Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarwono Waspadji
"Diabetes mellitus is a serious longstanding disease, which will cause chronic complications in several target organs throughout the body if left untreated. Subsequently, death might ensue. Prevention againts the occurrence of such a grave outcome should be done in the first priority at all levels of health authority. Several large-scale epidemiological studies (Diabetes Complication Control Trial = DCCT in Type 1 DM and United Kingdom Prospective Diabetes Survey = UKPDS in Type 2 DM) have given proof that chronic complications of diabetes could be prevented through an effort to keep blood glucose within desirable optima) levels. In UKPDS, the incidence of retinopathy, neuropathy and nephropathy were significantly lower in the intensively treated group (HbAl c 7.1 %) as compared to the conventionally treated group (HbAlc 7.9%)."
2002
AMIN-XXXIV-2-AprJun2002-86
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Devaera
"Bayi baru lahir sering mengalami berbagai prosedur invasif. Nyeri akibat tindakan tersebut dapat dirasakan oleh bayi karena jalur transmisi nyeri telah berfungsi mulai usia gestasi 20-22 minggu. Bayi prematur mungkin merasakan nyeri lebih kuat karena densitas ujung saraf perasa nyeri di kulit Iebih tinggi dibanding bayi yang lebih tua dan kemampuan adaptasi terhadap nyeri baru mulai terbentuk pada usia gestasi 32-36 minggu.
Nyeri akan menimbulkan respons fisiologis, perilaku dan biokimiawi.l Hal tersebut menjadi dasar penilaian nyeri (skala nyeri) pada neonatus_3 Nyeri dapat mempengaruhi stabilitas kardiovaskuler dan perubahan tekanan intrakranial. Kedua hal tersebut diduga berhubungan dengan kejadian perdarahan intraventrikuler.3.4 Nyeri juga mempunyai efek jangka panjang. Perubahan ambang nyeri, hiperinervasi pada daerah nyeri, somatisasi dan gangguan perilaku dapat dijumpai pada bayi yang mengalami nyeri berulang. Penanganan nyeri yang tidak adekuat saat prosedur invasif pertama akan menurunkan respons terhadap analgesik dosis biasa yang diberikan pada scat prosedur berikutnya.
Penanganan nyeri pada bayi baru lahir masih belum menjadi perhatian. Hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya: ketidakmampuan bayi untuk verbalisasi nyeri, keengganan memakai analgesik karena takut terhadap efek sampingnya, kesalahan menafsirkan ekspresi nyeri pada bayi sebagai ekspresi rasa takut serta perhatian diutamakan untuk menangani penyakit dasarnya. Pencegahan nyeri seharusnya termasuk salah satu tujuan terapi dalam menangani bayi baru lahir. Penanganan nyeri dapat dilakukan melalui intervensi farmakologik dan non-farmakologik. intervensi nonfarmakologik lebih disukai pada prosedur invasif minor karena efek sampingnya minimal. Pemberian larutan sukrosa merupakan suatu jenis intervensi non-farmakologik yang paling banyak diteliti. Mekanisme analgesik larutan ini belum jelas diduga terjadi melalui mekanisme opioid endogen. Suatu meta-analisis menyarankan penggunaan rutin larutan sukrosa sebagai analgesik pada bayi baru lahir yang menjalani prosedur invasif minor. Penelitian lain menunjukkan bahwa larutan manis lain seperti glukosa, fruktosa, aspartam dan sakarin memberikan efek serupa. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa sukrosa lebih balk daripada glukosa.
Larutan glukosa untuk pemakaian intravena merupakan sediaan yang mudah dan mudah didapat di Indonesia. Hingga saat ini belum ada penelitian tentang efek analgesik glukosa oral pada prosedur invasif minor bayi baru lahir di Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk menilai efikasi larutan glukosa oral sebagai analgesik pada bayi barn lahir yang mengalami prosedur invasif minor.
