Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Menur Karen K.
"Setiap individu akan mengalami pilihan dalam hidupnya. Sebagai dewasa muda salah satu tugas perkembangannya adalah pemilihan karir. Pemilihan karir menjadi sangat penting karena mempunyai konsekuensi jangka panjang (Verplanken dan Svenson, 1997). Karir yang tersedia salah satunya adalah dalam dunia hiburan musik. Salah satu bidang musik yang belum berkembang pesat di Indonesia adalah musik klasik. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya popularitas musik klasik di antara masyarakat Indonesia, serta tidak mudahnya akses terhadap musik klasik. Padahal menurut Andy Bennett dalam bukunya Popular Music and Youth Culture (2000), selera musik setiap individu dipengaruhi oleh images, familiarity, accessivable, serta mudah tidaknya musik tersebut dikenali {easily recognizable).
Sebagai konsekuensi dari kondisi musik klasik Indonesia yang kurang popular, individu yang berkarir sebagai pemusik klasik Indonesia akan menghadapi ketidakjelasan dalam menjalani karimya. Pemusik klasik yang ada di Indonesia oleh peneliti dikelompokan menjadi para pemusik yang sejak semula mengambil pendidikan musik klasik secara formal dan memperoleh gelar sarjana musik, dan pemusik klasik yang memperoleh gelar sarjana ilmu non musik seperti sarjana ekonomi, teknik, ilmu-ilmu pasti dan sebagainya, namun mendalami musik klasik secara non formal.
Peneliti merasa tergugah untuk meneliti para pemusik yang akhirnya memilih untuk menjadi pemusik klasik dan tidak menggunakan gelar sarjana non musik mereka, dilihat dari proses pengambilan keputusan mereka untuk memilih karir. Karena mengambil keputusan adalah kegiatan kognitif yang didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan dan memilih berbagai alternatif berdasarkan nilai, tujuan, keinginan, gaya hidup, preferensi dan pengalaman seseorang (Harris, 1998). Menurut Kelley ( 2002) wanita lebih lemah dan berhati-hati dalam mengambil keputusan dibandingkan pria. Selain itu menurut Gati, Osipow dan Givin (1995) dikatakan wanita lebih memilih bekerja di lingkup artistry dan kultur, sedangkan pria lebih memilih pekerjaan yang berhubungan dengan alat dan angka. Karena itu peneliti akan menggunakan gender sebagai sebuah perbandingan.
Peneliti akan melihat proses pengambilan keputusan untuk berkarir sebagai pemusik klasik berdasarkan teori lima tahapan pengambilan keputusan Janis dan Mann (1968) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya berdasarkan teori Kemdall dan Montgomery, dan faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menurut teori Krumboltz (1976). Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data.
Pendekatan kualitatif digunakan peneliti untuk mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai proses pengambilan keputusan untuk berkarir sebagai pemusik klasik Indonesia serta faktor yang mempengaruhinya dan faktor yang mempengaruhi pemilihan karir.
Dari hasil penelitian, tidak ditemukan adanya perbedaan yang terlalu menonjol antara pria dewasa Indonesia dan wanita dewasa Indonesia dalam proses pengambilan keputusan. Tidak semua tahapan pengambilan keputusan dilewati oleh para pria dan wanita dewasa. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sedikit berbeda antara pria dan wanita, dimana pada wanita faktor circumstances cukup berpengaruh, sedangkan pada pria tidak ditemukan pengaruhnya.
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian terhadap kelompok pemusik klasik Indonesia yang mempunyai latar belakang pendidikan formal saijana musik agar didapatkan perbandingan yang jelas dengan hasil penelitian ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indah Wijayanti
"ABSTRAK
Salah satu periode yang dilalui manusia dalam tahap perkembangannya adalah
dewasa awal atau dewasa muda. Pada masa dewasa awal individu mulai membuat
perencanaan untuk masa depannya. Masa ini juga merupakan periode penyesuaian diri
terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru (Hurlock, 1980).
Pada masa ini pula seseorang memutuskan untuk menikah (Duvall & Miller, 1985).
Tujuan pernikahan antara lain membentuk sebuah keluarga yang damai, penuh
ketulusan cinta, dan kasih sayang (sakinah, mawaddah, wa rahmat)). Pernikahan adalah
sebuah tahapan yang dilalui oleh setiap manusia dan dianggap suci oleh negara, adat,
dan agama manapun.
