Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albertus Aan Dian Nugroho
"Sebagai alternatif dari proses pengelasan konvensional untuk menyatukan logam tipis pada peralatan elektronik, peralatan medis dan mikro, metode Friction Stir Spot Micro Welding (FSSMW) dapat digunakan untuk membatasi kerusakan akibat panas yang berlebihan.
Dari beberapa literatur menunjukkan bahwa proses ini pada umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin/alat khusus karena metode FSSMW ini memerlukan teknologi khusus, yakni membutuhkan kecepatan putaran spindle yang tinggi dan tool yang berdimensi kecil. Oleh karena itu Laboratorium Teknologi Manufaktur dan Otomasi DTM FTUI mencoba membuat prototype Mesin FSSMW untuk keperluan penelitian dengan skala laboraturium. Pembuatan prototipe mesin FSSMW meliputi konsep desain, simulasi dan analisa desain, pemilihan spindle, linear shaft dan motor stepper yang digunakan untuk menggerakkan mesin.
Pengujian pada prototipe mesin ini dibatasi untuk pengujian fungsi dari gerakan sumbu Y dan Z. Dan untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat, pada pengujian spesimen material plat Aluminium type AA1050-H16 ketebalan 400 μm maka digunakan mesin Milling CNC. Sedangkan untuk mendapatkan kecepatan putaran yang tinggi digunakan mini grinder (max. 35.000 rpm) yang dipasang ke spindle mesin Milling CNC.
Proses Pengelasan FSSMW menggunakan beberapa variasi parameter, diantaranya : Material tool menggunakan High Speed Steel (HSS) dengan geometry tool pin diameter (1 mm, 1.5 mm, dan 2 mm), Kecepatan putaran spindle (15.000 rpm, 20.000 rpm, dan 25.000 rpm), dan kecepatan tempuh (12 mm/menit, 18 mm/menit dan 24 mm/menit). Setelah proses pengelasan, dilakukan pengamatan visual dan pengujian tarik.
Hasil pengamatan visual menunjukkan adanya flashing dari perbedaan diameter pin pada tool. Semakin besar diameter pin mengakibatkan semakin besar pula flashing pada permukaan benda uji. Sedangkan pada hasil kekuatan uji tarik dianalisis dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dimana parameter yang berpengaruh adalah kecepatan tempuh. Semakin lambat kecepatan tempuhnya maka kekuatan tariknya akan semakin besar.

As an alternative to conventional soldering and welding in joining thin metals for electronic, medical and microdevices, friction stir welding may be utilized in order to limit the excessive heat damage.
From some of the literature suggests that this process is generally carried out using the machine / tool specifically for this FSSMW methods require special technology, which requires high spindle rotation speed and the small dimension tool. Therefore, Manufacturing Technology and Automation Laboratory DTM UI designed a prototype machine for FSSMW research at the laboratory scale. FSSMW prototyping machines include concept design, simulation and analysis of design, selection of spindle, linear shaft, and stepper motors used to drive the machine.
Tests on the prototype machine was limited to testing the function of Y and Z axis movement. And to obtain a more accurate analysis results, on the test specimen plate material type AA1050-H16 aluminum thickness of 400 μm was used CNC Milling machines. Meanwhile, to obtain a high rotation speed, mini grinder (max. 35 000 rpm) mounted to the spindle CNC Milling machine was used.
FSSMW welding process used some variation of parameters, including : tool material using the High Speed Steel (HSS) with a geometry tool pin diameter (1 mm, 1.5 mm and 2 mm), rotation speed spindle (15,000 rpm, 20,000 rpm, and 25,000 rpm) , and the travel speed (12 mm / min, 18 mm / min and 24 mm / min). After the welding process, visual observation and tensile testing was performed.
From visual observations it?s shown the presence of different flashing pin on the tool diameter. The larger the diameter the greater the resulting pin flashing on the specimen surface. While the results of tensile strength tests that were analyzed by using Response Surface Methodology (RSM) shown that the travel speed influences the tensile strength. And the slower travel speed the higher tensile strength of welded material strength.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42275
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Azwar Amat
"Skripsi ini menyajikan sebuah metode interaksi yang bisa diimplementasikan pada simulator pengelasan dan akan digunakan untuk pelatihan dasar pengelasan. Komponen yang digunakan adalah kamera laptop (webcam) sebagai alat video tracking dan menggunakan ARToolKit sebagai software library. Setelah metode intekasi berhasil dibuat, kemudian dilakukan pengukuran pada metode interaksi ini untuk mendapatkan relasi antara jarak aktual dengan jarak virtual, dan hasil analisis mendapatkan perbandingan nilai 27 - 28 piksel per sentimenter dengan batasan-batasan yang sudah ditentukan. Pengembangan simulator pengelasan ini masih pada tahap awal, maka pengembangan yang lebih lanjut dibutuhkan untuk mendapatkan simulator pengelasan yang lebih mutakhir.

