Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Minarti
"Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang memberikan kontribusi besar dalam jumlah kematian di Indonesia. Besarnya jumlah penderita diabetes, berkorelasi langsung dengan besarnya kebutuhan obat, hal tersebut mendorong berbagai upaya untuk mencari sumber obat baru, baik dalam bentuk obat sintesis maupun obat yang bersumber dari sumber daya alam, khususnya sumber daya alam dalam bentuk tumbuhan. Salah satu wilayah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berlimpah, banyak terdapat spesies endemik dan mempunyai potensi yang besar, berada di wilayah timur Indonesia, khususnya di wilayah yang dikenal sebagai wilayah Wallace.
Pada penelitian ini, tumbuhan yang menjadi subjek adalah tumbuhan yang berasal dari genus Macaranga yaitu Macaranga magna Turrill yang di koleksi dari hutan Mekongga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dari hasil uji pendahuluan aktivitas antidiabetes yang dilakukan terhadap Macaranga magna Turrill diketahui bahwa tumbuhan tersebut mempunyai potensi besar dengan IC50 = 6.49 μg/mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif antidiabetes dari daun Macaranga magna Turrill. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi, fraksinasi, isolasi dan purifikasi menggunakan teknik- teknik kromatografi, dan identifikasi struktur kimia berdasarkan metoda spektroskopi yang meliputi : UV/Vis, FT-IR, LC-MS dan FT-NMR. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah senyawa metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas antidiabetes, dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan baku obat secara langsung, maupun sebagai senyawa pemandu (lead compound) untuk merancang obat antidiabetes baru yang potensial.
Kata kunci: Diabetes mellitus, Macaranga magna Turrill, kromatografi, spektroskopi, senyawa aktif antidiabetes.
Diabetes mellitus is one of the biggest contributors in the number of deaths in Indonesia. The large number of diabetic sufferers, was correlated directly with the number of diabetic drugs demand. Its was led to find a new sources for anti-diabetic drug, synthetic or derived from natural resources. Eastern Indonesia region known as Wallace region is one part of Indonesia which has a wealth of natural resources, and some of them were endemic bio-resources.
In this study, we used Macaranga magna Turrill plant, one of the Macaranga species, collected from Kolaka District, Southeast Sulawesi Province as a subject. Previous anti-diabetic activity preliminary test results showed that Macaranga magna Turrill has a high potential with IC50 = 6.49 μg /mL. Based on the preliminary data above, our study aims are to isolate and identify the anti-diabetic active compound from the Macaranga magna Turrill leaves. The isolation process will used serial chromatographic methods start from extraction, fractionation, isolation and purification, follow by serial spectroscopic analysis (UV/Vis, FT-IR, LC-MS and FT-NMR) to determine and elucidate the chemical structure of secondary metabolite compound. The results expected in this study are anti-diabetic active secondary metabolite compounds which can be used directly as traditional anti-diabetic drug, or as anti-diabetic drugs raw material, as well as lead compounds for develop a new anti-diabetic potential drugs"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tukimin
"Telah dilakukan suatu penelitian melalui spektroskopi impedansi untuk mengetahui sifat-sifat listrik bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 pada temperatur tinggi pada kisaran 25 hingga 425 oC. Sampel bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 berupa pellet terdiri dari enam buah. Tiga buah sampel disinter 1200°C masing-masing selama 1, 2, dan 3 jam. Tiga buah sampel yang lain disinter 1200°C selama 2 jam kemudian dianil 900°C masing-masing selama 1, 2 dan 4 jam. Data impedansi disajikan dalam bentuk Nyquist plot dan Bode plot yang digunakan untuk mengidetifikasi parameter rangkaian ekivalen. Parameter penting rangkaian ekivalen seperti resistansi dan kapasitansi dihitung sebagai fungsi dari temperatur. Sifat listrik bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 dapat dideskripsikan dengan rangkaian R, RC paralel maupun kombinasi dari keduanya yang menunjukkan adanya kontribusi dari grain, grain boundary, interface dan kontak.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin lama waktu sintering dan annealing menyebabkan bergesernya temperetur transisi dari feroelektrik menjadi paraelektrik menuju temperatur yang lebih tinggi. Perbedaan lama waktu sintering dan annealing tidak menyebabkan perubahan nilai resistansi dan kapasitansi yang signifikan. Perbandingan nilai resistansi bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 baik yang disinter 1200 oC masing-masing selama 1, 2, dan 3 jam maupun dianil 900°C masing-masing selama 1, 2 dan 4 jam hasil pengukuran pada temperatur kamar dan 100°C dengan pengukuran pada temperatur 400°C sebesar dua orde. Energi aktivasi hasil percobaan pada rentang temperatur 325°C hingga 425°C adalah 0.52 eV.

