Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Suti Mulyani
"Di Bagan Siapi-api, kecamatan Bangko, kabupaten Beng_kalis tempat tinggal orang tua penulis ada daerah tempat para pengikut. tarekat Naqsyabandiyah bersuluk. ini meru_pakan salah satu dari sekian banyak tempat suluk yang ter_dapat di berbagai daerah di propinsi Riau. Mayoritas pen_duduk daerah ini adalah non- muslim/Tionghoa, dan rata-rata hidup dari penangkapan ikan. Melalui khalifah yang memimpin madrasah-madrasah, su_luk Naqsyabandiyah mampu menjadi penuntun hidup kerohanian masyarakat muslim di Bagan Siapi-api. Para khalifah meru_pakan pimpinan informal dalam masyarakat muslim dan menjadi suri tauladan serta pelindung rakyat. Amalan-amalan dalam suluk Naqsyabandiyah ini sanggup memberi bekal kepada masyarakat Muslim sekitarnya, yaitu tuntunan rohani agar tidak terjebak ke dalam kehidupan yang terlalu keduniawian, materialistis, dan perbuatan perbuatan maksiat. Melalui berbagai latihan spiritual, penduduk menggali dan mendalami suluk Naqsyabandiyah untuk bisa mengimbangi kehidupan duniawi yang penuh dengan goda_an dan tantangan. Ada anggapan bahwa suluk Naqsyabandiyah memberi bekal pada para pengikutnya untuk dapat hidup le_bih sempurna di jalan Allah Swt. Ini yang menjadikan penu_lis ingin mengetahuinya lebih lanjut. Istilah suluk pada hakekatnya ialah: mengosongkan jiwa ( takhalli ) dari pada sifat.-sifat yang tercela yaitu maksiat lahir dan maksiat batin, yang digerakkan oleh ha_wa nafsu. Dan mengisinya kembali ( tahalli ) dengan sifat-_sifat yang terpuji yaitu taat lahir dan taat batin, yang digerakkan oleh akal dan ilmunya, sehingga dengan demikian terciptalah manusia baru yang indah ( Jamal ) dan sempurna ( kamal ) untuk masyarakat damai yang penuh dengan rasa persaudaraan cinta- mencintai Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhan_nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh serta janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. ( Surat al-Kahfi:l10 )."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrto Handayani
"ABSTRAK
Sebagai perusahaan baru, Riau Airlines merupakan salah satu perusahaan peherbangan yang berkeinginan untuk memberikan suatu suasana baru dalam persaingan bisnis penerbangan di Indonesia. Sebagaimana perusahaan lainnya, tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan ini sangatlah banyak baik dari pesaing utama(perusahaan penerbangan lain) dan pesaing tidak
utama(non transportasi udara) yang mengakibatkan perusahaan harus dapat menentukan strategi-strategi bersaing yang tepat. Strategi merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu bisnis, mati atau hidupnya perusahaan sangat tergantung dari strategi apa yang digunakannya.
Keadaan persaingan, ekonomi, politik yang selalu berubah mengakibatkan suatu perusahaan harus dapat melihat kedepan kemungkinan-kemungkinan masa depan yang berdampak pada keadaan internal perusahaan. Simulasi-simulasi dan skenario-skenario dari suatu perkiraan kejadian dimasa yang akan datang sebaiknya harus dibuatkan strategi-strategi untuk mengantisipasinya. Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang sangat sensitif terhadap faktor ekonomi, politik, disamping itu juga sangat sensitif terhadap harga dan jadwal. Akibatnya perusahaan semakin dituntut untuk membuat strategi-strategi dan antisipasi-antisipasi yang tepat dalam menjalankan bisnisnya.
