Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelisa Putri Agustina
"Diskriminasi gender yang dialami oleh tokoh perempuan muncul akibat perbedaan bidang sosial ekonomi. Perbedaan status sosial di antara masyarakat yang tergolong kelas atas serta kelas bawah inilah menjadi penyebab utama terjadinya ketidakadilan pada perempuan. Hal tersebut terlihat pada tulisan dalam novel berjudul Jerum karya Oka Rusmini. Kajian  ini ditujukan untuk menjelaskan berbagai bentuk dari diskriminasi pada tokoh perempuan serta berbagai bentuk perlawanan tokoh perempuan dalam novel Jerum karya Oka Rusmini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra karena mengangkat permasalahan kondisi sosial masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan tiga bentuk diskriminasi gender, yaitu subordinasi, stereotip, dan kekerasan. Selain itu, ada juga berbagai perlawanan yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh perempuan akibat budaya patriarki. Bentuk-bentuk perlawanan itu terdiri atas menjadi perempuan mandiri, menjadi perempuan kuat, menjadi perempuan pintar, serta melalui tindakan seksual perempuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan, budaya patriarki secara tidak langsung merugikan pihak perempuan. Atas dasar itulah mereka melakukan perlawanan.

Gender discrimination experienced by female characters arises due to differences in the socio-economic field. The difference in social status between people who belong to the upper class and the lower class is the main cause of injustice to women. This can be seen in the writing in the novel Jerum by Oka Rusmini. This study aims to explain the various forms of discrimination against female characters and the various forms of resistance of female characters in Oka Rusmini's Jerum novel. This study uses a qualitative method with a literary sociology approach because it raises the issue of the social conditions of society. The results of the study show three forms of gender discrimination, namely subordination, stereotypes, and violence. In addition, there are also various resistances shown by female figures due to patriarchal culture. These forms of resistance consist of being an independent woman, being a strong woman, being a smart woman, and through women's sexual acts. Based on the results of this study, it can be concluded that patriarchal culture indirectly harms women. It was on this basis that they fought back."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fattahillah
"Lanskap linguistik (LL) merupakan ilmu linguistik yang melihat fenomena bahasa di ruang publik. Salah satu tujuan LL memahami multilingualisme di daerah atau kawasan tertentu. Pada masa Covid-19 banyak ditemukan pesan-pesan dan imbauan untuk mencegah Covid-19. Imbauan tersebut dapat ditemukan di transportasi umum Jakarta. Penelitian ini bertujuan melihat pemilihan bahasa dan kondisi multilingualisme pada LL di transportasi umum Jakarta–KRL, MRT, dan TJ–dalam pencegahan penularan Covid-19. Data diambil pada bulan Februari–Maret 2022 yang dianalisis menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori Landry & Bourhis (1997). Adapun untuk melihat kategori tanda, menggunakan teori Gorter (2006) top-down dan bottom-up serta teori part writing Backhaus (2007). Hasil penelitian menunjukkan tanda-tanda yang diteliti mayoritas berasal dari top-down. Hanya sedikit tanda bottom-up yang peneliti temukan karena area komersial jarang ditemukan di transportasi umum Jakarta. Multilingualisme terlihat dengan munculnya dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Analisis menggunakan teori part writing Backhaus (2007) memperlihatkan dominasi bahasa Indonesia dalam penggunaan pesan pada tanda pencegahan penularan Covid-19 pada transportasi umum di Jakarta.

