Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Yuli Pertiwi
"Penerapan Latihan Fisik Tarik Napas Dalam Dan Teknik Pukul Bantal Pada Klien Risiko Perilaku Kekerasan di Ruang Sadewa Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor Early psychosis merupakan kondisi seseorang yang baru mengalami psikosis yang ditandai dengan mendengar suara-suara, mempercayai hal-hal yang tidak dapat dipercaya serta mengalami perubahan perilaku dan emosi. Salah satu perubahan dalam perilaku dan emosi yaitu perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan. Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi dari penerapan latihan fisik pada klien dengan risiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan yang dilakukan dan paling efektif digunakan oleh klien yaitu latihan fisik. Latihan fisik yang dilakukan berupa tarik nafas dalam dan teknik pukul bantal. Tujuan dari latihan fisik yaitu klien mampu menyalurkan energi dari emosi yang dirasakan dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisa kasus. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala dari risiko perilaku kekerasan.

Application of Physical Exercise by Deep-Breathing Excercise and Pillow Hit Techniques on Clients with Risk of Violent Behavior in Marzoeki Mahdi Hospital Early psychosis is a persons mental state characterized by hearing voices, behavioral and emotional changes, and trusting things that can not be trusted. One of the signs and symptoms of early psychosis is emotional change. Emotional changes include violent behavior. Violent behavior is the behavior of individuals in the form of acts of self-harm, others, and the environment. This research reporting analytical problems and application of physical excercise for patients with risk of violent behaviour. The most effective nursing interventions that used by patient is physical excercise. Physical excercise consists of deep breathing excercise and pillow-hit technique. The purpose of physical excercise is that the client is able to channel energy of anger in the right way. The method used in this work is case analysis. Final evaluation from nursing care shows a decrease in signs and symptoms of the risk of violent behavior. early psychosis, risk of violent behavior, deep-breathing excercise, pillow-hit techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Dewi Kusumaningrum
"Psikosis akut merupakan gangguan  jiwa yang dikarakteristikkan dengan adanya halusinasi, waham, dan gangguan perseptual, serta adanya perubahan perilaku dengan onset gejala dua minggu. Salah satu perubahan perilaku pada psikosis akut adalah risiko perilaku kekerasan. Risiko perilaku kekerasan merupakan respon terhadap stressor yang dilakukan oleh individu, baik secara verbal maupun non verbal, yang dapat merugikan atau mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah risiko perilaku kekerasan dan menganalisis teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tanda dan gejala fisiologis pada klien dengan risiko perilaku kekerasan. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisis kasus. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan adalah terdapat penurunan tanda dan gejala fisiologis pada klien dengan risiko perilaku kekerasan

Acute psychosis is a mental disorder characterized by hallucinations, delutions, and perceptual disorders, as well as changes in behavior with the onset of symptoms for two weeks. One behavior change in acute psychosis is the risk of violent behavior. Risk of violent behavior is a response to stressors carried out by individuals, both verbally and non-verbally, which can harm or injure oneself, others, and the environment. This scientific work aims to identify the problem of the risk of violent behavior and analyze relaxation techniques of deep breathing to decrease physiological signs and symptoms in clients with the risk of violent behavior. The method used in this scientific work is case analysis. The final evaluation of nursing care provided is that there is a decrease in physiological signs and symptoms in clients with the risk of violent behavior"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Bahtiar
