Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Buku ini berisi tentang kumpulan esai mengenai perkembangan politik dan masyarkat pada Masa Uni Soviet."
Melbourne: Longman Cheshire, 1991
947.084 TRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hough, Jerry F.
"Buku ini berisi mengenai perkembangan politik, ekonomi, dan militer Uni Soviet pada masa transisi kepemimpinan"
Washington DC: The Brookings Institution, 1980
947.085 HOU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gallagher, Matthew P.
"Buku ini berisi mengenai sejarah Uni Soviet selama Perang Dunia II baik berisi cerita fiktif maupun realitas."
New York: Frederick A. Preager, 1963
947.085 GAL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmodjo
"ABSTRAK
Kehadiran kekuatan militer Uni Soviet di kawasan Asia Pasifik khususnya Asia Timur, sejak dasawarsa 1970-an hingga awal dasawarsa 1980-an, telah berlangsung dengan pesat. Kehadiran kekuatan militer Uni Soviet ini digerakkan oleh motivasi tertentu yang merupakan dasar dari pelaksanaan kebijaksanaan politik luar negeri Uni Soviet, terutama dalam segi militer. Rupanya peningkatan kekuatan militer Uni Soviet yang berjalan secara terus-menerus dan berkesinambungan ini, membawa dampak serius terhadap keamanan Jepang. Kehadiran kekuatan militer Uni Soviet yang sewakin meningkat frekuensinya telah menjurus ke arah provokasi: yang dapat membahayakan keamanan dan kestabilan Jepang.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II terutama setelah terjalinnya Perjanjian Keamanan dengan AS pada tahun 1951, Jepang mengandalkan perlindungan AS sebagai sekutunya dalam menjamin keamanan negaranya. Akan tetapi tampaknya terjadi pergeseran di dalam perimbangan kekuatan antara AS dan US, karena adanya penurunan kekuatan miiiter di pihak AS dibanding dengan US yang sebaliknya meningkat.
Akibat yang dirasakan oleh Jepang dari keadaan seperti ini adalah terjadinya ketidakpastian di dalam sistem keamanannya, karena kekuatan militer AS yang berpangkalan di Jepang tidak dapat sepenuhnya diandalkan. Keadaan demikian memaksa Jepang untuk membenahi sistem keamanannya.
Disebabkan adanya kendala-kendala yang mempengaruhi perumusan kebijaksanaan pertahanan di dalam negeri Jepang, mengakibatkan Jepang tidak dapat meningkatkan kekuatan militernya secara besar-besaran begitu saja. Harus dicari mekanisme sedemikian rupa sebagai jalan tengah, sehingga Jepang tidak kembali ke militerisme, tetapi mampu menghadapi setiap ancaman dari luar. Untuk itu Jepang berusaha meningkatkan daya guna strategi penangkalan yang telah lama dijalankan, meskipun tidak dinyatakan secara terang-terangan, sebagai usaha dalam menghadapi ancaman US.
Strategi penangkalan ini semakin ditingkatkan pada awal dasawarsa 1980-an terutama pada periode pemerintahan Perdana Menteri Nakasone, yang mendukung sepenuhnya peningkatan pertahanan Jepang. Peningkatan ini tidak dilakukan secara beriebihan, melainkan secara terbatas dan proporsional, sekedar untuk menetralisasi ancaman dari luar dengan mengarah kepada perimbangan kekuatan militer dengan US.
Strategi penangkalan Jepang ini tentu saja masih di dalam rangka keriasama dan koordinasi dalam bidang keamanan dengan sekutu utamanya, AS. Dengan demikian keamanan dan kestabilan Jepang menjadi lebih terjamin dan sesuai dengan keinginan bersama Jepang-AS di dalam usaha memecahkan masalah keamanan.

"
1990
S13877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sem Sahala
"Manusia berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan tanda-tanda. Untuk menyampaikan tanda-tanda itu, digunakan berbagai media - salah satunya poster, yaitu media visual pengumuman yang dicetak dan dipasang di tempat publik untuk memperkenalkan produk, acara, atau sentimen. Partai Komunis Uni Soviet menggunakan poster untuk menyampaikan informasi dalam bentuk propaganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang disampaikan oleh PKUS dengan mengidentifikasi tanda-tanda dan fungsi bahasa apa raja yang terdapat dalam desain poster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan teori semiotik Peirce, yaitu sintaktika, semantika, dan pragmatika dan fungsi bahasa menurut Roman Jakobson. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data berupa 33 poster propaganda Uni Soviet periode 1980-1990. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam poster propaganda ditemukan tanda verbal berupa teks, tanda nonverbal berupa gambar, dan fungsi bahasa yang membentuk satu kesatuan wacana informasi dalam bentuk propaganda pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Zon
"
ABSTRAK
Etnonasionalisme merupakan suatu nasionalisme yang berbentuk kelompok solidaritas atau rasa komunitas yang berdasarkan etnisitas, merujuk pada perasaan subyektif yang memisahkan satu kelompok tertentu dari kelompok-kelompok lain, Faktor etnonasionalisme mempunyai peran penting dalam sejarah Rusia dan Uni Soviet. Sejarah menunjukkan bahwa Uni Soviet merupakan wujud ekspansi dan kolonisasi Rusia yang panjang selama berabad-abad, Heterogenitas budaya etnis itu tidak mendapatkan posisi yang wajar dalam konfigurasi Uni Soviet, sementara budaya Rusia terlalu dominan karena proses rusifikasi.
