Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The aim of European retail research is to publish interesting manuscripts of high quality and innovativeness with a focus on retail researchers, retail lecturers, retail students and retail executives. As it has always been, retail executives are part of the target group and the knowledge transfer between retail research and retail management remains a part of the publication’s concept. European retail research welcomes manuscripts on original theoretical or conceptual contributions as well as empirical research, based either on large-scale empirical data or on the case-study method. "
Berlin: Gabler Verlag, 2012
e20396789
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Loreta Lanasier
"ABSTRAK
Industri retail di Jakarta telah mengalami perkembangan yang pesat.
Semula retailer modern hanya merupakan alternatif pilihan tempat belanja bagi
masyarakat Jakarta, kini telah menjadi tempat yang tepat untuk berbelanja.
Didukung pula oleh munculnya berbagai mal atau pusat perbelanjaan modern
yang menyajikan konsep one-stop-shopping serta masuknya para retailer asing
yang umumnya masuk melalui sistem franchise.
Masuknya retailer asing menimbulkan pro kontra baik di kalangan para
pengamat industri retail maupun di dalam asosiasinya sendiri sehingga sempat
menimbulkan perpecahan antara kubu yang pro dan yang kontra.
Untuk mendukung pendapat bahwa dengan masuknya retailer asing
tidak akan mematikan retailer lokal, maka penulis mencoba membahas
permasalahan tersebut dengan mengambil subyek pada tiga department store,
yaitu Metro dan Seibu sebagai retailer asing dan Matahari sebagai retailer
lokal.
Berdasarkan hasil analisis, ternyata retail lokal dalam hal ini Matahari
tidak terlaiu banyak terpengaruh dengan masuknya Retail Asing karena pada
dasarnya pangsa pasar yang mereka bidik adalah berlainan. Retail Asing
membidik pasar atas sedangkan retail lokal membidik pasar menengah yang
besarnya 60%. Salah satu tujuan dari Retail asing masuk ke Indonesia adalah
untuk menjaring konsumen yang biasa pergi ke luar negeri untuk berbelanja,
maka dengan menyediakan merchandise yang ekslusif dan bertaraf
Internasional mereka berkeyakinan dapat mengalihkan tujuan belanja mereka,
sekaligus menawarkan suatu gaya hidup baru. Sedangkan Matahari untuk
menghadapi retail asing yang masuk berusaha untuk menguatkan diri pada
segmen yang sudah mereka kuasai tetapi juga merambah untuk melayani pasar
kelas atas dengan konsep yang sama sekali lain yaitu Galleria.
Keberhasilan strategi Matahari dapat dilihat dari kenyataan bahwa total
sales turn over untuk industri retail adalah sebesar Rp 5,3 trilyun dimana Rp 2
trilyun merupakan kontribusi dari Matahari
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Miranti Nigrum
"Pembangunan pusat perbelanjaan kini banyak bemmnculan dimana-mana dalam konsep International Trade Centre {ITC). Salah satu ciri khas ITC adalah banyaknya pedagang berkumpul dalam satu area, menjual produk-produk yang sama antara satu pedagang dengan pedagang lainnya. Kesediaan para pedagang berkumpul bersama-sama dalam satu area dan menjual produk yang sama merupakan inti penelitian ini. Fenomena ini dapat lebih diamati di ITC Roxy Mas sebagai pusat perdagangan ponsel terbesar di Jakarta.
Para pedagang di ITC Roxy Mas tidak hanya terdiri atas pedagang ponsel, tetapi Juga distributor, penyedia jasa perbaikan ponsel, dan penyedia jasa upgrade fitur-fitur ponsel, penyedia voucher sim card, hingga pedagang khusus aksesoris ponsel. Masing-masing pihak tersebut berkumpul di ITC Roxy Mas dalam suasana kompetisi dan kerja sama. Pusat perdagangan ponsel di ITC Roxy Mas ini diawali dengan hadimya 13 unit kios. Minat para pedagang untuk beralih ke jenis usaha perdagangan ponsel makin meningkat ketika menghadapi kenyataan bahwa salah satu unit kios bisnis ponsel di ITC Roxy Mas temyata laris dan ramai oleh pengunjung. Kondisi ini memberikan stimulasi tersendiri kepada pedagang-pedagang disekitamya sehingga mereka mulai berpikir untuk berganti jenis usaha dan berencana mengikuti jejak.