Penulis berusaha menganalisis keadaan internal dan ekternal yang berkaitan dengan Riau Airlines yang meliputi analisis terhadap pemasaran, produksi dan keuangan, ekonomi, politik. Berdasarkan dari anal isis komprehensif yang dilakukan, penulis menyampaikan beberapa strategi-strategi yang sebaiknya diterapkan demi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang. Setelah menganalisis beberapa aspek internal dan ekternal Riau Airiines, melihat dari tujuan didirikan perusahaan, serta berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, maka strategi fokus merupakan strategi yang terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Dalam rencana strategik yang terdapat dalam rencana bisnis ini, bentuk dari penerapan strategi fokus yaitu penerbangan dalam rute-rute pendek. Dalam pemilihan rute-rute pendek, perusahaan juga disarankan untuk terlebih dahulu memilih dan memperbanyak rute-rute yang berpenumpang banyak dan kemudian mengambil rute-rute pendek lainnya yang dianggap berpotensi dimasa depan dengan melakukan strategi aliansi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penetrasi pasar serta menghindari tidak tercapainya load factor permintaan yang berdampak pad a kerugian. Penerapan strategi fokus merupakan strategi yang juga menggabungkan kekuatan-kekuatan dalam strategi cost leadership dan differensiasi akibatnya pengendalian biaya juga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesuksesan dalam strategi ini. Rencana strategis ini juga menggunakan strategi-strategi yang ditujukan untuk melakukan pengendalian biaya dan pengendalian arus kas perusahaan. Rencana strategis yang dibuat ini terdiri atas beberapa perspektif yaitu:
1.Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan(learning and growth perspective) yaitu strategistrategi
yang berkaitan dengan masalah kompetensi karyawan, teknologi informasi dan budaya perusahaan.
2. Perspektif internal (internal perspective) yaitu strategi-strategi yang berkaitan dengan tindakan internal perusahan untuk menerapkan strategi fokus.
3. Perspektif konsumen (consumen. perspective), yaitu strategi-strategi yang dapat membentuk imej konsumen terhadap perusahaan seperti harga rendah, nyaman dan tepat waktu
4. Perspektif keuangan (financial perspective), yaitu strategi-strategi yang berkaitan dengan keinginan perusahaan untuk melakukan peningkatan pada share holder value (peningkatan nilai pemegang saham). Strategi ini meliputi revenue growth strategy dan strategy productivity.
Dalam menulis rencana strategik ini, penulis menggunakan beberapa asumsi sebagai dasar untuk penghitungan angka-angka kuantitatif yang terdapat dalam rencana strategik ini. Asumsi-asumsi yang dibuat, didasarkan pada beberapa keadaan antara lain perkiraan pertumbuhan ekonomi, proyeksi nilai tukar mata uang, proyeksi masuknya pemain baru dalam setiap rute. Disamping itu, setiap elemen biaya dalam proyeksi laporan keuangan, penulis juga menggunakan beberapa asumsi yang meliputi asumsi-asumsi terhadap pemasaran, produksi, dan keuangan
Penghitungan biaya dalam setiap elemen proyeksi laporan keuangan didasarkan pada pemicu biaya/ driver dari setiap elemen biaya tersebut. Tujuan penghitungan seperti ini yaitu untuk memberikan informasi biaya yang lebih akurat, sehingga memudahkan bagi perusahaan untuk menerapkan harga yang tepat kepada konsumen.
Proyeksi-proyeksi keuangan yang dilakukan dalam rencana strategis ini belum mempertimbangkan pengaruh dari strategi -strategi dalam 4(empat) perspektif sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Penerapan strategi-strategi dalam 4(empat) perspektif secara komprehensif diperkirakan akan mampu untuk membentuk keunggulan bersaing sehingga keinginan Riau Airlines untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan maju dimasa yang akan datang dan membawa nama Propinsi Riau serta mewujudkan Visi Riau 2020 dapat tercapai.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Pradjoko
Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2018
959.8 DID s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembanga Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
499.2 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ali Lingga Moerti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bharata Rahaju
"Gambut dengan rentang dengan ketebalan 1.0 - 8.0 meter menutupi daerah yang cukup luas pada dataran di Indonesia. Gambut adalah tanah yang terbentuk dari percampuran fragmen-fragmen material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan telah berubah secara kimiawi menjadi fosil. Karakteristik yang urnum dari tanah gambut adalah kadar air yang tinggi, daya dukung yang rendah dan kemampumampatan yang tinggi. Karena itu gambut dapat digolongkan sebagai tanah yang kurang menguntungkan bagi rekayasa konstruksi. Konsolidasi merupakan Salah satu aspek penting dalam mekanika tanah dan penurunan merupakan salah satu kriteria penting dalam desain konsktruksi selain kapasitas daya dukung tanah dasar. Karakteristik konsolidasi meliputi konsolidasi primer dan sekunder (primary and secondary consolidation).
