Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Kaniksma Kp
"ABSTRAK
Lebih kurang 5 juta ton hidrokarbo'n yang berasal dari minyak bumi
mencemari lautan di seluaih dunia tiap tahunnya. Sedimen laut Teluk Jakarta
memiliki potensi untuk tercemar oleh senyawa hidrokarbon mengingat
letaknya yang berada dalam jalur lalu lintas pelayaran yang padat.
Penelitian ini bermaksud mengetahui distribusi n-alkana dalam
sedimen laut dari maslng-masing staslun di Teluk Jakarta dengan
menggunakan Instrumen kromatografi gas. Sampel diambil pada tanggal 24,
26. dan 28 Mel 2004 dari 6 staslun yang tersebar dl wllayah Barat, Tengah,
dan TImur Teluk Jakarta yaknl staslun 1, 29, 9, 15, 17, 25. Metode
pengambllan sampel sedimen dllakukan dengan metode grab (sesaat)
dengan staslun kontrol 29 diambll dl tempat yang leblh jauh dari pantal.
Hasll yang diperoleh dari penelitian Inl secara keseluruhan sedimen
laut dari maslng-masing staslun dl Teluk Jakarta menunjukkan adanya
distribusi n-alkana pada rentang Cu - C26 yang didomlnasi oleh alkana
dengan jumlah atom karbon genap. Hasll anallsa GC menunjukkan sbdimen
laut Teluk Jakarta mengandung sumber hidrokarbon alamlah yang berasal
dari alga merah (rhodophyta) atau alga biru (cyanophyta)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Fajar Utama
"Penelitian mengenai struktur komunitas dan kandungan logam berat timbal pada Polychaeta di Teluk Jakarta telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan kandungan logam berat timbal pada Polychaeta pada bulan Februari 2010. Sampel diambil menggunakan Petersen grab bersamaan dengan pengukuran faktor fisika dan kimia lingkungan. Sampel diidentifikasi, serta dihitung indeks keanekaragaman, kemerataan, dominasi dan dianalisis kandungan logam timbalnya menggunakan AAS dan ICP-AES.
Polychaeta yang ditemukan sebanyak 29 genus, 16 diantaranya merupakan Polychaeta subkelas Errantia dan 13 diantaranya merupakan Polychaeta subkelas Sedentaria. Keanekaragaman Polychaeta di lokasi pengambilan sampel termasuk kategori rendah hingga sedang. Kandungan rata-rata logam timbal pada Polychaeta di muara tempat pengambilan berkisar antara 0,058 ppm hingga 29,8995 ppm dan masih tergolong dalam kisaran yang cukup rendah, kecuali pada genus tertentu menunjukkan kandungan logam timbal yang berbeda signifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulyanah
"Masyarakat nelayan Teluk Jakarta terdiri atas dua nelayan, yaitu nelayan pendega dan nelayan juragan. Pada tahun 1950-1960 kemiskinan nelayan terutama tampak pada nelayan pandega perorangan dan buruh nelayan. Kemiskinan itu terjadi karena keterbatasan teknologi penangkapan ikan, alat-alat penangkapan ikan. Kebijakan Pemerintah Daerah Kotapraja Jakarta Raya Terhadap Masyarakat Nelayan Teluk Jakarta, bertujuan untuk meningkatkan teknologi penangkapan ikan dan untuk meningkatkan produksi serta meningkatkan presentase hasil tangkapan sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat nelayan Teluk Jakarta.

