Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan merancang dan merealisasikan alat pengukur power tungkai yang bernama JPM, memperoleh validitas dan realibilitas alat, dan menciptakan JPM sebagai alat pengukur power tungkai yang handal. Sampel diambil dari 20 mahasiswa jurusan pendidikan kepelatihan olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNNES Semarang semester 5 tahun 2011 yang melakukan tes vertical jump menggunakan papan vertical jump, jump DF, dan JPM. Penelitian ini menggunakan metode observasi, perencanaan dan perancangan, percobaan dan pengujian, dan analisis. Metode analisis dihitung menggunakan rumus korelasi Pearson dengan terlebih dahulu mengubah data mentah menjadi t-skor. Hasil analisis data diperoleh nilai validitas JPM dibandingkan dengan papan vertical jump sebesar 0,7303. Nilai validitas JPM dibandingkan dengan jump papan vertical jump diperoleh nilai validitas sebesar 0,7307. Nilai validitas JPM dibandingkan dengan jump DF diperoleh nilai validitas 0,7077. Nilai reliabilitas JPM sebesar 0,9186. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa JPM sebagai alat pengukur power tungkai memiliki tingkat validitas yang tinggi dan reliabilitas yang sangat tinggi sehingga dapat diandalkan sebagai alat pengukur power tungkai.
JIO 15:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dri Arbaningsih
Abstrak :
The political realm according to the theory of bertrand russell is the human social interaction in power relation and in the two-side impulse, either to dominate or dominated. The ethics of politics should be the primary tool to connect the two-side impulse. Moreover, Indonesia, as one of the biggest democratic countries in the world, should have implemented the basic principles of the ethics of politics in the legal authorization of the power of the state as well as in the application of the separation of powers (Trias Politica)
Depok: Departemen kewilayaan Fakultas ilmu Pengetahuan Budaya UI Depok, 2009
360 JETK 1:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widarsono
Abstrak :
Perubahan UUD 1945 telah memberikan pada DPR kekuasaan legislasi yang lebih tegas dan bukan sekedar hak. Secara kelembagaan kekuasaan legislatif ada pada 2 (dua) lembaga yaitu Presiden dan DPR, sebelum perubahan UUD 1945 dinyatakan bahwa Presiden memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang dengan persetujuan DPR. Setelah Perubahan UUD 1945 dinyatakan bahwa DPR membentuk Undang-Undang. Selanjutnya ditentukan secara terbalik bahwa Presiden diberikan hak untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR. Dengan demikian pemegang utama (primer) kekuasaan legislatif untuk membentuk undang-undang adalah DPR, sedangkan Presiden hanyalah pemegang kekuasaan sekunder. Disamping itu Pergeseran kekuasaan legislatif dari Presiden ke DPR, berarti telah mengubah dari prinsip pembagian kekuasaan (distribution of powers) kepada prinsip pemisahan kekuasaan (separation of powers) antara lembaga legislatif (DPR) dan eksekutif (Pemerintah). Dengan adanya Perubahan UUD 1945 dibidang legislasi atau pembuatan undang-undang, dari sisi mekanisme (proses) tidak ada perubahan yang berarti hanya dipersingkatnya tahapan pembicaraan dari 4 tahap menjadi 2 tahap. Persoalan yang lebih ditonjolkan adalah penekanan terhadap kekuasaan legislatif DPR sehingga lembaga tersebut dapat bekerja secara optimal, khususnya dalam bidang Usul Inisiatif guna pembentukan Undang-Undang. Dalam rangka mewujudkan optimalisasi kinerja DPR seperti yang diamanatkan konstitusi, kemudian memberdayakan lembaga Badan Legislasi DPR yang merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap, disamping itu staf Ahli DPR yang merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap, disamping itu staf Ahli DPR juga diperkuat. Persoalan selanjutnya yang dicermati adalah faktor pendukung dan penghambat pergeseran kekuasaan legislatif di DPR, ada beberapa faktor yang sebelumnya merupakan penghambat saat ini menjadi faktor pendukung, yaitu peraturan tata tertib DPR, dengan memberikan kelonggaran jumlah inisiator, jumlah fraksi dari usul inisiatif Rancangan Undang-Undang dan juga dipersingkatnya tahapan pembicaraan (UU No. 03ADPR-R /112001-2002). Hal ini tentu menjadi faktor pendukung, iklim politik juga mendukung untuk mendorong penggunaan usul inisiatif. Persoalan yang masih menjadi penghambat adalah masalah anggaran untuk pembentukan Rancangan Undang-Undang. Hal ini karena minimnya sehingga menghambat ruang gerak dan optimalisasi kinerja DPR dalam bidang legislasi. Idealnya agar kekuasaan legislatif DPR lebih bermakna maka perlu sarana pendukung dan anggaran yang memadai, sehingga DPR dapat melaksanakan semua fungsi yang dimilikinya. Apalagi setelah lembaga perwakilan menganut sistem bikameral (adanya DPR dan DPD) persoalan pembentukan Undang-Undang tentu menjadi lebih rumit.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T9748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rizki Dwi Putra
Abstrak :
