Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istiqomah Nur Khasanah
"Air susu ibu adalah nutrisi terbaik bagi bayi 0-2 tahun. Faktor pengetahuan dan persepsi budaya tentang pemberian ASI yang dimiliki oleh ibu merupakan faktor internal yang mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui anaknya. Breastfeeding self efficacy menjadi salah satu faktor internal ibu yang berperan penting dalam menentukan keberlanjutan pemberian ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan persepsi budaya tentang pemberian ASI terhadap tingkat self efficacy menyusui pada ibu primipara.
Penelitian ini merupakan penelitian analitis korelatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan consecutive sampling pada Juni 2014 dengan 100 responden di Cimanggis, Depok. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data bagi pelayanan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, persepsi budaya yang tepat tentang pemberian ASI dan self efficacy menyusui ibu dengan program edukasi kesehatan Kata kunci: ASI, menyusui, pemberian ASI, pengetahuan, persepsi budaya, primipara self efficacy.

Breast milk is the best nutrition for 0 2 years old babies. Knowledge and perceptions of cultural factors on breast feeding are owned by mothers are internal factors that influence the mother decision to breastfeed her child. Breastfeeding self efficacy becomes one of the mother 39 s internal factors which plays an important role in determining the continuity of breastfeeding. The purpose of this study is to determine the correlation of knowledge and perception of the culture of breastfeeding self efficacy scale of breastfeeding in primipara mothers.
This study is correlative analytical cross sectional approach using consecutive sampling in June 2014 with 100 respondents in Cimanggis, Depok. The results of this study can be used as data for health services in improving knowledge, cultural perception right about breastfeeding and maternal breastfeeding self efficacy with health education programs Keywords breast milk, breastfeeding, breastfeeding, knowledge, cultural perception, primipara self efficacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yannie Mimie Tail
"ABSTRAK
Nama : Yannie Mimie TailProgram Studi : Magister Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul: Hubungan antara lima komponen dukungan suami dengan praktek pemberian ASIIbu yang mendapat dukungan dari pasangannya dapat membuat keputusan untuk menyusui bayinya sejak lahir dan lebih lama. Tujuan penelitian mengidentifikasi hubungan antara lima komponen dukungan suami dengan praktek pemberian ASI. Desain penelitian korelasional, tehnik sampling convenience sampling. Jumlah sampel 93 responden. Hasil penelitian ada hubungan antara pengetahuan suami dan pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dengan nilai p value=0,010 dan p value= 0,003. Tidak ada hubungan antara sikap suami, dukungan praktis dan dukungan emosional suami dengan praktek pemberian ASI, nilai p value= 0,280, p value=0,848, p value=0,379. Yang dominan berhubungan adalah pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dimana nilai p value=0,018. Rekomendasi penelitian adalah pemberian asuhan keperawatan prenatal sampai postnatal, harus mengikutsertakan suami dari ibu hamil sehingga suami memberikan dukungan kepada isterinya untuk memberikan ASI eksklusif.

ABSTRACT
Name YannieMimie TailStudy Program Nursing Faculty Post Graduate ProgramTittle The relationship between the five components husband support thepractice of breastfeeding Mothers who received support from her partner can make the decision to breastfeed from birth and longer. The aim of research identified five components of the relationship between husband support the practice of breastfeeding. Correlational research designs, sampling techniques convinience sampling.Total sample of 93 respondents. The results of the study there was a relationship between husband knowledge and decision making with the practice of breastfeeding, where p value 0.010 and p value 0.003. There is no relationship between husband attitude, practical support and emotional support her husband with the practice of breastfeeding, p value 0.280, p value 0.848, p value 0.379. The dominant one is the decision making related to the practice of breastfeeding, where p value 0.018. Recommendations research is giving prenatal to postnatal nursing care, should include the husband of a pregnant woman so that the husband give to his wife 39 s support exclusivebreastfeeding. "
2017
T47015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rahmawati F.
"Stunting ialah kondisi kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh dalam waktu yang cukup lama sehingga anak lebih pendek jika dibandingkan dengan usianya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting dan praktik pemberian makan adalah usia ibu, pekerjaan ibu, tingkat pendidikan ibu, berat badan lahir anak.