"Skizofrenia merupakan kondisi gangguan kejiwaan serius dan kronis yang dapat menyebabkan pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang menyimpang. Penderita skizofrenia dapat mengalami peningkatan emosi seperti mudah marah, mudah tersinggung, dan mengamuk yang dapat meningkatkan risiko untuk melakukan perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana hilangnya kendali perilaku seseorang yang dapat diarahkan pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran terkait penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan melalui terapi musik. Penerapan terapi musik yang digunakan yaitu terapi musik aktif atau bernyanyi. Pasien bernama Tn. M, berusia 20 tahun, memiliki riwayat gangguan jiwa sejak 2019 lalu yang mengalami risiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang sudah ditetapkan untuk pasien yaitu dengan tindakan keperawatan generalis selama 11 hari dan terapi musik sebagai teknik relaksasi selama 6 hari. Hasil penerapan terapi musik yang dilakukan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dari skor 19 menjadi skor 2 dan kemampuan mengendalikan risiko perilaku kekerasan yang meningkat dari skor 1 menjadi 11. Terapi musik diharapkan dapat diterapkan sebagai tindakan keperawatan inovasi untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is a serious and chronic psychiatric disorder that can cause distorted thoughts, perceptions, emotions, movements and behavior. People with schizophrenia can experience increased emotions such as irritability, irritability, and tantrums which can increase the risk of violent behavior. Violent behavior is a situation in which a person's behavior is lost which can be directed at oneself, others, or the environment. The purpose of this scientific work is to provide an overview regarding the application of nursing care to patients at risk of violent behavior through music therapy. The application of music therapy used is active music therapy or singing. The patient named Mr. M, 20 years old, has a history of mental disorders since 2019 which is at risk of violent behavior. Nursing actions given to control the risk of violent behavior are in accordance with nursing care standards that have been set for patients, namely generalist nursing actions for 11 days and music therapy as a relaxation technique for 6 days. The results of the application of music therapy showed that there was a decrease in symptoms of the risk of violent behavior from a score of 19 to a score of 2 and the ability to control the risk of violent behavior increased from a score of 1 to 11. It is hoped that music therapy can be applied as an innovative nursing action to control the risk of violent behavior in giving nursing care in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Wicaksono
"Risiko perilaku kekerasan adalah gejala umum yang dirasakan klien dengan skizofrenia berupa reaksi emosional dan agresif untuk mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan di sekitarnya. Klien dengan skizofrenia dapat mencederai atau bahkan menimbulkan kematian, pada akhirnya menyebabkan stigma negatif pada individu dengan skizofrenia. Tujuan penulisan ini untuk melihat penerapan teknik relaksasi napas dalam dengan musik religi bagi klien skizofrenia dengan masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan. Analisis dilakukan pada pengelolaan klien di Ruang Arimbi Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang dilanjutkan dengan pengelolaan klien secara daring. Klien diberikan intervensi teknik relaksasi napas dalam dengan musik religi selama 6 kali interaksi. Intervensi ini mendukung kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan dengan spiritual. Klien merasa tenang dan mudah fokus saat diberikan musik religi ketika relaksasi napas dalam. Penerapan intervensi generalis teknik relaksasi napas dalam dengan musik religi menunjukkan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada klien skizofrenia. Hal ini ditandai dengan penurunan komponen penilaian tanda dan gejala selama diberikannya tindakan keperawatan Penurunan ditandai dengan berkurangnya 6 tanda gejala pada intervensi kedua. Pada intervensi ketiga, berkurang 10 tanda dan gejala. Pada intervensi keempat berkurang 9 tanda gejala sehingga hanya tersisa 1 tanda gejala yang bertahan sampai hari intervensi keenam. Klien juga mengalami peningkatan kemampuan mengontrol risiko perilaku kekerasan. Klien memiliki 12 dari 13 kemampuan mengontrol risiko perilaku kekerasan setelah diberikan asuhan keperawatan yang sebelum diberikan asuhan klien memiliki 5 kemampuan. Hasil gambaran ini diharapkan dapat menjadi acuan penerapan tindakan keperawatan ners pada klien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan.