Pada penelitian ini, gambut diuji konsolidasi satu dimensi dengan menggunakan sel konsolidasi Rowe. Dengan drainase vertikal satu arah ke atas maka dapat dilakukan pengukuran terhadap perubahan tekanan air pori di dasar sel. Pengujian dilakukan dengan pembebanan standar (24 jam), pembebanan 48 jam, pembebanan awal (preioading) yang dilanjutkan dengan pembebanan 24 jam dan pembebanan Iangsung jangka panjang. Contoh tanah yang diuji berasal dari Palembang dan Riau.
Hasil pengujian kemudian dianalisa dengan mempergunakan model reologi Gibson dan Lo yang telah diadopsi oleh Edil dan Dhowian untuk mendapatkan karakteristik konsolidasi gambut. Parameter yang dianalisa adalah parameter pemampatan primer, parameter pemampatan sekunder dan falctor kecepatan pemampatan sekunder.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa gambut mempunyai perilaku konsolidasi yang berbeda dengan tanah inorganik biasanya. Perilaku pernampatan gambut menuujukkan terjadinya pemampatan primer, sekunder dan tersier. Analisa hasil pengujian menunukkan bahwa model reologi Gibson dan Lo dapat dipergunakan untuk memodelisasi tanah gambut dengan memalgai parameter-parameter reologi Edil dan Dhowian. Parameter-parameter hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk menganalisa pemampatan garnbut.
Periode pembebanan dan pembebanan awal mempengaruhi karakteristik konsolidasi gambut. Lama wakru pembebanan dapat memperbesar pemarnpatan gambut karena kemampumampatan bertambah besar. Sedangkau pemberian beban awal dapat mengurangi kemampumampatau gambut sehingga pemampatan yang terjadi akan lebih kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanto Santosa
Bogor: IPB Press, 2017
590 YAN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Surjadi
"Studi ini membahas artikulasi identitas-identitas kultural di Provinsi Riau yang muncul sebagai tanggapan atas kepengaturan desentralisasi. Riau yang merupakan salah satu provinsi berpendapatan per kapita terbesar, adalah salah satu kisah sukses desentralisasi pascaSoeharto. Provinsi ini juga menjadi tempat tinggal bagi kelompok warga Melayu yang terbesar di Indonesia. Namun mereka bukanlah penduduk mayoritas di Provinsi Riau. Artikulasi identitas kultural didalami menggunakan kerangka pemikiran Stuart Hall, sedangkan kepengaturan governmentality dianalisis dengan kerangka konseptual Michel Foucault. Terjadi kontestasi antar berbagai identitas kultural yang diwarnai dengan relasi kekuasaan yang rumit antara aktor-aktor di Jakarta dan Riau.

This study discusses various articulations of cultural identities in Riau Province, which arise as responses to the governmentality of decentralization. Riau as one of the provinces with the largest income per capita, is a success story of post Soeharto decentralization. The province is also home to the largest Malay group in Indonesia. However, they are not the majority population in Riau. Articulation of cultural identity is explored from the perspective of Stuart Hall, while governmentality is analised using Michel Foucault rsquo s conceptual framework. There are contestations among diverse cultural identities colored by complex power relations between actors in Jakarta and Riau.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2247
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khidir Marsanto
"This article discusses the cultural history sketch of Orang Suku Laut (the Sea Tribe) and its implications for social relations patterns with the Malays in Riau Islands, Indonesia. Problems arise now in nomadic ethnic tribe when they interacting with the Malays. Many Malays people perceive Orang Suku Laut as a backward or primitive people. This point of view emerged from a long history of Orang Suku Laut in Riau Islands, and at present, the discourse is supported by the government which resettled them from the sea to the land as part of the modernization of disadvantaged areas in the New Order era. This government label to them was later influenced the Malays perception. Moreover, negative assumption also appears along with the cultural identity differences between both of the tribes, of which the Malays condense with Islamic tradition, while Orang Suku Laut doesn?t. At this situation, thus the identity of Orang Suku Laut is staked within socio-cultural dispute or contestation (the attraction process) among themselves in practicing their everyday lives."
Depok: Jurnal Antropologi Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>