Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Chairunisa Affandi
"Kata daripada merupakan salah satu preposisi yang sering digunakan sejak awal abad ke-20. Pada awalnya, preposisi ini memiliki berbagai fungsi. Akan tetapi, fungsi tersebut terus berkurang seiring bergesernya makna kosakata tertentu dalam bahasa Indonesia. Tulisan ini bertujuan menelusuri perkembangan penggunaan kata daripada dari tahun 1978 hingga 2018. Data tulisan ini diambil dari majalah Tempo dari tiga tahun berbeda, yaitu 1978, 1999, dan 2018. Data terkumpul dari setiap periode dianalisis berdasarkan fungsinya. Dengan membandingkan fungsi daripada pada ketiga periode, ditemukan bahwa terdapat fungsi berbeda dalam daripada yang hanya muncul pada tahun 1978, yaitu sebagai penunjuk hal, penunjuk kepemilikan, dan pembanding. Sementara itu, pada tahun 1999 dan 2018, kata daripada hanya berfungsi sebagai pembanding. Penemuan tersebut diketahui melalui analisis data yang diolah dengan aplikasi AntConc untuk menghitung frekuensi kemunculan dalam konteks kalimat

The word daripada is one of the most frequently used prepositions since the early 20th century. In the beginning, this preposition had various functions. However, these functions continue to diminish as the function and the meaning of certain vocabulary shifts in the Indonesian language. This paper discusses the development of the function and meaning of daripada in journalistic form as a preposition and a conjunction in Tempo magazine. The purpose of the paper is to trace the development of function and meaning of daripada used by Tempo magazine from 1978 to 2018. The source of the data is by taking six (6) kinds of Tempo magazines every period. The data are being proceeded with an application named AntConc to obtain in the form of clauses and sentences. The resulting data is then classified based on the frequency of daripada appearance to compare its functions and their meanings in each period, thus that the author can explain the shift in functions and meanings that change, namely the shifting functions of daripada as a preposition as well as a conjunction and the loss of daripada meanings as a pointer as well as a belonging pointer that only appeared in Tempo magazine in the period 1978."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Fransisca
"Peribahasa dari setiap bangsa diyakini mencerminkan pemikiran dan karakter bangsa tersebut. Orang Indonesia dengan pemikiran dan karakter yang berbeda dengan orang Korea belum tentu dapat memahami makna kata peribahasa Korea atau sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan makna kata air dalam peribahasa Korea dan Indonesia guna mencari persamaan dan perbedaanya. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana domain target yang digunakan untuk domain sumber AIR dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia? dan bagaimana persamaan dan perbedaan makna kata air dalam peribahasa Korea dan Indonesia? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi perbandingan. Teori Conceptual Metaphor Theory (CMT) dari lakoff dan Johnson digunakan untuk menganalisis data dua bahasa, melalui pemetaan domain sumber dan target. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan makna kata ‘air’ dalam peribahasa Korea dan Indonesia. Persamaannya, di kedua bahasa metafora AIR dapat dikonseptualisasikan sebagai karakteristik manusia, lingkungan, bahaya, masalah, usaha, dan harta. Perbedaannya, konseptualisasi metafora AIR sebagai pengetahuan dan hal kesukaan hanya ada pada peribahasa Korea, sedangkan konseptualiasi metafora AIR sebagai pemimpin dan kebiasaaan hanya ada di peribahasa Indonesia. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memperkaya literatur di bidang linguistik, khususnya pada bidang kajian metafora dalam peribahasa Korea dan Indonesia.

