Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peter, J. Paul
Jakarta: Salemba Empat, 2013
658.834 2 PET p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
Bandung: Eresco, 1988
658.834 2 ANW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Britt, Steuart Henderson
New York, N.Y. : John Wiley & Sons, 1968
658.83 BRI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Husein Umar
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010
658.834 HUS r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca
"ABSTRAK
Sebelum krisis ekonomi melanda di Indonesia, penjualan mobil bekas sudah menjadi bisnis yang cukup berkembang terutama di ibukota ini, balk di kalangan menengah ke bawah ataupun di kalangan menengah ke atas dengan merek dan tipe mobil yang sudah popular.
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku konsumen mobil bekas di Jakarta sehingga dapat memberikan inforrnasi kepada showroom mobil bekas.
Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan secara convenience sampling pada lokasi kampus dan kantor juga perumahan khususnya yang pernah membeli dan atau menggunakan mobil bekas serta ikut dalam penentuan pemilihan merek mobil tersebut.
Maka profil pembeli mobil bekas dari hasil penelitian ini adalah: mahasiswa (38,2%) dan pegawai swasta (36,3%), dan masih didominasi oleh pria (69,6%) karena pria lebih aktif mencari mobil dan lebih berinisiatif dalam pengisian kuesioner yang berhubungan dengan mobil dibandingkan dengan wanita, usia antara 25-30 tahun (51,0%), belum menikah (63,7%), lulusan S1 (74,5%), rata-rata pengeluaran keluarga/responden antara Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 2.500.000 yang merupakan market terbesar untuk pembeli mobil bekas.
Pada tahap awareness, merek mobil yang paling diingat adalah Toyota (100%), hal ini dikarenakan kelas sosial ekonomi seseorang yang dilihat dari tingkat pengeluaran responden/keluarga per bulan.
Sedangkan merek mobil bekas yang dibeli adalah mobil buatan Asia (86,3%) yaitu: Toyota (34,3%) dengan tipe mobil Kijang (11,8%); Honda (14,7%) dengan tipe mobil Accord (7,8%); Suzuki (14,7%) dengan tipe mobil Escudo (5,9%) dan Mitsubishi (7,8%) dengan tipe mobil Lancer (5,9%). Dari hasil penelitian tersebut maka showroom mobil bekas harus dapat menyediakan dan memprioritaskan merek Toyota, disarnping itu juga dapat menyediakan merek mobil lainnya seperti Honda. Selain merek mobil bekas buatan Asia, ada juga merek mobil bekas buatan non Asia yang dibeli dan yang terbanyak dibeli dan atau digunakan adalah BMW (4,9%) seri tiga (3,9%). Dalam hal ini, apabila showroom mobil bekas memfokuskan diri pada penjualan mobil bekas non Asia mereka harus mempromosikan mobil-mobil tersebut dengan nilai hidup rasa aman bahwa mobil Eropa lebih aman dikendarai daripada mobil Jepang misalnya.
Perilaku Konsumen secara umum:
. Pembelian mobil bekas lebih banyak dilakukan 2 tahun yang lalu (47,1%), dengan alasan terbesar adalah karena kebutuhan (40,2%).
. Kebanyakan responden mencari tahu informasi penjualan mobil bekas melalul media cetak (38,2%) dan membeli Íangsung pada pemilik/tangan 1 (58,8%). Dan yang berpengaruh dalam pengambifan keputusan adalah anggota keluarga (48%).
Perilaku konsumen mobil bekas secara khusus:
Segmentasi penjualan mobil bekas akan lebih terfokus dengan pendekatan nilai - nilai yang dipentingkan dalam hidup mereka yaitu nilai hidup rasa aman (mean 5,5000), berhasil mencapai sesuatu (5,4412), rasa kekeluargaan (5,343 1) dan harga diri (5,3235). Dari keempat nilai hidup ini yang paling menonjol dan responden adalah nilai hidup rasa aman, sehingga dalam pemilihan mobil bekas, atribut yang diutamakan adalah: kualitas mobil yaitu mesin dalam kondisi bagus, tahunnya masih tergolong muda dan km yang berjalan masih sedikit dengan interior yang nyaman, danjuga merek/tipe mobil yang sudah popular.