Landscape linguistics (LL) is a linguistic study that looks at the phenomenon of language in the public sphere. One of the goals of LL is to understand multilingualism in a particular area or region. During the Covid-19 period, there were many messages to prevent Covid-19. These messages can also be found on public transportation in Jakarta. This study aims to examine the choice of language and the condition of multilingualism in LL in Jakarta public transportation – KRL, MRT, and TJ – to prevent the transmission of Covid-19. The data was taken in February–March 2022 and was analyzed using a qualitative method. The theory used is the theory of Landry & Bourhis (1997). As for looking at the sign categories, using the top-down and bottom-up Gorter (2006) theory and the part writing theory by Backhaus (2007). The results showed that the signs studied were the majority from top-down. Only a slight bottom-up sign because commercial areas are rarely found on Jakarta's public transportation. Multilingualism is seen with the emergence of two languages, namely Indonesian and English. Analysis using Backhaus's (2007) part writing theory shows the dominance of Indonesian in the use of messages as a sign of preventing the transmission of Covid-19 on public transportation in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Netiasa Adab
"Indonesia memiliki daya tarik wisata pantai yang beragam. Salah satunya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap pantai memiliki nama yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan satu pantai dari pantai yang lain. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan eksplanasi atas asal-usul serta pola penamaan dan pemaknaan nama pantai tersebut sehingga budaya dan keadaan alam setempat turut diketahui. Terdapat delapan belas nama pantai yang menjadi data penelitian, yakni pantai yang terdaftar di Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul serta pantai tambahan yang disebutkan oleh pegawai kelurahan dan masyarakat. Teori yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah teori makna praanggapan yang disampaikan oleh Nyström (2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan asal-usul nama pantai dan mengklasifikasikannya pada kategori makna. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah studi pustaka melalui kamus bahasa Jawa-Indonesia dan KBBI, wawancara secara daring dan luring, serta observasi. Sementara itu, metode yang digunakan untuk mengolah data adalah identifikasi dan klasifikasi untuk mengidentifikasi kecenderungan nama pada klasifikasi makna kategorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nama-nama pantai di Kabupaten Bantul didominasi oleh kategori keadaan geografis. Di samping itu, asosiasi positif yang dominan adalah asal-usul nama pantai dan hal-hal yang ada di wilayah pantai; sedangkan asosiasi negatif yang dominan adalah prostitusi. Sementara itu, emosi positif didominasi emosi biasa saja dan emosi negatif didominasi emosi kecewa

. Indonesia has a variety of coastal tourist attractions. One of them is in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region. The name of each beach is used to identify and distinguish one beach from another. This research was conducted to provide an explanation of the origin, the naming pattern, and the meaning of the beaches' names so that the culture and local natural conditions are known. Eighteen names of beaches become the research data, namely the beaches registered in the Bantul Regency Tourism Office and additional beaches mentioned by village officials and the community. The theory used to process the data is the theory of presuppositions of meaning from Nytröm (2016). This study uses a qualitative approach to explain the origin of beach names and classify them into categories of meaning. The method used to collect data is a literature study through the Javanese-Indonesian dictionary and the KBBI, online and offline interviews, and observation. Meanwhile, the method used to process the data is identification and classification to identify the tendency of names to classify categorical meanings. The results show that the names of beaches in Bantul Regency were dominated by the category of geographical conditions. In addition, the dominant positive association is the origin of beach names and things in the coastal area; while the dominant negative association is prostitution. Meanwhile, positive emotions are dominated by ordinary emotions and negative emotions are dominated by disappointed emotions.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Risanti Rahmadania
"Penelitian ini membahas peristiwa tutur berdasarkan aspek SPEAKING dan bentuk ragam bahasa kasual dalam podcast Gritte Agatha. Peristiwa tutur adalah interaksi yang dilakukan oleh penutur dan mitra tutur berdasarkan situasi, konteks, tujuan, topik, dan waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek SPEAKING dan bentuk ragam kasual dalam video podcast. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah video podcast Gritte Agatha di kanal YouTube. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa podcast Gritte Agatha memenuhi seluruh aspek peristiwa tutur SPEAKING, yaitu 1) Setting and scene; 2) Participant; 3) Ends; 4) Act Sequences; 5) Key; 6) Instrumentalities; 7) Norm of interaction and interpretation; 8) Genre. Bentuk ragam kasual yang ditemukan adalah 1) pronomina; 2) afiks nasal; 3) ellipsis; dan 4) kata nonbaku. Hal ini membuktikan bahwa dalam podcast di kanal media YouTube selalu berhubungan dengan peristiwa tutur SPEAKING dan ragam bahasa, terutama bahasa kasual.