There are two fishermen in the area, consist of namely nelayan pandega and nelayan juragan. In 1950-1960 poverty problems struct this group of people, especially the pandega fishermen. This poverty problems usually caused by the people`s inability to operate the fishing equipment with higher technology, this kind of shortage make the fishermen with low knowledge on fishing technology works as labors of fishermen who masters the fishing technology. Policies that Pemerintah Daerah Kotapradja Djakarta Raya make regulated the issue that should get more attention, not only from the autorithy but also the whole people. With the right implementation of those policies the technology in fishery and fishermanship could be improved, with the technology improved the percentage of the fish catched and the living standard of the people who dwell in Jakarta`s coastal line especially the nelayan pendega class could be improved."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T36856
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hikmat Jayawiguna
"Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan yang bernilai ekonomis tinggi. Tujuan penelitian ini secara umum adalah menganalisis karakteristik biologi serta hubungannya dengan distribusi ukuran rajungan sebagai dasar pengelolaan perikanan rajungan secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 - Maret 2015 di Perairan Teluk Jakarta dengan metode survey darat dan laut. Sampel rajungan sebanyak 1021 ekor dikumpulkan dengan alat tangkap gillnet dan bubu. Data karakteristik biologi dikumpulkan secara in situ dan dianalisis secara deskriptif. Kisaran panjang karapas rajungan jantan adalah 62 mm - 152,5 mm, sedangkan rajungan betina antara 67,5 mm - 132,5 mm. Pola pertumbuhan rajungan keseluruhan bersifat alometrik positif dimana rajungan jantan memiliki persentase tertangkap lebih tinggi dibandingkan betina (1,3:1). Persentase rajungan matang gonad dan belum matang adalah 56,57% : 43,43%. Selalu ditemukan betina matang gonad dan betina bertelur pada setiap bulan pengamatan. Fekunditas rajungan berkisar antara 218.781 sampai 1.100.470 butir. Terdapat hubungan linier antara fekunditas dan panjang karapas rajungan. Rata-rata faktor kondisi sebesar 1,07 dan 1,13 untuk jantan dan betina. Nilai Lc ditemukan kurang dari Lm sehingga ada indikasi tekanan penangkapan. Berdasar nilai Lm diperoleh nilai ukuran minimum rajungan layak tangkap adalah > 105 mm. Diperlukan adanya peraturan pengelolaan tentang : (1) Batas ukuran minimum rajungan yang boleh ditangkap, (2) Larangan penangkapan induk bertelur, (3) Pengaturan DPL dan zonasi penangkapan, (4) Larangan penggunaan alat tangkap destruktif, (5) Restrukturisasi pencatatan data produksi dan alat tangkap, (7) Rencana Pengelolaan Perikanan rajungan (RPP rajungan).

Blue swimming crab (Portunus pelagicus) is an export product with high economic value. The objective of the research was to analyze biological and habitat characteristic and its relationship on crab size distribution as base of sustainable fisheries management. The research was conducted from December 2014 to March 2015 in Jakarta Bays Waters with survey method. Samples were collected by gillnet and collapsible traps. Data was collected in situ and analyzed with descriptively. In the present research, data were covered; length frequency distribution, length-weight relationship, sex ratio, reproductive performance, condition factor, length at first capture, length at first maturity and minimum legal size. While ecological data covered substrat texture, water temperature, salinity, pH value and water depth. Biological data analyzed descriptively whereas sex ratio use chi-square analysis, growth used regression analysis, and reproduction performance analyzed descriptively. Ecological data analyzed descriptively through performance of substrate texture, water quality, depth and also the parameters relationship each other."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T41169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Libriyono
"ABSTRAK
Analisis perubahan garis pantai merupakan hal yang fundamental dalam melakukan investigasi di daerah pesisir baik oleh peneliti, perekayasa, maupun pengambil kebijakan. Strategi yang efektif dalam pengelolaan daerah pantai bergantung adanya tingkat ketelitian dalam pola dan rata-rata perubahan dalam jangka waktu yang lama atas perubahan garis pantai. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bentuk model spasial perubahan garis pantai melalui hasil identifikasi dan kuantifikasi berdasarkan kronologi perubahan garis pantai yang telah terjadi dan prediksi posisi garis pantai berkaitan dengan adanya rencana reklamasi dan pembangunan tanggul laut di kawasan Teluk Jakarta.