Kebijakan etnonasionalisme dari Lenin hingga Gorbachev menunjukkan pendekatan yang berbeda-beda. Lenin memberikan fondasi penyatuan bangsa-bangsa itu dengan konsep sliyanie (fusi) dan sblizhenie (pengerucutan) dalam kerangka tujuan jangka panjang sosialisme. Sikap Lenin sendiri berubah-ubah sebelum dan setelah Revolusi yang akhirnya menunjukkan pendekatan yang pragmatis. Kebijakan etnonasional Stalin cenderung tidak memberi ruang bagi pengembangan budaya etnis, sebaliknya Rusia sentris.
Gorbachev yang lahir pasca Revolusi, tidak mempunyai perhatian yang dalam terhadap faktor etnonasionalisme sehingga tidak mempunyai visi terhadap penanganan etnonasional Uni Soviet. Reformasi Gorbachev yaitu perestroika dan glastnost lebih merupakan impian ketimbang agenda yang sistematis. Keberhasilan glastnost dan kegagalan perestroika telah membawa Uni Soviet pada fase krisis berikutnya yaitu semakin melemahnya pusat dan semakin meningkatnya tuntutan--tuntutan merdeka dan pemisahan diri. Secara khusus, glastnost telah membangunkan raksasa etnonasionalisme yang tidur sehingga menjelma dalam bentuk gerakan-_gerakan etnonasionalis di hampir seluruh republik. Setelah bubarnya Partai Komunis Uni Soviet, organ yang selama ini menjaga integritas Uni Soviet, maka kebangkitan gerakan-gerakan etnonasionalis semakin tidak dapat dibendung. Konflik-konflik etnik horizontal pun semakin membesar. Semua dinamika itu akhirnya membawa Uni Soviet pada disintegrasi karena tidak ada kekuatan yang mampu membendung gerakan-_gerakan etnonasionalis menuntut pemisahan diri dan merdeka.
Faktor etnonasionalisme menjadi faktor yang penting dalam menelaah proses disintegrasi Uni Soviet. Pernyataan kedaulatan negara-negara bagian bekas Uni Soviet menjadi negara merdeka menunjukan sentimen etnonasionalis yang kental yang tidak sanggup lagi ditahan pemerintahan pusat (Moskow) sehingga puncaknya terjadi disintegrasi. Gerakan etnonasionalis itu merupakan puncak dari ekspresi kultural republik-republik yang tertindas.
"
1997
S14914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Sari Boenarco
"Mengumpulkan dan meneliti perangko Uni Soviet bukan hanya sekedar hobi. Melalui kajian ilmiah yang tepat, maka perangko dapat dijadikan sebagai lahan eksplorasi bahasa dan budaya. Secara khusus, skripsi ini bertujuan untuk menguraikan tanda_tanda informasi yang digunakan pada keanekaragaman desain dan warna perangko Uni Soviet tahun 1951-1955. Terlebih dahulu, perlu adanya pengumpulan dan pemilihan korpus data untuk menentukan jumlah .simple. Untuk selanjutnya, metode analisis isi yang dilakukan terhadap perangko Uni Soviet memberikan gambaran mengenai banyak sektor kehidupan di segala bidang, misalnya pemerintahan, sosial, budaya, atau bahasa. Pada akhirnya, analisis akan sampai pada kesimpulan tentang tanda verbal (teks bahasa), tanda nonverbal (gambar berupa ikon, indeks, simbol), dan tanda paralinguistik (warna dan penulisan) dengan fungsi penggunaannya masing-masing pada perangko Uni Soviet tahun 1951-1955. Pada akhir pembahasan, kajian semiotik dalam analisis tanda perangko memungkinkan timbulnya interpretasi sebagai salah satu inti dari skripsi ini. Perangko Uni Soviet tidak hanya menjadi media informasi, karena digunakan untuk kepentingan tertentu seperti propaganda clan menumbuhkan sikap heroisme. Dengan demikian, secara intensif dan sistematik, perangko diptrgunakan untuk menyatakan sesuatu, membawa pecan yang leas. Sederhana namun pengaruhnya luar biasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14955
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi mengenai sejarah perkembangan pemerintahan Rusia dari masa kekaisaran hingga berdirinya Uni Soviet."
Moscow : Progress , 1965
947 ACA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi mengenai sejarah perkembangan selama pemerintahan Partai Komunis di Uni Soviet."
New York; London: Frederick A, Praeger; George Allen and Unwin Ltd., 1964
947 CON (1);947 CON (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tjipta Lesmana
"buku ini berisi mengenai naik dan runtuhnya rezim komunisme di negara-negara Eropa Timur dan Asia. "
Jakarta: Erwin-Rika Press, 1992
320.532 TJI r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>