This study discusses speech events based on aspects of SPEAKING and forms of casual language variety in the Gritte Agatha podcast. Speech events are interactions carried out by speakers and speech partners based on certain situations, contexts, goals, topics, and times. This study aims to explain aspects of SPEAKING and forms of casual variety in video podcasts. The data used in thisstudy is the video podcast Gritte Agatha on the YouTube channel. The research method used is a qualitative method. Data collection was carried out by observing and recording techniques. The results showed that the Gritte Agatha podcast met all aspects of SPEAKING speech events, namely 1) Setting and scene; 2) Participants; 3) Ends; 4) Act Sequences; 5) Keys; 6) Instrumentalities; 7) Norm of interaction and interpretation; 8) Genres. The forms of casual variety found are 1) pronouns; 2) nasal affix; 3) ellipsis; and 4) non-standard words. This proves that podcasts on the YouTube media channel are always related to SPEAKING speech events and various languages, especially casual language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Azizah Permatasari
"Penelitian ini membahas salah satu drama karya Nano Riantiarno berjudul Suksesi (1990). Drama tersebut merupakan gambaran realitas kehidupan tentang bagaimana seseorang mencapai kekuasaan. Oleh karena itu, penelitian terhadap strategi tokoh Suksesi mencapai kekuasaan dalam drama Suksesi karya Nano Riantiarno dilakukan agar pembaca mengetahui seseorang akan menghalalkan segala cara demi mencapai kekuasaan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah khazanah penelitian sastra drama karena berdasarkan penelusuran Penulis, belum ada yang meneliti mengenai strategi tokoh Suksesi mencapai kekuasaan dalam drama tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural berdasarkan teori A. Teew (1984); alur dan tokoh yang dianalisis melalui relasi antartokoh. Analisis mengenai relasi antartokoh tersebut membuktikan bahwa Suksesi memiliki peluang untuk mencapai kekuasaan. Kemudian, Suksesi memanfaatkan peluang tersebut sebagai suatu strategi untuk mencapai kekuasaan. Strategi yang ia lakukan adalah dengan memanfaatkan kekayaannya, bekerja sama dengan panglima, dan menyingkirkan para pesaingnya dengan menggunakan kekerasan.

This study discusses one of the drama by Nano Riantiarno entitled Suksesi (1990). The drama pictured the reality of life about how someone reaches the power. Therefore, study towards the strategy of the figure Suksesi in order to reach the power in the drama of Suksesi by Nano Riantiarno is done to inform the reader that someone will do anything in order to reach the power. This study is also expected to add to the treasure of drama literary research because based on the authors search, no one has examined the strategy of the figure Suksesi to achieve power in the drama. This study uses a structural approach based on the theory of A. Teew (1984); the plot and figures analyzed through relationships between the characters. Analysis of the relations between the characters proves that Suksesi has the opportunity to achieve power. Then, Suksesi takes advantage of these opportunities as a strategy to achieve power. The strategy she did was to use her wealth, work with the commander, and get rid of her rivals by using violence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ichsan Andi
"Sebagai salah satu unsur yang membangun cerita pada karya sastra anak, tokoh melakukan berbagai tindakan. Sama halnya dengan manusia, motif tindakan tokoh dipengaruhi oleh aspek psikologis atau kejiwaannya, baik secara sadar, prasadar, maupun tidak sadar. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti memfokuskan bahasan terhadap motif tidak sadar tindakan melarikan diri tokoh Matara yang ada di dalam Mata dan Rahasia Pulau Gapi  atau MDRPG (2018) karya Okky Madasari. MDRPG menceritakan seorang tokoh bernama Matara yang berusaha menjaga benteng tua di Pulau Gapi. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan teori psikoanalisis Sigmund Freud, terutama id, ego, dan superego. Penelitian dilakukan untuk menelaah motif tidak sadar tindakan melarikan diri tokoh Matara. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menghasilkan temuan motif tidak sadar kedua tindakan melarikan diri Matara yang dilatari oleh instansi psikis id, ego, dan superego. Motif tidak sadar tindakan melarikan diri pertama adalah adanya dorongan instansi psikis id untuk memenuhi kepuasan rasa senang pada diri Matara dengan cara memunculkan rasa kebosanan. Selain itu, ego mengaktifkan mekanisme pertahanan represi, pengalihan, dan fiksasi. Juga, superego menilai bahwa Matara mendapatkan hukuman (punishment) tanpa pernah mendapatkan penghargaan (reward) atas usaha-usaha yang dilakukannya. Sementara itu, motif tidak sadar melarikan diri kedua adalah id dan ego menilai bahwa eksistensi ayah memiliki peranan yang penting. Dalam hal itu, ego mengaktifkan juga mekanisme pertahanan represi dan pembentukan reaksi.