Stunting is a condition of chronic malnutrition caused by the lack of nutrient intake of the body needs in a long time so that the child is shorter when compared with his age. Factors that may affect the incidence of stunting and feeding practices are maternal age, maternal employment, maternal education, child birth weight."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Raesita Ulfa
"ASI eksklusif merupakan makanan utama pada bayi yang diberikan hingga berusia 6 bulan dan dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun dengan didampingi makanan pendamping ASI. Daerah Jakarta Timur yang merupakan daerah perkotaan memiliki angka cakupan pemberian ASI eksklusif yang rendah. Ibu yang bekerja, dan permasalahan lain seperti puting yang lecet, perlekatan yang kurang baik, motivasi yang kurang menjadi faktor penyebab pemberian ASI eksklusif tidak efektif. Pemberian support untuk menyusui dapat dilakukan untuk mengatasi pemberian ASI eskklusif yang tidak efektif.
Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisa breastfeeding support pada masa awal postpartum untuk mengatasi ketidakefektifan pemberian ASI pada Ny. A akibat motivasi kurang. Intervensi yang dilakukan berupa breastfeeding support yang dilakukan melalui home visit sebanyak 6 kali pertemuan yang membahas edukasi mendasar mengenai menyusui, support dan motivasi pada ibu menyusui terutama ibu bekerja.
Evaluasi menunjukan bahwa ketidakefektifan pemberian ASI dapat diatasi yang diukur dari peningkatan berat badan bayi dan tercapainya kriteria hasil berupa produksi ASI yang banyak, puting tidak lecet, perlekatan yang efektif, terkait dengan motivasi pada klien motivasi yang muncul berupa adanya keinginan dari klien untuk memberikan ASI saja selama 6 bulan pertama dan terus menyusui hingga usia 2 tahun untuk mengurangi pengeluaran keluarga jika harus membeli susu formula dan untuk kesehatan bayi, klien juga menyatakan akan mencoba untuk tetap memberikan ASI eksklusif meskipun bekerja dan melakukan perah ASI.

Breastmilk is the main food for infants given until 6 months and continue until 2 years accompanied with complementary foods. Jakarta Timur which is an urban area has low rate of exclusive breastfeeding. Working women, and another problem as sore nipple, poor latching are factors that caused ineffective breastfeeding. Breastfeeding support can be used to resolve ineffective breastfeeding.
This case study is aimed to analyze breastfeeding support in early postpartum to resolve ineffective breastfeeding in Mrs. A with low motivation to breastfeeding. Intervention in the form of breastfeeding support done through home visit as much as 6 meetings that discussed basic education about breastfeeding, support and motivation in breastfeeding mother especially working mothers.
Evaluation shows that breastfeeding support can resolve ineffective breastfeeding as measured by infant weight gain and achievement of outcome criteria sufficient breastmilk, no sore nipple, client have motivation to do exclusive breastfeeding, and willingness to breastfeeding while working.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fauziah Fadhillah
"Refleks hisap yang buruk merupakan salah satu masalah yang cukup sering dialami oleh bayi pada awal masa kehidupan. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan bayi dalam memperoleh makanan (ASI) melalui oral secara mandiri. Penyusunan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu dan bayi dengan ketidakefektifan pemberian ASI yang berhubungan dengan gangguan mengisap. Masalah utama pada klien yaitu ketidakefektifan pemberian ASI. Data yang mendukung yaitu klien mengatakan bayi tidak mau menyusu sedari lahir hingga 29 jam setelah lahir. Bayi cenderung tenang, lebih banyak tidur, dan sulit dibangunkan. Bayi tidak merespon ketika payudara ibu di dekatkan pada mulut bayi. Tidak ada refleks hisap pada mulut bayi ketika puting payudara ibu sudah berhasil dimasukkan ke mulut bayi. Implementasi yang dilakukan adalah memberikan stimulasi oral dan latihan mengisap non-nutrisi untuk meningkatkan refleks hisap pada bayi sehingga pemberian ASI dapat dilakukan secara efektif. Hasil evaluasi diperoleh bayi menyusu sebanyak 10-13 kali per hari, bayi lebih mudah dibangunkan untuk menyusu, bayi tampak aktif, refleks hisap bayi ada dan adekuat, hasil uji Kramer 1/5.