The electrical properties of (Ba,Sr)TiO3 perovskite materials are investigated by impedance spectroscopy in the temperature range 25 to 450°C. There are six pellets of (Ba,Sr)TiO3 perovskite materials. Three samples are sintered at 1200°C for 1, 2 and 3 hours. The rest were sintered at 1200°C for 2 hours then annealed at 900°C for 1, 2 and 4 hours. Impedance data are presented in the Nyquist plot which is used to identify an equivalent circuit. The fundamental circuit parameters such as resistance and capacitance are determined at different temperatures. The electrical properties of (Ba,Sr)TiO3 perovskite materials may also descripted by R, parallel RC, or both combinations that seems a grain, grain boundary, interface and contact contributions.
The results of the experiment shows that with longer sintering and annealing times consequently shifted the transition phase range from ferroelectric to paraelectric to the high temperatures. There are no significant value of both resistance and capacitance of the sintering or annealing times of the samples measurements, however resistance decreases two orders at increasing temperature measurements. The activation energy at temperature range 325°C to 425°C of the experiment is 0.52 eV.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martina W. Nasrun
"ABSTRAK
Pendahuluan: Hendaya kognitif non demensia (HKND) merupakan kondisi prademensia
yang perlu dideteksi pada kelompok 'brain at risk?, terutama penyandang DM tipe 2.
Demensia akan menjadi masalah epidemik karena tingginya laju pertumbuhan usia lanjut,
sementara saat ini belum ada terapi yang menyembuhkan (cure). Umumnya HKND akan
berkembang menjadi demensia dalam waktu 5 - 6 tahun. Saat ini belum ada pedoman
standar untuk diagnosis HKND dan belum diketahui faktor risiko yang berperan pada
HKND. Hal tersebut mendorong dilakukarmya penelitian untuk mendapatkan model
prediksi HKND dengan membandingkan kelompok terpajan DM dan non-DM dengan
pendekatan klinis, psikometrik dan MR Spektroskopi.
Subyek dan metode: Terhadap 199 subyek telitian (88 DM, 85 non-DM dan 26 TGT)
berusia 45 - 75 tahun dengan pendidikan minimal tamat SMP, dilakukan serangkaian
evaluasi klinis, psikometrik dan radiologik (desain potong lintang, analitik kornparatit).
Diagnosis HKND mengacu pada evaluasi DSM IV, CDR, TMIG, GDS, MMSE dan hasil
tes ROCF, TMT B, dig!! backward, CDT dan verbal fluency caregory. Data klinis
diperoleh dari rekam medis dan hasil pemeriksaan Jaboratorium. MR Spektroskopi
dilakukan di gims singulat posterior dengan MRI 1,5 Tesla, TE 35 ms.
Hasil: Model prediksi HKND yang terbentuk dari analisis multivariat terdiri dad 6
variabel yaitu DM Tipe 2, dislipidemia, gangguan deprsi, tes ROCF, TMT B dan digit
backward. Tes ROCF mempunyai peran terbesar sebagai prediktor I-IKND. Dalam telitian
ini dikembangkan model deteksi HKND dengan sistem skor untuk memudahkan aplikasi
klinis selain model dengan perhitungan probabilitas. Uji diagnoslik model skor
menunjukkan sensitivitas dan spesititas yang baik.
Bagi penyandang DM Tipe 2, probabilitas HKND ditentukan oleh hasil tes ROCF, TMT
B dan skor fungsi kemandirian individu (TMIG). Profil psikometrik yang menunjukkan
gangguan sirkuit subkortikal-frontal ini ditunjang oleh temuan lesi subkortikal (52 %) dan
atrofi sentral (33 %). Pada evaluasi MRS, subyek HKND mempunyai rerata rasio
NAA/Kr yang rendah, ml/Kr dan kolin/Kr yang tinggi.
