Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cecep Sujana
"ABSTRAK
Untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai posisi data yang diambil dibawah permukan air laut Maka diperlukan posisi kedalaman air wahana dan arah wahana terhadap kutub utara. Informasi ini penting karena dengan digabungkan dengan panjang tali alat maka dapat diperoleh panjang alat secara garis lurus dari GPS di kapal. Alat ini mengubah tekanan air yang diterimanya menjadi perubahan tahanan. Selanjutnya diumpankan tegangan ekstisasi pada sensor tersebut, dimana akan keluar tegangan yang besarnya sebanding dengan kedalaman air laut. Dengan sensor tekanan ke tahanan piezoresistive yang mampu mengukur sampai kedalaman 200 meter dengan keluaran tegangan sampai 2,5 volt. Dengan menggunakan mikrokontroler serial 80 dari Ateml sinyal analog tadi diubah ke sinyal digital 11 bit sehingga mampu mengukur sampai ketelitian 9,77 cm kedalaman. Tegangan ini kemudian diolah oleh rangkaian elektronik sehingga hasil akhirnya berupa petunjuk kedalaman dalam bentuk display dan data serial.
Demikian juga dengan arah kompas, medan magnet bumi mengubah tahanan dari bahan permaloy menjadi berubah tergantung besarnya medan magnet yang diterima oleh bahan tersebut, bahan disusun menjadi konfigurasi jembatan wheatstone untuk kemudian diberi tegangan eksitasi seperti susunan sebelumnya pada sensor kedalaman, keluaran dari sensor ini berupa lebar pulsa dimana besarnya sudut azimuth berbanding lurus dengan lebar pulsa yang dihasilkan. Lebar pulsa ini kemudian dihitung dengan perbandingan terkecil sampai terendah berpadanan dengan sudut 0 derajat sampai 360 derajat"
2008
T39854
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prabowo
"Alat ukur microwave test bench digunakan mengetahui nilai dielektrik sample. Peralatan dirakit untuk memperoleh data parameter gelombang yang digunakan menentukan nilai dielektrik.Tesis yang menggunakan alat ini membahas pengukuran dielektrik. Nilai konstanta dielektrik perlu diketahui di peralatan instrumentasi yang dipakai untuk menaikan kapasitas kapasitif. Penelitian ini alat yang dipakai microwave test bench. Nilai konstanta dielektrik dihitung untuk menentukan nilai kapasitas kapasitor.
Penelitian ini menggunakan tiga(3) material yang berbeda setelah itu diukur nilai dielektriknya. Nilai yang terukur dari penelitian teflon terukur 1,953 dan polistirena 2,455 dan 2,58. Untuk mengetahui beberapa parameter gelombang yang belum terukur di analisa dengan grafik dua dimensi. Sebaran data dalam grafik dianalisa dengan fungsi grafik. Hasil grafik untuk pendekatan nilai dielektrik pada kisaran konstanta gelombang yang tidak terbaca. Nilai hasil penelitian dibandingkan dengan referensi ternyata hasil pengukuran alat mendekati nilai referensi. Penggunaan alat ini akan dapat membantu dalam mengukur konstanta yang belum diketahui nilai dielektrikanya.