Teknologi implan medis pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam suatu metode monitoring kondisi tubuh dari suatu makhluk hidup. Dalam sistem teknologi implan medis yang dijalankan secara nirkabel,diperlukan sistem Wireless Power Transfer. Sistem Pada sistem WPT terdapat 2 bagian penting, yaitu transmitter dan reciever. Pada bagian transmitter memiliki peran penting untuk proses amplifikasi daya, dibagian transmitter yang memiliki peran tersebut adalah Power Amplifier (PA). Topologi PA yang digunakan adalah Class-J yang dikenal memiliki liniearity yang baik tanpa mengorbankan efisiensi yang dimiliki, lalu terdapat komponen MOSFET yang bertugas sebagai switching tegangan-arus yang mengalir diterapkan dalam PA, spesifikasi MOSFET diharapkan memiliki kemampuan switching yang cepat dan memiliki efek parasitik dan resistansi yang rendah. PA akan dioperasikan dengan parameter frekuensi masukan sebesar 13,56 MHz sebagai spesifikasi dari penerapan untuk alat implant biomedis. Desain PA dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Advance System Design 2020 (ADS 2020) untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dengan parameter yang diharapkan. Hasil dari desain merupakan dengan target mendapatkan nilai PAE setinggi-tingginya dengan keluaran daya juga yang besar dalam hal ini Power Gain (dBm), dan hasil penguatan dalam decibel (dB) sebesar-besarya agar daya tidak hilang ketika ditransfer melalui coil menuju reciever. Melalui desain ini diperoleh output power atau P1dB sebesar 12,3 dBm sedangkan pada hasil simulasi P1dB sebesar 32 dBm.. ...... Medical implant technology at this time has become an important part in a method of monitoring the body condition of a living being. In a medical implant technology system that runs wirelessly, a Wireless Power Transfer system is needed. System In the WPT system there are 2 important parts, namely transmitter and receiver. The transmitter section has an important role for the power amplification process, the transmitter section has a Power Amplifier (PA) role. The PA topology used is Class-J which is known to have good linearity without sacrificing its efficiency, then there is a MOSFET component that acts as a current-voltage switching applied in the PA, the MOSFET specification is expected to have fast switching capabilities and has parasitic and parasitic effects. low resistance. The PA will be operated with an input frequency parameter of 13.56 MHz as a specification of the application for biomedical implant devices. The PA design was carried out using the Advance System Design 2020 (ADS 2020) software to obtain high efficiency with the expected parameters. The result of the design is with the target of getting the highest PAE value with a large power output in this case Power Gain (dBm), and the maximum gain in decibels (dB) so that power is not lost when transferred through the coil to the receiver. Through this design, the output power or P1dB is 12.3 dBm, while the P1dB simulation results are 32 dBm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Fachrizal
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini akan membahas tentang peran Madrasah Nizamiyah sebagai soft power Kesultanan Seljuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Madrasah Nizamiyah merupakan sebuah institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh Nizam al-Mulk. Tujuan utama didirikannya Madrasah Nizamiyah adalah untuk menghalau hegemoni dan perkembangan Syi rsquo;ah di wilayah Kesultanan Seljuk. Madrasah Nizamiyah dijadikan sebagai perangkat untuk mempertahankan kekuasaan karena pada masa itu aktivitas intelektual Syi rsquo;ah sangat berkembang di masyarakat. Praktik yang demikian dikenal dengan istilah soft power. Nye 2004 mengatakan bahwa soft power adalah kemampuan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan melalui attraction ketertarikan daripada paksaan ataupun bayaran. Soft power memiliki tiga soft power resources sumber soft power , yaitu budaya, nilai, dan kebijakan. Vuving 2009 mengatakan untuk menilai kekuatan suatu soft power, dapat menggunakan suatu teori yang dia sebut sebagai Soft Power Currencies. Soft power currencies mencakup tiga aspek, yaitu benignity kedermawanan, brilliance kecemerlangan, dan beauty keindahan. Dengan menggunakan teori tersebut, penulis menemukan empat pengaruh yang dihasilkan, yaitu 1 masyarakat turut serta dalam pengembangan fungsi perpustakaan Madrasah Nizamiyah sebagai tempat diskusi dan penelitian; 2 Madrasah Nizamiyah menjadi percontohan bentuk pendidikan tinggi bagi banyak institusi pendidikan tinggi di dunia Islam; 3 sistem pada Madrasah Nizamiyah menginspirasi konsep pendidikan tinggi di dunia Barat; 4 masyarakat sangat antusias belajar di Madrasah Nizamiyah. Bahkan, ada sebagian yang berpindah madzhab hanya demi belajar dan mengajar di Madrasah Nizamiyah. Dilihat dari empat pengaruh tersebut, Madrasah Nizamiyah telah berhasil menjalankan perannya sebagai soft power Kesultanan Seljuk untuk membuat pengaruh Syiah di wilayah Kesultanan Seljuk berkurang dan beralih ke pemahaman Sunni.