Hash studi ini akan menjadi dasar untuk rencana pengembangan pemasaran showroom mobil bekas selanjutnya dengan pengembangan produk dan promosi, Positioning mobil bekas dari negara buatan mobil, serta program layanan pasca beli. Dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi diperlukan pengembangan riset selanjutnya, misalnya sampling dilakukan secara random/acak , menggunakan kategori mobil sedan atau niaga, memposisikan merek mobil tertentu ataupun melakukan segmentasi mobil bekas."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfia
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis preferensi dan atribut-atribut penting dalam pembelian apartemen di Jabodetabek, dilakukan di area Jabodetabek dan jumlah sampel sebanyak 176 orang. Diadaptasi berdasarkan penelitian Opoku dan Abdul-Muhmin 2010 yang berjudul ldquo;Housing preferences and attribute importance among low-income consumers in Saudi Arabia rdquo;. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tujuan pembelian apartemen, preferensi tipe unit dan sosial demografi konsumen. Dari hasil penelitian menggunakan uji factor analysis didapat enam faktor atribut-atribut penting dalam pembelian apartemen di Jabodetabek, yaitu faktor umum, ruangan, kualitas bangunan, view, jarak dan entrance.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the important attributes and preferences in the purchase of apartments in Greater Jakarta Area Jabodetabek . This research was conducted in Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi , with total of 176 respondents by using factor analysis test. Adapted from the research of Opoku and Abdul Muhmin 2010 titled ldquo Housing Preferences and Attribute Importance among Low Income Consumers in Saudi Arabia rdquo , this research aims to determine the relationship between the purpose of purchasing apartment, unit type preferences and social demographics of consumers. As a result, there are six factors of important attributes in purchasing apartment in Jabodetabek, which are general, rooms, building quality, view, distance and entrance. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Halim
"Kerastase is a luxury haircare brand for the hair and scalp with the optimal result supported by Recherche Avancee de L'Oreal with high technology based on the competence of the Kerastase Consultant Hairdresser to give the right response to consumer expectations in the realm of beauty and wellbeing.
Kerastase is owned by L'Oreal and sold through the professional salon distribution channel. In Indonesia, Kerastase has been in the professional hair care market since 1994.
Kerastase confirmed its leading position in 2003. It strengthened its image as the "Institute hair care" brand for salon use and for sale, and consolidated its professional luxury. His major success is good control of the product and distribution, which the type of distribution channel for Kerastase products is direct selling to Kerastase partner salon approximately 66 Kerastase Salon in Indonesia. And also to maintain his luxury image, Kerastase develop in-Salon merchandising with strong K-branding and strong media campaign and editorial.
Kerastase has recently openned its first Hair and Scalp Institute inside one of Jakarta's leading salons, which is Irwan Team HairDesign Salon in Pondok Indah Mall. The Kerastase Institute is "A new Kerastase model for professional, personalized luxury hair care treatments for scalp and hair which deliver a high quality image and level of performance service in salon".
I was given the job of analysing the Institute systems and procedures as well as customer satisfaction and needs. My objective was to prepare improvement and to suggest how to upgrade the sales and the profit of the Institute for both L'Oreal and the Salon. The project was conducted for 3 months.
This report is prepared to fulfill the requirement of the program: Magister Manajemen Universitas Indonesia, Certificat d'Aptitude a L'Administration des Entreprises. The objective of the survey is to understand the habits, preference and expectation of the consumers of Kerastase Institute and Irwan Team. The Institute also in the process of constructing a VIP membership club, so they want to know the respond of the clients on this issue.