Hasil pemodelan untuk merepresentasikan kurun waktu 1972 ? 2015 menunjukkan rata-rata laju perubahan -2,24 meter/tahun. Secara umum menunjukkan sebagian besar garis pantai mengalami pergeseran atau perubahan ke arah daratan (erosi) untuk bagian barat dan selatan, sedangkan kejadian akresi/penambahan terjadi sebagian besar di bagian timur Teluk Jakarta. Prediksi posisi garis pantai di tahun 2035 dengan kondisi area rencana RTRW di Teluk Jakarta direalisasikan, maka beberapa pulau reklamasi akan mengalami deposisi sedimen dan terjadi penggabungan pulau-pulau tersebut, baik antar pulau reklamasi maupun dengan daratan utama (Pulau Jawa). Rata-rata pergeseran adalah -79.08 meter/tahun (Zona 1), -56.46 meter/tahun (Zona 2), dan 16.70 meter/tahun (Zona 3).

ABSTRACT
Analysis of shoreline change is fundamental in conducting investigations in the coastal area both by researchers, engineers, and policy makers. An effective strategy in the management of coastal areas depend the level of accuracy in the pattern and the average change in the long term on shoreline change.This study was conducted to obtain the form of spatial models of shoreline change through the identification and quantification based on the chronology of shoreline change has occured and the prediction of shoreline position with regard to the planned reclamation and construction of sea dikes in the Jakarta Bay.
Modeling results coastline changes in the period 1972 - 2015 shows the dominance of erosion in most parts of the study area with an average rate of change of -2.24 meters/year. Most of the coastline experienced a shift or change in inland (erosion), whereas the incidence of accretion occurs mostly in the eastern part of Jakarta Bay. Prediction shoreline position in 2035 with condition of the plan area in Jakarta Bay realized, the reclaimed island will experience some sediment deposition and merger of these island, both inter-island reclamation and to the mainland (Java island). The average shift is equal to -79.08 meters/year (Zone 1), -56.46 meters/year (Zone 2), and 16.70 meters/year (Zone 3)."
2016
T46191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Howard Julio Tigris, Author
"Reklamasi tanah sebagai salah satu cara untuk mengadakan tanah menjadi isu panas akhir-akhir ini di Indonesia, terutama Jakarta, mengingat adanya rencana reklamasi Teluk Jakarta yang terdiri dari 17 pulau di pesisir utara Jakarta. Untuk melihat legitimasi hukum dari praktik ini, Skripsi ini akan meninjau peraturan perundang-undangan terkait reklamasi, mulai dari Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 hingga Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28 Tahun 2014. Analisa yang dilakukan dalam Skripsi ini terhadap reklamasi Teluk Jakarta akan mencakup isu hukum tanah, perizinan, dan juga lingkungan hidup yang memiliki kaitan erat dengan hukum pertanahan, sebagaimana dimandatkan dalam Pasal 15 Undang-Undang Pokok Agraria. Isu hukum tanah akan mencakup status tanah yang timbul akibat reklamasi dan juga cara developer dapat memperoleh tanah tersebut. Isu perizinan mencakup variasi izin yang diperlukan dan juga kewenangan penerbitan izin dalam reklamasi Teluk Jakarta. Terakhir, isu lingkungan hidup akan menilai dampak negatif dari reklamasi dan dibandingkan dengan dampak positifnya, sesuai pengaturan dalam Pasal 34 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007. Kemudian, Skripsi ini juga akan melakukan perbandingan proyek reklamasi Teluk Jakarta beserta pengaturan reklamasi di Indonesia dengan praktik-praktik reklamasi di Negara lain yang telah melaksanakan reklamasi, seperti Singapura, Jepang, dan Korea.

