Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saffanah Zahira Hermawan
Abstrak :
Bahasa cinta dianggap sebagai popular psychology karena kurang memiliki bukti ilmiah. Meskipun begitu, Chapman (2010) mengklaim bahwa pasangan yang memiliki bahasa cinta yang sama lebih cocok sehingga mendapatkan rasa puas dalam hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan bukti ilmiah bagi konsep bahasa cinta dan melihat perbedaan tingkat kepuasan pernikahan pasangan suami istri di Indonesia yang memiliki bahasa cinta yang sama dan pasangan suami istri yang tidak memiliki bahasa cinta yang sama. 494 pasangan menikah yang berusia 20-40 tahun dan tinggal di Indonesia (N=988) mengikuti penelitian ini. Kepuasan pernikahan diukur menggunakan Satisfaction with Married Life (SWML) dan bahasa cinta diukur menggunakan Five Love Languages Scale (FLLS). Hasil uji komparatif menunjukkan adanya perbedaan tingkat kepuasan pernikahan yang signifikan antara pasangan suami istri yang memiliki bahasa cinta yang sama dan pasangan suami istri yang memiliki bahasa cinta yang berbeda (U = 8336.00, z = -2.710, p < 0.05). Effect size untuk analisis ini sebesar d = 0,4 dan tergolong small effect (d < 0,5) Hasil penelitian menyatakan bahwa pasangan suami istri yang memiliki bahasa cinta yang sama mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan pasangan suami istri yang memiliki bahasa cinta yang berbeda. Hal tersebut menyatakan bahwa kesamaan bahasa cinta memiliki kaitan dengan tingkat kepuasan pernikahan. ......Love Language are considered popular psychology because it lacks scientific evidence. Even so, Chapman (2010) claims that couples who share the same love language are more compatible and they feel satisfied in their relationship. This study aims to add scientific evidence to the concept of love language and to see the difference in the level of marital satisfaction of married couples in Indonesia who have the same love language and married couples who don’t share the same love language. 494 married couples aged 20 - 40 years old and lives in Indonesia (N=988) participated in this study. Marital satisfaction was measured using Satisfaction with Married Life (SWML) and love language was measured using Five Love Languages Scale (FLLS). Comparative test results show that there is a significant difference in the level of marital satisfaction between married couples who have the same love language and married couples who have different love languages (U = 8336.00, z = -2.710, p < 0.05). The effect size for this analysis is d = 0,4 and it is classified as small effect (d< 0,5). The results of this study stated that married couples who have the same love language have a higher level of satisfaction than married couples who have different love language. This suggests that the similarity of love languages is related to the level of marital satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>