Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nursamsiah Asharini
"Hingga saat ini Pemerintah masih mengganggap pendidikan merupakan wahana penting untuk memajukan bangsa, terutama pendidikan di sekolah.Pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan. Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di pendidikan dasar akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di jenjang pendidikan berikutnya.
Semenjak Pemerintahan Orde Baru telah terjadi penyempurnaan kurikulum sebanyak tiga kali. Penyempurnaan tersebut dilakukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, agar tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan dapat terlaksana. Adapun acuan pembangunan pendidikan adalah Garis-garis Besar Haluan Negara.
Walaupun perbaikan kurikulum terus menerus dilakukan, namun ternyata hingga akhir tahun 1980'an sampai awal 1990'an diberbagai kalangan dalam masyarakat maupun pemerintah sekolah dianggap masih belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Desakan terhadap perbaikan penyelenggaraan pendidikan semakin dianggap kritis karena pada tahun 1994 akan dimulai Pembangunan Jangka Panjang II yang diharapkan akan membawa bangsa Indonesia pada masa Industrialisasi.
Penelitian ini dilakukan untuk dapat membantu Pemerintah melihat permasalahan pada penyelenggaraan pendidikan di tingkat dasar. Mengingat bahwa selama ini Pemerintah telah melaksanakan perbaikan secara terus menerus terhadap kurikulum yang berlaku, maka diasumsikan bahwa pelaksanaan kurikulum lah yang masih belum tepat. Oleh sebab itulah-penelitian ini dipusatkan pada pelaksanaan kurikulum yakni kegiatan belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar Guru melakukan merubah pikiran, perilaku serta perasaan murid; sedangkan murid melalui pengalaman yang diperolehnya merubah dirinya. Sebagaimana kegiatan belajar mengajar telah didefinisikan di' atas, jelaslah bahwa pendidikan di sekolah tidak semata melalui instruksi-instruksi formal tetapi juga melalui interaksi yang berlangsung selama di sekolah.
Selama interaksi berlangsung murid mempelajari aturan-aturan bertingkahlaku yang tepat yang diasumsikan merupakan aturan tingkahlaku yang tepat bilamana mereka menjalankan perannya kelak dalam masyarakat.
Penelitian terhadap interaksi Guru dan Murid selama di sekolah menunjukkan bahwa aturan interaksi yang berlaku tidak mendukung tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam GBHN, yakni terbentuknya sikap mandiri, tangguh, kreatif berdisiplin, beretos kerja, dan bertanggung jawab. Di sekolah murid tidak didorong untuk mengembangkan kegiatannya sendiri, waktunya sendiri, maupun menyampaikan buah terhadapsuatu permasalahan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eble, Kenneth E.
San Fransisco: Jossey-Bass, 1979
378. 125 EBL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suwito
"Modul - I
Pengenalan Statika Struktur
PENJELASAN
I. Tujuan lnstruksional Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah statika struktur mahasiswa mampu mengaplikasikan hukum kesetimbangan statika pada bermacam konstruksi, khususnya konstruksi statis tertentu dengan macam pembebanan yang berbeda.
II. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan statika struktur sebagai salah satu ilmu dasar khusus dengan ilmu-ilmu dasar khusus yang lain serta kaitannya dengan ilmu-ilmu lainnya pada jurusan teknik mesin.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dasar statika struktur/Hukum Newton."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP 1998 - 1999 6
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Aji Pratama Suseno
"Kereta listrik merupakan suatu bentuk transportasi umum dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan. Manfaat lainnya adalah bentuk transportasi ini tidak mengeluarkan gas hasil pembakaran dan memiliki kapasitas yang besar. Untuk operasinya, kereta ini dapat menggunakan kendali manual hingga kendali otomatis tanpa adanya sentuhan dari manusia. Kendali otomatis ini dikenal dengan sistem Automatic Train Operation (ATO), yang memiliki tugas untuk memantau dan memberikan perintah terhadap kereta sesuai dengan profil kecepatan. Profil kecepatan kereta memiliki peran penting dalam meminimalisasi energi yang diperlukan dengan tujuan mengurangi biaya operasional dengan memperhatikan ketepatan jarak. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memvariasikan kecepatan kereta sesuai dengan nilai waktu atau jarak tertentu. Optimasi terhadap kedua parameter tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan berupa beberapa algoritma seperti, analitikal, numerikal, heuristik dan kombinasi. Salah satu algoritma heuristik yang bisa diaplikasikan adalah algoritma Teaching Leaning Based Optimization (TLBO). Algoritma ini didasarkan oleh konsep perilaku guru dan murid, dimana guru memberikan pelajaran terhadap murid di dalam suatu kelas. Algoritma ini diharapkan dapat menghasilkan nilai profil kecepatan kereta yang optimal dengan memperhatikan ketepatan jarak dan waktu tempuh. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa metoda TLBO dapat meminimalkan nilai konsumsi energi, selisih jarak, kenyamanan dan kecepatan akhir.

Electric trains represent a form of public transportation designed to alleviate traffic congestion. Another benefit is that this mode of transportation does not emit combustion byproducts and has a large capacity. In terms of operation, these trains can be manually controlled or operate automatically without human intervention. The automatic control is known as the Automatic Train Operation (ATO) system, which is tasked with monitoring and issuing commands to the train based on speed profiles. The speed profile of the train plays a crucial role in minimizing the energy required, aiming to reduce operational costs while considering distance accuracy. One approach to achieving this is by varying the train's speed according to specific time or distance values. Optimization of both parameters can be carried out using various algorithms, including analytical, numerical, heuristic, and combinations thereof. One applicable heuristic algorithm is the Teaching Learning Based Optimization (TLBO), inspired by the teacher-student learning concept within a classroom. This algorithm is expected to generate optimal speed profile values for the train while taking into account distance accuracy and travel time. Based on the simulation result, TLBO algorithm could minimize the energy consume, distance difference, comfort and final speed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Dimas Atmawijaya
"Tesis ini membahas efek pengajaran kosakata bahasa Inggris teks prosedur dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Sebagai pembanding, digunakan juga kelas kontrol di dalam penelitian ini. Ancangan penelitian ini adalah kuantiatif dengan jenis Post-Test Only. Data penelitian diambil dengan menggunakan Post-Test yang diberikan sehari dan tiga minggu setelah perlakuan kepada kedua kelas partisipan. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan rerata dan uji t dependen dan independen menggunakan SPSS 22.
Analisis tersebut menunjukkan peningkatan hasil yang signifikan pada kelas XI IPS 1 yang menerapkan metode CTL. Selain itu, hasil temuan penelitian dari wawancara dan kuesioner menunjukkan bahwa metode Contextual Teaching and Learning (CTL) memberikan pengaruh positif dalam pembelajaran kosakata di kelas, yaitu meningkatnya partisipasi pemelajar, kemampuan kosakata reseptif dan produktif, dan kolaborasi di antara pemelajar.

This study aimed at investigating the effect of vocabulary teaching in procedure texts using Contextual Teaching and Learning (CTL) and traditional method at XI IPS 1 and XI IPS 2 at SMA Negeri 33 Jakarta. The research was carried out in the English classes at Social Sciences Class, which received the treatment of teaching vocabulary using Contextual Teaching and Learning (CTL). Another class used taditional method in teaching vocabulary. The study used the quantitative data collected through the Post-testafter the treatment, questionnaires, and interviews. The data collected from the Post-testwere analyzed by implementing a t-test using SPSS 22 and counting average scores of both groups.