The method of data gathering is by questionnaires dispersed to 30 customers of Kerastase Institute and 30 customers of lrwan Team Salon. Although not of all them gave respond, but the minimal amount of 30 respondents was fulfilled.
The respondents were satisfied with the quality of services offered by Kerastase Institute. The average visit per month was more than 3 times, and the average spending was more than one million rupiah for beauty treatment. This shows a strong market preference for the products and services, and a good purchasing power, too.
On the VIP membership, the responds were good, and the benefits requested by the members were in the form of discounts or free treatments in Kerastase Institute.
One important finding of the survey was the lack of information and unfamiliar of the term "Kerastase Institute". Even some of the participants (already being a participant for some time) did not know or have the information on the institute. To enhance the term, Kerastase Institute needs to develop some promotional program, such as in advertising. This survey gave information on the most preferable media of advertisement: Kompas for the newspaper segment, Femina, Cosmopolitan, and Dewi for the magazine segment. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mevyenna Agizta
"Skripsi ini membahas faktor-faktor perilaku konsumen apa sajakah yang mempengaruhi perilaku pembelian dan keputusan pembelian BBM Non Subsidi SPBU Lokal dan Asing (Produk: Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, Shell Super, Shell Super Extra, Shell Diesel, Total Performance 92, Total Performance 95, Total Diesel) untuk konsumen di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Penelitian ini adalah Exploratory Research yang dilanjutkan dengan Conclusive Research. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa faktor sosial (kelompok acuan, peran dan status), faktor pribadi (aspek personal dan pekerjaan), juga faktor psikologi (motivasi, persepsi dan pembelajaran) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian konsumen untuk produk BBM Non Subsidi di Jabodetabek. Selain itu, penelitian ini menghasilkan bahwa faktor psikologi berupa Motivasi Aktualisasi Diri dan proses Persepsi dan Pembelajaran konsumen memiliki kontribusi yang penting juga memberikan pengaruh yang positif dan signifikan, berbanding terbalik dengan Kelompok Acuan dan Keluarga yang memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pembelian BBM Non Subsidi di Jabodetabek.

The focus of this study is knowing Factors that influence Consumer Behavior and its influence to Buying Behavior and Purchase Decision on Non Subsidized Fuels (Products: Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, Shell Super, Shell Super Extra, Shell Diesel, Total Performance 92, Total Performance 95, Total Diesel) among Customers on Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). This research is an Exploratory Research that followed by Conclusive Research. The study revealed that Social Factors (Reference Group, social roles and status), Personal factors (lifestyle, economic conditions, occupations), and pschylogical factors (motivation, perseptions, learning) together have a significant impact on Purchasing behavior of Non Subsidized Fuel Consumer on Jabodetabek. The study also revealed that psychological factor; Self Actualization Motive, Persepsion and Learning process, have an important contribution alos a significantly positive impact to Purchasing behavior and decision, inversely with Reference Group and Family which gives a significantly negative impact to Non Subsidized Fuel Purchasing behavior and decision."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kepedulian terhadap lingkungan ternyata tidak serta merta dapat langsung berpengaruh pada perilaku hijau konsumen, karena motif kepedulian lingkungan merupakan konstruk yang multidimensi. Penelitian ini menggunakan perspektif motif kepedulian lingkungan sebagai multidimensi untuk mengetahui hubungannya dengan perilaku konsumen sadar lingkungan pada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi anatar dimensi egoistik (r=0,185), altruistik (r=0,235) dan biospheric (r=0,272) dengan perilaku konsumen sadar lingkungan signifikan pada L.o.S 0,01. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tiap dimensi motif kepedulian terhadap lingkungan dan perilaku konsumen sadar lingkungan pada mahasiswa. Lebih lanjut motif biospheric merupakan motif yang memberikan sumbangan paling besar terhadap perilaku konsumen sadar lingkungan pada mahasiswa."
JIPM 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>