This paper presents a method of interaction that can be implemented in welding simulator and will be used for basic welding training. The required components are webcam in laptop used as video tracking device and ARToolKit as software library. After the interaction method was successfully built, we will do a measurement for the interaction method to get a relation between actual distance and virtual distance. The result will receive a comparison value from 27 to 28 pixels per centimeter with specified limitation. This is the first stage of development welding simulator. Further development is required to get a more advanced welding simulator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Santoclin B.
"Pengelasan Tungsten Inert Gas TIG merupakan pengelasan yang menggunakan elektroda non konsumabel, sehingga dapat dilakukan tanpa logam pengisi. Pengelasan TIG secara umum dilakukan untuk pengelasan stainless steel 304. Material Stainless Steel 304 merupakan material yang umum digunakan di bidang industri perminyakan dan manufaktur. Arus merupakan parameter yang paling umum diubah untuk mencari karakteristik yang berbeda. Namun pengubahan frekuensi masih sangat jarang digunakan dan masihsedikit penelitian yang membahas pengaruh frekuensi terhadap hasil pengelasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh frekuensi terhadap geometri manik hasil pengelasan pelat SS 304 dengan dimensi 100 mm x 50 mm x 3 mm. Pengelasan dilakukan secara otomatis menggunakan peralatan Power TIG 2200 AC/DC Pulse Welding Machine Gekamac dengan besar arus sebesar 90, 93, 95, 97, dan 100 A dan variasi frekuensi pengelasan sebesar 50-250 Hz dengan jarak 50 Hz. Karakterisasi hasil pengelasan dilakukan melalui makrografi dengan jangka sorong digital ketelitian 0,01 mm dan perangkat lunak Dinolight. Hasilnya adalah pengaruh kenaikan frekuensi terhadap geometri manik las sebanding dengan penurunan arus pengelasan. Bagian yang berbeda hanya geometri lebar manik las bagian tengah.

Tungsten Inert Gas TIG welding procedure is done using non consumable electrodes. This method is widely used for welding stainless steel SS 304 components in petroleum and manufacturing industry. Most of the available studies are conducted to observe the influence of various current inputs to the produced weld. Welding frequency, however, has not been discussed significantly regarding to its effect on the result of TIG weld. This research mainly discusses about the effect of welding frequency to bead geometry of welded SS 304 plates. Initial specimens were shaped into 100 mm x 50 mm x 3 mm dimension using hand jigsaw. The welding procedures were done automatically using Power TIG 2200 AC DC Pulse Welding Machine Gekamac instrument with variations on welding current and frequency of 90, 93, 95, 97, 100 A and 50 250 Hz with 50 Hz step, respectively. Characterizations of produced welds were done by macrography using digital caliper and Dinolight software. The result is effect for higher frequency to bead geometry are the same with effect of lower current."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Pangestu Kuswana
"Pengelasan, merupakan salah satu skill yang sulit dikuasai dan mahal untuk pelatihannya. Dalam pelatihan untuk melakukan welding, waktu beserta material yang terbuang tidaklah sedikit. Selain itu proses analisis dari welding yang telah dilakukan tidaklah sebentar, butuh orang yang berpengalaman untuk menilai apakah suatu pengelasan yang dilakukan saat pelatihan sudah bisa dikatakan bagus. Karena itu simulator pengelasan berbasis augmented reality sudah mulai digunakan dalam pelatihan pengelasan. Dalam pembuatan suatu welding simulator, banyak bagian-bagian yang harus dibuat sehingga dapat menjadi suatu aplikasi simulator yang bisa digunakan. Orientasi atau sudut pengelasan merupakan bagian dari variabel yang akan mempengaruhi suatu hasil pengelasan. Karena itu penulis mengembangkan suatu metode untuk mencari perhitungan sudut orientasi welding torch sehingga dapat digunakan sebagai bagian dari welding simulator.