Di dalam komunitas para pedagang, dimungkinkan adanya tokoh-tokoh kunci sebagai pemimpin. Adapun peran tokoh kunci yaitu jika tokoh tersebut membuka usahanya di salah satu pertokoan, maka pedagang lainnya akan mengikuti. Tokoh-tokoh kunci dianggap membawa hoki, bisa bagi-bagi cuan atau untung, berpengalaman dan memiliki daya cium bisnis yang tajam. Secara keseluruhan bisnis perdagangan tidak hanya melibatkan faktor pedagang dan lingkungannya, akan tetapi perilaku konsumen dalam berbelanja turut mempengaruhi keputusan pedagang dalam memilih lokasi bisnis.
Pada akhimya penelitian ini menghasilkan enam hipotesis yang kemudian hanya tiga hipotesis terbukti, setelah dilakukan wawancara kepada pedagang dan konsumen lTC Roxy Mas. Pengujian hasil wawancara dilakukan dengan uji signifikan Chi-Square. Hipotesis pertama menyangkut tentang peran tokoh kunci, yaitu pedagang ponsel membuka toko di ITC Roxy Mas karena mengikuti anjuran para tokoh kunci di lokasi mereka berdagang sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang ponsel di lTC Roxy Mas, tidak ada yang membuka toko atau kios ponsel disebabkan karena adanya anjuran tokoh kunci. Oleh karena itu hipotesis ini tidak didukung dengan data.
Hipotesis kedua (a) membahas tentang kerja sama antar pedagang, seperti pedagang ponsel membuka toko di ITC Roxy Mas karena mereka tertarik akan banyaknya distributor, pedagang, dan penyedia jasa-jasa lain yang masih berkaitan dengan ponsel untuk berkumpul bersama Wawancara dengan pedagang ponsel temyata tidak memperkuat hipotesis ini. Sebagian besar partisipan yaitu sebanyak 77,27 % menyatakan bahwa pada saat mereka membuka toko atau kios ponsel di ITC Roxy Mas, belurn ada distributor.
Kerja sama antar pedagang masih dilanjutkan dengan hipotesis kedua (b) yaitu pedagang ponsel membuka toko di ITC Roxy Mas karena dimungkinkan saling pinjam-meminjam barang antar sesama pedagang. Seperti pada pengujian hipotesis sebelumnya, hipotesis ini tidak didukung data karena sesama pedagang bekerja sama hanya jika stok barang mereka habis. Kemudahan untuk saling pinjam-meminjam barang antar sesama pedagang, tidak menjadi pertimbangan mereka untuk membuka lTC Roxy Mas.
Observasi terhadap pedagang pionir merupakan inti dari hipotesis ketiga yang berbunyi, pedagang ponsel membuka toko di ITC Roxy Mas karena melihat keberhasilan pedagang pionir ponsel di ITC Roxy Mas. Hipotesis ini akhimya dapat didukung dengan data yang didapatkan dari hasil wawancara terhadap pedagang. Sebanyak 72,73% partisipan memiliki kenalan yang lebih dahulu membuka toko ponsel di ITC Roxy Mas dan kemudian berhasil. Hal ini mempengaruhi partisipan tersebut untuk membuka toko atau kios ponsel di lTC Roxy Mas.
Hipotesis keempat dimana pedagang ponsel membuka toko di ITC Roxy Mas karena mereka percaya bahwa konsumen mencari tempat berbelanja ponsel yang one-stop shopping, dapat didukung dengan data yang diperoleh. Hasil wawancara dengan seluruh partisipan pedagang ponsel menyatakan bahwa mereka meyakini bahwa konsumen menyukai gaya berbelanja one­ stop shopping seperti di lTC Roxy Mas.