The proverbs of each nation are believed to reflect the thoughts and character of the nation. Indonesian people with different thoughts and characters from Korean people may not necessarily be able to understand the meaning of Korean proverbs or vice versa. This study is designed to answer two research questions, namely how is the target domain used for the WATER source domain in Korean and Indonesian? and what are the similarities and differences in the meaning of the word water in Korean and Indonesian proverbs? This research is descriptive qualitative research using a comparative study method. The Conceptual Metaphor Theory (CMT) from Lakoff and Johnson is used to analyze bilingual data, through mapping the source and target domains. The results showed that there were similarities and differences in the meaning of the word 'water' in Korean and Indonesian proverbs. The similarity is that in both languages, the metaphor of WATER can be conceptualized as human characteristics, environment, danger, problem, effort, and property. The difference is that the conceptualization of the metaphor of WATER as knowledge and liking is only found in Korean proverbs, while the conceptualization of the metaphor of WATER as a leader and habit only exists in Indonesian proverbs. The results obtained from this study can enrich the literature in the field of linguistics, especially in the field of metaphor studies in Korean and Indonesian proverbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Maulida
"Sastra merupakan salah satu bentuk dokumentasi dari peristiwa sejarah. Salah satu peristiwa sejarah yang diangkat dalam karya sastra adalah kasus pembunuhan buruh Marsinah. Sapardi Djoko Damono mengangkat peristiwa sejarah tersebut ke dalam bentuk puisi. Tulisan ini membahas reka ulang kasus pembunuhan buruh Marsinah dalam puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Dongeng Marsinah”. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) menggambarkan kasus pembunuhan buruh Marsinah melalui struktur fisik dan batin dalam puisi berjudul “Dongeng Marsinah” dan (2) menjelaskan kaitan antara puisi “Dongeng Marsinah” dan aspek historis dalam karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik studi pustaka. Hasil analisis pada struktur fisik, batin, dan aspek historis puisi “Dongeng Marsinah”menunjukkan bahwa puisi ini menjadi dokumentasi peristiwa sejarah dengan mereka ulang kasus pembunuhan Marsinah.Unsur fisik yang menonjol, di antaranya diksi, majas, dan citraan. Sementara itu, unsur batin yang menonjol adalah tema, nada dan suasana, serta amanat. Perpaduan unsur fisik dan batin pada puisi “Dongeng Marsinah” diperdalam dengan tinjauan dari aspek historis untukmemperoleh pemahaman yang menyeluruh.

Literature is one way to make documentation of historical events. One of which is the murder case of the laborer, Marsinah. Sapardi Djoko Damono elevates the tragedy into a poem. This article discussed about the re-emuneration of Marsinah’s murder case in the poem “Dongeng Marsinah” by Sapardi Djoko Damono. The purposes of this research are (1) describing the Marsinah murder case through physical and structure of poetry in the poem “Dongeng Marsinah” and (2) explaining the colleration of the poem “Dongeng Marsinah” with the historical aspect in literature. This research used the qualitative method and reference review technic. The analysis result on the physical and inner structure, and the historical aspect of “Dongeng Marsinah” shows that this poem is a historical event documentation by doing re-emuneration of the Marsinah murder case. The prominent physical elements are diction, figure of speech, and imagery. Meanwhile, the prominent inner structure elements are theme, tone, athmosphere, and message. The compilation of the physical and inner elements in the poem “Dongeng Marsinah” is deepen with the historical aspect view in order to get a thorough understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Izzati Husna
"Penelitian ini mengkaji citra dan peran perempuan dalam novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang (selanjutnya disingkat SBLSTI) karya Rida K Liamsi. Novel ini terinspirasi dari naskah Tuhfat Al-Nafis karya Raja Haji Ahmad dan Raja Ali Haji. Di dalam novel SBLSTI, Liamsi merekonstruksi ulang citra dan peran salah satu tokoh yang ada di dalam naskah Tuhfat Al Nafis, yaitu Tun Irang. Rekonstruksi tokoh ini bertujuan untuk menampilkan sisi historis Tun Irang sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam sejarah Kerajaan Riau-Lingga. Berkaitan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan Melayu pada novel SBLSTI serta mengulas peran Tun Irang dalam sejarah persebatian Melayu-Bugis. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun data primer yang digunakan penelitian ini adalah novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang, sedangkan data sekunder menggunakan teks Tuhfat Al-Nafis, buku, jurnal, dan artikel yang terkait dengan objek penelitian. Dalam mengkaji SBLSTI, digunakan dua pendekatan, yaitu kritik sastra feminis dan intertekstual. Hasil penelitian ini memperlihatkan eksistensi Tun Irang dalam SBLSTI yang dicitrakan sebagai perempuan individualistik dan berani dalam mengekspresikan pikirannya. Selain itu, hasil penelitian ini memperlihatkan peran penting Tun Irang dalam peristiwa persebatian Melayu-Bugis dan mempertahankan eksistensi Kerajaan Riau-Johor dan Pahang.

