Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wenny Pahlemy
"Perubahan sosio-politik berpengaruh pada cara media massa mengkonstruksikan peristiwa, pernyataan maupun personalitas. Media cenderung lebih lugas dalam memberitakan fakta dan memperlihatkan pandangannya terhadap suatu realitas.
Tesis ini hendak melihat bagaimana media mendefinisikan kasus Bank Bali yang merebak ketika iklim politik Indonesia sedang hangat-hangatnya yaitu pencalonan presiden.
Kegiatan yang dilakukan media sebenarnya adalah mengkonstruksi realitas menurut perspektif dan pandangan media bersangkutan. Pandangan tersebut tampak dari retorika-retorika yang ditransmisikan melalui bahasa. Usaha media dan usaha kelompok untuk mendefinisikan realitas dilakukan melalui penyajian yang mengesankan obyektif, seimbang dan sikap non-partisan, namun tetap mampu mengarahkan khalayak untuk mendefinisikan realitas dalam kerangka dan sudut pandang tertentu. Untuk mengungkap upaya media dalam mengkonstruksi realitas akan digunakan analisis yang disebut analisis framing.
Aspek yang ditelaah dalam penelitian ini adalah berita dan halaman editorial Kompas dan Republika.
Frame yang dibangun Kompas dalam memandang kasus Bank Bali adalah: kredibilitas hukum, kredibilitas perbankan, masa jabatan otoritas keuangan, krisis kedua, praktek perpolitikan, dan citra proses politik. Metafor yang dikemukakan Kompas adalah masalah yang terselubung awan, suara-suara burung berkembang, bantahan yang menggema; Depiction : aktor, tim sukses, pihak lain dan elite politik; Catchphrase : dana publik, komitmen reformasi, reformasi sitemik, sikap kritis-korektif, citra dan kesantunan politik.
Republika cenderung mengemukakan frame sebagai berikut: proses hukum, kredibilitas perbankan, kinerja Dewan, kepercayaan Bank dunia, isu politik dan eksistensi partai. Metafor yang dikemukakan Republika: tak putus dirundung malang dan sekali tepuk, dua tiga lalat terjengkang; efeumisme:upaya rekayasa untuk memperoleh uang negara, tindak pidana subversi ekonomi untuk korupsi, dinonaktifkan untuk dipecat; depiction : skenario jahat; Catchphrases: nuansa politik, pertarungan politik sengit dan pencampuradukkan isu.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa yang ingin ditonjolkan dalam kasus Bank Bali oleh berbagai pihak sebenarnya bukan hendak mendefinisikan kasus Bank Bali sebagai kasus murni perbankan atau kasus praktek politik uang, namun yang dibicarakan adalah legitimasi Habibie sebagai calon presiden periode berikutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Suwargono
"The Javanese Moral Leadership Teaching in Serat Jayabaya: Text Edition and Philosophy StudyThere are two kinds of field studies that is learned in this research. They are the study of both philology and philosophy. The study of philology will select six Javanese manuscripts as the corpus of Jayabaya manuscript to acquire the most representative or complete one among the others. While the study of philosophy will find out the Javanese moral leadership teaching within the selected text, namely, Serat Jayabaya. In relation with the study of philology, the comparative study among six manuscripts is done.
There are three important parts of the text that is compared in this study, they are: (I) story sequence, (1) story episodes, and (3) the emergence of important characters. The six manuscripts which is compared in this study are P 203, CS 16, KBG 153, KBG 1077, KBG 65, and LL 7. As a matter of fact, the result of comparative study decides that manuscript by the code P 203 with the title Serat Jayabaya is chosen to be the most representative and complete one. Furthermore, the manuscript is considered to be the basic reference of the text edition and philosophy study in this research.
