Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 705 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sakinah Ramadhani Fardiani
Abstrak :
Salah satu kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia adalah Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan PSPA. Pelaksanaan praktik kerja ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa calon Apoteker untuk mampu menjalankan praktik kefarmasian secara profesional, legal, dan etik di Rumah Sakit, Apotek, Puskesmas, Industri Farmasi, dan sektor Pedagang Besar Farmasi. Melalui keterlibatan pada berbagai bidang kefarmasian, memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang dihadapi dalam praktik kefarmasian beserta penyelesaiannya. Praktik kerja profesi dilakukan di PT Kimia Farma Trading and Distribution, Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Apotek Roxy Rawakalong, dan PT Finusolprima Farma Internasional. ......One of the learning activities carried out at the Pharmacist Professional Study Program (PSPA) of the Faculty of Pharmacy, University of Indonesia is the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) for students who are studying PSPA. The implementation of this work practice aims to prepare prospective pharmacist students to be able to practice pharmacy professionally, legally and ethically in hospitals, pharmacies, health centers, the pharmaceutical industry, and the pharmaceutical wholesaler sector. Through involvement in various pharmaceutical fields, it provides a real picture of the problems encountered in pharmaceutical practice and their solutions. Professional work practices are carried out at PT Kimia Farma Trading and Distribution, Jatinegara District Health Center, Children's and Mother Harapan Kita Hospital, Roxy Rawakalong Pharmacy, and PT Finusolprima Farma Internasional.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baby Mariaty
Abstrak :
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pengakuan perlindungan Paten dan Hak Kekayaan Intelektual umumnya di Indionesia didasarkan pada Pasal 28C ayat (1) UUD 1945, walaupun ketentuan tersebut belum dijadikan dasar pertimbangan pembentukan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, namun jelas hak tersebut dijamin perlindungannya oleh Negara. Keberadaan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual umumnya dan Paten khususnya diperlukan dalam rangka pengembangan industri yang dapat menunjang perekonomian nasional, namun disisi lain perlindungan Paten dapat menyebabkan harga produk yang dilindungi Paten menjadi mahal. Demikian juga untuk obat antiretroviral yang dibutuhkan pasien penderita penyakit HIV/AIDS (Odha=orang dengan HIV/AIDS) harganya sangat mahal karena obat antiretroviral dilindungi Paten. Penyakit HIV/AIDS semakin lama tersebar diseluruh Indonesia. Jika pada mulanya penyakit HIVIAIDS disebabkan oleh hubungan seks sejenis dan seks bebas, lama kelamaan penderita HIVIAIDS di Indonesia banyak disebabkan oleh pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik yang tidak streril. Penggunaan jarum suntik beramai-ramai menyebabkan ketidaksterilan jarum suntik. Biasanya penggunaan jarum suntuk beramai-ramai ini karena pengguna berasal dari kalangan ekonomi lemah. Maka saat ini banyak penderita HIV/AIDS di Indonesia berasal dari kalangan ekonomi lemah yang tidak mampu membeli obat antiretroviral yang harganya mahal. Obat antiretroviral tidak menyembuhkan penyakit HIV/AIDS, tetapi menyebabkan tubuh Odha menjadi lebih baik sehingga Odha tidak mudah diserang penyakit. Odha harus minum obat antiretroviral seumur hidup. Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah, obat antiretroviral diberikan gratis kepada Odha melalui ruimah sakit rujukan yang ditunjuk. Saat ini ada 25 rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia. Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah nyata telah melindungi Hak Asasi Manusia dibidang Pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945. Saat ini obat antiretroviral yang dilaksanakan Patennya dari jenis Nevirapin dan Lamivudin. Untuk selanjutnya Pemerintah harus mengupayakan akses obat antiretroviral jenis lain kepada Odha karena biasanya dokter memberikan lebih dari satu macam obat antiretroviral untuk mencegah resistensi obat.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Suseno
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai strategi yang dilakukan PT. Phapros, Tbk. dalam menghadapi kebiajakan BPJS Kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara dan penelitian kuantitatif dengan menggunakan proyeksi nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Phapros, Tbk. melakuakan investasi pabrik meningkatkan kapasitas obat generik; upaya akuisisi perusahaan infus; menggunakan obligasi sebagai sumber dana baru; dan kebijakan BPJS kesehatan memiliki dampak positif tergadap proyeksi nilai perusahaan. Hasil penelitian menyarankan bahwa PT. Phapros, Tbk. sebaiknya menjalin hubngan baik dengan dokter rumah sakit dan melakukan IPO untuk mendapatkan sumber dana investasinya