This research examines the image and role of women in the novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang (hereinafter abbreviated as SBLSTI) by Rida K Liamsi. This novel is inspired by the manuscript of Tuhfat Al-Nafis by Raja Haji Ahmad and Raja Ali Haji. In the novel SBLSTI, Liamsi reconstructs the image and role of one of the characters in the Tuhfat Al Nafis manuscript that is Tun Irang. The reconstruction of this character aims to show the historical side of Tun Irang as one of the figures who played a role in the history of the Riau-Lingga Kingdom. Therefore, this research aims to describe the image of Malay women in the SBLSTI novel; besides, to review the role of Tun Irang in the history of Malay-Bugis association. Moreover, this study was a literature study using a qualitative descriptive method. The primary data used in this study was the novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang. Meanwhile, the secondary data used were the manuscript of Tuhfat Al-Nafis, books, journals, and articles related to the object of research. In studying SBLSTI, two approaches were used that were feminist and intertextual literary criticism. The result of the study shows the existence of Tun Irang in SBLSTI who is imaged as an individualistic woman and brave in expressing her thoughts. In addition, the result of this study shows the important role of Tun Irang in the Malay-Bugis association and in maintaining the existence of the Riau-Johor and Pahang Kingdoms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfi Al Hakim
"Peristiwa kekerasan di masa lampau dapat memicu hadirnya trauma yang mampu memengaruhi kondisi seseorang. Trauma dapat diartikan sebagai peristiwa yang sangat buruk dan dapat menghancurkan rasa aman dalam diri seseorang, menimbulkan rasa rentan dan tidak berdaya seperti hidup di dunia yang penuh ancaman. Pengalaman traumatis juga dapat timbul karena adanya pengkhianatan, pelecehan verbal, atau kehilangan yang mendalam terhadap sesuatu. Melalui pengalaman traumatis, manusia dapat menumbuhkan perasaan dendam sebagai respons atas pengalaman traumatis tersebut. Keinginan yang mendasari datangnya rasa balas dendam adalah hasrat untuk merasa lebih baik dari pengalaman traumatis yang telah dialami oleh seseorang tersebut. Dalam cerpen “Jimat Sero”, “Goyang Penasaran”, dan “Hantu Nancy” pada antologi cerpen Kumpulan Budak Setan, tokoh utama yang di masa lampaunya mengalami kekerasan menyalurkan hasrat balas dendam kepada tokoh-tokoh yang menyebabkan peristiwa traumatis tersebut. Metode yang digunakan pada tulisan ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikoanalisis yang dikemukakan oleh Karen Horney. Hasil analisis mengungkapkan bahwa kekerasan di masa lampau dapat memicu pengalaman traumatik yang menyebabkan gangguan psikis sehingga penyaluran energi melalui balas dendam menjadi satu-satunya cara untuk merasa lebih baik.

Violent acts in the past can trigger trauma that can affect a person's condition. Trauma can be defined as a terrible event capable of destroying a person's sense of security, leaving a feeling of vulnerability and helplessness like living in a world full of threats. Traumatic experiences can also be the result of betrayal, verbal abuse, or a deep loss of something. Through traumatic experiences, humans can develop feelings of vengefulness in response to the traumatic experience. Underneath it is an underlying desire to overcome the traumatic experience itself. In the short stories “Jimat Sero”, “Goyang Penasaran”, and “Hantu Nancy” in the short story anthology of the Kumpulan Budak Setan, the main character who experienced violence in the past channeled the desire for revenge to the characters who caused the traumatic event. The method used in this paper is descriptive qualitative with Karen Horney's psychoanalytic approach. The results of the analysis reveal that past violence can trigger traumatic experiences that cause psychological disorders so that channeling energy through revenge is the only way to overcome it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmita Kusumadewi
"Penelitian ini mengkaji kata slang komunitas pemain gim Korea dengan berfokus pada asal kata dan pembentukan kata. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea dalam komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis asal kata? dan bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis pembentukan kata?. Sumber data penelitian ini adalah komik digital Hadeukaeri (하드캐리) episode 1-172. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan 115 kata slang pada sumber data. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis asal kata, terdapat 68 (59.1%) kata serapan, 35 (30.4%) kata campuran, 10 (8.7%) kata Sino-Korea, dan 2 (1.7%) kata asli. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis pembentukan kata, terdapat 44 (38.3%) akronim, 27 (23.5%) kata tunggal, 23 (20%) kata majemuk, 12 (10.4%) kata derivasi, 5 (4.3%) kata penggalan, dan 4 (3.5%) kata campuran. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kata berdasarkan asal kata didominasi oleh kata serapan, sedangkan klasifikasi kata berdasarkan pembentukan kata didominasi oleh akronim.