In studying the Javanese moral leadership teaching there are some points that is invented as the Javanese moral leadership teaching within the text, they are: (I) to keep the glorious status of keagung binataraan, (2) Possessing sifat-sifat kapanditaan (the attitude of holy priest), (3) berbudi halus leksana, ambeg adil Para marta (having a wisdom and keep justice to others), (4) anjaga rata tentreming praja (keeping the peace and prosperity of the country), (5) in the term of facing up against the enemies should strongly embrace the philosophy of digdaya tanpa aji, nglurug tanpa Bala, menang tanpa ngasorake, (strong without weapon, fighting without the troops, winning without conquering), (6) the behavior of the Javanese king or leader should be based on the philosophy of sepi ing pamrih rame ing gave (poor of expectation within a hard work).
The kings or leaders will be able to implement the above Javanese moral leadership teachings if they develop the teaching "Hastha Brata" (eight attitude) as they were toucht by the popular king of Pancawati , namely. the king "Prabu Ramawijaya", The Hastha Brata (eight attitude) teachings are as follows: (1) following the attitude of the sun, (2) following the attitude of the moon, (3) following the attitude of the stars, (4) following the attitude of the wind, (5) following the attitude of the clouds, (6) following the attitude of the ocean, (7) following the attitude fire, and at last, (8) following the attitude of the earth. According to the the title of puppet show Wah n Avlakutha Rama (The Rama's holy leadership teaching), the eight attitudes are actually symbolized by the the eight Gods, they are: (1) Batara (God) Endra, (2) Batara (God) Surya, (3) Batara (God) Bayu, (4) Batara (God) Kuwera, (5) Batara (God) Baruna, (6) Batara (God) Yama, (7) Batara (God) Candra, and, (8) Batara (God) Brama.
The above points of Javanese moral leadership teachings are successfully implemented by some previous Javanese kings as it is written in Serat Jayabaya text, they are: (1) The king of Rum kingdom, (2) The king Prabu Sela Prawata, the first Javanese king that ruled in Giling Wesi, Panataran kingdom, (3) The king of Medang Kawit kingdom, (4) The king of Pancawati kingdom, (5) The king Sri Ma Punggung, (6) The king Prabu Jayabaya in Kediri kingdom, (7) The king of Jenggala kingdom, (8) The king of Demak kingdom, (9) The first king of Mataram kingdom, and the last, (10) the king Sang Tunjung Putih, Sultan Eru Cakra in Katangga Kingdom.
The text edition of Serat Jayabaya will transliterate the Javanese script to modern latin writing. The basic guidance of the transliteration will be shown as follows.
In order that the reader understand the content of the text, especially Indonesian reader, then the result of the text editing is translated contextually into Indonesian language. It is impossible to translate the text in word by word translation, for there are some Javanese words of the text that cannot be found its Indonesian words. Besides that many structures of Javanese language are proved different from the Indonesian one. If the translation is conducted based on merely the words and structures of the text it might be very difficult and tend to make big misunderstanding. Therefore, the method of contextual translation is considered suitable to be used in this work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah
"Penelitian ini merupakan penelitian filologis, yang bertujuan untuk menghasilkan edisi teks terhadap naskah Hikayat Nabi Mi 'raj (HNM). HNM adalah suatu hikayat tentang peristiwa isra dan mi?raj Nabi Muhammad yang ditulis dalam bahasa Melayu dengan menggunakan aksara Jawi (Arab-Melayu). Tujuan edisi teks ini adalah untuk menyajikan teks yang bersih dari berbagai kesalahan, agar dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh kalangan yang lebih luas. Naskah yang dipergunakan sebagai obyek penelitian berjumlah 10 buah; 9 naskah terdapat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), dan satu naskah terdapat di Perpustakaan Universitas Leiden, yang mikrofilmnya tersimpan di PNRI. Naskah yang dipilih sebagai dasar edisi teks adalah naskah yang mengandung teks yang tua dan yang lengkap dari segi isi cerita.
