Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadeak, Wilson
Bandung: Sinar Baru, 1984
899.208 NAD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Kartini Rustapa
Jakarta: Pusat Pembinaan dan engembangan Bahasa, 1997
R 928 ANI a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007
R 025.322 2 DAF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yoesoef
Abstrak :
Pramoedya Ananta Toer rewrote the tragic story of Ki Ageng Mangir into aply in 1976 while he was imprisoned in Buru Island and finally saw its publication, entitled Mangir, in 2000. This work owes its importance to pramudya's ability to use the framework of the story to expose the similarities between the Mataram era and the new order era,particularly their manipulations of power. In the traditional story, the tragig hero, Ki Ageng Mangir, is betrayed by his wife and killed by his father-in-law Panembahan Senopati, but Pramoedya reconstructured these myths in a series of "corrections" that move the story closer into history. These"corrections are deconstruction of traditional Javanese symbolisms . This paper explains and explores the historical paradigm that Pramoedya Ananta Toer employs in his rewriting of the story.
2006
SJIS-2-3-2006-53
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Irfan
Abstrak :
Karya sastra, masyarakat, dan pengarang memiliki hubungan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Ketiga hal tersebut terlihat pula dalam novel Jamangilak tak Pernah Menangis karya Martin Aleida. Tema cerita yang membahas perselisihan antara masyarakat Porsea dan PT Rayon i Toba tersebut ternyata terkait dengan permasalahan yang ada di dalam kehidupan nyata yaitu masalah PT Toba Pulp Lestari yang ada di Sumatra Utara. Pengangkatan cerita terebut juga tidak lepas dari ideologi serta riwayat Martin Aleida yang sangat sosialis dan pernah terlibat dalam gerakan yang berafiliasi sosialis seperti PKI (Partai Komunis Indonesia). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa banyak sekali kesamaan unsur instrinsik novel baik dalam hal alur, tokoh, konflik, serta latar dalam novel Jamangilak tak Pernah Menangis dengan data dan fakta yang ditemukan dari berita dan dokumen-dokumen lembaga yang terlibat dalam kasus industri tersebut. ...... Literature, society, and writer are three ponit that can not be separated in sociological literature research. Those relation between that point also looked in Jamangilak tak Pernah Menangis novel. The theme of the novel that mention about the conflict between Porsean society and Rayon i Toba Company is similar with real conflict that had happen in PT Toba Pulp Lestari which located in North Sumatra. The idea in mentioning that conflict also have strong relation with Martin Aleida ideology and biography whom has experienced and afiliated with socialis partied like Partai Komunis Indonesia (PKI). Based on the research shows that there are a lot similarities between plot, figure, conflict and setting with data and fact which found in the mass media and nonprofit oganization document.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Andy Bayu Nugroho
Abstrak :
Pemarkah gaya bahasa (PGB) adalah tanda atau fenomena kebahasaan khusus dalam wacana yang digunakan oleh seorang pengarang untuk mengungkapkan maksud tertentu dan yang memungkinkan peneliti atau pembaca untuk mengidentifikasi atau mengenali gaya bahasanya. Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai PGB dalam swaterjemah karya sastra. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan variasi PGB TSu dan TSa yang berdampak pada persepsi ideologis pengarang-penerjemah. Penelitian ini menggunakan rancangan yang sesuai dengan metode kualitatif dengan analisis wacana kritis atas novel The Question of Red sebagai TSu dan novel Amba sebagai TSa. Data penelitian berupa pemarkah gaya bahasa yang termasuk kategori leksikal di dalam TSu dan terjemahannya di dalam TSa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan dengan pola PGB tertentu di dalam TSu diterjemahkan menjadi ungkapan dengan pola PGB yang sama, menjadi ungkapan dengan pola PGB yang berbeda, menjadi ungkapan dengan pola PGB yang diperluas atau direduksi, atau tidak diterjemahkan. Fenomena ini disebut sebagai variasi PGB yang dapat diklasifikasikan menjadi (1) invariasi pemarkah, (2) ekstensi pemarkah, (3) reduksi pemarkah, (4) transposisi pemarkah, (5) penambahan pemarkah, dan (6) eliminasi pemarkah. Sebagai sebuah penciptaan ulang novel Amba mengalami sejumlah besar pengubahan pola PGB kategori leksikal. Namun, secara umum narasi ideologis yang dibangun tidak berubah meskipun variasi eliminasi pemarkah mengakibatkan banyak kategori leksikal yang mengandung persepsi ideologis pengarang penerjemah tidak diungkapkan di dalam TSa. ......Style markers are specific linguistic markers or phenomena in a group of discourse used by an author to achieve certain intentions and allow researchers or readers to identify or recognize his/her style. This research is a case study of the style markers in a literary self-translation. The purpose of this study is to identify variations of the style markers of the ST and TT which affects the ideological perception of the self-translator. This study uses a qualitative method design by applying a critical discourse analysis on the novel The Question of Red as the ST and Amba as the TT. The research data are in the form of lexical category markers in the ST and their translations in the TT. The results show that expressions with certain style markers patterns in the TT are translated in various ways, such as translated into expressions with the same patterns, translated into expressions with different patterns, translated with extension or reduction of the patterns, or left untranslated. These phenomena can be classified into six variations of style markers as (1) invariance, (2) extension, (3) reduction, (4) transposition, (5) addition, and (6) elimination of the markers. As a re-creation, Amba undergoes a large number of variations of lexical categories of style markers. However, in general the ideological narrative constructed does not change even though elimination of markers results in the presence of many lexical categories containing ideological perceptions of the self-translators that are not expressed in the TSa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>