As one of the intrinsic element that builds stories in children's literature, the character takes various actions. As well as human, the motive of the character's actions are influenced by psychological aspects of preconscious, conscious, and unconscious. In this research, the researcher focuses the discussion on the unconscious psychological motive of Matara`s flee action in Okky Madasari`s Mata dan Rahasia Pulau Gapi or MDRPG (2018). MDRPG tells of a character named Matara who tried to protect the old fort on Gapi Island. This qualitative research uses the approach of Sigmund Freud's psychoanalysis theory, especially on the id, ego, and superego. The study was conducted to examine the unconscious psychological motive of the Matara`s flee action. As the conclusion, this research resulted the discovery of the unconscious motive of two Matara`s flee actions which were based on the id, ego, and superego. The unconscious motive of the first act was the encouragement of the psychic aspect of the id to fulfill the satisfaction of Matara`s pleasure by giving rise to a feeling of boredom. In addition, the ego activates the defense mechanisms of repression, displacement, and fixation. Also, the superego considered that Matara received punishment without ever being rewarded for her efforts. Meanwhile, the unconscious motive of the second act is the id and ego assesses that the existence of her father has an important role. In that case, the ego also activates the defense mechanism of repression and reaction formation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Al-Rasyid
"Adverbia adalah kelas kata yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau proposisi dalam konstruksi sintaksis. Kelas kata ini dapat berupa kata monomorfemis atau polimorfemis. Bagaimanapun, dari berbagai penelitian terdahulu tentang adverbia, belum ditemukan pembahasan mengenai ciri-ciri adverbia polimorfemis -nya dikaitkan dengan posisinya dalam kalimat, yaitu apakah adverbia yang dikonstruksi melalui proses afiksasi ini memiliki ciri tertentu yang membuatnya dapat diletakkan pada awal, tengah, atau akhir kalimat. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara metodologis, yaitu pendekatan deskriptif dengan dimensi eksplanatif. Data penelitian ini adalah sepuluh adverbia polimorfemis -nya, yaitu kiranya, rupanya, rasanya, semuanya, agaknya, adakalanya, tampaknya, layaknya, biasanya, dan sedikitnya. Sampel kalimat diambil dari Korpus Indonesia (KOIN) dan kemudian dianalisis dengan memeriksa letak adverbia polimorfemis -nya di dalam kalimat dikatikan dengan kelas kata pembentuknya. Penelitian ini memanfaatkan fitur konkordansi yang dapat menampilkan daftar kemunculan suatu kata dalam kalimat. Beberapa kalimat kemudian diambil secara acak yang masing-masing mewakili posisi adverbia yang hendak diteliti dalam kalimat. Tiap temuan dicatat dan dianalisis, kemudian diuji apakah adverbia polimorfemis -nya pada kalimat tersebut mungkin diubah letaknya dan, jika demikian, apakah adverbia tersebut hanya mewatasi kata, frasa, atau klausa. Penelitian ini menemukan adverbia-adverbia polimorfemis -nya yang terbentuk dari nomina dapat diletakkan pada posisi mana pun dalam kalimat, baik di awal, tengah, maupun akhir, dan dari segi perilaku sintaksisnya sama-sama berupa adverbial ekstraklausal. Sementara itu, adverbia polimorfemis -nya lainnya yang terbentuk dari kelas kata lain bisa jadi memiliki karakter yang berbeda-beda.