RUMUSAN MASALAH
Apakah pemberian larutan glukosa 30% per oral dapat memberikan efek analgesik pada bayi baru lahir saat dilakukan prosedur invasif minor?"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Drospirinone merupakan jenis progestogen generasi baru yang memiliki khasiat antimineralokortikoid. Progestogen jenis ini telah digunakan sebagai komponen kontrasepsi kombinasi. Kontrasepsi kombinasi generasi lama mengandung komponen progestogen turunan testosteron. Progestogen jenis ini tidak memiliki khasiat antimineralokortikoid, sehingga menyebabkan retensi cairan. akibatnya, wanita yang menggunakan pil kombinasi jenis ini sering mengeluh sakit kepala, nyeri payudara, nyeri betis, peningkatan berat badan dan tekanan darah. Karena memiliki sifat androgenik, maka pil kontrasepsi kombinasi yang mengandung progestogen turunan testosteron dapat menimbulkan jerawat dan muka berminyak. Kontrasepsi kombinasi yang mengandung drospirinone tidak menyebabkan sakit kepala, nyeri payudara, nyeri betis, peningkatan berat badan dan tekanan darah. Drospirinone memiliki sifat antiandrogenik yang sangat kuat, sehingga tidak menimbulkan jerawat dan muka berminyak. Sebagai tambahan, kombinasi etinil estradiol dan drospirinone dapat dipakai mengobati sindroma pra-haid dan nyeri haid, serta drospirinone tidak mempengaruhi metabolisme lipid dan karbohidrat. (Med J Indones 2005; 14: 190-3)

Drospirinone is a new generation of progestogen that possesses antimineralocorticoid effect. Progestogen of this type has been used as a component in combined contraceptives. The combined contraceptives of old generation contained progestogen component of testosterone derivative. Progestogen of this type does not have antimineralcorticoid effect, such that it could cause fluid retention. As a result, women who used combined pills of this type often complained of headache, breast pain, calf pain, increased body weight and blood pressure. Owing to its androgenic effect, combined contraception pills that contained testosterone-derived progestogen may cause acne and oily face. Combined contraception that contains drospirinone does not cause headache, breast pain, calf pain, increased body weight and blood pressure. Drospirinone has such a strong anti-androgenic nature that it does not result in acne and oily face. In addition, combination of ethinylestradiol and drospirinone can be used for treating pre-menstrual syndrome and menstrual pain. Drospirinone does not affect lipid and carbohydrate metabolism. (Med J Indones 2005; 14: 190-3)"
Medical Journal of Indonesia, 14 (3) July September 2005: 190-193, 2005
MJIN-14-3-JulSep2005-190
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suhesti Handayani
"Bagi dokter anak, demam adalah temuan obyektif yang berguna untuk menunjukkan adanya onset suatu penyakit infeksi. Oleh karena sebagian besar penyebab demam adalah infeksi terutama virus, bakteri, atau penyakit kolagen. Walaupun demikian, pada umumnya demam pada anak akan berlangsung singkat dan tanpa konsekuensi serius. Kenaikan suhu tubuh pada anak saat awal perjalanan penyakit sering menyebabkan ketidaknyamanan, anak menjadi rewel dan iritabel sehingga merisaukan orangtua. Namun apakah suhu tubuh pada saat demam perlu diturunkan segera memerlukan pertimbangan antara keuntungan dan kerugiannya.
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas variasi normal harian akibat induksi dari pirogen endogen yang merangsang setting point (pusat pengatur suhu) di hipotalamus melalui pelepasan senyawa prostaglandin. Di lain pihak, pembentukan prostaglandin dapat dihambat oleh antipiretik non steroid dengan Cara menghambat enzim siklooksigenase .