Land reclamation as a way in obtaining land become a major issue nowadays in Indonesia, especially Jakarta, noting the recent reclamation plan of Teluk Jakarta consisting of 17 islands on the coast of North Jakarta. In order to assess the legitimacy of the project, this Undergraduate Thesis will observe the regulations regarding reclamation, starting from Law No. 27 Year 2007 to Ministry of Seas and Fisheries Regulation No. 28 Year 2014. The analysis of this Undergraduate Thesis will consists of land law issues, permit, and environmental issues, which are inextricably related to land law issues as mentioned in Article 15 of Indonesian Land Law. The land law issue will cover the land status that is created by virtue of reclamation and the method on how developers could obtain them. The permit issue will cover the types of permit required and the respective entitled institutions that could issue them. Finally, the environment issue will compare the negative and positive impacts the reclamation will generate, by virtue of Article 34 of Law No. 27 Year 2007. Furthermore, this Undergraduate Thesis will also compare different international reclamation projects in other countries including their respective regulation, such as Singapore, Japan, and Korea, with the Teluk Jakarta reclamation in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Arif Zulfikar
"ABSTRAK
Perairan Teluk Jakarta telah mengalami degradasi ditandai dengan meningkatnya sebaran konsentrasi Total Suspended Solid TSS , ditambah dengan adanya reklamasi yang akan mengubah morfologi pesisir. Faktor yang mempengaruhi sebaran konsentrasi TSS ialah debit, arus dan pasang-surut. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh reklamasi terhadap kualitas perairan dengan menganalisis pola sebaran TSS. Penelitian ini menggunakan citra Landsat 5 dan Landsat 8 OLI/TRS dalam mengidentifikasi sebaran konsentrasi TSS sebelum dan sesudah reklamasi, serta menggunakan metode Trend Surface Analysis untuk melihat kecenderungannya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis temporal, dan analisis komparatif spasial. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pola sebaran sebelum dan sesudah reklamasi, Debit dan Arus Laut berpengaruh besar terhadap sebaran perairan keruh pada periode sebelum reklamasi. Serta tidak terlepas juga oleh pengaruh pasang-surut sebagai variasi spasial.

ABSTRACT
The waters of Jakarta gulf have been degraded by the increasing concentration of Total Suspended Solid TSS , coupled with the reclamation that will change coastal morphology. Factors affecting the distribution of TSS concentration are discharge, current and tidal. The purpose of this research is to see the effect of reclamation on water quality by analyzing TSS distribution pattern. This study uses Landsat 5 and Landsat 8 OLI TRS in identifying the distribution of TSS concentrations before and after reclamation, and using the Trend Surface Analysis method to see trends. The analysis used in this research is descriptive analysis, temporal analysis, and spatial comparative analysis. The result of the research shows that there is difference of distribution pattern before and after reclamation, water discharge and current sea affect the distribution of TSS concentration after reclamation. And also the influace of tides as spatial variation."
2017
S69459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sari Kurniawati
"ABSTRAK
Perkembangan wilayah Pantura Jakarta mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan, salah satunya peningkatan konsentrasi TSS. Penelitian dilakukan pada perairan Teluk Jakarta dengan melakukan simulasi sebaran TSS dengan faktor oseanografi Teluk Jakar-ta menggunakan software MIKE 21 ECOLAB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran TSS di Teluk Jakarta pada kondisi pra dan pasca reklamasi disaat musim barat dan timur. Hasilnya adalah musim barat dan musim timur mem-berikan korelasi terhadap konsentrasi TSS. TSS saat pra reklamasi pada beberapa titik telah melebihi baku mutu dan terjadi peningkatan konsentrasi saat pasca reklamasi, dengan beban TSS dari sungai 283,553.52 ton/tahun dan kecepatan arus di perairan Teluk Jakarta sebesar 0.02 ndash; 0.08 m/det maka konsentrasi TSS 38.80 ndash; 67.12 mg/l, pada titik ke arah laut konsentrasi TSS akan semakin kecil. Pulau reklamasi menyebabkan perubahan arah arus dan kecepatan arus, kecepatan arus yang kecil akan meningkatkan sedimentasi disekitar pulau reklamasi dan muara sungai, hal ini terlihat di sekitar pulau reklamasi telah melebihi baku mutu Permen LH No. 51 Tahun 2004. Kondisi antara konsentrasi TSS dengan indeks diversitas fitoplankton tidak sejalan, karena adanya faktor kecepatan arus yang memberikan peluang kepada plankton terbawa ke tempat lain, untuk memastikan kondisi tersebut maka perlu dilihat parameter DO, hara, dan khlorofil-a. Beban TSS akan menurun jika dilakukan pembangunan IPAL pada 14 zona di seluruh wilayah DKI Jakarta hingga 59.6 114,515 ton/tahun , upaya lain yang harus dilakukan adalah melakukan pengelolaan DAS terpadu untuk mengurangi erosi juga membangun sistem sanitasi yang baik disekitar DAS, selain itu juga diperlukan peran serta masyarakat dan penegakan hukum yang baik.