Simpulan: Deteksi prademensia pada kelompok berisiko dapat dilakukan dalam praldik
dengan menghitung skor HKND dan persentase probabilitasnya bila diketahui kondisi
klinis dan hasil tes psikometrik spesifik. Kondisi depresi, DM Tipe 2 dan dislipidemia
merupakan faktor risiko yang dapat dihindari dan dikelola agar individu tidak mengalami
hendaya kognitif yang lebih berat (demensia).

Abstract
Introduction: Cognitively Impaired Not Demented (CIND) is a predementia state among
?brain at risk? population such as people with type-2 diabetes mellitus. Detection of CIND
is very important because dementia has been reach an epidemic problem due to the
increasing number of aging population, meanwhile until now there are still no cure for
dementia. Most CIND will develop to dementia within 5 - 6 years. The standard criteria
for CIND and its risk factors have not yet been identified. Therefore in this study we
develop a prediction model of CIND through clinical approach, psychometric and
MR- Spectroscopy in person with and without type-2 diabetes mellitus.
Subject and methods: The study was done in Jakarta. One hundred ninety nine subjects
(88 with DM, 85 non-DM and 26 IGT) age 45 - 75 years who at least graduated junior
high school were involved in the study (cross-sectional, comparative analytic). CIND
diagnosis was made clinically according to DSM IV, CDR, TMIG, GDS, MMSE and
specific psychometric tests (ROCF, TMT B, digit backward, CDT and verbal fluency
category). Clinical data were obtained from medical record and laboratory tests. MR-
Spectroscopy was made in posterior cingulate voxel gyms (MRI 1.5 Tesla, TE 35 ms).
Result: Multivariate analysis revealed CIND prediction model that consists of 6 variables
as follow: type-2 DM, dyslipidemia, depression, ROCF test, TMT B, and digit backward.
ROCF test was the Strongest predictor of CIND. In this study, besides the probability
model we also have developed CIND scoring system for clinical application, which
showed good sensitivity and specificity in statistical diagnostic test.
The probability of CIND among diabetics (VCIND) was determined by 2 specific
cognitive tests (ROCF and TMT B) and higher functional capacity TMIG questioner. The
psychometric profile of VCIND showed subcortical-frontal circuit dysfunction that might
be related to subcortical lesion (52 %) and central atrophy (33 %) findings in MRI. Mean
of NAA/Kr ratio was low among CIND, but ml/Kr and Cho/Kr were high.
Conclusion: Predementia detection among brain at risk population can be done in
practice by calculating the score of CIND model prediction if the clinical condition and
specific psychometric tests were reported. Type-2 DM, depression and dyslipidemia are
modifiable dementia risk factors which can be managed to avoid severe cognitive
impairment."
2007
D846
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Alexander Kafa
"(Sr,La)FeO3 adalah material berstruktur Perovskite yang banyak diteliti sifat listriknya, disebabkan senyawa induknya LaFeO3 sebagai semikonduktor tipe-p menunjukkan sifat penginderaan gas melalui perbandingan resistivitas yang baik, namun masih memiliki sifat penghantaran listrik yang buruk. Pemberian doping Sr pada LaFeO3 dilakukan untuk meningkatkan sifat penghantaran listrik melalui perubahan sifat struktur. Menggunakan konsentrasi atom Sr sebagai doping (x = 0,1-0,4), telah disintesis pellet nano kristal La1-xSrxFeO3 menggunakan metode sintesis sol-gel yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemanasan bertingkat dan pemadatan uniaksial. Pada penelitian ini, telah dipelajari sifat struktur dan listrik pada temperatur tinggi LaFeO3 yang didoping dengan Sr tersebut. Melalui karakterisasi XRD pada suhu kamar, material hasil sintesis terbukti memiliki struktur Perovskite Orthorhombic. Jika konsentrasi doping Sr pada LaFeO3 bertambah, maka struktur kristal akan mengalami transisi menuju keteraturan (Perovskite Cubic). Sifat listrik material sebagai fungsi temperatur dan frekuensi, diukur dengan metode Spektroskopi Impedansi melalui peralatan RLC meter, untuk temperatur dari 273-373K. Data impedansi disajikan dalam bentuk Nyquist plot dan Bode plot, yang digunakan untuk mengidentifikasi parameter rangkaian yang ekuivalen beserta nilainya. Rangkaian elektronika ekuivalen yang diperoleh menunjukkan kontribusi butir dan batas butir terhadap sifat konduktivitas listrik pada material. Energi aktivasi yang paling kecil dari waktu relaksasi dan dari konduktivitas listrik dicapai oleh Sr0.2La0.8FeO3. Dilaporkan bahwa sampel dengan komposisi Sr0.4La0.6FeO3 memiliki keunggulan sifat konduktivitas listrik dibandingkan dengan sampel lainnya, dan sifat permitivitas listrik Sr0.2La0.8FeO3 dan Sr0.3La0.7FeO3 sama-sama menjadi yang terbaik. Untuk mendukung hasil adanya pengaruh butir dan batas butir, dilakukan karakterisasi SEM yang menunjukkan topografi sampel berupa butir dan penggumpalan butir.