Microwave test bench measuring tool used to determine the value of the dielectric sample. Assembled equipment to obtain data on wave parameters used to determine the value dielektrik.Tesis who use this tool to discuss the dielectric measurements. Dielectric constant values necessary to know the instrumentation equipment used to increase the capacity of capacitive. This research is a tool used microwave test bench. The value of dielectric constant is calculated to determine the value of capacitor capacity.
This study uses three (3) different materials and then measured the value of the dielectric. Measured by the value of polystyrene teflon study measured 2.455 and 1.953 and 2.58. To find out some parameters that have not been measured in wave analysis by two-dimensional graph. Distribution of data in the graph were analyzed using graphics functions. Results graph for the approach of the dielectric constant value in the range of waves that can not be read. Score results compared with the referent.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T28829
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Lidya
"Kebutuhan manusia akan suatu alat pendukung kesehatan atau pencegah penyakit semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi suatu penyakit yang disebabkan oleh binatang, diantaranyanya adalah kecoa dan nyamuk. Pada penelitian ini akan dirancang alat pendeteksi dan pengusir binatang dengan menggunakan sensor yaitu sensor ultrasonik yang dilengkapi dengan rangkaian osilator. Sensor ultrasonik ini mampu menangkap sinyal dengan frekuensi 40 kHz. Jangkauan frekuensi tersebut mampu mendeteksi adanya pergerakan kecoa atau nyamuk yang rata-rata rentang frekuensi pendengaran lebih kecil dari 40 kHz. Alat ini tersusun dari rangkaian penguat, filter dan osilator LC Tipe Colpitts. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noi se pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen kapasitor tersebut akan dijadikan sebagai karakteristik sensor kapasitif Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts. Dari hasil penelitian, didapat bahwa kecoa dapat dideteksi pada rentang frekuensi 249,1 ± 850 Hz dan pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 67,53 kHz dapat mengganggu indera kecoa. Sedangkan untuk nyamuk, didapat bahwa nyamuk dapat dideteksi pada rentang frekuensi 237,9 ± 724 Hz dan diusir pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 48,44 kHz.

Human need for a tool to support health or prevention of this disease increases with technological development. Efforts are made to prevent or treat diseases caused by animals, such as the cockroaches and mosquitoes. In this study will be designed detectors and animal repellent by using ultrasonic sensors that are equipped with an oscillator circuit. This ultrasonic sensor is capable of capturing the signal with a frequency of 40 kHz. The frequency range can detect any movement of cockroaches or mosquitoes frequency range of the average hearing loss less than 40 kHz. This device consists of a series of amplifiers, filters and oscillators Colpitts LC type. Oscillator circuit is an electronic circuit that can produce oscillations without external signal is provided. The signal arises because the noise on each component used. These oscillations arise because the series resonator that resonates and causes a signal amplifier that amplifies the signal so it is not damped. Oscillator used is the type of LC in which a series of constituents its resonator are inductors and capacitors. By changing the capacitance value in the resonator, then the oscillation frequency will change. Frequency of changes of changes in component values of capacitors will be used as a characteristic of the oscillator used capacitive sensors Colpitts type. From the study, found that cockroaches can be detected in the frequency range of 249.1 to 850 Hz and the frequency signal generated from the 67.53 kHz may interfere with the sense of cockroaches. As for mosquitoes, found that mosquitoes can be detected in the frequency range of 237.9 to 724 Hz and expelled at the signal frequency was raised from 48.44 kHz. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S905
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Hartiyoko
"Kebutuhan manusia akan suatu alat pendukung kesehatan atau pencegah penyakit semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi suatu penyakit yang disebabkan oleh hewan, diantaranyanya adalah nyamuk. Pada penelitian ini akan dirancang alat pendeteksi dan pengusir hewan dengan menggunakan sensor yaitu sensor ultrasonik yang dilengkapi dengan rangkaian osilator. Sensor ultrasonik ini mampu menangkap sinyal dengan frekuensi 40 kHz. Jangkauan frekuensi tersebut mampu mendeteksi adanya pergerakan nyamuk yang rata-rata rentang frekuensi pendengaran lebih kecil dari 40 kHz. Alat ini tersusun dari rangkaian penguat, filter dan osilator LC Tipe Colpitts. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noise pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen kapasitor tersebut akan dijadikan sebagai karakteristik sensor kapasitif Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts. Dari hasil penelitian, didapat bahwa nyamuk dapat dideteksi pada rentang frekuensi 470,3 Hz dan diusir pada frekuensi sinyal yang dibangkitkan mulai dari 26 kHz.

