Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Utami
"Disertasi ini membentang pemikiran Edward Said tentang diskursus orientalisme, imperialism baru, kesadaran kritis, dan humanisme sekuler, sebagai pijakan untuk membahas perlunya kesadaran pascakolonial sebagai strategi untuk mengatasi konflik global yang disebabkan adanya pembedaan dan perbedaan identitas serta adanya penjajahan pikiran akibat dari hegemoni budaya yang dirasukkan pada warga bangsa yang pernah mengalami penjajahan kolonial melalui kekuatan media massa Barat/Amerika Serikat. Edward Said mengemukakan konsep contrapuntal untuk menguatkan strategi tersebut dalam mencapai worldliness humanism. Disertasi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan hermeneutika radikal. Secara ringkas rumusan permasalahan dalam disertasi ini adalah bagaimana melalui pemikiran Edward Said dapat menjelaskan pentingnya kesadaran paskolonial sebagai strategi untuk pencerahan dalam mengatasi penjajahan pikiran dan apakah konsep contrapuntal dan worldliness humanism dapat menjadi konsep penting dalam mengatasi konflik global pada saat ini.

This dissertation elaborates Edward Said's thought of discourse of Orientalism, new imperialism, critical consciousness, and secular humanism. These are as a basis to explain the need for post-colonial consciousness as a strategy to address global conflicts caused by distinctions and differences of identities and the colonizing of mind due to the cultural hegemony through the power of the Western / United States media, that penetrates to the citizens of a nation that had have experienced of colonial rules. Edward Said argued that contrapuntal concept could strengthen the strategy in achieving worldliness humanism. This dissertation uses qualitative research methods and radical hermeneutics. In short, the problems are how through Edward Said's notion to explain the importance of post-colonial consciousness as a strategy to overcome the enlightenment in overcoming of colonized of mind and whether the concept of contrapuntal and worldliness humanism become an important concept in dealing with the current global conflict."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1392
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walter, Alex
"The two essays provide a critical examination of theory and research in the field of evolutionary psychology. The view advanced here is that philosophical materialism and minimalist assumptions about adaptation serve Darwinian psychology better than the more popular alternative view that relies on cognitive dualism and propositional-attitude psychology to formulate evolutionary psychology theory. A commitment to cognitive dualism is destined to undermine the physical basis of behavior upon which evolutionary theory depends. The challenge is to develop a materialistic and mechanistic approach to understanding human cognition and behavior, including linguistic and social behavior."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400018
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Resky
Bandung: ADOYA Mitra Sejahtera, 2014
327.598 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Adi Surya
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh situasi bangsa Indonesia yang sedang mencari format demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai Indonesia. Untuk itu, diperlukan upaya mengkaji kekuatan dan kelemahan implementasi teori dari pemikiran politik Barat tentang demokrasi. Berkaitan dengan hal tersebut, tesis ini berusaha mencari alternatif demokrasi dari pemikiran tokoh Indonesia.
Pertanyaan penelitian ini adalah mengapa Soekarno menolak Demokrasi Parlementer dan bagaimana pemikiran politik Soekarno tentang Demokrasi Terpimpin. Teori yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian tersebut adalah teori sosialisasi politik dari Gabriel Almond, teori demokrasi dari Robert Dahl, William Ebenstein dan Lyman Tower Sargent serta teori partai politik dari R.H. Soltau, Gabriel Almond dan Duverger. Sedangkan metode penelitian menggunakan metode penelitian pustaka (library reseach).
Adapun kesimpulan penelitian ini menjelaskan bahwa Soekarno menolak Demokrasi Parlementer karena (1) hanya bersifat demokrasi politik tanpa demokrasi ekonomi (2) melindungi keberlangsungan sistem kapitalisme (3) menimbulkan instabilitas politik. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong-royong antara semua kekuatan Nasional. Inti daripada pimpinan dalam Demokrasi Terpimpin adalah permusyawaratan, tetapi suatu permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, bukan oleh perdebatan dan penyiasatan yang diakhiri dengan pemungutan suaa (voting).