Pernikahan memiliki arti yang penting dalam kehidupan seseorang. Keputusan
untuk menikah merupakan keputusan yang berlaku seumur hidup. Karenanya, sebelum
menikah ada banyak hal yang dipertimbangkan agar pernikahan bahagia yang
didambakan dapat tercapai. Pertimbangan- pertimbangan ini umumnya dipengaruhi oleh
harapan maupun impian seseorang mengenai kehidupan pernikahan yang akan dijalani
kelak termasuk harapan mengenai calon pasangan hidupnya.
Tak jarang pertimbangan-pertimbangan tadi menimbulkan konflik. Konflik dapat
terjadi jika seseorang menghadapi situasi atau kondisi yang tidak sesuai dimana ada
daya-daya yang saling bertentangan arah tetapi dalam kadar kekuatan yang kira-kira
sama (Lewin, dalam Atkinson, 1964; Hall & Lindsey, 1985). Konflik itu sendiri terjadi
ketika seseorang berada di bawah tekanan untuk merespon daya-daya tersebut secara
simultan (Atwater, 1983).
Seseorang yang akan memutuskan untuk menikah, juga dapat mengalami
konflik dikarenakan pertimbangan-pertimbangan tadi. Gejala yang terlihat akibat konflik
ini menurut Janis & Mann (1979) adalah keragu-raguan, kebimbangan, dan
ketidakyakinan. Untuk menyelesaikan konflik dapat dilakukan berbagai tindakan atau
aksi sebagai proses atau bagian dari pemecahan masalah {problem solving). Tindakan
pada proses pemecahan masalah dilakukan dengan berupaya memunculkan beberapa
alternatif solusi. Kemudian dari beberapa alternatif ini, seseorang melakukan
pengambilan keputusan (decision making). Jadi, pengambilan keputusan adalah proses
pemecahan masalah (problem solving) dimana Individu dihadapkan pada beberapa alternatif
pilihan yang harus dipilih (Morgan, 1986).
Sebelum memutuskan untuk menikah, biasanya individu melakukan tahap
penjajakan terhadap pasangannya. Tahap penjajakan ini umumnya dilakukan dengan
proses pacaran (Abdullah, 2003). Namun, tidak semua orang melakukan pacaran
untuk memilih pasangan hidupnya. Ada sebagian masyarakat muslim yang memilih
calon pasangan hidupnya tanpa melalui pacaran karena mereka menganggap pacaran
adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Akan tetapi, agama Islam
memperbolehkan calon pasangan untuk mengenal satu sama lain dengan tujuan yang
jelas yaitu untuk melangsungkan pernikahan.
Selain konflik yang terjadi saat seseorang harus membuat keputusan penting
seperti keputusan untuk menikah (Janis & Mann, 1979), bagaimanakah dinamika
konflik yang terjadi pada pasangan yang menikah tanpa pacaran? Karena itu, tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dinamika konflik yang
terjadi dalam mengambil keputusan dan strategi-strategi yang dilakukan dalam
mengambil keputusan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
tersebut. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang
berguna baik bagi pembaca maupun konselor atau psikolog yang menangani masalahmasalah
terkait dengan pernikahan terutama dalam hal konflik dan pengambilan
keputusan. Dasar teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori konflik
dari Lewin dan Myers, tahapan pengambilan keputusan dari Janis dan Mann, strategi
pengambilan keputusan dari Atwater dan faktor-faktor yang berperan dalam
pengambilan keputusan oleh Ranyard.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengambilan
data dilakukan melalui wawancara dengan pedoman standar yang bersifat terbuka
terhadap tiga pasangan (enam orang).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang terjadi berupa
kebimbangan, keragu-raguan, dan ketidakyakinan sebelum memutuskan untuk
menikah dan ini dialami oleh keenam subyek penelitian. Namun, ada perbedaan kadar
kekuatan konflik antara subyek laki-laki dan perempuan. Sedangkan proses
pengambilan keputusan pada subyek penelitian banyak diwarnai oleh faktor beliefc,
dan strategi pengambilan keputusan yang digunakan oleh keenam subyek adalah
combination strategy."
