Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desya Asrota Aina
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemunculan virus yang bernama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-cOv-2) atau disebut juga dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan ditetapkan sebagai global pandemic. Sejatinya, ilmu akan terus berkembang seiring masalah yang ada di dalamnya. Istilah-istilah atau kosakata baru dalam ilmu kesehatan mulai bermunculan seiring dengan keberadaan virus ini, baik istilah dalam pengendalian atau dalam pencegahannya. Penelitian ini membahas kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul saat pandemi COVID-19 yang dilihat dari sisi morfologi dan semantik. Analisis ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan bentuk-bentuk dan makna-makna dalam kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul saat pandemi COVID-19. Adapun data-data yang didapat dalam penelitian ini bersumber dari surat kabar Almasdaronline dari Yaman. Hasil yang didapat dari penelitian ini dari sisi morfologi ditemukan bahwa kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul pada masa pendemi COVID-19, ada yang berbentuk arabisasi, derivasi, pluralisasi, gabungan kata, dan hibrida. Sedangkan dari sisi semantik ditemukan bahwa kosakata bahasa Arab laras kesehatan yang muncul pada masa pandemi COVID-19 ada yang berbentuk metafora, penerjemahan dan perubahan makna. Jika ditinjau dari relasi makna, terdapat relasi makna sinonimi, antonimi dan idiom.

This research was motivated by the emergence of a virus called Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-cOv-2) or also called Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) and is set as a global pandemic. In fact, science will continue to evolve as the problems that exist in it. New terms or vocabulary in health sciences began to emerge along with the presence of this virus, either in control or in prevention. This study discusses the Arabic vocabulary of health barrels that emerged during the COVID-19 pandemic in terms of morphology and semantics. This analysis uses qualitative descriptive methods. The main purpose of this study is to expose to the reader about the forms and meanings in the health barrel Arabic vocabulary that emerged during the COVID-19 pandemic. The data obtained in this study are outlined from almasdaronline newspaper from Yemen and assisted with Arabic dictionary. The results obtained from this study from the morphological side found that arabic vocabulary barrel health that appeared during the COVID-19 protesters, some in the form of Arabicization, derivation, pluralisation, combined words, and hybrid. From the semantic side, it was found that the Arabic vocabulary of health barrels that appeared during the COVID-19 pandemic was in the form of metaphors, translations and changes in meaning. When viewed from meaning relations, there are relationships of sinonimi, antonimi and idiom meanings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Diastari Utomo
"Meme adalah foto atau video menarik yang berpindah di media sosial yang berfungsi sebagai alat berekspresi atau untuk menyebarkan pengaruh sosial dengan unsur tanda verbal dan visual yang memengaruhi maknanya. Akun Instagram deutschebahn_memes melalui meme mengekspresikan pendapatnya terhadap berbagai topik seputar Deutsche Bahn, perusahaan nasional kereta Jerman. Pada tahun 2023 akun tersebut mengunggah beberapa meme dengan topik ketepatan waktu, sehubungan dengan ketepatan waktu Deutsche Bahn yang semakin memburuk dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan menunjukkan makna unsur visual dan verbal yang terdapat dalam meme. Korpus data lima gambar meme diteliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan dan analisis data berdasarkan dua teori, yaitu teori semiotik Peirce (1940, dalam Hoed, 2014; Chandler, 2022) untuk meneliti unsur visual meme dan teori semantik Blanke (1973) untuk meneliti unsur verbal meme. Setelah lima meme diteliti, dapat ditentukan meme adalah representamen yang menghasilkan interpretant dalam bentuk perasaan dengan object yang dirujuk berupa situasi Deutsche Bahn di dunia nyata yang melibatkan penumpang kereta DB, tanggapan pengguna DB dan pegawai DB. Berdasarkan teori semantik Blanke, ditemukan beberapa jenis makna pada unsur verbal meme yaitu makna situatif, afektif, asosiatif, referensial, dan stilistis.