ABSTRACT
This thesis focuses on the role of Madrasah Nizamiyah as soft power of Great Seljuk Empire. The method that used in this research is historical method. Madrasah Nizamiyah is an higher education institution which created by Nizam al Mulk. The main objective of Madrasah Nizamiyah is to drive away the hegemony and development of Shias doctrines. Madrasah Nizamiyah was used as a property to preserve Great Seljuk Empire rsquo s power because at that time Shia intelectual activities are growth well in societies. They were using soft power. Nye 2004 said that soft power is an ability to get what we want through attractions rather than coercion or payments. Soft power has three soft power resources, that are culture, value, and policy. Vuving 2009 said that if we want to measure the power of soft power, we can use a theory called Soft Power Currencies. Soft Power Currencies has three aspects, that are benignity, brilliance, and beuty. Analysing by this theory, I find four impressions by societies, 1 they contribute to develop the function library of Madrasah Nizamiyah become a discussion and research spot. 2 Madrasah Nizamiyah was becoming a figure of Islamic higher education institutions in Islamic world 3 Madrasah Nizamiyahs system was inspiring the higher education institutions concept in West 4 they are very enthusistic to learn in Madrasah Nizamiyah. According to that four impressions, Madrasah Nizamiyah has been successed as the soft power of Great Seljuk Empire to make Shi rsquo i hegemony drastically decreased and turn to Sunni.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seguier, Guy
New York: McGraw-Hill , 1986
621.381 SEG lt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 2013
327.11 BAC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dipippo, Ronald
Oxford: Butterworth-Heinemann, 2012
621.44 DIP g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Calvin Chandra
Abstrak :
Konflik antara anggota-anggota di dalam lingkungan kita merupakan suatu masalah yang sering diperlihatkan dalam film. Ide tentang penyimpang yang baik melawan penguasa yang jahat merupakah sebuah hal umum dalam naratif yang menyandung isu tersebut. Sons of Anarchy (2008), disutradarai oleh Kurt Sutter, menujukan beberapa aspek yang berhubungan dengan konflik ini yang unik dbandingkan dengan karya lain dengan menggunakan lensa klub motor kriminal. Melalui riset ini, konsep kekuasaan dan hubungan kekuasaan yang direpresentasikan oleh karakter-karakter dan naratif akan ditelusuri untuk menujukan idelogi milik Sutter tentang masalah ini. Riset kualitatif ini akan menggunakan kode televisi milik John Fiske, analisis film Graeme Turner (2012), dan teori representasi milih Stuart Hall (1997). Beberapa adegan, karakter, dan dialog yang menjadi symbol dan representasi akan dianalsis. Hasil dari riset ini menunjukan tentang sifat daur penyimpangan dimana disaat para pemberontak berhasil mengambil alih kekuasaan, penguasa sebelumnya akan mengambil posisi kosong dalam lingkungan dan menjadi kelompok yang tertindas yang baru.
The issue of conflict between the different members of our society has been highlighted in many movies. The idea of good deviant versus evil ruling power has been a staple in most narrative that tackles the issue. Sons of Anarchy (2008), directed by Kurt Sutter, has shown some aspects related to this conflict that are unique from other works regarding the matter through the lens of an outlaw motorcycle club. Through this research, the concept of power and power relation that are represented by the characters and the narrative will be explored to reveal Sutter`s ideology regarding the matter. This qualitative research will be using John Fiske`s codes of television, Graeme Turner`s (2012) film analysis, and Stuart Hall`s (1997) theory of representation. Several scenes, characters, and dialogues that serve as symbols and representations will be analyzed. The result of this research shows the recycling nature of deviance as when the rebels manage to take over and become the controlling power, the former power will fill the empty space and become the new oppressed.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jenkins, Nick
Abstrak :
Demand for on-site and alternative power generation is growing, fuelled by government and public pressure to increase generation from renewable sources and energy efficient plant, and by the potential economic benefits resulting from privatisation and deregulation of the supply sector. This book is a practical, course-derived guide that covers all aspects of embedded (or dispersed) generation, from prime mover characteristics to network reliability modelling. Topics include power quality, protection, reliability and economics. It is essential reading for practising engineers planning, designing or specifying embedded generation solutions.
London: Institution of Engineering and Technology, 2008
e20451615
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>