Welding, is one of skill that is difficult to be mastered and also cost a high amount of money in the training process. In the training process usually the time and the material that has been wasted can be considered many. And then an experienced person is needed to analyze the welding results. Because of that a semi-automatized training needs to be created. So welding simulator with augmented reality has been used in modern country to make the welding training more efficient. To meake a welding simulator, many components need to be developed or made, before it can be used for the actual training of welding. In welding there are so many factors that can affect the welding results. One of them is the orientation angle between plate and torch. Welding results can be very affected by the orientation of the torch and plate. Because of that we develop a method to find an angle between plate and welding torch so then it can be used as a part of the welding simulator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S62472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Melvin Bismark H.
"Baja adalah salah satu dari beberapa material yang kerap digunakan pada kontruksi baja, konstruksi jembatan, dan konstruksi bangunan tinggi. Konstruksi yang menggunakan sambungan las diinginkan untuk dapat digunakan dalam waktu yang lama. Pada jangka waktu penggunaan tertentu hasil pengelasan ini akan mengalami korosi yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan terhadap suatu kontruksi. Pada proses pengelasan salah satu parameter yang sangat berperan terhadap hasil pengelasan adalah besarnya head input, dimana salah satu variabel dalam menentukan besar head input adalah kuat arus pengelasan. Pada penelitian ini variabel lain dalam head input ditahan konstan untuk mendapatkan hubungan antara arus pengelasan dengan laju korasi pada hasil pengelasan dengan metode SMAW pada baja kontruksi. "
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Rianto Suryaningrat
"Penggunaan teknologi mesin vision pada proses pengelasan telah berkembang seiring dengan kebutuhan akan hasil pengelasan yang lebih konsisten dengan proses pengambilan posisi gerak yang lebih cepat. Aplikasi mesin vision untuk melakukan proses analisa obyek dengan pengambilan citra pada benda kerja atau tanpa adanya kontak langsung pada material diharapkan mampu untuk menghasilkan proses yang mudah dan cepat, selama tidak mengurangi sifat keakurasian agar mampu untuk dilakukan pada proses pengelasan. Dengan mengaplikasikan algoritma hough transform untuk pendeteksian garis serta didukung proses pengolahan citra yang baik, maka sekumpulan garis yang berhasil terdeteksi akan dapat dipilih jalur pengelasan yang efisien. Konsep pemilihan jalur pengelasan pada penelitian yang dilakukan adalah dengan membuat kombinasi antara jarak maksimal path terjauh yang dapat ditempuh dilanjutkan dengan pemilihan jarak minimum pada pergantian point to point saat melakukan gerakan non welding. Dari hasil pemilihan jalur pengelasan tersebut kemudian dirubah ke bentuk G-code yang telah dimodifikasi. Hasil penerapan pemilihan jalur pengelasan mampu untuk dilakukan dengan akurasi tidak lebih dari 0,02 mm.

The use of machine vision technology in the welding process has been developed along with the need for more consistent and more qualified welding results. The application of machine vision to perform object an the object itself making the whole processes fast while maintaining the accuracy. In this research, Hough Transform algorithm is used to detect the welding tracks candidate. Afterward, some modifications to the hough transform is carried to enable finding the exact welding tracks. Once the welding tracks are found, welding sequences (welding path) on the welding tracks are then generated by evaluating all the tracks to produce the longest possible welding path with minimum non-welding motion. When all the welding paths are generated, they are then converted to a form of G-code like format which are ready to be sent to the controller unit. The implemented tracks and their appropriate welding path with accuracy not more than 0.02 mm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28812
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pengky Adie Perdana
"Aplikasi material Ferritic - Austenitic Steel atau yang lebih dikenal dengan Super Duplex Stainless Steel, dalam industri migas umumnya terdapat pada sistem pemipaan Production Flowlines dan komponen-komponen pendukungnya. Tingginya kadar alloy (25Cr 7Ni 4Mo) dibanding dengan Stainless Steel biasa SS316 (18Cr 8Ni) menyebabkan paduan ini lebih tahan terhadap korosi intergranullar, pitting dan crevice corrosion.
Pengelasan merupakan proses penggabungan logam dengan cara memanaskan nya hingga mencapai suhu lebur dan logam cair tersebut dialirkan bersama-sama. Permasalahan yang sering terjadi pada pengelasan baja tahan karat adalah terbentuknya fasa karbida yang mengendap di batas butir (sensitasi) yang akan menurunkan ketahanan korosi dan kekuatan sambungan las.