Poor sucking reflex is one of the problems that is quite often experienced by babies at the beginning of life. This leads to the inability of the infant to obtain food (breast milk) through the oral independently.The scientific report aims to report nursing care in mother and infant with the ineffectiveness of breastfeeding related to sucking disorders.The main problem with the client is the ineffectiveness of breastfeeding. The supporting data is that the client says the baby does not want to breastfeed from birth until 29 hours after birth. The baby tend to be more calm, sleepy, and more difficult to wake up. The baby does not respond when the mothers breast is close to the babys mouth. There is no suction reflex in the babys mouth when the mothers breast nipple has been successfully inserted into the babys mouth. The implementation is to provide oral stimulation and non-nutritive sucking exercise to improve suction reflexes in infant so that the feeding of the breast milk can be done effectively. The results of the evaluation are the baby is breastfeed 10-13 times a day, baby is easier to wake up for breastfeeding, baby-looking active, babys suction reflexes are present and adequate, test results Kramer 1/5."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Supriyanto
"Sejauh ini banyak dilaporkan empat spesies plasmodium yang dapat menginfeksi manusia di Indonesia, keempat plasmodium itu adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Indonesia dihadapkan pada tantangan perubahan epidemiologi malaria, yaitu dengan dilaporkannya kasus malaria Plasmodiun knowlesi. Di kota Sabang kasus malaria P.knowlesi mengalami peningkatan dari tahun 2017-2018 ditemukan kasus malaria P. knowlesi dengan total sebanyak 57 kasus, hal ini merupakan salah satu bukti bahwa telah terjadi penularan jenis malaria tersebut di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko kasus malaria Plasmodium knowlesi di kota Sabang provinsi Aceh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasus kontrol dengan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat chi square dan multivariat regresi logistik. Faktor-faktor yang diteliti adalah jarak pemukiman penduduk dengan populasi monyet, adanya genangan air disekitar tempat tinggal, pekerjaan, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, penggunaan kelambu, pemeliharaan binatang ternak, penggunaan obat anti nyamuk, aktifitas ke dalam hutan, pemasangan kasa ventilasi, kebiasaan keluar rumah pada malam hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan faktor risiko jarak pemukiman penduduk dengan keberadaan monyet diperoleh nilai p = 0,001 dan OR sebesar 3,970 (95%CI; 1,749-9,01), adanya genangan air di sekitar rumah menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p = 0,001 dan OR sebesar 3,684 (95%CI; 1,900-7,145), adanya aktifitas kedalam hutan menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p = 0,001 dengan nilai OR= 3,636 (95%CI; 1,855-7,128) dan adanya aktifitas dimalam hari menunjukkan adanya hubungan diperoleh nilai p=0,004 dengan OR = 2,663 (95%CI; 1,392-5,095). Kesimpulan faktor yang paling dominan terhadap kasus malaria Plasmodium knowlesi di Kota Sabang adalah aktifitas responden kedalam hutan.

