Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wita Anggraeni
"Masyarakat Jakarta yang menginginkan kepraktisan dan kemudahan dalam bersantap kini semakin dimanjakan dengan maraknya kehadiran pusat-pusat makanan baru di Jakarta, Pusat-pusat makanan ini tidak hanya menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam bersantap tapi juga menawarkan pilihan makanan yang beragam dan suasana bersantap yang nyaman dan menyenangkan.
Pusat makanan pun mulai berkembang bentuknya, tak hanya terdiri atas satu bangunan yang sama seperti kantin atau food court, tapi juga bisa berupa sebuah area yang dikhususkan sebagai pusat makanan. Pusat makanan berupa area khusus inl juga menawarkan suasana yang menarik dan menyediakan pilihan makanan yang sangat beragam, mulai dari makanan lokal dan tradisional Indonesia hingga makanan internasional.
Suasana sangatlah penting bagi sebuah pusat makanan. Suasana dapat menarik orang untuk datang dan juga dapat membuat pusat makanan tersebut menjadi sebuah tempat yang menyenangkan sehingga orang akan menikmati saat-saat menyenangkan ketika berada di tempat itu dan akan kembali Iagi untuk bersenang-senang.
Untuk menciptakan sebuah suasana yang menarik dan menyenangkan, banyak sekali faktor pendukung yang hams diperhatikan dan dirancang dengan sebaik mungkin. Faktor pendukung terciptanya suasana sebuah pusat makanan antara lain adalah kondisi fisik dan kondisi non fisiknya.
Kondisi fisik meliputi Iokasi dan site pusat makanan, ruang Iuar, konsep bangunan, dan sitting area. Sedangkan kondisi non fisik meliputi waktu beroperasi pusat makanan, sarana hiburan yang tersedia. dan variasi makanan yang dimiliki oleh pusat makanan tersebut.
Penulisan ilmiah ini akan mengungkap dan membahas tentang bagaimana suasana dapat membuat sebuah pusat makanan manjadi sebuah tempat yang menarik dan menyenangkan untuk bersantap melalui perancangan dan pengaturan faktor-faktor pendukungnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatussadiyah
"Mesjid dan umat Islam, adalah dua hal yang tidak terlepaskan. Kewajiban bagi setiap muslim untuk melaksanakan shalat sebanyak 5 waktu dalam sehari sema|am. mendorong umat Islam senantiasa mendirikan mesjid-mesjid untuk memenuhi kebutuhan tempat ibadah tersebut. Disamping juga, sebagai pemenuhan kebutuhan tempat ibadah kolektif bagi suatu lingkungan. Dalam perkembangannya, mesjid hadir dalam lingkungan yang beraneka ragam. Tidak hanya mendominasi dalam lingkungan yang agamis saja. tapi juga merambah dalam lingkungan yang lebih bersifat sekuler, misalnya dalam lingkungan pendidikan, lingkungan perkantoran, lingkungan pasar, dan lainnya.
Jika pada awalnya, pemenuhan fungsi sebuah mesjid hanya ditentukan oleh kebutuhan ibadah semata, tidak demikian yang terjadi pada masa selanjutnya. Mesjid terus berkembang dan menjadi bagian dari karya arsitektur, perwujudan fisiknya tidak semata ditentukan oleh fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sarat dengan pemikiran ideologi, situasi dan kondisi kekinian lingkungan yang melahirkannya. Sehingga, pendekatan arsitektural yang diterapkan pada mesjid pun terus meningkat. Karena setiap lingkungan mempunyai kebutuhan berbeda, disamping kebutuhan utama sebagai tempat ibadah kolektif, terhadap keberadaan mesjid, begitupun sebaliknya, mesjid memiliki potensi yang khas terhadap lingkungannya. Dan lingkungan memiliki kekuatan aspek fisik dan nonfisik untuk memberi bentuk kepada mesjid. Menyoroti perkembangan mesjid yang berada dalam lingkungan pendidikan modern, khususnya lingkungan perguruan tinggi atau lingkungan kampus, dapat diamati sebagai pencerminan meningkatnya kebutuhan religius lingkungan kampus atau bisa juga sebagai simbolisasi eksistensi kehadiran komunitas muslim dalam lingkungan tersebut atau fungsi dan peranan mesjid lainnya yang dihadirkan melalui bentuk arsitekturalnya. Pertanyaan yang selanjutnya muncul adalah, fungsi dan peranan yang manakah yang diekspresikan pada arsitektur mesjid dalam lingkungan kampus?.
Mencari jawaban atas pertanyaan ini akan membawa kita pada penelusuran lebih jauh tentang mesjid dan arsitekturnya, kampus dan lingkungannya, hingga arsitektur mesjid dalam lingkungan. Tiga mesjid Kampus yang menjadi studi kasus dalam penulisan ini, akan melengkapi kebutuhan analisis teori yang disajikan dan diharapkan dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang akan menjawab pertanyaan di atas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisia Soraya
"Kampung kota merupakan salah satu bentuk permukiman kumuh yang terdapat di kota-kota besar seperti halnya di Jakarta. Kampung kota ini timbul akibat urbanisasi yang datang dari seluruh pelosok tanah air yang sebagian besar terdiri dan masyarakat desa berpenghasilan rendah dan memiliki tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Hal ini terus menerus melanda kota-kota besar seperti Jakarta sehingga banyak warga yang tinggal di permukiman-permukiman padat penduduk. Pada permukiman kampung kota tersebut banyak sekali masalah-masalah yang timbul, dan masalah yang ada biasanya merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menempati permukiman tersebut. Padahal kesehatan merupakan sesuatu yang berharga dan harus dimiliki oteh manusia untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Kumuh sering sekali dikaitkan dengan penyakit. Penyakit yang timbul di permukiman kampung kota antara lain penyakit saluran pernapasan, penyakit kulit dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Hal-hal tersebut timbul karena utilitas seperti sarana air bersih, saluran air kotor, pengudaraan serta sinar matahari tidak terencana dengan baik. Jadi hams dipikirkan suatu sistem utilitas sehat pada suatu permukiman kampung kota agar permukiman tersebut dapat menjadi sehat dan layak dihuni.

Kampung Kota represent one of dirty form settlement which is in metropolis city such as Jakarta, this Kampung Kota appeared as result of incoming urbanization from entire remote area in Indonesia, mostly consisted of the village society which is have low salary, low education and low skilled. This matter continuously happened knock over metropolis city like Jakarta, many people live in dense settlement. At Kampung Kota settlement there are a lot of problem arised, and the problem generally represent society health problem. Besides of that, health is valuable and must possessed by human being to do their activity everyday. Slum very often related to a disease. Disease which is arising in Kampung Kota settlement for example bronchi disease, skin disease and disease which is because of mosquito, The things immerge from utility such as clean water, dirty aqueduct, air and also the sunshine which is not unplanned. So, must be thought a healthy utility system at Kampung Kota settlement and then the settlement can become health and dwelt competent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Bagiana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Mihvida Mahyudin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S47962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junia Sarita Bunaf
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G. Bagus Wiranegara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Ferry Suwantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza P. Saifuddin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattipeiluhu, Georgy M.G.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>