Adverbs are words that can accompany adjectives, numerals, or propositions in syntactic construction. This word class can be monomorphemic or polymorphemic. However, from various previous studies on adverbs, no discussion has been found regarding the characteristics of the adverb ending in -nya related to its position in the sentence, whether the adverb constructed through this affixation process has certain characteristics that make it able to be placed at the beginning, middle, or end of the sentence. This study uses a methodological approach, namely a descriptive approach with an explanatory dimension. The data of this study are ten adverbs ending in -nya: kiranya, rupanya, rasanya, semuanya, agaknya, adakalanya, tampaknya, layaknya, biasanya, and sedikitnya. The samples of the sentences were taken from the Korpus Indonesia (KOIN) and then analyzed by examining the position of the adverb ending in -nya in the sentence and the class of words that form it up. This study utilizes the concordance feature which can display a list of occurrences of a word in a sentence. Several sentences are taken randomly, each of which represents the position of the adverb to be examined in the sentence. Each finding is recorded and analyzed, then tested whether the adverb ending in -nya in the sentence can be changed and, if so, whether the adverb is only limited to words, phrases, or clauses. This study found that adverbs ending in -nya which are formed from nouns can be placed in any position in a sentence, either at the beginning, middle, or end, and in terms of their syntactical behavior, they are extraclausal adverbs. Meanwhile, adverbs ending in -nya which are formed from other word classes may have different characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Safni Radhika
"Di masa lalu, raja-raja Melayu menggunakan surat untuk berkomunikasi dengan pihak lain. Tidak hanya berkomunikasi dengan para pemimpin dalam negeri, melainkan juga dengan pihak kolonial. Surat-surat tersebut memiliki informasi yang berkaitan dengan kegiatan maupun kondisi Kerajaan Melayu saat itu. Salah satu cara untuk mengetahui informasi-informasi tersebut adalah dengan menganalisis sebuah eksordium dalam surat pada masa itu. Naskah Adat Raja-Raja Melayu diduga memiliki informasi terkait struktur, unsur, serta fungsi eksordium surat berbahasa Melayu. Dalam naskah tersebut, terdapat format atau templat penulisan dua jenis surat, yaitu surat sembah dan surat tiada berkepala. Masing-masing jenis surat memiliki beberapa macam contoh berdasarkan pengirim dan penerima surat. Penelitian ini akan mendeskripsikan serta memaparkan informasi mengenai struktur dari eksordium surat dalam naskah Adat Raja-Raja Melayu. Penelitian ini merupakan penelitian filologi dengan pendekatan tekstologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur eksordium format atau templat surat dalam naskah Adat Raja-Raja Melayu terdiri dari pembuka dan isi. Pada bagian pembuka berisi puji-pujian dan penghormatan pengirim surat untuk penerima surat. Pada bagian isi terdapat tujuan surat tersebut, ada pula yang menambahkan keterangan ataupun identitas pihak pengirim dan penerima.