In Indonesia four species of Plasmodium can infect humans, such as Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae and Plasmodium ovale. Indonesia challenge the change of malaria epidemiology, by reported of Plasmodiun knowlesi malaria cases. In Sabang city P.knowlesi malaria incidence increased in 2017-2018 found cases of P. knowlesi malaria cases with total were 57 cases, proofing that there has been transmission of malaria in Indonesia. The purpose of this study to determine the risk factors for malaria Plasmodium knowlesi in Sabang city of Aceh province. Design case control studies with primary and secondary data. Analysis of data using univariate, bivariate chi square and multivariate logistic regression. The factors examined were the distance of population settlements with monkey populations, the presence of standing water around the place of residence, occupation, age, sex, education, knowledge, use of mosquito nets, maintenance of livestock, use of mosquito repellent, activities in the forest, installation gauze ventilation, the habit of going out at night. The results showed an association of risk factors within settlements with the presence of monkeys obtained p value 0.001 and OR of 3.970 (95% CI; 1.749 to 9.01), the presence of stagnant water around the house shows an association obtained p value 0.001 and OR amounted to 3.684 (95% CI; 1.900 to 7.145), presence of activity on forest indicate an association obtained by p value = 0,001 with OR = 3.636 (95% CI; 1.855 to 7.128) and their activity at night shows an association obtained by p value = 0,004 with OR = 2.663 (95% CI; 1.392 to 5.095). Conclusion the most dominant factor in Plasmodium knowlesi malaria cases in Sabang City is the activity of respondents into the forest."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adella Pratiwi
"Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gagal tumbuh ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya dan dapat diidentifikasi mulai dari usia dua tahun. Usia bayi 0-6 bulan merupakan usia yang tepat dalam pencegahan stunting dari faktor risiko diantaranya yaitu pola asuh orangtua, depresi ibu, dan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan faktor risiko stunting pada bayi usia 0-6 bulan.
Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik quota sampling yang dilakukan secara daring. Jumlah responden sebanyak 102 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Indonesia. Data diambil menggunakan kuesioner yaitu pola a suh orangtua, Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS), Beck Depression Inventory II (BDI), dan Paket Pemberian "SUKSES ASI".
Hasil: Pola asuh orangtua sebagian besar termasuk dalam jenis demokratis yakni sebanyak 80,4%. Depresi perinatal yang dialami yakni sebanyak 44,1% dan yang tidak mengalami depresi sebanyak 55,9%. Depresi postpartum pada kategori tidak depresi sebanyak 82,4%, depresi ringan 16,7%, dan depresi sedang 1%. Pemberian ASI eksklusif sebagian besar masuk dalam kategori lancar yakni sebesar 93,1% berdasakan indikator bayi dan sebesar 87,3% berdasarkan indikator ibu. Karakteristik ibu yakni kadar hemoglobin memiliki hubungan bermakna dengan depresi perinatal dan depresi postpartum dan pekerjaan memiliki hubungan yang bermakna dengan depresi postpartum. Depresi perinatal dan postpartum memiliki hubungan  yang bermakna dengan pola asuh orangtua dan pemberian ASI eksklusif berdasarkan indikator bayi dan ibu.
Rekomendasi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar mengembangkan program pencegahan kejadian stunting berdasarkan faktor risiko pada bayi yaitu pola asuh orangtua, depresi ibu, dan pemberian ASI eksklusif.

Introduction: Stunting is a growth failure problem characterized by height that is not suitable for age and can be identified starting from the age of two. Infant 0-6 months is the right age in preventing stunting from risk factors including parenting, maternal depression, and exclusive breastfeeding. This study aims to determine the factors associated with risk factors for stunting in infants aged 0-6 months.
Methods: The research design used descriptive correlative with a quota sampling technique which was conducted online. The number of respondents was 102 mothers who had babies aged 0-6 months in Indonesia. Data were collected using a questionnaire, namely the pattern of parental temperature, the Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS), the Beck Depression Inventory II (BDI), and the "SUCCESS ASI" package.
Results: Most of the parenting styles were democratic, namely 80.4%. Perinatal depression experienced by 44.1% and those who did not experience depression as much as 55.9%. Postpartum depression in the non-depressed category was 82.4%, mild depression was 16.7%, and moderate depression was 1%. Most of the exclusive breastfeeding was in the smooth category, namely 93.1% based on infant indicators and 87.3% based on maternal indicators. Maternal characteristics, namely hemoglobin levels have a significant relationship with perinatal depression and postpartum depression and work has a significant relationship with postpartum depression. Perinatal and postpartum depression have a significant relationship with parenting styles and exclusive breastfeeding based on indicators of infants and mothers.
Recommendation: The results of this study are expected to be the basis for developing a stunting prevention program based on risk factors in infants, namely parenting, maternal depression, and exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh usia kawin pertama terhadap perilaku pemberian nutrisi pada anak usia 0-23 bulan menggunakan data SDKI 2012. Berdasarkan tinjauan literatur, variabel usia kawin pertama diduga mengalami masalah endogenitas sehingga usia kawin pertama diprediksi terlebih dahulu menggunakan regresi OLS. Hasil analisis model perilaku pemberian nutrisi pada anak usia 0-23 bulan menggunakan regresi logistik biner menunjukkan bahwa usia kawin pertama berpengaruh negatif terhadap pemberian ASI eksklusif dan terus ASI, tetapi berpengaruh positif terhadap keragaman MPASI.

ABSTRACT
This research aims to study the effect of age at first marriage on their infant and young child feeding behavior using the Indonesian Demographic and Health Survey IDHS 2012 data. Based on literature review, variable age at first marriage is suspected to suffer from endogeneity, thus this variable is predicted using OLS regression in the first stage. The results of infant and young child feeding behavior using the binary logistic regression show that age at first marriage has a negative effect on exclusive breastfeeding and continued breastfeeding and a positive effect on complementary feeding."
2017
T48818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 >>