2004
S3442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nimas Nurul Nawangwulan
"ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu penyakit yang membahayakan karena dapat merenggut nyawa seseorang yang terkenanya. Tidak ada jawaban sederhana menyangkut apa yang sesungguhnya menyebabkan kanker. Zat-zat kimia beracun dalam radiasi, kemoterapi dan pengkonsumsian zat-zat karsinogenik penyebab kanker yang di temui dalam makanan (Sheridan dan Radmacker, 1992; Teo 2003). Faktor lain seperti lingkungan dan gaya hidup seseorang juga dapat menimbulkan kanker sekitar 90 % (Greenwald dan Sondik, 1986 dalam Sheridan dan Radmacker, 1992). Terlebih lagi, stress dapat menurunkan kekebalan tubuh kita sehingga memperbesar kemungkinan munculnya kanker (Teo, 2003). Pengobatan kanker yang terbaik adalah pengobatan yang di lakukan pada stadium dini yaitu ketika kanker belum menjalar luas di tubuh penderitanya. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dengan kualitas baik menjadi sangat penting agar jenis pengobatan tersebut dapat di sesuaikan dengan kondisi penderita. Proses pengambilan keputusan pengobatan pada penderita kanker usia dewasa ini dianalisa berdasarkan teori Model of Emergency Decision Making (Janis dan Mann, 1979) yang di kaitkan dengan faktor-faktor lain yang berperan, seperti kontrol diri, otonomi diri, keterlibatan diri, kesempatan untuk terlibat, perolehan informasi, peranan dan pengaruh orang tua penderita kanker yang terankum dalam bagan kerangka berpikir (Bergsma, 2002; Haes dan Koedoot, 2003; Dodd dan Ahmed, 1987; Davidson, dkk., 1999; Kem, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pengambilan keputusan pengobatan pada penderita kanker usia dewasa muda Mengingat masalah penelitian yang di bahas membutuhkan penghayatan individu dan tergolong sensitif, maka peneliti menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini subjek yang di gunakan sebanyak empat orang dan tidak di batasi oleh jenis kelamin penderita kanker, tingkat stadium kanker, dan jenis kanker dengan alasan perbedaan-perbedaan tersebut dapat memperkaya hasil penelitian. Dari data yang di peroleh, Bagan II yang menjelaskan Model of Emergency Decision Making yang di kaitkan dengan faktor-faktor lain yang berperan dapat sejalan dengan proses pengambilan keputusan pengobatan pada penderita kanker usia dewasa muda (subjek S dan R) meskipun mereka memiliki hambatan-hambatan yang berbeda. Pada akhirnya kedua subjek penelitian ini dapat mengatasi masalah proses pengambilan keputusan pengobatan secara efektif terlihat dari munculnya sikap kewaspadaan dalam menentukan keputusan pengobatan yang mereka jalani. Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi penderita kanker dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat kanker, khususnya dalam proses pengambilan suatu keputusan jenis pengobatan. Berikutnya, jjenelitian ini berguna bagi orang tua penderita kanker di harapkan memperoleh gambaran mengenai dukungan yang berdampak positif dan negatif pada penderita kanker. Terlebih lagi, di harapkan orang tua mengetahui hal-hal yang secara tidak sengaja dapat di katakan tidak mendukung penderita kanker dalam menjalani kesehariannya beijuang melawan kanker. Disamping itu, penelitian ini dapat di kembangkan lebih lanjut dengan menambah responden penelitian dan mengikutsertakan dokter beserta para medis untuk di wawancara, sehingga informasi di peroleh dari tiga sudut pandang yang berbeda."
2005
S3514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Theressa Artha Marisca
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Evie M. J.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megasari Widyaty
"Penelitian ini bertujuan untuk analisis pengaruh dari penerapan strategi komunikasi relationship marketing yang terdiri dari personal selling dan direct marketing serta pengaruh dari relationship outcomes yang terdiri dari kepercayaan, komitmen dan kepuasan hubungan terhadap keputusan nasabah didalam berinvestasi saham. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang berlandaskan pada penelitian kuantitatif dan anaiisis yang dilakukan adalah analisis univariat, multivadat serta analisis jalur. Penelitian ini dapat rnenunjukkan bahwa Personal Selling Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Hubungan memiliki hubungan Iangsung yang signiiikan terhadap keputusan nasabah dalam berinvestasi saham.

This research aims to analyse the effects of implementing the communication strategy of Relationship Marketing, specifically, Personal Selling and Direct Marketing and the effects of Relationship Outcomes which consist of trust, commitment and relationship satisfaction on the customers’ decision in stock investment The research method used is quantitative method and for the analysis, the researcher undertakes univariate analysis, multivariate analysis and path analysis. This research found the significant direct effect of Personal Selling, Trust and Relationship satisfaction on customer decision-making in stock investment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33835
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Gurmilang
"Pengambilan kcputusan high involvemenf dilakukan dengan evaluasi mendalam terhadap barang-barang yang bersifat risiko tinggi sepeni mobil, rumah, asuransi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Di tahun 2004, Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Avanza. Sebelurn peluncuran resmi, Toyota Astra Motor melakukan kampanye Word Of Mouth Toyota Avanza di intaemet. Hasilnya adalah penjualan Toyota Avanza yang fantastis. Hal ini menarik karena terjadi penngambilan keputusan high invofvemenr berdasarkan word of mouth. Untuk Penelitian ini bertujuan untuk mcngetahuiseberapa besar hubungan word of mouth dengan keputusau membeli.