(Sr,La)FeO3 is the material with Perovskite structure which electrical properties got investigated a lot, because its parental compound LaFeO3 as p-type semiconductor showed good gas sensing behavior through resistivity comparison, however it still possess poor electrical conductivity behavior. Sr doping given on LaFeO3 was conducted to increase its electrical conductivity behavior through structural modification. Using the concentrations of Sr atoms as doping (x = 0.1- 0.4), La1-xSrxFeO3 nano crystal pellets were synthesized using sol-gel synthesis method, followed by gradual heat treatment and uniaxial compaction. In this study, the structure and electrical properties at high temperature of Sr doped LaFeO3 has been studied. Through XRD characterization at room temperature, the synthesized products is proved to have Orthorhombic Perovskite structure. If the concentration of Sr doping on LaFeO3 is increased, then the crystal structure would undergo transition towards regularity (Cubic Perovskite). The electrical properties of the material, as functions of temperature and frequency, were measured by Impedance Spectroscopy method using RLC meter equipment, for temperatures of 273-373K. Impedance data were presented in the form of Nyquist plot and Bode plot, which are used to identify the equivalent circuit parameter along with the values. The obtainable equivalent electronic circuits exhibit the grain and grain boundary contributions on material?s electrical conductivity character. The smallest activation energies of both relaxation time and electrical conductivity are achieved by Sr0.2La0.8FeO3. It is reported that the sample with composition of Sr0.4La0.6FeO3 has the superior electrical conductivity behavior compared with the other samples, and electrical permittivity behavior from both Sr0.2La0.8FeO3 and Sr0.3La0.7FeO3 are being the best. To support the result of grain and grain boundary existence, SEM characterization that shows the topography of samples in the form of grain and grain agglomeration was carried."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Widdya Damayanti
"

Madu sangat bermanfaat untuk tubuh. Madu dijadikan obat alternatif oleh masyarakat dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit dikarenakan kandungan senyawa di dalamnya. Tingginya permintaan pasar dikarenakan meningkatnya konsumsi madu oleh masyarakat memberikan peluang kepada oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk memalsukan madu. Oleh sebab itu diperlukan suatu teknologi canggih yang bisa mendeteksi keaslian madu beserta klasifikasikasi dan sifatnya secara cepat dan akurat. Identifikasi dan klasifikasi madu dilakukan pada madu asli yang berasal dari lebah Apis sp. dan juga stingless bees serta madu palsu buatan yang dibuat dengan percampuran madu asli dengan penambahan air gula (Fruktosa) dan NaHCO3.  Dalam melakukan identifikasi madu dengan metode Artificial Neural Network (ANNs) digunakan software berupa MATLAB. Metode Artificial Neural Network (ANNs) yang digunakan adalah alogaritma backpropagation dengan arsitektur jaringan multilayer. Hasil dari peneitian ini adalah pengidentifikasian madu menggunakan metode Artificial Neural Network untuk percobaan 2 kelas memiliki hasil tranning dan testing yang lebih tinggi dibandingkan dengan percobaan dengan 6 kelas. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyak kelas maka jumlah data setiap kelas harus semakin banyak dan sama rata dikarenakan jumlah data mempengaruhi hasil tranning dan testing dari Artificial Neural Network.