Kesepuluh naskah HNM tersebut dicari melalui katalogus-katalogus naskah Melayu yang memuat naskah-naskah HNM, baik di dalam maupun di luar negeri. Setelah ditentukan naskah-naskah yang akan diteliti, naskah-naskah tersebut kemudian dideskripsikan dan diperbandingkan satu sama lain, baik dari segi eksternal maupun internal naskah, seperti keadaan naskah, usia naskah, nama penyalin dan tempat penyalinan, bahasa naskah, keutuhan naskah dan lain sebagainya, sehingga kemudian dapat ditentukan naskah yang mengandung teks yang tua dan yang lengkap isi ceritanya. Naskah itulah yang kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk membuat edisi teks. Naskah yang dipergunakan sebagai dasar untuk edisi teks selanjutnya akan dikoreksi atau diadakan pembetulan apabila terdapat teks atau bagian yang salah. Selanjutnya dilakukan edisi teks.

This philological research aims at producing text edition to Hikayat Nabi Mi'raj (HNM). HNM is a story about Isra and Mi'raj the Prophet Mohammed which is written in Malay with Jawi characters (Malay-Arabic). The objective of text edition is to present free from errors of texts. So that the text will be able to be read and be used by broader parties. The manuscripts used as object of research consists of 10 manuscripts; 9 manuscripts are available in Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), and the only rest one manuscript can be seen in University Leiden Library which the microfilm is stored in PNRI. The selected manuscripts as basis of text edition are the ones that are old texts and complete from story contain.
The tenth HNM manuscript searched by Malay script catalogues containing HNM manuscripts from local and abroad. After the manuscripts of research object have been determined, the manuscripts will be described and compared each other externally and internally. For instance, manuscripts condition, how old the manuscripts, name of copyist, place of copying, the language of manuscripts, scripts integrity and so on. As a result, the text containing old text and complete story contain can be identified. Then that manuscript will be used as basis in making text edition. The above-mentioned manuscript will be corrected if the text has error parts. After that the text edition can be conducted.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohmah Soekarba
"Dewasa ini kajian Islam mengalami perkembangan yang pesat. Di pelbagai universitas di Barat, banyak yang telah membuka semacam departemen yang secara khusus mengkaji Islam (Islamic Studies). Fenomena ini salah satunya adalah disebabkan maraknya intelektual muslim yang memiliki kemmpuan handal. Di antara mereka adalah Mohammed Arkoun. Mohammed Arkoun yang lahir di Aljazair, sebuah negeri jajahan Perancis, beberapa tahun yang lalu sempat meramaikan wacana intelektual Islam di negeri kita. Ia disebut-sebut sebagai seorang intelektual muslim yang memiliki tradisi yang cukup luas yaitu: Berber, mewakili sinkretisme Islam dan budaya setempat Timur Tengah, kemudian Arab, mewakili tradisi Islam secara umum, dan Barat, dalam hal ini yang sangat dominan mempengaruhinya adalah Perancis.
Keluasan inilah yang menyebabkan pandangan keislaman Arkoun kaya akan nuansa teori. Sebagai seorang intelektual Islam, Arkoun memiliki keperdulian yang tinggi untuk menghidupkan khazanah keilmuan Islam dengan cara membaca (memikirkan) kembali Islam. Ia mengemukakan alasan-alasan mengapa perlu memikirkan kembali Islam, di antaranya adalah Islam pada masa kini yang sudah diwarnai oleh ketertutupan ijtihad. Akibatnya, Islam tidak mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan.
Salah satu metode yang digunakan Arkoun dalam memikirkan kembali Islam adalah melalui dekonstruksi wacana Islam. Dekonstruksi adalah sebuah teori yang diperkenalkan Jacques Derrida, seorang filsuf Perancis yang beraliran post strukturalis. Dalam teori ini dikemukakan perlunya pembongkaran atas bangunan wacana ilmu pengetahuan yang telah menjadi mapan untuk mancari hal-hal yang tidak dipikirkan (1'impense) dan tak mungkin dipikirkan (1'impensable). Dalam pandangan teori ini wacana ilmu pengetahuan sudah mengalami pelapisan-pelapisan yang menyebabkan ilmu pengetahuan tersebut menjadi bangunan ortodoksi yang tidak bisa diganggu gugat. Akibatnya, di sana terjadi kemandegan dan dogmatisme ilmu pengetahuan. Sifat ilmu pengetahuan yang dinamis menjadi statis. Untuk membongkar dogmatisme wacana ilmu pengetahuan tersebut perlu dirumuskan sebuah metodologi pembongkaran yang mampu membedah lapisan-lapisan ortodoksi di atas atau dalam perspektif Derrida disebut dengan istilah dekonstruksi.