Human need for a tool to support health or prevention of this disease increases with technological development. Efforts are made to prevent or treat diseases caused by animals, such as the mosquitoes. In this study will be designed detectors and animal repellent by using ultrasonic sensors that are equipped with an oscillator circuit. This ultrasonic sensor is capable of capturing the signal with a frequency of 40 kHz. The frequency range can detect any movement of mosquitoes frequency range of the average hearing loss less than 40 kHz. This device consists of a series of amplifiers, filters and oscillators Colpitts LC type. Oscillator circuit is an electronic circuit that can produce oscillations without external signal is provided. The signal arises because the noise on each component used. These oscillations arise because the series resonator that resonates and causes a signal amplifier that amplifies the signal so it is not damped. Oscillator used is the type of LC in which a series of constituents its resonator are inductors and capacitors. By changing the capacitance value in the resonator, then the oscillation frequency will change. Frequency of changes of changes in component values of capacitors will be used as a characteristic of the oscillator used capacitive sensors Colpitts type. From the study, found that mosquitoes can be detected in the frequency range of 470,3 Hz and expelled at the signal frequency was raised from 26 kHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42876
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiansyah
"Pada penelitian ini dirancang sebuah sensor dari rangkaian elektronik yang dinamakan osilator. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noise pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai induktansi dan kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen induktor dan kapasitor tersebut dijadikan sebagai karakteristik sensor induktif dan kapasitif dalam hal sensitivitas, range, dan linieritas dari perubahan tersebut. Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts dan Hartley, dimana setiap tipe memiliki konfigurasi resonator yang berbeda dengan amplifier yang sama. Karakteristik dari setiap tipe osilator akan dibandingkan sehingga akan didapat karakteristik sensor yang baik dalam penggunaannya. Dari hasil penelitian, didapat karakteristik sensor induktif yang baik pada tipe Colpitts dengan nilai sensitivitas yaitu -78 kHz/μH pada range perubahan induktansi 2-40 μH dan perubahan frekuensi sekitar 3.889-0.921 MHz. Untuk sensor kapasitif memiliki karakteristik yang baik pada tipe Hartley dengan sensitivitas yaitu -1.983 MHz/nF pada range perubahan kapasitansi 0.05-1.5 nF dan perubahan frekuensi 3.695-0.819 MHz.

In this research was design an electronic sensor is called oscillator. Oscillator circuit is an electronic circuit produce oscillation without signal from external. Signal exist in this circuit because the noise signal from the components of the circuit. Signal will resonance because the resonator and will amplify by the amplifier. Oscillator circuit using LC oscillator. When the inductive and capacitive components are changed, oscillation frequency will change. Change of frequency and component value will be taken for sensor characteristic. Type of oscillators will be used are Colpitts and Hartley. Each of type is different in resonator configuration but same in amplifier. Each of characteristic is compared which is one better. Colpitts has a good characteristic in inductive sensor with sensitivity value is -78 kHz/μH at inductive range 2-40 μH and frequency range is 3.889-0.921 MHz. For capacitive sensor, Hartley has a good characteristic with sensitivity value is -1.983 MHz/nF at capacitive range is 0.05-1.5 nF and frequency range is 3.695-0.819 MHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43216
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Ihsan
"Banyak penyakit yang dapat ditimbulkan dari gigitan nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dan cikumunya. Begitu seriusnya penyakit-penyakit ini, berbagai cara dilakukan untuk membunuh dan mencegah penyakit ini. Namun, pemakaian bahan kimia yang cukup lama akan menimbulkan resistensi pada nyamuk. Peracangan suatu alat pembunuh nyamuk menggunakan laser akan efektif dalam memerangi nyamuk. Karena nyamuk tidak bisa menghindar jika terkena laser. Namun, sebelum menembakkan laser ke nyamuk, diperlukan metode yang tepat untuk mendeteksi posisi nyamuk.
Pada skripsi ini akan membahas metode deteksi posisi nyamuk menggunakan kamera berbasis Image Processing dengan metode blob counter. Parameter warna yang digunakan adalah parameter warna RGB (red, green, blue). Setiap gambar terdiri dari sekumpulan piksel yang memiliki informasi nilai RGB. Setiap piksel yang sesuai dengan parameter nyamuk akan ditandai dengan blob. Kumpulan blob yang diperoleh akan dikumpulkan dalam suatu rectangle untuk dicari koordinat centroid.
Hasilnya adalah posisi nyamuk yang berupa koordinat x,y dalam gambar. Pada penelitian ini, jarak nyamuk dari kamera bisa diprediksi dengan melakukan kalibrasi jarak lensa ke image sensor. Sehingga, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah posisi 3 dimensi nyamuk.