 


Honey is very beneficial for body. It can be used as an alternative medicine by humans for curing various types of diseases due to the compound contained in honey. The high market demand due to increasing consumption of honey by consumers provides opportunities for unscrupulous individuals to falsify honey. In order to prevent consumers from fake honey, we need a sophisticated technology that can detect the authenticity of honey along with its classification and nature quickly and accurately. In this study, a method for identifying and classifying the authenticity of honey using Artificial Intelligence (AI), the type of artificial intelligence that is used in this study is Artificial Neural Network (ANNs). The identification and classification of honey is performed using honey Apis sp bees, stingless bees and fake honey. Fake honey is made by adding sugar (Fructose) and NaHCO3 to the honey. For identifying honey with the Artificial Neural Network (ANNs) method, the author used MATLAB software. The Artificial Neural Network (ANNs) method used is a backpropagation algorithm with multilayer network architecture. The result of this research is the identification of honey using the Artificial Neural Network method for the 2-class experiment which has higher tranning and testing results compared with experiments with 6 classes. This is because the amount of data per class must be more and equal because the amount of data affects the results of tranning and testing of Artificial Neural Network.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Aaqilah Fakhriyyah Erza
"Kegemukan/obesitas telah diakui sebagai salah satu masalah kesehatan yang serius. Pencegahan obesitas dan kelebihan berat badan semakin menjadi perhatian. Baru-baru ini, asupan herbal untuk pelangsing dan suplemen makanan secara signifikan diminati oleh orang-orang yang mencoba berjuang dengan obesitas. Pada kenyataannya, suplemen makanan herbal untuk pelangsing mempengaruhi tubuh manusia lebih lambat dibandingkan dengan obat pelangsing sintetis. Sehingga, Bahan Kimia Obat (BKO) sering kali ditambahkan ke dalam sediaan obat tradisional. Meskipun dilarang, namun pada kenyataanya, di pasaran masih juga beredar Produk Herbal untuk Pelangsing yang mengandung bahan kimia obat (BKO). Fokus utama dari Review Artikel ini adalah untuk menyoroti pendekatan skrining baru yang digunakan dalam pendeteksian BKO pada produk herbal untuk pelangsing yang ada di pasaran. Metode spektroskopi ATR-FTIR (Attenuated Total Reflectance-Fourier Transform Infrared) merupakan alat skrining yang layak dan menarik untuk menganalisis produk herbal untuk pelangsing yang dicurigai dipalsukan. Interpretasi/pengolahan data yang digunakan adalah kemometrik. Penggunaan ATR-FTIR telah terbukti dapat menganalisis sampel dengan cepat, sederhana, dan tidak memerlukan persiapan sampel yang sulit. Selain itu, teknik ini cukup akurat, tidak mememerlukan pelarut berbahaya dan reagen serta ramah lingkungan. ATR-FTIR umumnya digunakan untuk mengidentifikasi, karakterisasi, penjelasan struktur, dan pemantauan reaksi dalam kimia analitik. Spektroskopi ATR- FTIR dikombinasikan dengan metode kemometrik model HCA (Hierarchical Cluster Analysis) dan PCA (Principal Component Analysis) ditemukan cukup akurat untuk pendeteksian BKO Sibutramin HCl dan pemalsuan lainnya didalam produk herbal untukpelangsing.