Mohammed Arkoun memandang bahwa hal yang terjadi diatas juga terjadi dalam Islam. Menurutnya, semenjak proses pembentukan wacana pengetahuan Islam yang dimulai dari Allah disampaikan kepada Nabi Muhammad hingga sekarang mengalami pelapisan-pelapisan. Pelapisan-pelapisan tersebut adalah dari Allah disampaikan kepada Nabi Muhammad, dari Muhammad ditransmisikan kepada para sahabat, dan dari para sahabat kepada tabi'in, kemudian dari tabi'in kepada tabi'in hingga sampai kepada kita semua. Dalam proses transmisi wacana pengetahuan ini tidak mustahil terjadi distorsi, penambahan dan pembekuan ajaran. Akhirnya, kita sudah tidak dapat lagi membedakan apakah itu unsur Islam, budaya, atau politik. Baik budaya, politik, agama, dan bahkan ideologi bercampur baur menjadi satu semacam lapisan arkeologis Islam. Melihat kondisi demikian, maka Arkoun mengusulkan untuk memikirkan kembali Islam (rethinking Islam) dengan menggunakan metode dekonstruksi Derrida.
Tetapi di sini terdapat perbedaan antara dekonstruksi Derrida dengan dekonstruksi yang diterapkan Arkoun. Apabila Derrida menggunakan dekonstruksi untuk membongkar wacana pengetahuan dan metafisika sehingga semuanya terbuka dan terbongkar secara bebas sehingga tidak ada lagi pihak yang menentukan (penanda transendental), maka Arkoun menggunakan dekonstruksi untuk membongkar lapisan-lapisan arkeologis Islam dan masih mengakui adanya penanda transendental (Tuhan).
Dengan menggunakan teori dekonstruksi teks ini diharapkan akan terkuak dan terbongkar kerangka Islam. Setelah terlihat kerangka Islam, kita dapat melihat dan membedakan mana yang Islam dan mana yang bukan unsur Islam. Selain itu, dengan dekonstruksi teks kita juga dapat memasukkan hal-hal yang belum dipikirkan dan hal-hal yang tidak mungkin atau dilarang dipikirkan ke dalam Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiyono
"ABSTRAK
Pada awal dekade 90-an disiplin antropologi mendapat serangan besar, menyangkut konsep kebudayaan yang digunakan dan etnografi sebagai model presentasi. Konsep kebudayaan dalam tradisi Boasian dan etnografi Malinowskian yang menjadi anutan dalam disiplin ini, serta merta dianggap mengidap penyakit esensialisme dan reifikasi. Salah satu kelemahan penggunaan konsep "kebudayaan" seperti itu ialah, gagal menyangkut muatan kekuasaan yang bersembunyi di kebudayaan. Diilhami oleh anjuran agar antropologi belajar pada studi budaya yang mengangkat produksi dan reproduksi bentuk budaya sebagai permasalahan, tulisan ini mencoba melihat bagaimana kebudayaan sebagai terumbu karang (coral reef) tempat besembunyi kekuatan ideologis dan hegemonik.