Many diseases can be caused from the bite of mosquitoes, such as malaria, dengue fever, and cikumunya. Once the seriousness of these diseases, various methods are used to kill and prevent these diseases. However, the use of chemicals that is long enough will cause resistance in mosquitoes. Designing a mosquito killer device using a laser will be effective in fighting mosquitoes because mosquitoes can not escape when exposed to the laser. However, before firing a laser into the mosquito, the proper method is needed to detect the position of mosquitoes.
In this paper will discuss about mosquito position detectoin method using camera based image processing with a blob counter method. Colors that are used as the color parameter are RGB (red, green, blue). Each image consists of a set of pixels that have RGB values information. Each pixel in accordance with the parameters of mosquitoes will be marked with a blob. Set of nearby blob will be collected in a rectangular to get coordinate of centroid.
The result of this study is mosquito position in x, y coordinates in the image. In this study, the distance of mosquito from camera could be predicted by calibrating the distance of the lens to the image sensor. Thus, the result is 3 dimensional positions of mosquitoes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riffal Ruchiandrean
"Skripsi ini membahas tentang instrumen pengukuran perubahan nilai kelembaban yang dideteksi oleh perubahan nilai frekuensi akibat perubahan nilai kapasitansi pada sensor kelembaban HS1101. Frekuensi dihasilkan oleh osilator colpitts. komponen kapasitansi pada resonator diparalel dengan sensor kelembaban kapasitif HS1101. Perubahan nilai kelembaban diamati pada tiga cara berbeda, yaitu saat titik embun konstan, temperatur konstan, dan kelembaban konstan. Variabel yang diamati adalah kelembaban, temperatur, titik embun, kapasitansi, dan frekuensi. Selain itu juga melihat korelasi antara kelembaban dan titik embun sehingga dapat ditentukan titik embun dengan mengontrol temperatur dan kelembabannya. Instrumen pengukuran yang dibuat berhasil mendeteksi perubahan kelembaban dengan perbedaan nilai pada alat ukur referensi sebesar ±5%RH.

This Undergraduate Thesis is discussing about instrument relative humidity measurement that detected by changes of frequency value because changes of capacitance value in humidity sensor HS1101. Frequency produced by Colpitts Oscillator which capacitance component in resonator parallel to capacitive relative humidity sensor HS1101. The changes of relative humidity value that observed is constant. The variabels observed are relative humidity, temperature, dew point, capacitance, and frequency. Other than that, the objective is figure out the correlation between relative humidity and dew point so dew point in a system can concluded by controlling the temperature and relative humidity. This instrument measurement succeed to detect changes of relative humidity and has a delta ±5% to a reference."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasasta Wibisono
"Skripsi ini berisi pengukuran perubahan panjang pipa alumunium yang diakibatkan oleh pemuaian. Pemuaian yang terjadi akan diukur oleh satu sensor induktif. Sensor induktif berbentuk lilitan kawat silinder berinti udara. Perubahan nilai induktansi pada sensor induktif yang diakibatkan pergerakan inti besi akan mempengaruhi nilai frekuensi keluaran dari osilator. Osilator yang digunakan adalah tipe colpitts yang dimana komponen penyusun utama resonatornya adalah komponen induktansi dan kapasitif. Selain itu pada penelitian ini juga ingin melihat korelasi antara perubahan nilai induktansi terhadap frekuensi. Instrumen pengukuran yang dibuat mampu perubahan panjang sebesar 0,0024 cm.