Analisis terhadap perilaku konsumen dalam berbelanja diuraikan sebagai hipotesis kelima, yaitu konsumen menyukai berbelanja di ITC Roxy Mas karena tempat tersebut merupakan one-stop shopping untuk memenuhi kebutuhan mereka akan ponsel. Sebanyak 83,33% partisipan konsumen yang diwawancara mengemukakan bahwa mereka selalu mencari ponsel di lTC Roxy Mas karena tempat tersebut terdiri dari banyak toko dan kios yang menjual ponsel sehingga mereka memiliki banyak pilihan. Disamping itu partisipan juga dapat menghemat waktu karena dalam satu kali petjalanan mereka bisa memilih bermacam-macam barang. Oleh karena itu hipotesis ini didukung dengan situasi dan kondisi di lapangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Joko Romadhon
"ABSTRAK
Penelitian ini membantu pengelola pusat perbelanjaan untuk pertama kalinya memiliki mekanisme yang ilmiah dalam menentukan harga sewa unit properti retail berdasarkan aspek ketertampakan visibility . Perhitungan nilai ketertampakan unit retail secara akurat merupakan hal yang sangat penting karena ketertampakan merupakan faktor yang mempengaruhi harga sewa unit retail. Belum ada penelitian yang secara akurat menghitung nilai ketertampakan dan pengaruh nilai ketertampakan terhadap harga sewa unit retail. Untuk mencari pengaruh nilai ketertampakan, diperlukan pemahaman mengenai konsep ketertampakan, bagaimana mengukur ketertampakan, dan variabel yang mempengaruhi harga sewa retail. Penelitian menggunakan metode transformasi bertahap dimana hasil dari penelitian pertama akan dikonfirmasi oleh penelitian berikutnya. Penelitian menggunakan metode kualitatif pada penelitian tahap 1 dan metode kuantitatif pada penelitian tahap 2. Hasil regresi menunjukan nilai ketertampakan memiliki kofisien 40.74 terhadap harga sewa unit retail. Nilai ketertampakan dapat berpengaruh hingga Rp. 103.058 dari harga sewa toko dengan nilai ketertampakan tertinggi. Ketertampakan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi harga sewa unit retail bersama luas lantai, jarak menuju pintu utama, apakah toko tersebut dikenai kontrak bulanan, dan apakah toko tersebut berasal dari grup brand tertentu.

ABSTRACT
This research will help developer for the first time to has a scientific mechanism to determine retail rent price from visibility aspect. An accurate retail visibility measurement is very important because visibility is one of a factor that determined retail rent price. Until now, research that accurately measured the effect of visibility to retail rent price hasn rsquo t been existed. In order to find the effect of visibility value, it is crucial to understand what is the concept of visibility, how to measure visibility, and what are the variables determining retail rent price. The research used sequential transformative method. Research was using qualitative method at the first sequence and quantitative research at the final sequence. Qualitative research confirmed findings of literature review. The findings at qualitative research confirmed by quantitative research. Regression result showed that visibility value has 40.74 coefficient. Visibility value could affect up until Rp. 103.058 of rent price. Visibility is one of the affecting factor with leasable area, distance to entrance, whether the store has monthly contract, whether the store sells watch and gold, and whether the store comes from favourable brand. "
2018
T50885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, G. P. Washinthon
"Industri ritel modern yang berkembang pesat saat ini sedikit banyak akan mempengaruhi struktur pasar dan persaingan di Industri tersebut. Perkembangan yang begitu pesat selain diakibatkan oleh perubahan perilaku berbelanja masyarakat, juga diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah pada industri tersebut. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, bisa disebut sebagai awal dari perubahan yang secara menyeluruh pada industri ritel modern Indonesia.
Mengacu kepada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan IMF, maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan keppres No.99 Tahun 1998 yang selanjutnya diperbaharui dengan Keppres No.96 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan persyaratan tertentu bagi penanaman modal. Dengan terbitnya keppres ini membuat pemodal-pemodal asing dalam Industri ritel tertarik untuk berivestasi di Indonesia. Industri ritel yang semakin diramaikan oleh pemodal asing, mengacu kepada salah satu teori pada Organisasi Industri mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur (structure), perilaku (conduct) dan kinerja (performance) industri ritel modern.