Kasus pertunjukan wayang kulit yang dilihat sebagai sebuah teks menyediakan bukti bagi penelitian ini; bahwa dalam bentuk budaya (cultural form) tersebut tersembunyi kekuatan ideologi yang hegemonik bercorak penyiapan penanda-penanda (signifiers) sekaligus petanda (signified) tentang sebuah struktur dunia berupa negara di mana posisi paling superior ditempati oleh raja yang (harus) disangga oleh kesatria. Sebagai "kau'', penonton ternyata tidak serta merta menyetujui penanda dan petanda yang disiapkan oleh subject of speech dalam teks. Melalui tokoh punakawan yang tampil dalam adegan gara-gara dan limbukan, penonton menentukan sandhi signifiers dan signified bagi struktur dunianya. Di sini mereka menemukan ruang untuk menjadikan dirinya sebagai subyek dalam kerangka wacana tentang negara. Struktur dunia yang ditampilkannya bercorak datar, dengan ciri: para tokohnya terdiri dari orang biasa, melibatkan penonton secara langsung, bercerita tentang ihwal keseharian, menggunakan bahasa ngoko yang juga merupakan bahasa keseharian yang cenderung kasar, dan lebih dari itu bersifat lucu yang tidak serius, apalagi formal.
Dalam rumusan yang singkat: Kebudayaan bukan saja merupakan arena dialog, pertentangan bagi suara-suara dari berbagai kelompok dan individu untuk berebut dan menentukan ruang makna; lebih dan itu kelompok-kelompok atau individu-individu itu memiliki peluang dan mencoba untuk masuk menjadi subyek dalam teks itu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdullah
"Bachtiar (1974) dalam salah satu artikelnya menuliskan bahwa di antara tujuan pembangunan nasional yang harus diperhatikan pada masa-masa mendatang adalah pentingnya memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional. Pengembangan budaya nasional Indonesia secara historis tidak dapat dipisahkan dari berbagai nilai budaya masa lampau yang banyak tersimpan dalam dokumen-dokumen sejarah. Salah satu wujud dokumen sejarah yang banyak mengandung nilai budaya masa lampau ialah peninggalan yang berupa naskah-naskah klasik Nusantara. Salah satu jenis naskah itu antara lain adalah naskah-naskah Melayu klasik yang cukup banyak jumlahnya.
Naskah-naskah Melayu klasik yang bernilai tinggi itu menurut Hussein (1974: 12) belum ditangani secara saksama dan optimal. Bahkan menurut Chambert Lair dalamArchipel 20 (1980: 45) ada empat ribu naskah Melayu yang belum diteliti orang. Karena itulah banyak di antara naskah-naskah itu yang masih terlantar di berbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negeri (Robson, 1978: 2-3). Hal ini sungguh sangat memprihatinkan, mengingat naskah-naskah itu merupakan warisan sastra yang memiliki nilai-nilai spiritual dan intelektual yang sangat berguna untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang (Sutrisno, 1981: 7)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudiana Indriastuti
"Saat ini pers tidak lagi berhadapan dengan kekuasaan negara, tetapi kekuasaan modal yang harus dibadapi. Perusahaan penerbitan pers menjadi menyerupai produsen yang peka terhadap permintaan pasar / khalayak sehingga terjadilah komersialisasi dalam kehidupan pers. Salah satu komoditas yang paling komersial di jual adalah masalah pornografi. Masalah penilitian yang akan dikaji adalah, "Bagaimanakah media menerapkan konsep pers yang babas dan bertanggungjawab dalarn mengkonstruk realita porno. Bagaimanakah media membangun kesadaran palsu khalayaknya dengan mengkonstruk seks dan erotisme sebagai hal yang benar untuk dikonsumsi" Tinjaun Pustaka yang digunakan adalah tentang industri media, Gender dan isi media, studi-studi budaya, feminisme, ekonomi politik media dan normative teori media dan masyarakat.
Penelitian ini didasarkan pada pendekatan kualitatif yang menggunakan paradigma kritis, yaitu mendasarkan pada asumsi bahwa peneliti menempatkan diri sebagai tranformatif intelektual yang secara aktif meniberikan pemaknaan terhadap makna-makna yang tersembunyi dari sebuah teks pemberitaan dengan tetap memperhatikan konteks history, social, budaya ekonomi dan politik. Dalam penelitian ini, nilai, etika, dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu penelitian, sedangkan hubungan antara peneliti dengan realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik analisis Framing. Sedangkan model yang digunakan adalah model William A. Gamson, tipe penelitian ini adalah deskriptif Analisis dilakukan terhadap semua berita-berita tentang pornografi yang ada di majah Popular selama 1 tahun ( Januari 2003 - Desember 2003 ).