The risk of violent behavior is a common symptom felt by clients with schizophrenia in the form of emotional and aggressive reactions to injure themselves, others, and the environment around them. Clients with schizophrenia can injure or even cause death, ultimately causing a negative stigma on individuals with schizophrenia. The purpose of this paper is to see the application of deep breathing relaxation techniques with religious music for schizophrenic clients with nursing problems at risk of violent behavior. The analysis was carried out on the management of clients in the Arimbi Room of the Mental Hospital, dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, followed by online client management. The client was given the intervention of deep breathing relaxation techniques with religious music for 6 interactions. This intervention supports the client's ability to control violent behavior spiritually. Clients feel calm and easy to focus when given religious music when deep breathing relaxation. Application of generalist intervention with deep breathing relaxation techniques with religious music showed a decrease in signs and symptoms of risk of violent behavior in schizophrenic clients. This is indicated by a decrease in the components of the assessment of signs and symptoms during the nursing action. The decrease is marked by a reduction in 6 signs of symptoms in the second intervention. At the third intervention, 10 signs and symptoms were reduced. In the fourth intervention, 9 signs of symptoms were reduced so that only 1 symptom remained until the sixth intervention day. Clients also experience an increased ability to control the risk of violent behavior. Clients have 12 out of 13 abilities to control the risk of violent behavior after being given nursing care which before being given client care has 5 abilities. The results of this description are expected to be a reference for implementing nursing actions for schizophrenic clients with the risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amatus Yudi Ismanto
"Karya Ilmiah Akhir ini merupakan gambaran pelaksanaan kegiatan praktik keperawatan ners spesialis anak selaman 2 semester. Karya Ilmiah Akhir ini memfokuskan pada aplikasi Model Adaptasi Roy pada anak paska bedah dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. Permasalahan yang muncul pada anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah nyeri yang dialami anak karena tindakan pembedahan. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh ners spesialis anak berfokus pada proses adaptasi anak terhadap masalah nyeri dengan menggunakan Model Adaptasi Roy. Pada kelima kasus kelolaan pasien anak paska bedah dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman, setelah diberikan asuhan keperawatan didapatkan hasil kelima pasien kelolaan masalah rasa nyaman yang dialami anak paska bedah berkurang dan terkontrol. Selanjutnya berdasarkan hasil kegiatan tersebut, residen merekomendasikan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada anak diharapkan mampu menerapkan prinsip atraumatic care dan family centered care. Sebagai pembaharu, residen menjalankan atraumatic care dengan melakukan pendidikan kesehatan sebelum operasi dan desain ruang tindakan sesuai dengan karakteristik anak.

This scientific assignment is a description about implementation of pediatric nurse specialist during practiced in two semesters. It's application of Roy's Adaptation Model on nursing care of children post surgery with comfort problem. The comfort problem on children post surgery is perceived pain related to surgery. Nursing process focused on children adaptation. There are five cases children post surgery with comfort problem, after implementation of nursing process, children pain controlled. Further, as a result this activity, resident give a recommendation to pediatric nursing services to application atraumatic care principle. As a change agent, resident application atraumatic care with implementation health education before surgery and setting intervention room like children characteristic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrian Rayasari
"Gangguan sistem endokrin yang terbanyak dipelayanan kesehatan adalah pada kasus Diabetes Mellitus (DM) dan DM tipe 2 presentasenya mencapai 95%. Pada perkembangnnya gula darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan berbagai komplikasi, baik pada mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Pencegahan dan penanganan komplikasi DM, dilakukan oleh multidisiplin keilmuan yang dilakukan secara terpadu. Peran perawat spesialis medikal bedah pada kekhususan endokrin diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan secara holistik hingga pasien DM mampu beradaptasi dengan penyakitnya dan mampu mengontrol gula darahnya. Model Adaptasi Roy,dapat digunakan sebagai landasan perawat melakukan asuhan yang komprehensif dengan mengurangi stimulus yang ada dan meningkatkan koping individu sehingga tercapai perilaku yang adaptif. Melalui penerapan praktek keperawatan berbasis pembuktian (evidence based practice), pengkajian kaki diabetik dilakukan untuk pencegahan terjadinya komplikasi ulkus kaki diabetik. Pada peran perawat sebagai innovator pengkajian kaki dapat digunakan sebagai salah satu standar pengkajian keperawatan pada pasien DM, sehingga tercapai peningkatan asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan DM.