Atas dasar hal diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola hubungan antara struktur, perilaku terhadap performance pada perusahaan ritel modern yang sudah gopublik yang merupakan bagian dari industri ritel modern. Oleh karena kondisi makro ekonomi juga turut menentukan intensitas industri ritel modern, maka pada penelitian ini juga akan melibatkan indikator makro ekonomi sebagai salah satu yang mempengaruhi kinerja industri ritel modern. Indikator yang digunakan adalah tingkat inflasi dan PDB Indonesia.
Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini baik dalam bentuk perusahaan berbadan hukum maupun perusahaan perseorangan, akan mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Olen karena kesulitan tersebut, maka penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan-perusahaan ritel modern yang sudah go-publik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, dengan membuat model persamaan regresi linear berganda yang dianalisa dengan metode kuadrat Lerkecil biasa (method of ordinary least square, OLS), dengan menggunakan program Eviews 3.0 sebagai alat Bantu pengolahan data. Data yang digunakan untuk masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun terikat adalah data dalam bentuk time series yang dibuat dalam triwulanan, untuk periode waktu dari triwulan pertama tahun 1998 sampai dengan triwulan tiga tahun 2005.
Secara umum hasil yang diperoleh adalah bahwa struktur dan perllaku perusahaan mempengaruhi performans dengan sifat yang sama pada seluruh perusahaan yang diteliti, tetapi dengan besaran yang berbeda-beda. Sementara variabel makro tidak semua secara signifikan mempengaruhi kinerja (performance) perusahaan. Ada kinerja yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan PDB, ada juga yang tidak sama sekali. Yang menarik dan membutuhkan kajian lebih lanjut adalah, bahwa variabel struktur (pangsa pasar) justru lebih besar mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar terkecil. Sementara pada perusahaan dengan pangsa pasar paling besar, variabel struktur (pangsa pasar) hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam menentukan variasi kinerja (performance) perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S10525
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia
"[Perkembangan bisnis ritel yang begitu pesat telah memunculkan persaingan diantara masing-masing perusahaan ritel, khususnya ritel modern di Indonesia. Hal tersebut mengindikasikan persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap aktivitas CRM, yang kemudian mempengaruhi loyalitas pelanggan. Penelitian ini membandingkan loyalitas pelanggan Carrefour terhadap Carrefour itu sendiri serta dua ritel pesaingnya yakni Hypermart dan Giant berdasarkan aktivitas CRM yang dilakukan oleh masing-masing ritel. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa Carrefour cukup berhasil memunculkan customer gratitude, namun sebaliknya Carrefour kurang berhasil dalam membangun behavioral loyalty pelanggannya
dibandingkan dengan Hypermart dan Giant.

Retail business development is so rapid has led to competition among the respective retail companies, especially modern retail in Indonesia. This indicates
the increasingly fierce competition among companies. This study aims to determine customer perception of CRM activity, which then affects customer loyalty. This study compares the Carrefour customer loyalty based CRM activities carried out by Carrefour with two retail rival Hypermart and Giant. Results have shown that Carrefour quite managed to bring customer gratitude, but instead
Carrefour less successful in building customer loyalty behavioral compared to Hypermart and Giant.;Retail business development is so rapid has led to competition among the respective retail companies, especially modern retail in Indonesia. This indicates the increasingly fierce competition among companies. This study aims to
determine customer perception of CRM activity, which then affects customer loyalty. This study compares the Carrefour customer loyalty based CRM activities carried out by Carrefour with two retail rival Hypermart and Giant. Results have shown that Carrefour quite managed to bring customer gratitude, but instead Carrefour less successful in building customer loyalty behavioral compared to Hypermart and Giant., Retail business development is so rapid has led to competition among the
respective retail companies, especially modern retail in Indonesia. This indicates
the increasingly fierce competition among companies. This study aims to
determine customer perception of CRM activity, which then affects customer
loyalty. This study compares the Carrefour customer loyalty based CRM activities
carried out by Carrefour with two retail rival Hypermart and Giant. Results have
shown that Carrefour quite managed to bring customer gratitude, but instead
Carrefour less successful in building customer loyalty behavioral compared to
Hypermart and Giant.]