This undergraduate thesis contains aluminum pipe measuring changes in length caused by thermal expansion. Swelling that occurs will be measured by an inductive sensor. Inductive sensors cylinder-shaped core wire windings air. Changes in the value of inductance in an inductive sensor that caused the movement of the iron core will affect the value of the output frequency of the oscillator. The oscillator used is the type colpitts in which the main components of resonator is the inductance and capacitive components. In addition, this study also wants to see the correlation between changes in the value of inductance with frequency. Measurement instruments are made to change the length of 0.0024 cm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Dwi Putra
"Kursi roda pintar merupakan sebuah kursi roda yang menggunakan berbagai teknologi seperti komputer, sensor, dan teknologi bantuan lainnya yang diimplementasikan pada kursi roda tersebut. Seiring perkembangan teknologi, berbagai sensor bantuan diimplementasikan pada alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah sensor fisiologi seperti sensor detak jantung dan suhu. Sensor ini sudah banyak diterapkan pada jam tangan digital, sehingga pengguna dapat memeriksa detak jantung per menit secara real-time. Dengan melihat kedua pandangan diatas, penelitian ini difokuskan untuk membuat penerapan sensor detak jantung MAX30102 dan sensor suhu MLX90614 pada kursi roda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor detak jantung MAX30102 dapat diterapkan dengan persentase error sebesar 2,69%, serta sensor suhu MLX90614 dengan persentase error sebesar 1,41%.

A smart wheelchair is a wheelchair that uses various technologies such as computers, sensors, and other assistive technologies that are implemented in the wheelchair. Along with the development of technology, various assistive sensors are implemented in tools used in daily life, one of which is physiological sensors such as heart rate and temperature sensors. This sensor has been widely applied to digital watches, so users can check the heart rate per minute in real-time. By looking at the two views above, this research is focused on making the application of the MAX30102 heart rate sensor and MLX90614 temperature sensor in wheelchairs. The results showed that the MAX30102 heart rate sensor can be applied with an error percentage of 2.69% and the MLX90614 temperature sensor with an error percentage of 1.41%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Anshari Rasyid
"

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem pemantau tanda vital detak jantung, suhu tubuh, dan laju pernapasan pada kursi roda listrik menggunakan sensor MAX30102, DS18B20, dan strain gauge BF350 3AA terhubung dengan platform online Blynk dan mengetahui performa masing-masing sensor dengan referensi alat pengukur detak jantung dengan manset merk 1byOne, termometer digital merk ThermoOne Alpha-2, dan pengukur laju pernapasan secara manual. Pada penelitian ini sistem berhasil dibuat dan dapat menampilkan hasil pemantauan tanda vital detak jantung, suhu tubuh, dan laju pernapasan pada platform online Blynk. Pada uji performa pengukuran didapat error pengukuran detak jantung sebesar 2,586%, suhu tubuh sebesar 0,082%, dan laju pernapasan sebesar 6,285%. Selain itu, juga didapat persamaan kalibrasi dari regresi linear hasil pengukuran tanda vital masing - masing sensor, yaitu: Detak jantung_Kalibrasi = (detak jantung_MAX30102) - 4,72) / 0,94suhu tubuh_Kalibrasi = (suhu tubuh_DS18B20 - 3,62) / 0,90, dan laju pernapasan_kalibrasi = (laju pernapasan_strain gauge - 2,78) / 0,82.


This research aims to design and build a heart rate, body temperature, and respiratory rate monitoring system on an electric wheelchair using MAX30102, DS18B20, and BF350 3AA strain gauge sensors connected to the Blynk online platform and determine performance of each sensors with compared to a 1 by One cuff-based heart rate monitor, ThermoOne Alpha-2 digital thermometer, and manual measurements. In this research the system was successfully developed and evaluates the measurement error of the heart rate as 2.586%, body temperature with an error of 0.082%, and the respiratory rate with an error of 6.285%. Furthermore, equations are obtained for sensor calibration from the linear regression of vital sign measurement from each sensor: Heart rate_callibrated = (heart rate_MAX30102) - 4,72) / 0,94body temperature_callibrated = (body temperature_DS18B20 - 3,62) / 0,90, and respiratory rate_callibrated = (respiratory rate_strain gauge - 2,78) / 0,82.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>