Hasil dari penelitian manunjukkan bahwa Ditinjau dari persektif feminism dalam pemberitaannya Popular banyak menyajikan pornoteks yang mensubordinasi wanita, merendahkan wanita dengan menggunakan pilihan kata yang yang merujuk pada budaya patriaki. Framing yang dilakukan oleh majalah Popular cenderung permisif pada kebebasan seks dengan mengeksploitasi lewat kata-kata dan kalimat yang sensual. Penggunaan judul dengan menggunakan kata-kata bermethapor sensual, diskripsi proses adegan pornografi, deskripsi efek yang dirasakan dalam proses seksual dan stereotype yang merupakan wilayah isi media yang banyak memuat pornoteks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Hosea
"E-commerce merupakan online platform yang sedang mengalami pertumbuhan pesat dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian internet di Indonesia selama lima tahun terakhir. E-commerce menghasilkan ulasan konsumen yang merupakan sumber informasi bagi para pemangku kepentingan. Penelitian ini melakukan analisis big data terhadap 132.085 ulasan konsumen online mengenai ponsel Xiaomi yang ditulis pada tiga situs e-commerce terbesar di Indonesia: Shopee, Bukalapak, dan Blibli dengan text mining, untuk mengidentifikasi distribusi topik, menganalisis jaringan asosiasi semantik, menemukan perbedaan pada ketiga situs, dan menganalisis hubungan antara topik dan skor penilaian ulasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logistik merupakan topik yang paling banyak didiskusikan pada ketiga situs, sementara kualitas pelayanan lebih banyak didiskusikan pada Consumer-to-Consumer (C2C) daripada Business-to-Consumer (B2C) e-commerce. Atribut ponsel lebih banyak didiskusikan pada Bukalapak dan Blibli, dengan fokus topik sistem dan CPU & perangkat keras. Jaringan ulasan konsumen Bukalapak membentuk scale-free network, sementara jaringan kedua situs lainnya hanya menunjukkan karakteristik dari small-world network. Hasil regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa 5 dari 8 topik yang dibahas dalam komentar ulasan memiliki hubungan negatif dengan skor penilaian, serta ulasan bernilai rendah cenderung memiliki komentar yang lebih panjang dan spesifik. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai wawasan untuk pengembangan bagi para pemangku kepentingan di industri e-commerce.

E-commerce is a rapidly growing online platform that contributes to Indonesias internet economy during the past five years. E-commerce generates customer reviews as a source of information for stakeholders. This study applies big data analytics toward 132,085 online reviews about Xiaomi mobile phones posted on three major e-commerce websites in Indonesia: Shopee, Bukalapak, and Blibli by text mining, in identifying their distribution of topics, analyzing semantic association network, determining differences between the three websites, also analyzing the relationship between topics and rating score. The findings show that logistics is the most highly discussed topic, while service quality is discussed more in Consumer-to-Consumer (C2C) rather Business-to-Consumer (B2C) e-commerce. Phone attributes are discussed more in Bukalapak and Blibli, focusing on system and CPU & hardware topics. The network of Bukalapaks customer reviews form a scale-free network, and the other two only have the characteristics of a small-world network. The overall results from multilinear regression and ordinal logistic regression show that 5 out of 8 topics reviewed have negative relationships with rating scores, and low-rated reviews tend to have longer and more specific review comments. The findings provide insights for e-commerce stakeholders in supporting further development."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Yantine Arsita Br. author
"Peningkatan aksesibilitas koleksi perpustakaan, khususnya koleksi skripsi, tesis, dan disertasi perlu dilakukan, mengingat jumlah koleksi yang tinggi, namun sistem pengelolaan saat ini masih didasarkan pada kedatangan koleksi di Perpustakaan Universitas Indonesia. Untuk mengelola koleksi tersebut dibutuhkan kategori-kategori yang dapat mewakili skripsi, tesis, dan disertasi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kategori-kategori tersebut melalui pengolahan data abstrak setiap skripsi, tesis, dan disertasi pada tahun 2005-2015 dengan salah satu algoritma clustering, yaitu Self-Organizing Map. Melalui penelitian ini ditemukan 139 kategori yang dapat mewakili skripsi, tesis, dan disertasi, yang akan digunakan untuk mengelompokkan skripsi, tesis, dan disertasi Universitas Indonesia.