ABSTRACT
The expansion of the Pantura Jakarta area has had an impact of decrease in environmen tal quality, one of which is the increasing of TSS concentration. The study was conduct ed in the waters of Jakarta Bay by simulating the distribution of TSS with oceanograph ic factor of Jakarta Bay using MIKE 21 ECOLAB software. This study aims to analyze of TSS concentration distribution in Jakarta Bay in pre and post reclamation conditions during west and east seasons. The result is the west and east seasons providing a corre lation to the TSS concentration. TSS at pre reclamation at some point has exceeded the quality standard and increased concentration after reclamation, with TSS load from river 283,553.52 ton year and current velocity in Teluk Jakarta is 0.02 0.08 m s, TSS con centration is 38.80 67.12 mg l, at the point of the sea the TSS concentration will de crease. The reclaimed island causes changes in the direction of current and current ve locity, the small current velocity will increase the sedimentation around the reclaimed islands and river estuaries, it is seen that around the reclaimed island has exceeded the quality standard of Permen LH No. 51 2004. The condition between TSS concentration and phytoplankton diversity index is not aligned, due to the current velocity factor which gives chance to plankton to be brought to another place, to ensure the condition it is necessary to see the parameters of DO, nutrient, and chlorophyll a. The TSS load will decrease if IPAL is built on 14 zones across Jakarta area up to 59.6 114,515 tons year , another effort must be done is to manage the integrated watershed to reduce ero sion as well as build a good sanitation system around the DAS, also required communi ty participation and good law enforcement."
2017
T49216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaa
"Polonium-210 adalah unsur radioaktif alami, dengan waktu paruh 138 hari. 210Po radionuklida banyak ditemukan pada organisme. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang akumulasi aktivitas radionuklida 210Po pada biota yang berasal dari Teluk Jakarta dan memprediksi dampaknya terhadap ekosistem. 210Po aktivitas radionuklida ditemukan terakumulasi di beberapa spesies laut seperti udang, cumi-cumi dan ikan. Hasil konsentrasi tertinggi ditemukan pada daging cumi-cumi (Loligo chinensis) dan cumi-cumi masing-masing sebesar 426,61 Bq.kg-1 dan 851,9 Bq.kg-1. Pada sampel ikan yang dibedah, aktivitas 210Po ditingkatkan dari daging ke kepala hingga ke sistem pencernaan. Distribusi aktivitas radionuklida 210Po tertinggi pada pencernaan ikan tuna (E. affinis) dengan ukuran 1.766,40 Bq.kg-1. Di sisi lain, pengolahan makanan mengurangi aktivitas 210Po dalam biota, dengan penurunan sekitar 40% -80%. Dosis asupan efektif tahunan aktivitas 210Po di semua sampel biota masih di bawah nilai yang ditetapkan oleh UNSCEAR (Komite Ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Efek Radiasi Atom). Nilai LCR (Lifetime Cancer Risk) aktivitas 210Po dalam sampel biota masih dalam batas nilai aman. Kajian dampak sebaran radionuklida 210Po terhadap ekosistem laut memiliki nilai batas maksimum 10 µGy h-1. Nilai ini tidak berdampak serius pada ekosistem laut. Secara keseluruhan, biota uji yang berasal dari Teluk Jakarta ini masih dalam batas aman untuk dikonsumsi.