This study examines the slang words in the Korean gamer community by focusing on the study of word origin and word formation. This research is designed to answer two research questions, there are how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word origin? and how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word formation?. The data source of this study is the Hard Carry webtoon episodes 1 - 172. This research uses descriptive quantitative and qualitative methods. The results of this study found 115 slang words in the data source. The classification of the findings based on the type of word origin, there are 68 (59.1%) loan words, 35 (30.4%) hybrid words, 10 (8.7%) Sino-Korean words, and 2 (1.7%) native words. Classification of the findings based on the type of word formation, there are 44 (38.3%) acronyms, 27 (23.5%) single words, 23 (20%) compound words, 12 (10.4%) derivation words, 5 (4.3%) clipped words, and 4 (3.5%) blend words. From these results, it can be concluded that word classification based on word origin is dominated by loan words, while word classification based on word formation is dominated by acronyms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abya Zara Ayesha
"Film Kimssi Pyoryugi (2009) karya Lee Hae-jun menceritakan kisah antara dua tokoh korban modernisasi perkotaan yang ter-alienasi dari kehidupan sosial mereka masing-masing. Penelitian ini membahas mengenai unsur intrinsik penokohan dan perubahan makna alienasi oleh kedua tokoh utama dalam film Kimssi Pyoryugi karya sutradara Lee Hae-jun. Dalam menganalisis penokohan dan analisis perubahan makna, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan sumber data primer, yaitu film Kimssi Pyoryugi. Hasil temuan menunjukkan bahwa Kim laki-laki mengalami perkembangan karakter menjadi berwatak terbuka dan bertekad kuat. Sementara Kim perempuan menjadi berwatak peduli dan pemberani. Kedua tokoh mengalami perubahan bentuk alienasi dari alienasi psikis menjadi alienasi fisik. Perubahan ini kemudian mengubah pemaknaan alienasi kedua tokoh Kim menjadi suatu alternatif pilihan dalam usaha memenuhi esensi, hakikat dan martabat mereka sebagai manusia.

Kimssi Pyoryugi (2009), a film directed by Lee Hae-jun tells the story of two characters as a victim of modernization who are alienized from their respective social lives. This study analyzes the intrinsic factor of characterization and the characters’ understanding of alienation. The research method used in this study is descriptive analyzation with the primary data of the film Kimssi Pyoryugi (2009) directed by Lee Hae-jun. The result of this research proofs that male Kim has developed a character that is independent and determined. Meanwhile, female Kim has developed a character that is caring and brave. The two Kim characters experienced a change of alienation from psychological alienation to physical alienation. This change affects their understanding on the concept of alienation. Alienation has become an alternative to fulfil their essence, nature, and dignity as human beings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nafra Faiza
"Akhir-akhir ini, keberadaan sastra digital sedang marak-maraknya di dunia digital. Ciri khas sastra ini antara lain dapat diakses melalui platform-platform dalam jaringan. Keberadaan sastra digital ini memudahkan masyarakat untuk membaca novel-novel dan berbagai jenis karya sastra hanya dengan mengakses media sosial atau platform sastra digital yang ada. Selain itu, media sosial juga ikut berperan dalam keberadaan sastra digital karena fungsinya yang tidak hanya sebagai alat komunikasi publik saja, tetapi juga alat berbagi cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap sebuah karya sastra digital yang diambil dari cerita bersambung (thread) akun Twitter @SimpleM81378523 atau yang akrab dipanggil SimpleMan dalam karyanya yang berjudul “Sewu Dino”. Cerita bersambung (thread) dalam penelitian ini adalah cerita rekaan yang dimuat dalam Twitter yang ditampilkan bagian demi bagian secara berurutan pada cuitan dan terhubung dengan tautan balas dan tautan terkait. Keberadaan cerita bersambung (thread) horor yang populer ini mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang respon-respon yang diberikan pembaca di Twitter yang dianggap membantu perkembangan sastra digital beberapa tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu, pendekatan ini juga akan menggunakan konsep studi kasus dengan menggunakan metode netnografi yang berpusat pada respon masyarakat dalam Twitter sebagai daerah penelitian.