A meme is an interesting photo or video that moves around the internet as a mode of expression or for sharing social influence with verbal and visual signs that affect their meaning. The Instagram account deutschebahn_memes through memes expresses their opinion on various topics surrounding Deutsche Bahn, the German national railway company. In 2023 the account uploaded memes on punctuality, in connection with Deutsche Bahn’s punctuality getting worse compared to previous years. This research aims to show the meaning of the visual and verbal elements contained in the memes. The data consisting of five meme images were analyzed using descriptive qualitative methods with literature studies and with two theories, namely Peirce’s semiotic theory (1940, in Hoed, 2014; Chandler, 2022) to examine the visual elements of memes and Blanke’s semantic theory (1973) to explore the verbal elements of memes. After five memes have been studied, it can be determined that memes are representamens that produce interpretants in the form of feelings with the referenced object being Deutsche Bahn’s situation in the real world that involves DB train passengers, responses from DB users and DB employees. Based on Blanke’s semantic theory, several types of meaning were found in the verbal elements of memes, namely situational, affective, associative, referential, and stylistic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Pakaya
"Penelitian ini membahas jenis dan fungsi interjeksi dalam bahasa Gorontalo. Penelitian ini menggunakan teori semantik dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik elisitasi dan wawancara. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam bahasa Gorontalo, terdapat sepuluh jenis interjeksi, yaitu (1) menyatakan keluhan: huh, woh, is yaa, boh yaa, atau alaa, (2) menyatakan marah: ih atau nte ih, (3) menyatakan sakit: aduu, akeke, atau huh, (4) menyatakan rasa sedih: aati, aati olo, atau aati olo aati, (5) menyatakan rasa syukur: alhamdulillah, (6) menyatakan ketidakpercayaan: delo otutu, delo banari, atau pongaakali, (7) menyatakan rasa puas atas kejengkelan terhadap orang lain karena mendapat balasan atas perbuatannya: poheeto atau mailaba, (8) menyatakan rasa kagum: wih, ih, naanawa’u, atau naaku, (9) menyatakan kejijikan: keah atau seah, (10) menyatakan peringatan: naanti. Dalam penelitian ini juga ditemukan tiga jenis interjeksi baru. Interjeksi tersebut adalah interjeksi yang berfungsi untuk menyatakan rasa kagum, menyatakan rasa jijik, dan menyatakan peringatan.
This research discusses the types and functions of interjections in the Gorontalo language. The research employs semantic theory with a descriptive qualitative method. Data collection was conducted through elicitation and interview techniques. The results of this study indicate that in the Gorontalo language, there are ten types of interjections, namely (1) expressing complaints: huh, woh, is yaa, boh yaa, or alaa, (2) expressing anger: ih or nte ih, (3) expressing pain: aduu, akeke, or huh, (4) expressing sadness: aati, aati olo, or aati olo aati, (5) expressing gratitude: alhamdulillah, (6) expressing disbelief: delo otutu, delo banari, or pongaakali, (7) expressing satisfaction with someone else's annoyance for getting payback: poheeto or mailaba, (8) expressing admiration: wih, ih, naanawa’u, or naaku, (9) expressing disgust: keah or seah, (10) expressing warning: naanti. This study also found three new types of interjections. These interjections function to express admiration, express disgust, and express warning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haidar Izzuddin
"Penelitian ini memaparkan hasil analisis morfosemantik Surah Al-Fatihah terjemahan bahasa Ibrani pada versi Haquran Uri Rubin yang diterbitkan oleh Tel Aviv University pada 2005. Penelitian ini dilatar belakangi dekatnya hubungan bahasa Arab sebagai bahasa sumber dan Ibrani sebagai bahasa sasaran dalam bentuk struktur dan kosakata. Adapun batasan penelitan terfokus pada analisis morfosemantik kosakata yaitu nomina, verba, dan partikel. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan bentuk dan makna kosakata dalam Surah Al-Fatihah dan terjemahannya dalam versi Haquran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka. Adapun teori-teori yang digunakan adalah teori teori morfologi bahasa Ibrani Schwarzwald (2009) dan Schneider (2010). Hasil yang didapat dari analisis menyatakan bahwa kosakata dalam versi bahasa Ibrani lebih banyak dari bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki 28 bentuk nomina, 4 verba, dan 7 partikel, sedangkan bahasa Ibrani memiliki 28 nomina, 5 verba, dan 19 partikel. Bentuk nomina versi Ibrani dan Arab didominasi dari derivasi akar dan pola yang juga melibatkan formasi kata linear dengan tambahan afiks. Kosakata pada Surah Al-fatihah terjemahan versi Haquran Uri Rubin juga menyesuaikan bentuk dan makna menggunakan pola-pola yang setara dengan bahasa Arab.