Soekarno menekankan prinsip gotong royong dan musyawarah mufakat dalam suasana kekeluargaan dalam Demokrasi Terpimpin sehingga demokrasi tidak mengenal oposisi. Dalam menerjemahkan konsepsi ini ke dalam perangkat politik, Soekarno membentuk Kabinet Gotong Royong yang terdiri dari perwakilan semua partai di parlemen dan membentuk Dewan Nasional yang berisi golongan fungsional sebagai cerminan masyarakat. Kabinet Gotong Royong dan Dewan Nasional ini menjadi jembatan sehingga setiap tindakan Pemerintah selaras dengan kehendak masyarakat.
Temuan penelitian ini adalah bahwa Soekarno beranggapan Demokrasi Parlementer tidak cocok dengan situasi dan kondisi Indonesia karena sesuai dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia yakni nilai-nilai Pancasila yang di dalamnya terkandung semangat kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah untuk mufakat. Implikasi teoritisnya adalah bahwa teori sosialisasi politik, teori demokrasi dan teori partai politik dapat diterapkan untuk menganalisis tesis ini.

Topic Political Views of Soekarno on Guided Democracy 175 pages 7 books 6 internet sources Based on Indonesia rsquo s search for a democracy that is congruent with its foundational values this thesis shows the efforts done to review the strengths and weaknesses of implementing Western political concepts in democracy Furthermore this thesis shows the search for an alternative from Indonesian political thinkers This study questions the reason Soekarno rejects parliamentary democracy and his political thoughts on guided democracy The theories used in answering these questions are Gabriel Almond's theory of political socialization Robert Dahl's theory of democracy as well as William Ebenstein and Lyman Tower's theory of political parties from R H Soultau Gabriel Almond and Duverger In addition this study utilizes the library research method as a means for research Having explained Soekarno's grounds for rejecting parliamentary democracy as a conclusion this research shows that his main reasons consist of the fact that parliamentary democracy is merely political democracy without economic democracy a protector of capitalism and a catalyst of political instability Guided democracy is a type of people's democracy that is led by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberations amongst representatives and is cored by the discussion of all national powers to agree unanimously The heart of leadership in a guided democracy is deliberation that is led by innate wisdom and not by a debate that results in voting Soekarno accentuates the principles of cooperation and deliberation in a family atmosphere in a guided democracy so that democracy does not encounter any oppositions In interpreting this concept on a political device Soekarno formed the Mutual Cooperation Cabinet Kabinet Gotong Royong that consists of representatives from all the political parties in the parliament and the National Council's concept made up of functional groups that reflects the people This cabinet and council became the bridge that harmonizes the government's actions with the people rsquo s will The principal findings of this research is Soekarno's opinion that parliamentary democracy is not suitable with Indonesia's situation and condition primarily because it is not in accordance with the personality of the nation or the values of Pancasila which contains the spirit of family mutual cooperation and deliberation The theoretical implication is that the theory of political socialization the theory of democracy and the theory of political parties can be applied in analyzing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal C. Airlangga
"Salah satu tokoh Islam yang penting untuk diteliti lebih jauh adalah Tjokroamnoto. Pada abad ke-20, Tjokroaminoto telah menyebarkan berbagai gagasannya tentang Islam yang anti-penindasan, penjajahan, dan kekerasan. Ia merangkul dan menggerakkan ribuan massa untuk menuntut kesetaraan, kemandirian, dan kemerdekaan bangsa dari pemerintah kolonial Belanda. Islam dihadirkan sebagai kekuatan budaya sekaligus politik dalam perjuangan kebangsaanya.
Pemikiran nasionalisme yang diusung oleh Tjokroaminoto adalah gagasan kebangsaan yang disandarkan kecintaan kepada Tuhan sang pencipta, sebuah nasionalisme yang dikenal dengan sebutan nasionalisme Islam atau neasionalisme religious. Tjokroaminoto memilih Islam sebagai dasar fundeamental hidupnya dengan memakai khazanah Barat sebagai peralatan metodologis untuk menyimak dan menafsirkan realitas. Kedua unsur tersebut telah menempatkan dirinya sebagai pemikir politik kebangsaan sekaligus seorang teologis. Keunggulan pemikiran Tjokroaminoto dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran teonom biasa adalah bahwa ia tidak sekadar merupakan pemikiran teks book (tekstual). Di samping itu, dia juga tokoh peletak awal pergerakan kebangsaan pada abad ke-20 sehingga beberapa peneliti menyebutnya sebagai Bapak Nasionalisme Indonesia.