The findings of the study indicate that teaching vocabulary using Contextual Teaching and Learning (CTL) method brings significant results. Furthermore, the results gathered from interviews and questionnaires confirmed that learners had a positive attitude towards CTL, as this method provided the students with a lot activities which created a learning environment that was fun, enjoyable, and effective for improving the students‟ vocabulary. Moreover, CTL also increased learners‟ participations, scores, and collaborations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T46569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan pendidikan tenaga kesehatan salah satu faktor yang berperan adalah tenaga pengajar. Kualitas tenaga pengajar di institusi pendidikan tenaga kesehatan masih rendah, hal ini dapat dilihat sebanyak 43% tenaga pengajar berpendidikan DM. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja tenaga pengajar dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tenaga pengajar. Yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan dosen dalam melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan proses belajar mengajar.
Disain penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 4 Akademi Keperawatan di Jakarta Utara. Sebagai subyek penelitian adalah semua dosen tetap yang mengajar di institusi pendidikan tersebut. Jumlah seluruhnya 33 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden untuk diisi. Penilaian kinerja dosen dilakukan oleh Mahasiswa dari Akademi Keperawatan yang bersangkutan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa kinerja rata-rata dosen sebesar 69,45 dengan standar deviasi 14,69, nilai kinerja terendah sebesar 44 dan nilai kinerja tertinggi sebesar 92. Dari hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dosen, pendidikan Akta mengajar, pelatihan, pengalaman mengajar, fasilitas pendidikan, pembinaan dengan kinerja dosen (p<0,05). Sedangkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendapatan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja dosen (p>0,05).
Untuk meningkatkan kinerja dosen, perlu peningkatan pendidikan bagi para dosen, memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan Akta mengajar dan pelatihan-pelatihan serta pembinaan kepada dosen-dosen.

Factors Related with Work Performance of Nursing Academy Lecturers in North Jakarta in 2001In enhancing quality of health personal graduate, one of factors plays significant role in the lecturers, Quality of lecturers / instructors in educational institution of health personal is still low, it can be seen as 43 % of instructors were only graduated of Diploma III/Academy certificate. It is urgent to known their work performance and factors connected with the performance. The work performance itself is defined as lecturer's competency in teaching-learning process.
The design of this research was survey with cross sectional approach. The research took place at 4 nursing academies in North Jakarta. The subject of this research was all of 33 permanent lecturers who teach at the institutions. The primer data collecting was conducted by distributing questionnaire to the respondents. Students of nursing academies carried as respondents out grading work performance of their lecturers using work evaluation instrument.
The univariat analysis indicated that in average, their performance were 69,45 out of 100 scales, with deviation standard 14,69, the lowest work was 44 and the highest one was 92. The bivariat analysis implied that there was a significant relation between lecturers' educational level, education of teaching diploma, training, teaching experience, educational facility, and guiding with work performance of lecturers (p<0,05). Meanwhile type of sex, age, marital status, and income level did not have significant connection with lecturers' work (p>0,05).
To improve lecturers' work performance, it is urgent to increase lectures' education and to grant them an opportunity to attend education of teaching diploma and training as well as to guide them.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Valeri
"Contents: Introduction. Section I: FOUNDATION. 1. Importance of Self Understanding. 2. Ways of Understanding and Perceiving Others. 3. Values, Ethics, and Legal Obligations. 4. Professionalism and Professional Relationships. Section II: BUILDING PROFESSIONAL RELATIONSHIPS. 5. Developing Working Relationships. 6. Basic Interpersonal Skills. 7. Opening and Closing a Meeting. 8. Expressing Understanding. Section III: EXPLORING AND ASSESSING WITH CLIENTS. 9. Gaining Further Understanding. 10. Developing Deeper Understanding. Section IV: DEFINING THE FOCUS OF WORK. 11. Assessing Readiness and Motivation. 12. Identifying Key Problems or Challenges. 13. Establishing Goals. Section V: DOING, EVALUATING, AND ENDING THE WORK. 14. Taking Action. 15. Evaluating and Ending Professional Relationships. Appendix A: Practice Evaluation Scales. Appendix B: Overall Practice Evaluation Form. Glossary. References."
Singapore: Cengage Learning, 2013
158.3 CHA d (1);158.3 CHA d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 >>