This paper analyze the morphosemantic aspect of Surah Al-Fatihah in the Hebrew version of the Haquran by Uri Rubin that was published by Tel Aviv University in 2005. The study was motivated by the close relationship, in terms of structure and vocabulary, between Arabic (as the source language) and Hebrew (as the target language). The focus of the study is the morphosemantic analysis of the vocabulary (nouns, verbs, and particles) in Surah Al-Fatihah. The purpose of the study is to explain the form and meaning of said vocabulary and its translation in the Haquran. Descriptive and qualitative methods were used with literature study as the data collection technique. Schwarzwald (2009) and Schneider (2010) theory on Hebrew morphological were used in the study. The results obtained from the analysis states that the amount of vocabulary that was used in the Hebrew version is greater than the Arabic version. Arabic has 28 noun forms, 4 verbs, and 7 particles; while Hebrew has 28 nouns, 5 verbs, and 19 particles. The nouns in Hebrew and Arabic are dominated by root-derivation nouns and pattern nouns which also involve linear word formation with additional affixes. The Hebrew vocabulary also adapts its form and meaning using Arabic equivalent patterns.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Parera, Jos Daniel
Jakarta: Erlangga , 1991
412 PAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Afdol Tharik Wastono
"Konsep kehomoniman sebagai pertalian makna antara dua atau lebih leksem yang sama bentuk merupakan gejala semesta bahasa (language universal). Konsekuensi logis munculnya gejala kehomoniman adalah ketaksaan ujaran atau kalimat yang disampaikan oleh pembicara kepada pendengar/lawan bicara. Akibat lebih jauh yang disebabkan oleh munculnya gejala kehomoniman adalah, di samping ketaksaan ujaran atau kalimat, terjadinya distorsi pesan yang ingin disampaikan. Pemahaman yang baik terhadap kehomoniman suatu bahasa, khususnya bahasa Arab, dapat menghindari ketaksaan dan distorsi pesan yang terkandung dalam ujaran atau kalimat. Kajian kehomoniman dalam bahasa Arab masuk pada pokok bahasan Al-mustarak Al-lafzi (relasi makna), di samping kajian kepoliseman. Dengan memakai pendekatan teori Lyons (1996) penelitian ini memperoleh formulasi klasifikasi homonimi bahasa Arab yang terdiri atas: (i) homonimi mutlak (absolute homonymy), dan homonimi sebagian (partial homonymy). Dalam menganalisis data, penelitian ini memanfaatkan juga pendekatan analisis komponen atau medan semantik. Homonimi mutlak ditemukan pada semua kelas kata, baik nomina (al-ism), verba (fi `il) , maupun partikel (al-harf). Homonimi sebagian diperoleh berdasarkan perbedaan lingkungan gramatikal dari leksem-leksem yang homonimis, dan subklasifikasi homonimi sebagian ini terdiri atas (i) perbedaan infleksi aspektual (perfektif - imperfektif), (ii) perbedaan derivasi, (iii) perbedaan kategori gender (maskulin - feminin), dan (iv) perbedaan kategori jumlah (tunggal - jamak)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Adriani
"Penelitian ini berfokus pada penggunaan kata futsuuni sebagai bahasa anak muda Jepang yang telah mengalami pergeseran dan perubahan dalam segi semantik. Kemudian difokuskan pula terhadap hal-hal yang mempengaruhi perubahan dan pergeseran makna tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan disain deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner ke mahasiswa/I BIPA UI dan penutur asli bahasa Jepang yang tinggal di Jepang. Kemudian, analisis dilakukan dengan merujuk pendapat para peneliti di bidang linguistik bahasa Jepang.
