Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
I Dewa Gde Satrya
"
ABSTRACTCerita Panji berkisah mengenai Kerajaan Kadiri, berkembang pesat pada masa Majapahit. Ragam ekspresi Budaya Panji dalam bentuk sastra oral, sastra visual, seni pertunjukan dan nilai-nilai kehidupan. Artikel ini menyajikan pengembangan ragam ekspresi Budaya Panji tersebut dalam kegiatan wisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana model wisata Budaya Panji? Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan eksperimen perjalanan wisata bertema Panji yang diselenggarakan oleh Lab of Tourism, data sekunder melalui studi literatur terkait. Kesimpulan penelitian ini adalah model wisata Budaya Panji dapat diterapkan dalam tiga kegiatan wisata, pertama memadukan ekspresi Budaya Panji dalam seni pertunjukan topeng dengan artefak. Kedua, menampilkan ekspresi Budaya Panji dalam seni pertenjukan dengan konsep Heritage Performing Art di situs atau candi. Ketiga, acheological trail di Gunung Penanggungan, dimana gunung ini dikenal sebagai Gunung yang disucikan dimasa Majapahit dengan nama Pawitra. Banyak situs dan punden berundak yang didirikan dilempeng gung, diantaranya Candi Kendalisodo yang berisi relief Cerita Panji dan Candi Selokelir tempat ditemukannya arca Panji."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
I Dewa Gde Satrya
"Cerita Panji berkisah mengenai Kerajaan Kadiri, berkembang pesat pada masa Majapahit. Ragam ekspresi Budaya Panji dalam bentuk sastra oral, sastra visual, seni pertunjukan dan nilai-nilai kehidupan. Artikel ini menyajikan pengembangan ragam ekspresi budaya Panji tersebut dalam kegiatan wisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalahbagaimana model wisata budaya Panji? Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan ekperimen perjalanan wisata bertema Panji yang diselenggarakan oleh Lab of Tourism, data sekunder melalui studi literatur terkait. Kesimpulan penelitian ini adalah, model wisata budaya Panjidapat diterapkan dalam tiga kegiatan wisata, oertama, memadukan ekspresi Panji dalam seni pertunjukan topeng dengan artefak. Kedua, menampulkan ekspresi budaya Panji dalam seni pertunjukan dengan konsep Heritage Performing Art disitus atau candi. Ketiga, archaeological trail di Guung Penanggunan, dimana gunung ini dikenal sebagai gunung yang disucikan di masa Majapahit dengan nama Pawira. Banyak situs dan punden berundak yang didirikan di lereng gunung di antaranya Candi Kendalisodo yang berisi relief Cerita Panji dan Candi Selokilir tempat ditemukan arca Panji."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
PATRA 18:2 (2017)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Abdul Rahman Kaeh
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1989
899.222 ABD a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Vickers, Adrian, 1958-
"The circulation of Panji stories throughout Southeast Asia has been studied as a textual phenomenon. These same texts, however, provide evidence of how theatrical forms were important as a source for the dispersal of Panji stories. The textual evidence demonstrates that dance-dramas presenting Panji stories were performed in Majapahit times. These dance-dramas, known as raket are continued in the gambuh of Bali as well as in Javanese topeng. They were also widely known in the Malay world, and were connected to Thai and Cambodian theatrical forms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
909 UI-WACANA 21:2 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Titima Suthiwan
"In 2017, as an acknowledgement of their extreme popularity in Southeast Asian countries, including Thailand, manuscripts of Panji tales were recommended for inclusion in the UNESCO Memory of the World Register. This paper will discuss the scope and extent of this popularity, its influence on both Thai classical culture and pop culture, plus a record of the search for its point of entry and manner of introduction into Thai culture. Even though such a search is not as seemingly impossible as Panji’s searches for his fiancée, namely: mangummangaaraa, there are still several gaps to fill in. In particular, this paper proposes that the existence of over a hundred Malay words left untranslated in all the Thai versions of the Panji tales is evidence of a certain degree of Thai-Malay bilingualism in Thailand in the eighteenth century. Changes in the canonical shapes in certain syllables and how these words were pronounced also provide clues to the fact that the tales came into Thai culture through Malay via southern Thailand, and not directly from Javanese, as several scholars believe."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
909 UI-WACANA 21:2 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Adrian Perkasa
"The first half of the twentieth century in Indonesia is often remembered as the Age of Motion. The term “motion” (pergerakan) is invariably used in history textbooks for students and in the official Indonesian historiography: Sejarah nasional Indonesia (Kartodirdjo, Poesponegoro, and Notosusanto 1975; Poesponegoro and Notosusanto 2008) and in the new edition, Indonesia dalam arus sejarah (Lapian and Abdullah 2012). Political movements in Indonesia always dominated the discourses of pergerakan at the expense of developments in other sectors, including culture. This cultural development, particularly in Java, was intricately intertwined with the upsurge in Javanese and then Indonesian nationalism, an expansion of modernity and Islamic revivalism. Topeng Panji with all of its forms around Java is symptomatic of this development. This paper is an initial investigation into the developments of topeng Panji across Java in the Age of Motion. By tracing the social and cultural histories from the perspective of the bureaucrats, artists, and government officials who wrote in books, journals, and other contemporary sources, this study aims to highlight topeng Panji and its development during that period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
909 UI-WACANA 21:2 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Roorda, Taco, 1801-1874
"Buku ini berisi tentang cerita-cerita wayang, yaitu: Pala-sara, Pandu, dan Raden Panji (dalam bahasa Jawa)."
's-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1869
BKL.1136-CW 45
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Topeng Panji Jabung merupaka salah bentuk kesenian tradisional yang pernah berkembang baik di masa lampau di daerah Malang. Topeng Panji Jabung merupakan salah satu bentuk tontonan rakyat yang pantas menjadi obyek wisata budaya....."
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Karsono Hardjosaputro
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2011
091 KAR p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R.Ng Sastrasoetarma
Weltevreden: Bale Poestaka, 1923
K 899.21 SAS s
Buku Klasik Universitas Indonesia Library