on fractions of these extracts. Two fractions were found to have high antioxidant activity and were identified as being eugenol and 4-hidroxy-2-methoxy cinnamaldehyde using GC-MS and NMR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29063
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Saeful Bahri
"Penelitian tentang spesiasi logam berat Cu dan Zn dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap dan migrasinya dengan Diffusive Gradient In Thin Film (DGT) dari sedimen perairan Teluk Jakarta telah dilakukan. Proses spesiasi logam berat Zn dan Cu dilakukan dengan metode ekstrasi bertahap. Pada penelitian ini terlihat bahwa pada fraksi yang mudah lepas (fraksi 1 dan 2) rata-rata konsentrasi logam Zn adalah 53,66 ppm, 49,99 ppm, dan 48,47 ppm untuk CD.1, CD.2, dan Cd.3 secara berurutan, sedangkan untuk logam Cu adalah 11,82 ppm, 11,92 ppm, dan 11,68 ppm untuk CD.1, Cd.2, dan Cd.3 secara berurutan. Di sisi lain, untuk fraksi yang sukar lepas (fraksi 4) rata-rata konsentrasi logam Zn adalah 25,76 ppm, 29,72 ppm, dan 30,70 ppm, untuk CD.1, Cd.2, dan Cd.3 secara berurutan, sedangkan untuk logam Cu adalah 36,78 ppm, 36,46 ppm, dan 30,27 ppm untuk Cd.1, Cd.2, dan Cd.3 secara berurutan.
Untuk mempelajari migrasi logam berat dari sedimen ke badan air dilakukan dengan metode Diffusive gradient in thin film (DGT). Penggelaran DGT selama 1 hari dengan spike 100 ppm larutan ion logam Zn2+ dan Cu2+ ke dalam sediment didapat data untuk logam Zn C.DGT pada CD.1, CD.2 dan CD.3 rata-rata sebesar 1,505 ppm dan untuk logam Cu CDGT pada CD.1 sebesar 6,61 ppm, CD.2 sebesar 4,41 ppm dan CD.3 sebesar 5,01 ppm. Berdasarkan data ini diasumsikan bahwa ada sebagian logam dalam sediment yang diserap oleh DGT. Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini adalah bahwa keberadaan logam berat Zn dan Cu dalam sedimen di Cengkareng Drain cukup tinggi dan logam berat yang berada dalam sedimen dimungkinkan bermigrasi dari sedimen ke badan air.

Research on the speciation of heavy metals Cu and Zn by means of the method of sequential extraction and migration by the Diffusive Gradient In Thin Film (DGT) technique of the sediment in the aquatic system of Jakarta Bay have been conducted. The process of heavy metals Zn and Cu extraction method is carried out sequentially. In this metal extraction study, it is shown that the easily removable fraction (fraction 1 and 2), as average metal concentrations of Zn are 53,66 ppm, 49,99 ppm, and 48,47 ppm for CD.1, CD.2, and CD.3 sediments respectivelly, whereas for Cu concentratins are of 11,82 ppm, 11,92 ppm, and 11,68 ppm for CD.1,Cd.2,and CD.3 sediments respectivelly. On the other hand, for the non-easily removable fraction (fraction 4), the average metal concentrations of Zn are 25,76 ppm, 29,72 ppm, 30,70 ppm, for CD.1, CD.2, and CD.3 sediment respectivelly, whereas for Cu are of 36.78 ppm, 36,46 ppm, and 30.27 ppm for CD.1, CD.2, and CD.3 sediment respectivelly.
To study the migration of heavy metals from sediment into water bodies, difusive gradient method is applied in thin film (DGT). The deployment of DGT for 1 day with a spike of 100 ppm solution of metal ions of Zn(II) and Cu(II) into the sediment show that for Zn on CD.1 CDGT, CD.2 and CD.3 sediment in average is of 1,505 ppm and for copper CDGT on CD .1 is of 6,61 ppm, for CD.2 4,41 ppm and 5,01 ppm CD.3. Based on these data it is indicated that there are some amount of metals in the sediment that is absorbed by the DGT. It is concluded that the presence of heavy metals Zn and Cu in sediment at Cengkareng Drain are high enough and They are possible to migrate from the sediment into water bodies in the actual situation from where the sediment in this study is collected from.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29075
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>