Dari analisis terhadap hasil kuesioner, disimpulkan bahwa, penggunaan kata futsuuni sebagai bahasa anak muda Jepang yang bersifat arbitrer, menyebabkan makna futsuuni yang beragam, yakni tidak hanya bermakna atarimae, ippanteki, dan heibon, tetapi juga terjadi perubahan dan pergeseran makna. Ditemukannya makna lain yang tersirat pada makna futsuuni, baik masih berada dalam satu medan makna, seperti hijouni, maupun rujukan baru yang tidak berada dalam satu medan, seperti hontou, igaini, heizento. Selain itu, masih adanya kelompok yang tidak mengetahui rujukan baru dari kata futsuuni, menimbulkan kesalahpahaman bahkan rasa sakit hati, hingga muncul asumsi terjadinya peyoratif. Ditambah lagi, tumpang tindih makna yang terjadi pada peristiwa yang sama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13806
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vandra Risky
"Skripsi ini membahas penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia yang terdapat di dalam rubrik-rubrik buletin Al-Arkhabil yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain analisis deskriptif. Pendekatan yang dilakukan terhadap terjemahan tersebut adalah critical review. Hasil analisis mengemukakan, bahwa terjemahan yang dihasilkan oleh tim penerjemah LIPIA sudah ekuivalen walaupun berorientasi kepada bahasa sumber (source language), baik hal ditinjau dari perspektif sintaksis ataupun semantiknya. Tinjauan kritis lainnya adalah penerjemah LIPIA kurang memperhatikan kaidah bahasa Indonesia baku dalam penerjemahannya, sehingga penulis juga menyertakan saran dan alternatif terjemahan dalam penulisan skripsi ini. Metode yang menjadi dasar penerjemahan buletin ini adalah transposisi dan modulasi.

The focus of this study is the translation from Arabic language to Indonesian language in articles of Al-Arkhabil Bulletin published by LIPIA in Jakarta. This research is qualitative analysis descriptive. Method of this research is critical review. The researcher suggest that the translation which made by the translator of LIPIA is near to source language, although we look from syntaxys perspective and semantic field. The translator lack of to use the pure Indonesian language in the translation, advice and alternative translation available in this research. The principal procedur of Al-Arkhabi:l translation is tranposition and modulation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13431
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Ronald MP
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambarkan dan mendefinisikan makna revolusi yang dikomunikasikan Soekarno dalam pidato-pidato politiknya pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana. Kajian wacana merupakan disiplin yang berfokus pada investigasi hubungan bentuk dan fungsi di dalam komunikasi verbal. Dalam penelitian ini, hubungan antara kedua aspek tersebut membangun makna revolusi yang dikomunikasikan dalam pidato-pidato Soekarno. Interpretasi makna ini difokuskan pada teori-teori struktur makro semantis dan pragmatis guna menemukan proposisi makro dan daya ilokusioner yang dikandungnya.

The purposes of the study are to portray and to define the meaning of revolution, which is communicated by Soekarno in his political speeches in ?Demokrasi Terpimpin? era (1959-1966). This is a qualitative research by using discourse analysis approaches. Discourse analysis devoted two things of the relationship between form and function in verbal communication. In this research, the relation between these two aspects builds the meaning of revolution, which is communicated in the speeches of Soekarno. The interpretation of meaning is focused on semantics and pragmatics macro-structures theories to build macro propositions and its illocutionary force."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27877
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Irmando Razaki
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan pemaknaan idiom dalam bahasa Rusia yang menggunakan kata kepala. Data yang diperoleh berasal dari e-book berjudul A Book of Russian Idioms Illustrated yang ditulis oleh Dubrovin (1980). Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan deskriptif analitis. Setiap idiom akan diteliti dari segi aspek morfologis (Savko, 2005, Popov 1986 dan Adamchik, 2007), sintaksis (Popov, 1986), dan semantik (Barthes dalam Hoed, 2007 dan Kongrauz, 2005) untuk mendapat pemaknaan yang sesuai melaui peninjauan terhadap makna denotasi dan konotasi. Hasil dari penelitian ini ada dua. Pertama, idiom dengan kata kepala dapat berupa frasa atau kalimat. Kedua, makna yang hadir menunjukkan emosi dan karakter seseorang.

ABSTRACT
This study explains the meaning of idioms in Russian language using the word head. The data obtained are from the e-book titled A Book of Russian Idioms Illustrated written by Dubrovin (1980). The methods used in this paper are the literature study and analytical descriptive methods. Each idiom will be examined in terms of morphological, syntactic and semantic aspects to get the approriate meaning. Through the denotation
and connotation meanings. There are two results for this study. Firstly, idioms with the word head can be phrases or sentences. Secondly, the meanings presented show the feelings and the character of people."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library