Overweight/Obesity has been recognized as a serious health problem. Prevention of obesity and overweight is increasingly becoming a concern. Recently, the intake of herbs for slimming and dietary supplements is significantly in demand by people trying to struggle with obesity. In fact, herbal slimming supplements affect the human body more slowly than synthetic slimming drugs. Thus, chemical drugs are often added to traditional medicinal preparations. Although it is prohibited, in fact, in the market there are also Herbal Slimming Products that contain chemical drugs. The main focus of this review article is to highlight new screening approaches used in the detection of chemical drugs in herbal slimming products on the market. The ATR-FTIR (Attenuated Total Reflectance-Fourier TransformInfrared) spectroscopic method is a feasible and attractive screening tool to analyse herbal slimming products suspected of being counterfeited. The interpretation/processing of the data used is chemometric. The use of ATR-FTIR has proven to be able to analyse samples quickly, simply, and does not require difficult sample preparation. In addition, this technique is quite accurate, does not require harmful solvents and reagents and is environmentally friendly. ATR-FTIR is commonly used for identification, characterization, structure explanation, and reaction monitoring in analytical chemistry. ATR-FTIR spectroscopy combined with the chemometric method of HCA (Hierarchical Cluster Analysis) and PCA (Principal Component Analysis) models was found to be quite accurate for the detection of Sibutramine HCl and other adulterations in herbal slimming products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Taufiqul Akbar Rusady
"Penelitian ini menyelidiki penerapan spektroskopi Raman pada sampel jaringan kanker kolorektal menggunakan pendekatan machine learning pada komputer klasik dan kuantum. Kanker kolorektal, salah satu penyebab utama kematian akibat kanker, memerlukan metode diagnostik yang akurat dan efisien. Studi ini menggunakan data spektroskopi Raman dari penelitian sebelumnya dan mengimplementasikan algoritma machine learning seperti XGBoost, LightGBM, Fully Connected Neural Network (FCNN), Convolutional Neural Networks (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), dan Gated Recurrent Network (GRU) pada komputer klasik. Selain itu, penelitian ini juga memperkenalkan pendekatan baru dengan mengaplikasikan Hybrid Quantum Neural Network (QNN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model XGBoost pada komputer klasik mencapai F1-Score tertinggi sebesar 64,311%, sedangkan model Hybrid Classical-Quantum Classifier menunjukkan F1-Score terendah, sebesar 55.263%. Meskipun model Hybrid Classical-Quantum Classifier memperoleh skor terendah, penelitian ini menunjukkan potensi penerapan komputasi kuantum dalam meningkatkan akurasi diagnosis kanker kolorektal di masa depan. Namun, keterbatasan perangkat keras komputer kuantum saat ini menjadi kendala signifikan yang perlu diatasi melalui penelitian lebih lanjut.

This study investigates the application of Raman spectroscopy to colorectal cancer tissue samples using classical and quantum computer machine learning approaches. Colorectal cancer, one of the leading causes of cancer deaths, requires accurate and efficient diagnostic methods. This study utilizes Raman spectroscopy data from previous research and implements machine learning algorithms such as XGBoost, LightGBM, Fully Connected Neural Network (FCNN), Convolutional Neural Networks (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), and Gated Recurrent Network (GRU) on classical computers. In addition, this research also introduces a new approach by applying a hybrid quantum neural network (QNN). The results showed that the XGBoost model on classical computers achieved the highest F1-Score of 64.311%, while the Hybrid Classical-Quantum Classifier model showed the lowest F1-Score, at 55.263%. Despite the lowest score, this study shows the potential of applying quantum computing in improving the accuracy of colorectal cancer diagnosis in the future. However, the current hardware limitations of quantum computers are a significant obstacle that needs to be overcome through further research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Besi merupakan logam penting terutama karena perannya dalam
pengangkutan oksigen (hemoglobin). MobillsasI besi membutuhkan suatu
bentuk kompleks dengan molekul biologis seperti ferrltin, transferrin dan
asam sltrat. Keterlibatan asam sitrat dibuktikan pada tanaman Rhizospere
yang mengeiuarkan asam sitrat untuk mengekstrak besi dan pada E.coli
yang mempunyai protein membran yang mampu mengenali dan mentransfer
ferri-sitrat.