Antipiretik ideal adalah antipiretik yang efektif menurunkan demam dengan kejadian toksisitas rendah yang dapat diterima pasien. Oleh karena pada umumnya antipiretik digunakan sebagai obat di rumah, maka jenis antipiretik yang ideal juga harus memiliki keamanan yang tinggi atau risiko rendah terhadap overdosis terutama apabila digunakan untuk anak. Instruksi penggunaan harus jelas dan mudah diikuti oleh orangtua/pengasuh."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Rahardjo
"Background: Oral malodor, a generic descriptor term for foul smells emanating from the mouth can be classified as either pathological or physiological halitosis. Some problems are often confounded by the climcian's mismanagement.
Objective: This paper reviews the etiology of classification and determination of treatment needs (TN) for oral malodor.
Literature review and discussion: In the majority of cases the problem has been shown to originate in the oral cavity. Although oral malodor cases are often telated to physiological aspects, sometimes they can be related to extra oral sources and psychological aspects. Classification methods of oral malodor with corresponding treatment needs (TN) have already been established. Although PTC & tongue brushing and appropriate mouthrinses are both important and basic treatment measures for halitosis, other dental treatments are sometimes required.
Conclusion: Accurate screening and diagnosis of halitosis followed by appropriate TN may give better results and consequently reduce the risk of mismanagement."
Jakarta: Journal of Dentistry Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isadora Gracia
"Indonesian Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 12-16
A case of chronic bullous type mucocutaneus disease involving oral mucosa was reported from a 56 years old man with never healed oral ulcers and wound on the perianal skin for three years. There were also red and black sports on the limb and back skin and a lesion on nail. Painful oral lesion consisted of mucous erosion, desquamative gingivitis, and sloughing area on palate and tongue. The patient is diabetic. The first perianal skin diagnosis was granulomatous candidiasis with differential diagnosis pemphigus vegetans and acuminatum condiloma. However, the histopathologic examination did not support those diagnosis. After several histopathologic examinations, the latest perianal skin diagnosis was lichen planus with differential diagnosis granulomatous vasculitis, bowenoid papulosis and pyoderma gangrenosum. Other skin diagnosis was erythema multiforme. Oral diagnosis was mucous membrane pemphigoid with differential diagnosis lichen planus, Behcet's syndrome and erythema multiforme oral histopathologic examination showed a sub-epithelial blister, which supported mucous membrane pemphigoid. A lip balm, prednisone 5 mg oral rinse and multivitamins were given but oral improvement started after blood sugar level controlled. Conclusion: lt is not yet known whether skin and oral mucous lesions are from the same disease or not."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kimbrough, Vickie J.
New Jersey: Pearson, Prentice Hall, 2006
617.601 KIM o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moritz, A.
Berlin: Quintessenz Verlags - GmbH, 2006
617.605 MOR o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rand, Paul M.
"Foreword / by Margo Georgiadis, President , Americas, Google -- Introduction : living a recommendable life -- Preface -- Word of mouth recommendations : marketing's holy grail -- Stew Leonard's and the 30 minute recommendation -- Why Angie and her list are worth $650 million -- Fixing what advertising has broken -- A whole new model for a whole new world -- The power of positive recommendations -- Where, how and why we recommend -- Some recommendations are more valuable than others : the influencer ecosystem and the Oprah effect -- The roadmap to recommendations -- Know : understanding where and how your brand and your competitors are talked about and recommended -- Plan : developing a recommendable brand strategy, articulating your sharable story -- Identify : discover those people whose recommendations influence your brand's purchase decisions -- Activate : creating compelling content and experiences that engage the 90/10 rule -- Protect : identifying and neutralizing "hear me's", "reputation terrorists" and "competitive destroyers" -- Beyond marketing : operationalizing recommendations -- Customer service that gets you recommended -- Becoming the most recommended place to work (HR) -- Creating products and offerings your customers tell you they will buy (Product Innovation/R & D) -- Built by recommendations : tying it all together."
New York: McGraw-Hill , 2014
658.872 RAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kostlan, J.
Copenhagen: World Health Organization Regional Office for Europe, 1979
617.601 KOS o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>