In the past, Malay kings used letters to communicate with other parties. Not only communicating with domestic leaders, but also the colonial members. These letters contains information related to the activities and conditions of the Malay Kingdom during that period. One of way to find out about these informations is to analyze an exordium in a letter from that period. It is suspected that the Adat Raja-raja Melayu manuscript contained information about structure, elements, and functions Malay-language letter. In the manuscript, there are formats or templates for writing two types of letters, namely surat sembah and surat tiada berkepala. Each types of letters has several kinds of examples based on the sender and the receiver of the letter. This study will describe and present informations about the structure of the exordium’s letter in the Adat Raja-raja Melayu manuscript. This study is a philological research with a textological approach. The results of this study indicate that the structure of the exordium’s letter in the Adat Raja-raja Melayu manuscript consist of opening and content. In the opening contains praise and respect from the sender to the receiver of the letter. In the content, it has the meaning or purposing of the letter, also adding description or identition the sender and receiver."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Salsabila
"Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan destinasi wisata nasional di Jakarta yang berisi keragaman budaya Indonesia. Penyampaian informasi melalui lanskap linguistik (LL) di kawasan TMII menjadi nilai penting untuk para pengunjung lokal maupun mancanegara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kecenderungan penggunaan bahasa di ruang publik TMII. Data penelitian berjumlah 401 yang dibagi menjadi enam kategori. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) 208 LL hanya menggunakan satu bahasa, sedangkan 193 LL menggunakan lebih dari satu bahasa; 2) 367 LL telah mengutamakan bahasa Indonesia, sedangkan 34 belum mengutamakan bahasa Indonesia; 3) 364 LL sesuai dengan PUEBI & KBBI, sedangkan 37 LL belum sesuai; dan 4) 202 unsur visual LL nyaman dibaca, sedangkan 199 LL belum nyaman dibaca. Oleh sebab itu, pengelola TMII perlu meningkatkan kualitas LL, khususnya dalam aspek pengutamaan bahasa Indonesia standar dan unsur visual.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) is a national tourist destination in Jakarta, which consists of Indonesia's cultural diversity. The delivery of information through linguistic landscapes (LL) in the TMII area is becoming an essential value for national and international tourists. This research aims to explain the tendency of language usage in TMII public places. There is 401 data research divided into six categories. The research shows that 1) 208 LL are consisting one language, and 193 LL are bilingualism or multilingualism; 2) 367 LL prioritize bahasa Indonesia, and 34 LL are not yet prioritizing bahasa Indonesia; 3) 364 LL are followed PUEBI & KBBI, and 37 are not yet following, and 4) 202 LL are comfortable to read visually, and 199 are not yet comfortable to read. In conclusion, TMII needs to fix its LL, especially regarding the prioritization of bahasa Indonesia based on PUEBI & KBBI standards and visual aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Yuanita Setyohardjo
"Di masa kini, media sosial dimanfaatkan sebagai lapangan pekerjaan. Dengan adanya citra diri dan jumlah engagement (tolak ukur) yang tinggi, seseorang dapat menjadi pemengaruh. Selain mendapat dukungan dan pujian dari masyarakat, beberapa pemengaruh juga mendapat penolakan dan ujaran kebencian. Ujaran kebencian ini dirasakan oleh beberapa pemengaruh di Indonesia. Kasus ini dapat ditelaah lebih dalam dengan ilmu linguistik. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana ujaran kebencian terhadap pemengaruh Indonesia melalui pesan langsung (direct message) Instagram jika diteliti secara semantik dan pragmatik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) penutur menggunakan konteks linguistik yang lebih sedikit daripada konteks nonlinguistik, (2) penutur menggunakan kata makian yang memiliki makna asosiatif, dan (3) jenis tindak tutur yang digunakan adalah lokusi dalam bentuk pernyataan, pertanyaan, dan perintah, ilokusi pada kategori asertif, direktif, komisif, dan ekspresif, dan perlokusi dalam bentuk meyakinkan, membujuk, menghasut, dan menyesatkan.

Nowadays, social media is used as a job opportunity. With personal branding and a high number of engagements, someone can become an influencer. Apart from receiving support and praise from the public, several influencers also received rejection and hate speech. This hate speech was felt by several influencers in Indonesia. This case can be studied more deeply in linguistics. The formulation of the research problem is how hate speech towards Indonesian influencers via Instagram direct messages is examined semantically and pragmatically. The method used in this research is a qualitative method. The results of this research are (1) speakers use fewer linguistic contexts than non-linguistic contexts, (2) speakers use swear words that have associative meaning, and (3) the types of speech acts used are locutions in the form of statements, questions and commands, illocutionary in the categories of assertive, directive, commissive, and expressive, and perlocution in the form of convincing, persuading, inciting, and misleading."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>