Pada penelitian ini disintesis kompleks ferri-sitrat dengan variasi
counter-ion (piridin dan 2,9 dimetil 1,10 fenantrolin atau neocuproine) dan
dikarakterisasi dengan spektroskopi IR dan UV-Vis. Sintesis dilakukan dalam
aquademin dengan perbandingan mol yang sama dari.ferri-nitrat, natriumsitrat
dan couter-ion. Sintesis menghasilkan kristal seeding berwarna kuning
kehijauan (83%) dan kristal residu berwarna coklat kekuningan (116%)
f
dengan counter-ion berturut-turut piridin dan neocuproine. Penentuan kadar
Fe pada kristal dengan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) menghasilkan
persen berat Fe-kristal 14,16 untuk kompleks ferri-sitrat-piridin dan 7,52
untuk kompleks ferri-sitrat-neocuproine. Analisis struktur kristal dengan
difraktometer sinar-X menyatakan keberadaan Fe304 dan NaNOa pada
kristal residu, sementara struktur yang lain (Fe202 dan FesOis) tidak bisa
disimpulkan keberadaannya dengan bank data mineral yang dipakai. Pembentukan kompleks pada spektra IR ditandai dengan pergeseran
vibrasi CO karboksilat dan alkohol dari sitrat. Pergeseran vibrasi C-0
karboksilat menyebabkan jarak pisah kedua uluran C-0 makin besar
sementara vibrasi C-0 alkohol bergeser ke bilangan gelombang yang lebih
, rendah. Selain itu, pada kompleks muncul vibrasi ulur Fe-0 dan Fe-0H2
pada daerah 300-600 cm"\ Counter-ion yang terprotonasi menampakkan
vibrasi ulur N-H pada 3400 cm"\
Spektra UV kompleks didominasi oleh serapan counter-ion dan
perpindahan muatan ferri atau Fe(lll). Spektra pada daerah Visible
memperlihatkan sebuah bahu pada 475 nm yang mengalami pergeseran
hipsokromik ke panjang gelombang (;.) yang lebih kecil dibanding pada
Fe(iil) bebas.
Nilai stoikiometri kompleks yang didapat dengan titrasi perbandingan
mol yaitu perbandingan mol Fe/sitrat 1,1 pada X 449,5 nm dan 490.4 nm
untuk kompleks ferri-sitrat-piridin dan 1,16 pada 467,3 nm dan 1,15 pada
449,5 nm untuk kompleks ferri-sitrat-neocuproine"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirwan Susianto
"Pada penelitian ini telah dilakukan studi spektroskopi dari zeolit ZSM-5 mesopori terimpregnasi oksida kobalt secara komprehensif. Co/ZSM-5 mesopori telah menarik perhatian para peneliti untuk digunakan sebagai katalis heterogen dalam reaksi oksidasi parsial metana. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis zeolit NaZSM-5 mesopori dengan metode double template dengan TPAOH sebagai agen pengarah struktur dan PDDA sebagai template mesopori. Sebagian zeolit NaZSM-5 dimodifikasi menjadi HZSM-5 melalui proses tukar kation dengan NH4+ yang dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 550°C. Selanjutnya, zeolit NaZSM-5 dan HZSM-5 diimpregnasi dengan ion kobalt dan dikalsinasi pada 550°C membentuk Co/NaZSM-5 dan Co/HZSM-5. Lalu, zeolit mesopori NaZSM-5, HZSM-5, Co/NaZSM-5, dan Co/HZSM-5 dikarakterisasi secara ekstensif dengan XRD, SEM, AAS, FTIR, 27Al Solid State NMR, Microbalance, dan Surface Area and Pore Size Analyzer untuk menjelaskan pengaruh perbedaan sifat permukaan zeolit katalis terhadap fenomena perbedaan hasil reaksi katalisis oksidasi parsial metana dengan oksidator oksigen dan katalis zeolit mesopori Co/NaZSM-5 dan Co/HZSM-5 pada penelitian sebelumnya, di mana persen konversi metana menjadi metanol meningkat seiring dengan waktu pada Co/HZSM-5 namun sebaliknya pada Co/NaZSM-5 justru menurun seiring dengan waktu. Hasil analisis menunjukkan bawa keasaman zeolit ZSM-5 sebagai support katalis berpengaruh terhadap loading Co dan aktivitas katalis.