ABSTRACT
This thesis describe about PT. Phapros, Tbk.?s strategy to face the BPJS Kesehatan regulation. This research is qualitative research with interview methods and quantitative research with firm?s value projection. The result of this research shows that PT. Phapros, Tbk. invest on a new plant to extend the capacity of generic drugs; try to acquire infuse firms; try to use bonds as a capital; BPJS kesehatan regulation give a positive reaction to firm?s value projection. This research suggest that PT. Phapros, Tbk. should maintain good relationship with doctor in hospital and do IPO to get equity as a capital
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Putra
Abstrak :
Pelayanan Farmasi merupakan pelayanan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi akan memengaruhi mutu layanan di rumah sakit secara menyeluruh. Demikian juga di RSU Bali Royal, didapatkan waktu tunggu di atas dari standar pelayanan minimal rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi rawat jalan disebabkan belumber jalannya manajemen mutu yang baik di RSU Bali Royal. Peneitian ini akan melihat bagaimana proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean, di tahun 2017 dengan observational action process research, dengan melakukan observasi terhadap 15 pasien dari bulan oktober 2017 sampaidengan Januari 2018 di farmasi rawat jalan RSU Bali Royal, dengan melihatwaste yang ada. Ditemukan kegiatan yang bersifat value added sebesar 45,65 dan kegiatan non value added waste sebesar 54,28. Waste yang banyak ditemukan adalah waste waiting dan waste defect. Eliminasi waste yang sudah ditemukan dengan implementasi intervensi antara lain: memindahkan konterkasir, merubah lay out farmasi, membuat loket antara konter farmasi denganruang pengerjaan obat mengunci pintu ruang farmasi dan merubah alur layananfarmasi rawat jalan, sehingga kegiatan non value added dapat di eliminasi menjadi 18,28 dan kegiatan value added menjadi 81,72. Dari segi outcome dapat dilihat adanya perbaikan waktu tunggu, perbaikan kepuasan pelanggan, peningkatan kunjungan dan peningkatan omset di farmasi. Peneitian ini menyimpulkan adanya peningkatan mutu layanan setelah dilakukan perbaikan proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean.
Pharmaceutical Services is a service that cannot be separated from hospitalservices. The length of waiting time in the pharmacy will satisfy the overallquality of hospital services. Currently the waiting time in Bali Royal Hospitalpharmacy for out patient is still above the standard waiting time, which is not inaccordance with the hospital guidelines. The standard waiting time for outpatientpharmacy cannot be achieved due to lack of quality management at RSU BaliRoyal. This study will look at how the process of outpatient pharmacy serviceusing lean method, in 2017 with observational action process research, byobserving 15 patients from October 2017 to January 2018 at outpatientpharmaceutical RSU Bali Royal, by looking at the waste. It is founded that thereare 45.65 value added activities and non value added activities vaste of54.28 . Most of the wastes that are found are waste waiting and waste defect.Elimination of waste that has been done by the implementation of intervention,among others moving cashier counters, changing the lay out of pharmacy,making counter between the pharmaceutical counter with space lock pharmaceutical door lock and change in outpatient pharmacy service, so that non value added activities can be eliminated to 18.28 and value added activities to81.72. In terms of outcome can be seen the improvement of waiting time, improvement of customer satisfaction, increased visits and increased turnover inpharmacy. This study concludes that there is a significant improvement of servicequality after the refinement of outpatient pharmacy service process using leanmethod.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjono Seto
surabaya : Airlangga University Press, 2017
615.4 SOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Churchill Livingstone Elsevier, 2012
615.58 CLI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Pharmaceutical Press, 2010
615.842 4 NUC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Watson, David G.
Edinburgh: Churchill Livingstone Elsevier, 2012
615.190 WAT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bhattacharjee, Mrinal K.
New York : Springer, 2016
615.19 BHA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Siska Wardani
Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2021
615.1 TAT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library