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S62350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Pradipta
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak persepsi similaritas dengan konsumen lain pada suatu mal terhadap diskonfirmasi, afeksi, kepuasan, serta loyalitas konsumen dengan memperhitungkan motivasi konsumen ketika mengunjungi mal tersebut. Ialah mal kelas atas dan menengah atas di DKI Jakarta yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini sedangkan responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung mal yang menjadi objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi similaritas secara langsung dan tidak langsung melalui diskonfirmasi positif mempengaruhi kepuasan dan selanjutnya loyalitas konsumen terhadap mal secara positif. Namun, afeksi positif tidak mampu memediasi pengaruh positif persepsi similaritas dengan konsumen lain terhadap kepuasan pada mal tanpa bantuan motivasi hedonis.

ABSTRACT
This study was conducted to analyze the effect of perceived similarity to other customer in a shopping mall on disconfirmation, affection, satisfaction, and loyalty while investigating the motivation of the consumer on visiting the shopping mall. Upper class and upper middle class shopping mall in DKI Jakarta became the research object while the respondents in this study were the visitors of those shopping malls. Structural Equation Model SEM is used as data processing method. The results of this study indicate that perceived similarity on other customer is the positive indicator of shopping mall satisfaction and loyalty. Disconfirmation also plays role to mediates the effect while affection needs moderation from hedonic motives to mediates the effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan
"Transit Orientasi Development (TOD) adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah tempat tinggal,bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum. Semakin padatnya kota Jakarta mendorong pemerintah atau pengembang untuk membuat kawasan TOD. TOD yang dibuat harus mencakup semua aspek tempat tinggal, bisnis dan rekreasi tidak seperti sekarang yang didominasi oleh apartemen. Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan fungsi TOD tersebut. Memaksimalkan fungsi TOD dapat dilakukan dengan meningkatnya ridership. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuat pengguna beralih menggunakan transportasi umum kereta untuk menuju ke pertokoan dan hotel. Teknik pengumpulan data berupa survey dan wawancana akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis properti hotel lebih banyak menggunakan MRT/KRL dibandingkan dengan jenis properti pertokoan. Selain itu saran strategi perpindahan moda transportasi diberikan berdasarkan hasil benchmarking yang disesuaikan dengan masukan dari pada pengguna, saran strategi berfokus pada 3 faktor utama yaitu waktu, kenyamanan, dan biaya.

Transit Orientation Development (TOD) is a city development concept that maximize the number of residentials, businessess, and recreations within walking distance from the public transportation. As jakarta becomes more crowded, governments or developers are pushed to create TOD area. The TOD concept that is going to be made must consist every aspect such homes, businesses, and recreations different with the existing which dominated by the apartments. This research is hoped to be able to maximize the function of the TOD. Maximizing the functions of TOD can be done by increasing the ridership. This research also aims to make the private transportation users shift to the public train to go to shop matters and hotels. Data collection techniques for this research are in form of surveys and interviews. The results showed that the type of hotel property uses more MRT / KRL compared to the type of shopping property. In addition, the advice on transportation mode transfer strategy is given based on the results of benchmarking which are adjusted to the input from the user, the strategy recommendation focuses on 3 main factors namely time, comfort, and cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Surjandari Prajitno
"Retailing is an industry with high level of competition. It is a customer-based industry which depends on how it could be aware of what the customers needs and requirements are. One technique most used in supermarkets is the mix merchandise. The purpose of this paper is to identify associated products, which then grouped in mix merchandise with the use of market basket analysis. This association between products then will be applied in the design layout of the product in the supermarket. The process of identifying the related products bought together in one transaction is done by using data mining technique. Apriori algorithm is chosen as a method in the data mining process. Using WEKA (Waikato Environment for Knowledge Analysis) software, the association rule between products is calculated. The results found five category association rules and fourteen sub-category association rules. These associations then will be interpreted as confidence and support to become consideration for the product layout."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>