Beberapa gagasan Nasionalisme Islam Tjokroaminoto yang tersebar baik dalam bentuk tulisan maupun pidatonya, antara lain tentang konsep negara merdeka yang demokratis, Sosialisme Islam sebagai perlawanan terhadap kapitalisme dan kolonialisme Belanda, Pan Islamisme sebagai perluasan dari citacita kebangsaan Indonesia, dan pendidikan kebangsaan. Dari keseluruhan pemikiran Nasionalisme Islam Tjokroaminoto tersebut telah membawa pengaruh bagi kepolitikan Indonesia saat itu, utamanya bagi garis perjuangan Sarekat Islam dan pemikiran tokoh-tokoh bangsa dari beragam ideologi seperti Soekarno, Abikusno Tjokorosujoso, Agus Salim, Abdul Muis, Semaun, Natsir, dan Hamka.

One of Indonesia?s important Islamic figures that needs to be investigated is Tjokroaminoto. In the 20th century, Tjokroaminoto had spread all his ideas how Islam is real being: anti-capitalism, colonialism, and violence. He engaged and moved thousands of mass to struggle for achieving equality and independence from Dutch colonialism. Islam, is brought as a cultural and political power.
The thought of nationalism which is issued by Tjokroaminoto is an idea based on faith for God; a nationalism, known as Islamic nationalism or religious nationalism. Tjokroaminoto chose Islam as his basic of life, combined with Western thought as the methodological tools for analyze and interpreting of reality. Both of things had placed Tjokroaminoto as Indonesian political thinker as well as a theology expert. The excellence of Tjokroaminoto?s thought? compared with other ordinary teonoms?is he didn?t think textually. Beside, he is also one of the first Indonesia?s nationality movement initiators in 20th century. Hence, some researchers give him a name, ―Father of Indonesia?s Nationalism‖.
Some of Tjokroaminoto?s ideas about Islamic Nationalism are written and speeched are: concept of democratic independent state, Islamic socialism as the fight against capitalism and Dutch colonialism, Pan Islamisme as the spreading of Indonesia?s nationalistic dreams, and nationalism education. From all his thinking about Islamic Nationalism, Tjokroaminoto had brought the impact for Indonesia early politicatl activities, especially for Sarekat Islam and few thoughts from many ideology figures: Soekarno, Abikusno Tjokrosujoso, Agus Salim, Abdu Muis, Semaun, Natsir, and Hamka.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Akhyar Yusuf
Depok: RajaGrafindo Persada, 2015
142 LUB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haryatmoko
Yogyakarta: Kanisius, 2016
194 HAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farhani Amalya Azis
"Makalah ini membahas pergolakan pemikiran perempuan yang dialami tokoh utama yaitu Tokoh Aku dalam novel Memoar Seorang Dokter Perempuan. Tujuan makalah ini adalah untuk memaparkan dan mendeskripsikan bagaimana seorang perempuan melawan dirinya dan juga orang-orang di sekitarnya dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergolakan pemikiran tersebut.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan tokoh Aku adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai dokter dengan perlawanan terhadap keluarga dan masyarakat. Ia berjuang dengan melawan pemikiran menjadi seorang perempuan yang keluar dari tradisi masyarakat. Ia berjuang memenangkan hak-hak perempuan. Pergolakan pemikiran yang terjadi pada tokoh "Aku" dimulai dari rasa keinginannya yang kuat untuk menjadi seorang perempuan yang tinggi harkatnya sehingga ia tidak seperti perempuan lainnya seperti perempuan di sekitarnya.
Penulisan Makalah ini menggunakan Metodologi penelitian kualitatif yang digunakan pada penulisan ini berupa teknik pengunpulan data studi pustaka dan metode strukturalis yang digunakan untuk teknik analisis.

This Article discusses about the uprising of women 39 s Thought experienced by ldquo Me rdquo as the main character in the novel Memoirs of a Woman Doctor. The purpose of this article is to explain and describe how a woman fights against herself as well as the people around her and the factors that lead to the uprising of that thought.
From these results we can conclude which the main character who worked as a woman doctor with the resistance against the family and society. She fought against the idea of becoming a woman who came out of the tradition of society. She fought to win women's rights. The uprising of thoughts which happened to the main character begins from her strong desire to become a woman of high dignity so that he is not like other women like women around her.