Metode: Disain studi yang digunakan adalah desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di Jakarta, periode bulan Mei 2009. Responden adalah individu yang melihat informasi word of mouth Toyota Avanza di internet sebelum peluncuran resmi. Pcngumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Variabcl yang diteliti adalah WOM dan pengambilan keputusan.
Hasil: Jumlah responden adalah 45 responden. Niiai lebih yang diberikan Toyota Avanza memotivasi responden yang membicarakannya. Intemet merupakan media yang efektif untuk kampanye word of mouth. Blog, situs, chat-room tnerupakan aplikasi internet yang digunakan untuk word of mouth. Merck yang sudah sangat dikenal akan menguatkan kredibililas word of mouth. Jaringan sosial berfungsi sebagai jcmbatan peuerus informasi antar masing-masing kelompok. Ada kcbutuhan untuk memiliki mobil dengan harga teljangkau, suku cadang, ekonomis, luas dan lega, bentuk menarik dan berkelas, serta harga jual kembali yang tinggi. Ada hubungan yang cukup kuat antara word of mouth dengan pengarnbilan keputusan pembelian Toyota Avanza.
Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan word of mouth dengan keputusan pembelian. Sebaiknya produsen merespon ccpat tcrhadap word of mouth dan mcngcmbangkan komunitas sebagai jaringan sosial.

High involvement decision making is conduct with deep evaluation for high risk product such as car, house, insurance, education, health, etc. In 2004, Toyota Astra Motor launched Toyota Avanza. Before official launching, Toyota Astra Motor was launched a word of mouth campaign about Toyota Avanza in the intemet. The result was a fantastic selling of Toyota Avanza. This is become interesting because a high involvemen decision making based on word of mouth. Therefore this study aim for to understand how much relationship between word 'of mouth and decision making.
Method: The study design are cross-sectional design. The study done in Jakarta, May 2009 period. Responden are individual who saw information word of Mouth about Toyota Avanza in the internet before official launching. Data collecion was conducted with questionnarc. Variable are WOM and decision making.
Results: Number of respondent are 45 respondent. Value added that Toyota Avanza offer give responden a motivation to discuss it. Internet are the effective media for word of mouth campaign. Blog, sites, chat~room are internet application for word of mouth. Respectable brand will enchanced word of mouth credibility. Social network ftmction as infomation bridge between groups. There is a need for a car that posses affordable price and sparc parts, economy, wide and spacious, stylish shape and high resale value. There is a sufficient relationship between word of mouth and decision making for Toyota Avanza.
Conclusion and Suggestion: There is a relationship between word of mouth and decision making. Produsen must make a quick respond for word of mouth and developing community as social network.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Maryam
"Pentingnya pemahaman tentang konsumen dalam pemasaran telah dikembangkan yaitu para pemasar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukamn dalam hidup mereka. Prinsip-prinsip dan riset perilaku konsumen dapat mambantu pengambilan keputusan manajerial salah satunya pada bidang pengembangan bauran pemasaran.
Medical Check Up merupakan satu produk pusat layanan kesehatan yang memiliki dua jenis kegiatan yaitu kegiatan intemai dan kcgiatan ekstemal. Kegiatan intemal adalah pemeriksaan penunjang medis lengkap didukung oleh pemeriksaan medis, sedangkan kegiatan eksternal adalah berupa pemasaran ke perusahaan dan publik yang ingin menjaga diri terhadap kemungkinan penyakit. Lengkap dan akurat pelayanan Medical Check Up sering digunakan dalam upaya promosi suatu rumah sakit sehingga diharapkan dapat menjaring lebih banyak konsumen dalam penggunaan fasilitas kesehatan lainnya di rumah sakit tersebut.
Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor berdiri sejak pertengahan tahun 2003, yang pada saat itu telah didahului 2 rumah sakit swasla lainnya di Kota Bogor. Dari data kunjungan pada tahun 2005 dapat diketahui bahwa tezjadi penurunan penjualan dari pelanggan pribadi sebesar 29,l% jika dibandingkan tahun sebelumnya hal ini berakibat penurunan pendapatan rumah sakit sebesar 5,2 % dari total pendapatan unit Medical Check Up pada tahun 2005. Oleh karena itu dilakukan pcnclitian yang bcrtujuan mcngctahui gambaran perilaku pelanggan pribadi dalam pengambilan keputusan berdasarkan bauran pemasaran di Unit Medical Check Up Rumah Sakit PMI Bogor. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif dengan metode Rapid Asessment Procedure (RAP) untuk meneliti dampak dari sistem pemasaran pelayanan kesehatan terhadap perilaku pelanggan dalam pengambilan keputusan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pelanggan pribadi datang karena adanya motivasi ingin mendeteksi kesehatan baik untuk melengkapi persyaratan rnelanjutkan sekolah, mencari pekerjaan atau untuk mendapatkan saran pengobatan yang teramh. Selanjutnya mereka mencari infoxmasi secara luas terutama infonnasi dari mulut ke mulut, beberapa atribut yang membentuk sikap positif yaitu produk yang ditawarkan dalam hal ini manfaat dan kemasannya , orang-orang yang memberikan pelayanan yang cepat, ramah dan profcsional, serta bukti fisik sebagai penunjang pcmcriksaan pelayanan baik tata ruang, kclengkapan alat penunjang medis atau suasanya di lingkungan unit Medical Check up. Selanjutnya adalah proses pengintegrasian dari sikap pelanggan pribadi adalah mernilih bukti Hsik yang ada di Unit Medica! Check Up Rumah Sakit PMI Bogor terutama karena kelengkapan alat medis yang tersedia. Pengalaman yang dirasakan setelah melakukan pemeriksaan sebagian besar adalah baik dan merasakan kepuasan karena mendapatkan pelayanan yang sesuai atau lebih dari yang diharapkan.
Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan upaya promosi tidak hanya menginfommasikan keberadaannya tetapi juga kearah edukatif , kecendemngan pemilihan dan pembelian yang tidak terlepas dari pengembangan bauran pemasaran lairmya dan dengan cara pendekatan psikologis internal yang menyertai proses pengambilan keputusan.

The importance of understanding clients in marketing effort is developed that the marketers are trying to satisfy the needs and wants of the target market. Client behavior concept is a dynamic interaction between affection and cognition, as well as behavior and environment in where men perfonning the activity of exchange in their lives. The principle and research of clients? behavior may help taking a managerial decision of which is the development of marketing.
Medical check-up is a product of health center which has two types of activity, that is, internal and extemal ones. lntemal activity is a complete medical supports inspection followed by medical inspection. While extemal activity is performing marketing to corporate and public intending to protect themselves from possible diseases. The completeness and accuracy of Medical Check Up services are often used in promoting a hospital and expected to gain more clients to use the health facilities available in it.
Medical Cheek Up unit of PMI Bogor Hospital was established in mid 2003. At that time, two hospitals in the city of Bogor have already set up. From the visitor?s data in 2005, it is known that there was a decrease in personal clients market of 29,1% compared to the previous years. This makes a decrease in hospital income of 5,2% ofthe total revenue of Medical Check Up unit in 2005. Therefore, a research is conducted in order to know the all about of personal clients? behavior in making a decision based on marketing mix of Medical Check Up Unit of PMI Bogor Hospital. This research uses qualitative approach with Rapid Assessment Procedures (RAP) method in order to know the effect of marketing system of the health center to clients? behavior in taking a decision.
Based on the research it is concluded that personal clients come in because they want to check their health both to complete the requirement to continue study, find a job or seek for medical advices. Further they are looking for information in wide scope mainly mouth to mouth information, some attributes which are positive in benefit and package, people who make good, fast and professional services, as well as physical evidences which support the services (lay out, medical equipment, and surroundings in Medical Check Up Unit). Further, integration process in personal clients is selecting physical evidences available at the unit in the hospital, particularly the completeness of medical support in the premises. Experiences gained when receiving medical services is mostly due to satisfaction from the good services as expected.
It is suggested that the hospital can improve the promotion efforts by not only informing its existence but also for education. The tendency of selecting and using the services are due to the creation of other marketing mix and intemal psychological approach following the process of decision making."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T34582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evans, James Robert, 1950-
New Jersey: Prentice-Hall, 2002
658.403 EVA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stewart, Rosemary
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1982
658.403 STE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>