Endocrine System Disorder mostly occurs in health service on Diabetes Mellitus, especially the DM Type-2, in which the percentage reach 95%. Furthermore, uncontrolled blood sugar causes several micro vascular or macro vascular complications. The DM prevention and treatment should be done by means of integrated multi-discipline efforts. It is expected that medical surgical nurses who are majoring in endocrine will be able to conduct a holistic nursing so that the DM patients are able to adapt to his illness and control his blood sugar. Roy Adaptation Model is applied as the basis for the nurses to conduct comprehensive care by reducing existing stimulus and increasing individual coping in order to generate adaptive behaviors. Through the application of evidence-based practice, diabetic foot research is conducted to prevent diabetic foot ulcers complication. In the nurse's role as an innovator, foot assessment can be utilized as a standard for nursing assessment on DM patient and, therefore, increasing nursing treatment for them."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Mansye Soeli
"ABSTRAK
Skizofrenia adalah gangguan jiwa kronis yang ditunjukkan dengan adanya perubahan proses pikir, persepsi, perilaku serta penurunan fungsi sosial. Tanda gejala yang muncul diantaranya berupa halusinasi dan risiko perilaku kekerasan. Penanganan kasus ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tanda gejala dan kemampuan pasien halusinasi dan risiko perilaku kekerasan setelah diberikan tindakan keperawatan ners, ners spesialis terapi kognitif perilaku dan latihan asertif dengan menggunakan teori Stuart dan Hubungan Interpersonal Peplau. Penanganan kasus ini menggunakan pendekatan multiple case study yaitu kasus halusinasi dan risiko perilaku kekerasan dengan jumlah pasien 17 orang. Hasil penanganan kasus menunjukan terjadinya penurunan tanda gejala halusinasi dan risiko perilaku kekerasan terutama pada aspek kognitif dan perilaku setelah diberikan tindakan keperawatan ners dan ners spesialis berupa terapi kognitif perilaku dan latihan asertif dengan menggunakan pendekatan teori Stuart dan Hubungan Interpersonal Peplau. Rekomendasi dari penanganan kasus ini adalah latihan asertif bisa diprioritaskan karena menurunkan tanda gejala lebih banyak pada diagnosis halusinasi dan risiko perilaku kekerasan.ABSTRACT Schizophrenia is a chronic mental disorder characterized by a change of thought processes, perceptions, behaviors and decline in social function. Symptoms that appear include hallucinations and the risk of violent behavior. The handling of this case aims to analyze the change of symptoms and the ability of patients hallucinating and the risk of viole nt behavior after being given nursing actions ners, specialist ners cognitive behavioral therapy and assertiveness training using Stuart 39 s theory and Peplau Interpersonal Relations. The handling of this case using a multiple case study approach that is the case of hallucinations and the risk of violent behavior with the number of patients 17 people. The results of case management showed the decrease of hallucinations symptoms and the risk of violent behavior especially on the cognitive and behavioral aspects after ners and ners specialist treatment were given in the form of behavioral cognitive therapy and assertiveness training using Stuart 39 s theory approach and Peplau Interpersonal Relationship. The recommendation of this case is that assertiveness training can be prioritized because it decreases more symptoms on hallucinatory diagnoses and the risk of violent behavior."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Sajida Maharani
"Perilaku kekerasan merupakan salah satu penyebab utama pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Perilaku kekerasan merupakan perilaku individu yang berupa tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Analisis dilakukan pada pengelolaan klien di Ruang Arimbi Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Klien diberikan intervensi teknik relaksasi napas dalam selama 6 kali interaksi. Implementasi pada klien dilakukan pada 29 April 2022 – 6 Mei 2022. Tujuan penulisan ini untuk melihat penerapan teknik relaksasi napas dalam bagi klien skizofrenia dengan masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan. Klien merasa tenang dan mudah fokus saat diberikan intervensi relaksasi napas dalam selama 10 menit dengan jeda 2 menit. Penerapan intervensi generalis teknik relaksasi napas dalam menunjukkan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada klien skizofrenia. Klien juga mengalami peningkatan kemampuan mengontrol risiko perilaku kekerasan. Intervensi relaksasi tarik napas dalam 10 menit dengan jeda 2 menit penting untuk dilakukan, dan diharapkan supaya dapat diterapkan di Rumah Sakit Jiwa sebagai salah satu intervensi dalam mengatasi Risiko Perilaku Kekerasan.