Recently, the existence of digital literature has become increasingly popular in the world of literature.. The speciality of this kind of literature is that can be accessed through digital literature platforms. This advancement in digital literature makes things easier for people to read many kinds of literary works just by accessing social media or existing digital literature platforms. Besides, social media also contributes to the digital literature itself because it is just not used for public communication purposes only, but also a medium for sharing stories. The research aims to get to know about public responses towards the work “Sewu Dino” written by SimpleMan on Twitter. The running story in this research is a fiction written on Twitter which is displayed part by part sequentially in the tweet and connected with reply and related links. The existence of this popular horror running story (thread) encouraged the writer to research more further about the responses given by readers on Twitter which considered the development of digital literature in recent years. The research uses qualitative methods. Besides, this research will also use the concept of case studies using netnographic methods which focus on public responses on Twitter as a research area."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chen Hyang Jin
"Tulisan ini membahas kesalahan gramatikal dan hambatan penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan peserta BIPA. Kesalahan gramatikal terjadi pada keempat aspek, yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, dan kesalahan semantik. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi kesalahan gramatikal dan hambatan penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan peserta BIPA berkewarganegaraan Korea Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mix method). Sumber data diambil dari tulisan yang berasal dari 20 responden berkewarganegaraan Korea Selatan. Hasil penelitian ini adalah ditemukan keempat aspek kesalahan gramatikal dalam bahasa Indonesia, yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, dan kesalahan semantik. Kesalahan yang paling banyak dimuncul pada aspek sintaksis. Selain itu, pada penelitian ini juga menemukan hambatan penggunaan bahasa Indonesia cenderung akibat pengaruh dari bahasa pertama dalam keempat aspek tersebut.

This paper discusses the grammatical errors and writing of BIPA participants interference into Indonesian. Grammatical errors occur in four aspects, which phonological errors, morphological errors, syntactic errors, and semantic errors. The purpose of this study is to classify grammatical errors and identify the grammatical errors
that Korean interference into Indonesian in writing of South Korean BIPA participants. The method used in this research is mix method. The source of data used comes from writing of 20 respondents who are South Korean. The result of this study showed that four aspects of grammatical errors in Indonesian, namely phonological errors, morphological errors, syntactic errors, and semantic errors. The most common error is syntactic errors. In addition, this study also found that the interference to using Indonesian tend to be the first language in four aspects.
"
Depok: Fakultas IlmuPengetahuan Budaya, 2021
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Pratama
"Setiap bahasa, dalam perkembangannya, pasti akan memunculkan variasi bahasanya dalam setiap penggunaannya, termasuk juga Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Warna merupakan salah satu konsep abstrak dan mendasar yang selalu kita temukan dalam kehidupan keseharian kita, temasuk juga dalam Masyarakat Tuli. Akan tetapi, kurangya penelitian lanjutan mengenai proses produksi isyarat yang merepresentasikan istilah warna dasar menjadi salah satu permasalahan yang ditemukan peneliti. Dalam penelitian ini, kami akan fokus untuk meihat kemunculan variasi bahasa isyarat yang digunakan dalam 5 wilayah di Yogyakarta. Variabel dan Subjek penelitian ini adalah isyarat dari kata warna hitam, putih, merah, hijau, biru, dan kuning dari individu Tuli dalam rentang umur dari 19—48 tahun. Variabel-variabel tersebut akan didokumentasikan melalui penelitian lapangan dan dikonversikan ke dalam korpus data dan akan dianalisis kemunculan varian dan aspek-aspek yang membedakan satu varian dengan yang lainnya menggunakan metode kualitatif. Temuan kami membuktikan bahwa dalam 5 wilayah Yogyakarta, ada beberapa varian isyarat yang muncul dalam satu konsep warna dasar. Aspek yang membedakan satu varian dengan lainnya terletak di seluruh aspek fonologi bahasa isyarat seperti bentuk tangan, orientasi, lokasi, dan gerakan isyarat.

Every language, in its development, will certainly appear its language variation in its usage, including the Indonesian Sign Language (BISINDO). Colors are one of the ab-stract and fundamental concepts that we found in our daily lives, including the Deaf Society. But, the lack of further research about the process of sign production that rep-resents the basic color terms is one of the few problems that I found. In this research, we will focus on looking for the appearances of sign language variations that are used in 5 regional areas of Yogyakarta. the variables and subjects of this research are signs from the word colors black, white, red, green, blue, and yellow from Deaf people rang-ing from 19--48 years old. The variables will be documented through field research and converted into corpus data and will be analyzed for the variation that appears and the aspects that differ one variation from another using the qualitative method. Our (author and corresponding author) findings prove that in the 5 regional areas of Yogyakarta, there are several variations in sign language in one concept of the basic colors. The aspects that differ one sign from another are in all aspects of sign language phonology such as handshapes, locations, orientations, and movement of the sign."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>