Spectroscopy study of mesoporous ZSM-5 zeolite impregnated with cobalt oxides has been done comprehensively. Mesoporous Co/ZSM-5 has gained the researchers’ attention for being used as heterogeneous catalyst for partial oxidation of methane. In this research, mesoporous NaZSM-5 zeolite was synthesized by using double template method with TPAOH as structure directing agent (SDA) and PDDA as mesoporous template. Some of NaZSM-5 were modified to HZSM-5 through NH4+-exchange process followed by calcination at 550°C. NaZSM-5 and HZSM-5 zeolite were impregnated with cobalt ions and calcined at 550°C to form Co/NaZSM-5 and Co/HZSM-5. Then, mesoporous NaZSM-5, HZSM-5, Co/NaZSM-5, and Co/HZSM-5 zeolite were extensively characterized using XRD, SEM, AAS, FTIR, 27Al Solid Sate NMR, Microbalance and Surface Area and Pore Size Analyzer to explain zeolite surface characteristics influence on difference results from methane partial oxidation with O2 as oxidant using mesoporous Co/NaZSM-5 and Co/HZSM-5 zeolite as catalyst in recent research. In which by using Co/HZSM-5 as catalyst %conversion of methane to methanol increase by the time, but %conversion decrease by using Co/NaZSM-5. By analysis, it can be concluded that ZSM-5 zeolite’s acidity affect the loading of Co and catalyst activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenika Annisa
"Prototipe sistem portabel dan berbiaya rendah untuk mendeteksi glukosa berbasis potensiostat LMP91000EVM telah dibuat. Karakterisasi elektroda karbon cetak layar tanpa modifikasi (110) dan termodifikasi nikel oksida (110NI) dengan potensiostat komersial untuk melihat pengaruh nikel oksida dalam mendeteksi glukosa. Melalui metode spektroskopi impedansi elektrokimia, diperoleh nilai Rct sebesar 1276,79 Ω untuk sensor 110NI dan 429,06 Ω untuk sensor 110, sehingga sensor 110NI memiliki laju transfer elektron yang lebih lambat. Sementara itu, melalui metode voltametri siklik, diperoleh luas permukaan elektroda aktif sebesar 7,1×10-2 cm2 untuk sensor 110NI dan 6,9×10-2 cm2 untuk sensor 110, sehingga sensor 110NI lebih sensitif dalam mendeteksi glukosa. Saat konsentrasi glukosa divariasikan, nilai LOD dan LOQ sensor 110NI lebih kecil yaitu 1,807 mM dan 6,024 mM daripada sensor 110 yaitu 2,629 mM dan 8,762 mM, sehingga sensor 110NI lebih sensitif. Saat laju pemindaian divariasikan, nilai gradien sensor 110NI lebih kecil yaitu -8,14×10-4 mA s/mV daripada sensor 110 yaitu -9,62×10-4 mA s/mV, sehingga sensor 110NI tidak lebih sensitif. Selanjutnya, membandingkan prototipe sistem yang penguatan TIA divariasikan dan potensiostat komersial. Hasilnya, voltammogram siklik setiap siklus pada potensiostat komersial lebih stabil. Semakin kecil penguatan TIA pada prototipe sistem, semakin stabil, hal ini karena noise yang ikut dikuatkan semakin kecil.

A portable and low-cost system prototype for glucose detector based on LMP91000EVM potentiostat has been created. Characterization of screen-printed carbon electrodes without modification (110) and modified nickel oxide (110NI) was carried out with a commercial potentiostat to see the effect of nickel oxide in detecting glucose. Through the electrochemical impedance spectroscopy method, the Rct value of 1276,79 Ω is obtained for the 110NI sensor and 429,06 Ω for the 110 sensor, so that the 110NI sensor has a slower electron transfer rate. Meanwhile, through the cyclic voltammetry method, the surface active electrode area is 7,1×10-2 cm2 for the 110NI sensor and 6,9×10-2 cm2 for the 110 sensor, so that the 110NI sensor is more sensitive in detecting glucose. When the glucose concentration is varied, the LOD and LOQ values of the 110NI sensor are smaller, specifically 1,807 mM and 6,024 mM than the 110 sensor, specifically 2,629 mM and 8,762 mM, so the 110NI sensor is more sensitive. When the scan rate is varied, the gradient value of the 110NI sensor is smaller, specifically -8,14×10-4 mA s/mV than the 110 sensor, specifically -9,62×10-4 mA s/mV, so the 110NI sensor is not more sensitive. Next, comparing a prototype system that TIA gain is varied and a commercial potentiostat. As a result, the cyclic voltammogram per cycle on commercial potentiostat is more stable. The smaller the TIA gain on the system prototype, the more stable it is, this is because the noise that is amplified is getting smaller."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>