Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arsya Ramadina Semudi
"Harimau sumatra merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang keberadaannya terancam punah (critically endangered) menurut IUCN sehingga diperlukan upaya konservasi. Konservasi harimau sumatra dilakukan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) beserta IUCN melalui program GSMP (Global Species Management Plan) yang dilakukan secara collaborative breeding. Collaborative breeding dilakukan dengan memasangkan betina asal TMR dengan jantan hasil pertukaran dengan Medan Zoo untuk mencegah inbreeding. Pemasangan harimau harus melalui proses introduksi dan interaksi keduanya perlu diamati. Oleh karena itu, penelitian dilakukan terhadap pasangan harimau sumatra untuk menganalisis perilaku sosial yang terjadi antara harimau sumatra jantan dan betina yang mungkin mengarah ke perilaku reproduksi. Metode scan sampling dan ad libitum digunakan dalam penelitian selama tiga jam perhari dengan total pengulangan sebanyak 23 kali dari Januari hingga Maret 2024. Pengambilan data dilakukan dengan mengamati perilaku sosial dan reproduksi harimau sumatra jantan dan betina di kandang dalam Zona Harimau 1 Taman Margasatwa Ragunan. Hasil dari penelitian ini didominasi oleh perilaku sosial berupa perilaku saling mendekati (♀ 26,29%; ♂ 21,58%). Perilaku chuffing, head rubbing dan sniffing lebih sering dilakukan kedua harimau sumatra dibandingkan dengan perilaku growl dan aggression. Jantan dan betina juga melakukan perilaku reproduksi, yaitu flehmen, sedangkan mating call dan sniffing genitalia hanya dilakukan oleh jantan. Penelitian ini menunjukkan adanya perilaku sosial harimau sumatra yang mengarah pada perilaku reproduksi, yaitu perilaku chuffing, head rubbing, body rubbing, flehmen dan sniffing genitalia.

The sumatran tiger is one of Indonesia's endemic species that is critically endangered according to the IUCN so that conservation efforts are needed. Sumatran tiger conservation is carried out by Ragunan Zoo (TMR) and IUCN through the GSMP (Global Species Management Plan) by doing collaborative breeding. Collaborative breeding is done by pairing female from TMR with male from Medan Zoo to prevent inbreeding. The pairing of tigers must go through an introduction process and their interactions need to be observed. Therefore, research was conducted on pairs of sumatran tigers to analyze the social behaviors that occurs between male and female sumatran tigers that may lead to reproductive behavior. Scan sampling and ad libitum methods were used in the study for three hours per day with a total of 23 repetitions from January to March 2024. Data were collected by observing the social and reproductive behavior of male and female sumatran tigers in sleeping cages, Tiger Zone 1 of Ragunan Zoo. The results of this study were dominated by social behavior in the form of approaching behavior (♀ 26,29%; ♂ 21,58%). Chuffing, head rubbing and sniffing behaviors were more often performed by both sumatran tigers compared to growl and aggression behaviors. Male and female sumatran tigers also perform reproductive behaviors, such as flehmen, while mating calls and genitalia sniffing are only done by male. This study shows the existence of social behavior of sumatran tigers that lead to reproductive behavior, such as chuffing, head rubbing, body rubbing, flehmen and sniffing genitalia."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rijadiati
"Rawa Pekayon Bulak merupakan tempat pembuangan sampah sementara di daerah Pekayon, Bekasi, sebenarnya merupakan daerah resapan air bagi lingkungan sekitarnya. Penumpukan sampah di rawa tersebut berlangsung terus menerus, karena pemerintah kota tidak mampu menyediakan lahan penampungan sampah untuk warganya. Perubahan fungsi rawa dan bertumpuknya sampah mendatangkan dampak negatif bagi kehidupan warga di sekitarnya. Intervensi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran warga supaya mau terlibat dalam usaha memperbaiki kerusakan yang terjadi, yaitu dengan mengelola sampah domestik mereka. Pengelolaan dimulai dengan memilah sampah warga dari rumahnya masing-masing. Target intervensi adalah-ibu-ibu di RT 03 dan 04, RW 11, kompleks PPI, Bekasi, dengan jumlah 96 KK.
Baseline study dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan penyebaran kuesioner. Teori-teori yang mendasari intervensi adalah teori perubahan sosial, theory of planned behavior dan teori belajar sosial. Strategi yang digunakan adalah strategi persuasi melalui pembentukan organisasi dalam komunitas yang bersangkutan, pemberian pelatihan dan penyuluhan bagi seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses pembuangan sampah dan penerapan komunikasi yang intensif melalui leaflet dan manipulasi lingkungan.
Perubahan secara khusus yang terjadi adalah: warga mulai memilah sampah (56,75%), membuat kompos pribadi (16,21%), 8 dari 14 tong kompos yang disediakan untuk pembuatan kompos kolektif sudah mulai dipenuhi oleh potongan sayuran dan sampah halaman warga, pengadaan wadah sampah di rumah warga meningkat, terpasang prompts di lingkungan warga yang mengingatkan warga untuk memilah sampah. Secara umum: terjadi perubahan perilaku warga terhadap sampah domestiknya dengan adanya piket dan kerja bakti warga.
Untuk intervensi berikutnya, penulis menyarankan untuk melakukan penyuluhan tindak lanjut bagi para stakeholder pembuang sampah, review terhadap program yang sudah berjalan dan diskusikan perbaikan dan pengembangannya terutama dalam hal komunikasi internal dan pelaksanaan Sistem-sistem monitoring dan evaluasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>