Accessibility improvement of library collection, in particular undergraduate thesis, post-graduate thesis, and dissertation needs to be done, given the high number of collection, but the current management system is still based on the arrival of collection in Universitas Indonesia?s Library. Categories that can represent undergraduate thesis, post-graduate thesis, and dissertation are required in order to manage those collections. This research aims to determine categories through abstract data processing of each undergraduate thesis, post-graduate thesis, and dissertation in 2005-2015 with a clustering algorithm, namely Self-Organizing Map. This study found 139 categories that can represent undergraduate thesis, postgraduate thesis, and dissertation, that can be used to classify those collections."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
14-21-050822194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theophilus J. Riyanto
"Penelitian kualitatif tentang McDonald's dalam Kebudayaan Konsumen Amerika melalui kajian literatur menekankan pada makna denotatifdan konotatif McDonald's bagi konsumennya yaitu masyarakat pekerja kelas menengah bawah Amerika dalam kurun waktu dua dasa warsa pertama sejak berdirinya McDonald's tahun 1955. Sumber kajian utama penelitian ini adalah teks-teks resmi McDonald's yang ada dalam situs www.mcdonald.com dan dua pustaka yang ditulis oleh Gary Henriques dan Andre DuVall, McDonald's Collectibles: Identification and Value Guide dan yang ditulis oleh Ray Kroc dan Robert Anderson, Grinding It Out: The Making of McDonald's. Teori-teori yang dipakai dalam analisis ini adalah teori-teori tentang kebudayaan (pemikiran-pernikiran dari Ralph Linton, Raymond Williams, Norman K. Denzin), kebudayaan konsumen (pemikiran-pemikiran dari Mike Featherstone dan Don Slater), gaya hidup (pemikiran dari David Chaney), dan restoran cepat saji (pemikira dari Richard Pillsbury), Dalam analisis diteinukan bahwa pertumbuhan dan perkembangan McDonald's yang pesat, ideologi McDonald's, dan makna denotatifdan makna konotatif (makna emosional, sosial, dan budaya) McDonald's bagi konsumennya menunjukkan bahwa ada hubungan timbal balik yang saling berkaitan antara McDonald's, konsumennya, dan masyarakat pada waktu itu. Hal ini menciptakan suatu gaya hidup masyarakat dalam berkonsumsi atau mengkonsumsi komoditas yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan konsumen Amerika pada masa itu.

This qualitative research on McDonald's in the American Consumer Culture through a text analysis focuses on the denotative and connotative meanings of McDonald's for its consumers, that is, the working American of low middle-class people in the fist two decade since the opening of McDonald's in 1955. The main sources of the analysis are the formal texts from the website of McDonald's (www.mcdonald.com), and the two texts on McDonald's written by Gary Henriques and Andre Duvall, McDonald's Collectibles: Identification and Value Guide and written by Ray Kroc and Robert Anderson, Grinding It Out: The Making of Mc Donald?s. The theories used in the analysis are the theories on culture (Ralph Linton, Raymond Williams, Norman K. Denzin), consumer culture (Mike Featherstone and Don Slater), lifestyle (David Chaney), and fast-food restaurant (Richard Pillsbury). In the analysis, it comes to be true that the fast growth and development of McDonald's in that period, tile ideology of McDonald's, and the denotative and connotative meanings (emotional, social, cultural meanings) of McDonald's for its customers indicate that there is interdependent relation among McDonald's, its consumers, and the society. It creates people's lifestyle in consuming commodities that influences the development of the American consumer culture in that period."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library