Polonium-210 is a naturally occurring radioactive element, with a half-life of 138 days. 210Po radionuclides are found in organisms. This research was conducted to provide information about the accumulation of 210Po radionuclide activity in biota originating from Jakarta Bay and predict its impact on the ecosystem. 210Po of radionuclide activity was found to accumulate in several marine species such as shrimp, squid and fish. The highest concentration results were found in squid (Loligo chinensis) and squid, each of 426.61 Bq.kg-1 and 851.9 Bq.kg-1. In the dissected fish samples, 210Po activity was increased from the meat to the head to the digestive system. The distribution of 210Po radionuclide activity was highest in the digestion of tuna (E. affinis) with a size of 1,766.40 Bq.kg-1. On the other hand, food processing reduces 210Po activity in biota, with a reduction of about 40% -80%. The annual effective intake dose of 210Po activity in all biota samples is still below the value set by UNSCEAR (United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation). The LCR (Lifetime Cancer Risk) value of 210Po activity in the biota sample is still within the safe value limit. The study of the impact of 210Po radionuclide distribution on marine ecosystems has a maximum limit value of 10 µGy h-1. This value does not have a serious impact on marine ecosystems. Overall, the test biota originating from Jakarta Bay is still within safe limits for consumption."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Khaira
"Teluk Jakarta merupakan salah satu daerah pesisir dengan aktivitas manusia yang tinggi menghasilkan limbah industri dan limbah domestik berupa kandungan logam berat, kista dinoflagellata yang dapat menyebabkan peristiwa Harmful Algal Bloom (HAB). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi dan kelimpahan kista dinoflagellate beserta kandungan logam berat dalam sedimen, juga kelimpahan dinoflagellata di air. Sampel sedimen dan air diambil dari 12 titik di Teluk Jakarta. Dinoflagellata genus Noctiluca memiliki kelimpahan yang tinggi dan mendominasi sebagian besar titik pengambilan sampel di perairan Teluk Jakarta (43.382.873 sel/m3). Kista dinoflagellata Alexandrium memiliki kelimpahan yang paling tinggi dengan distribusi luas meliputi ke seluruh titik sampling (53 sel/gram). Korelasi antara kandungan logam berat tembaga (Cu) dengan kelimpahan kista Alexandrium menunjukkan korelasi negatif di semua lokasi penelitian kecuali di Muara Baru. Korelasi kandungan logam berat seng (Zn) dengan kista Alexandrium menunjukkan korelasi positif di semua lokasi penelitian kecuali di Ancol. Ada korelasi positif antara faktor turbiditas dengan kelimpahan kista Alexandrium dan DO dengan kelimpahan kista Alexandrium. Korelasi negatif dan positif ditemukan antara faktor salinitas, suhu dan pH dengan kista Alexandrium.

Jakarta Bay is one of the coastal areas with high human activity producing industrial waste and domestic waste in the form of heavy metal content, dinoflagellate cysts which can cause Harmful Algal Bloom (HAB) events. This study aims to analyze the distribution and abundance of dinoflagellate cysts along with heavy metal content in sediments, as well as the abundance of dinoflagellates in water. Sediment and water samples were taken from 12 points in Jakarta Bay. Noctiluca dinoflagellates have a high abundance and dominate most of the sampling points in the waters of Jakarta Bay (43.382.873 cell/m3). Alexandrium dinoflagellate cysts have the highest abundance with a wide distribution over all sampling points (53 cell/gram). Correlation between heavy metal copper (Cu) content and abundance of Alexandrium. showed a negative correlation at all study locations except in Muara Baru. The correlation of zinc (Zn) content with Alexandrium cysts showed a positive correlation in all study locations except Ancol. There is a positive correlation between turbidity factor and Alexandrium cyst abundance and DO and Alexandrium cyst abundance. Negative and positive correlations were found between salinity, temperature and pH factors with Alexandrium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>