The Article Writing uses a qualitative research methodology with the paper in the form of data collection techniques literature and structuralist methods used to analysis technic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Joyce Anastasia Setyawan
"Setelah terjadinya reformasi Meiji yang meruntuhkan 300 tahun pemerintahan Tokugawa, Jepang untuk pertama kalinya membuka diri terhadap budaya dan pemikiran-pemikiran asing, dan salah satu pemikiran yang masuk ke Jepang adalah pemikiran dari seorang filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche. Pemikiran Nietzsche secara garis besardapat dibagi ke dalam tiga konsep utama, yakni Nihilisme, Adimanusia, dan Siklus Abadi. Salah satu sastra wanyang terpapar oleh pemikiran Nietzsche tersebut adalah Natsume Soseki. Soseki melakukan pembacaan terhadap buku Nietzsche yang berjudul Sabda Zarathustra ketika ia menulis Wagahai Wa Neko de Aru, sehingga di dalam novel tersebut terlihat banyak gambaran pemikiran Nietzsche yang bersumber pada buku Sabda Zarathustra tersebut.
Dengan membedah novel Wagahai wa Neko de Aru, penulis ingin melihat penggambaran pemikiran Nietzsche serta sikap Soseki terhadap pemikiran tersebut. Metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan sejarah pemikiran terhadap karya sastra yang diajukan oleh R. S.Crane. Hasil dari penelitian ini adalah melalui gambaran pemikiran Nietzsche dalam novel, terlihat bahwa Soseki menelaah pemikiran Nietzsche secara kritis. Soseki juga tidak bersikap secara pasif terhadap paparan pemikiran Nietzsche, namun secara aktif dan sadar melibatkan pemikiran Nietzsche sebagai dasar moral dan intelektual serta bahan dalam penulisan karya sastranya.

After Meiji Restoration shut down 300 years of Tokugawa Shogunate, for the first time Japan had contacts withforeign countries, along with their cultures, knowledge, and ideas. One of many philosophical ideas that entered Japan was Friedrich Nietzsches ideas. Generally, Nietzsche ideas can be understood by its three major concepts Nihilism, Superman, and Eternal Recurrence. When it entered Japan, Japanese scholars also come into contactwith the ideas, and one of the scholars is a Japanese literary figure called Natsume Soseki. It is indicated that some of Nietzsche ideas originated from Thus Spake Zarathustra is reflected in Sosekis novel, Wagahai waNeko de aru.
This research focused upon how Nietzsches ideas are represented on this novel and how Sosekidealt with Nietzsches ideas using his novel, using an approach proposed by R. S. Crane, an approach of history of ideas on literature. This research found that from the representations of Nietzsches ideas in the novel, it appears that Soseki approached Nietzschean ideas critically and Soseki also didnt act passively toward Nietzsches ideas. Instead, he actively and consciously involved Nietzsches ideas as moral and intellectual basis and as material in his own writing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rein De Komar
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis karakter tokoh Masago, seorang istri samurai zaman Heian di dalam film Rashomon. Dengan menggunakan metode karakterisasi, teori analisis film Bordwell dan Thompson, serta konsep gender dalam masyarakat Jepang, tesis ini menjawab permasalahan bagaimana karakter tokoh Masago di dalam film Rashomon mengubah gambaran tentang pemikiran perempuan zaman Heian. Dalam analisisnya, perubahan pemikiran tokoh Masago muncul melaui dialog-dialog, perilaku, dan sudut pandang tokoh. Hal ini juga didukung dari aspek style film yang mencakup mise en scene dan teknik sinematografi. Masago mengubah gambaran tentang pemikiran perempuan zaman Heian yang lekat dengan stereotip lemah dan pasif menjadi tokoh penting yang memiliki suara dalam menghadapi dominasi laki-laki terhadapnya.

ABSTRACT
This thesis analyzes the character of Masago, a Heian samurai wife in Rashomon. Using the characterization method, Bordwell and Thompson 39 s theory of film analysis, and concept of gender in Japanese society, this thesis answers the question of how Masago characters in Rashomon change the image of the thinking of the Heian women. In the analysis, Masago 39 s thinking changes arose through the dialogues, behaviors, and point of view. It is also supported from the movie style aspect which includes mise en scene and cinematography techniques. Masago changed the picture of the thinking of a Heian woman who was attached to a weak and passive stereotype to become an important figure who had a voice in the face of male domination against him. "
2016
T50494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>