Pada tesis ini penulis ingin mempelajari lebih dalam tentang pengaruh quenching terhadap karakteristik mekanis dan ketahanan korosi baja tahan karat Super Duplex UNS S32750 yang telah mengalami proses pengelasan.
Dalam penelitian ini digunakan material pipa potongan Super Duplex yang dilas dengan proses GTAW sebagai masukan panas. Media quenching atau quenchant yang digunakan yaitu udara, oli dan air. Selanjutnya dilakukan pengujian metalografi, kekerasan, pemeriksaan kandungan ferit, dan pengujian immersed solution (pada suhu 50°C dan 40°C) untuk mengetahui hubungan antara mikrostruktur dengan nilai kekerasan, ferrite content dan ketahanan korosi Super Duplex tersebut.

Ferrite - Austenitic Steels or familiar with Super Duplex Stainless Steels are widely applied in oil and gas industry. They are mainly used on piping system, especially in Production Flowlines and other supporting equipments. Its high content of alloy composition (25Cr 7Ni 4Mo) rather than regular Stainless Steel SS316 (18Cr 8Ni) derived this alloy to have more corrosion resistance against intergranullar, pitting dan crevice corrosion.
The term welding refers to the process of joining metals by heating them to their melting temperature and causing the molten metal to flow together. The most frequent problems occur in welding stainless steel is carbide formation and precipitation at grain boundaries (known as sensitization), which will reduce corrosion resistance and strength of the welded joints.
The aim of this research is to learn more about the effect of quenching to mechanical properties and its corrosion resistance of Super Duplex Stainless Steel.
This research uses some length of Super Duplex, which was welded with GTAW process for heat input. Quenching fluids or known as quenchant which is used are : air, oil, and water. Further, the samples subjected to hardness testing, microstructure examination, ferrite content analyzer, immersed solution testing (on temperature 50°C and 40°C) in order to find out relationship among hardness value, ferrite content, and corrosion resistance of Super Duplex.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Normalina
"Proses oenqelasan titik banyak dipakai pada industri otomotif untuk menyambung lembaran Baja lapis Seng. Dengan adanya lapisan seng menyebabkan sifat mampu las baja barbeda dengan baja tanpa lapisan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan besar tekanan elektroda arus listrik dan waktu pengelasan yang optimum untuk memperoleh hasil pengelasan yanq baik. Kondisi pengelasan divariasikan denqan arus listrlk 10000 A. 11000 A dan 12000 Q. tekanan elektroda vang d1DEF1kan adalah 1.5 bar. 2.0 bar dan 2.5 bar serta waktu pengelasan 15 siklus. 17 siklus dan 19 siklus. Setelah pengelasan dilakukan pengujian kekuatan tarik geser. kekuatan tarik normal. kekerasan mikro, pengamatan penampung makro SEFKB analisa struktur mikro. Hasil mengujian menunjukkan. bahwa kondisi optimum diperoleh pada tekanan 1,5 bar arus listrik 12000 A serta waktu pengelasan 17 siklus. yaitu Deban tarik geser maksimumnya 237.7 kg. Beban tarik normal maksimum 20/.3 kq. ra51a keuletan lasan 0.972, diameter manxk las 5.621 mm. indentasi 16.25 Z Serta Denetrasi 78.12"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugimin
"Peninjauan kembali korelasi struktur mikro dcngan sifat mekanis deposit las pada penelitian inj dilakukan dengan pendekatan cmpins. Dengan membandingkan penghitungan sifat mekanis secara empiris dan aktual dapat dicari parameter yang menyebabkan tenjadinya pcnyirnpangan harga sifat mekanis. Deposit las dihasilkan dari proses pengelasan busur listrik elelctroda terbunglcus (SMAW) dengan mcnggunakan elektroda AWS E60l3 yang herdianmter 4 mm dan arus \as sebesar 140, 155, dan 170 A. Proses pengelasan yang dilakukan adalah bertingkat (multipass) dengan sambungan berbentuk V-tunggal. Data penelitian menunjukkan bahwa pada pemalcaian arus las yang rendah menghasilkan ukuran butir ferit yang halus dengan kadar mangan dan silikon yang cukup tinggi. Ukuran butir ferit dan kadar mangan serta silikon merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan kekuatan mekanis deposit las."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>