Violent behavior is one of the main causes of patients being taken to mental hospitals. Violent behavior is individual behavior that harms oneself, others, and the environment. This analysis was carried out on client management in the Arimbi Room, Mental Hospital, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. The clients were given the intervention of deep breathing relaxation techniques for 6 interactions. The implementation on clients is carried out on April 29, 2022 - May 6, 2022. The purpose of this paper is to see the application of this deep breathing relaxation technique on schizophrenic clients with nursing problems who were at risk of violent behavior. The client felt calm and easy to focus when given a deep breath relaxation intervention for 10 minutes with a pause of 2 minutes. The application of generalist interventions with deep breathing relaxation techniques had shown a reduction in signs and symptoms of risk of violent behavior in schizophrenic clients. The clients also experienced an increased ability to control the risk of violent behavior. This deep breathing relaxation intervention was 10 minutes with 2 minutes rest and this is important to do. It is also hoped that it can be applied in Mental Hospitals as an intervention in overcoming the Risk of Violent Behavior"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Novalia
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang jumlah kejadiannya sampai saat ini masih cukup banyak terjadi. Skizofrenia menyebabkan salah satu gejala positif yaitu perilaku berlebihan atau terdistorsi. Individu dengan skizofrenia memiliki probabilitas lebih besar untuk menunjukkan perilaku agresif yang mengarah pada perilaku kekerasan. Nn. A seorang wanita berusia 20 tahun merupakan salah satu individu dengan skizofrenia yang memiliki masalah risiko perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan yang terjadi dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Nn.A yang dilakukan selama 10 hari. Intervensi keperawatan berfokus pada latihan kombinasi kegiatan spiritual mendengarkan murottal Al-Quran dengan surat Ar-Rahman dan tarik nafas dalam selama 10-15 menit setiap sesi. Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan bahwa terdapat penurunan tanda gejala perilaku kekerasan serta meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan. Hasil gambaran ini diharapkan dapat menjadi acuan penerapan tindakan keperawatan ners pada klien dan keluarga dengan risiko perilaku kekerasan.

Schizophrenia is one of the severe mental disorders whose incidence is still quite a lot. Schizophrenia causes one of the positive symptoms, namely excessive or distorted behavior. Individuals with schizophrenia have a greater probability of exhibiting aggressive behavior that leads to violent behavior. Ms. A 20-year-old woman is one of the individuals with schizophrenia who has a risk problem for violent behavior. Violent behavior that occurs can endanger themselves, others, and the environment. The purpose of this case report is to analyze the nursing care for the risk of violent behavior in Ms.A which was carried out for 10 days. Nursing interventions focused on practicing a combination of spiritual activities listening to murottal Al-Quran with Surah Ar-Rahman and taking deep breaths for 10-15 minutes each session. The results of the nursing care provided indicate that there is a decrease in signs of violent behavior and an increase in the client's ability to control violent behavior. This result can be used as a reference for applying generalist nursing interventions to clients and families with a risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Putra
"Risiko perilaku kekerasan adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Dampak perilaku kekerasan seperti mencelakakan diri sendiri ataupun orang lain akibat emosi yang tidak terkontrol. Orang dengan gangguan jiwa kronis mengalami kekambuhan terhadap masalah kesehatan jiwanya terutama perilaku kekerasan. Dibutuhkan intervensi sebagai bentuk terapi nonfarmakologi dari pemberi asuhan keperawatan untuk menekan kekambuhan terkait masalah-masalah pada klien gangguan jiwa seperti risiko perilaku kekerasan. Salah satu intervensi untuk membantu mengontrol perilaku kekerasan adalah terapi relaksasi benson. Terapi relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi tarik napas dalam dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Tujuan laporan penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan intervensi terapi relaksasi Benson pada pasien risiko perilaku kekerasan. Proses asuhan keperawatan berfokus pada Bapak H dengan usia 35 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan pemberian intervensi keperawatan berupa terapi relaksasi Benson dapat digunakan untuk membantu pasien dalam mengontrol emosi (perilaku kekerasan). Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok, dan komunitas.

The risk of violent behavior is one of the negative signs of schizophrenia. The impact of violent behavior such as harming yourself or others due to uncontrolled emotions. People with chronic mental disorders experience recurrence of mental health problems, especially violent behavior. Intervention is needed as a form of non-pharmacological therapy from nursing care providers to suppress recurrences related to problems in clients with mental disorders such as the risk of violent behavior. One of the interventions to help control violent behavior is Benson's relaxation therapy. Benson relaxation therapy is the development of a deep breath relaxation response method by involving the patient's belief factor, so that it can help patients achieve a higher state of health and well-being. The purpose of this scientific writing report is to analyze the application of Benson's relaxation therapy intervention in patients at risk of violent behavior. The nursing care process focuses on Mr. H who is 35 years old and male. The results of the analysis show that the provision of nursing interventions in the form of Benson relaxation therapy can be used to assist patients in controlling emotions (violent behavior). The follow-up plan for nursing services is expected to be maximized both individually, in families, in groups, and in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>