Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Ferdy Agustian
"Latar Belakang: Saat ini, endovascular aneurysm repair (EVAR) lebih diutamakan pada sebagian besar kasus aneurisma aorta abdominalis (AAA) dibandingkan open surgical repair (OSR). Namun, terdapat kontroversi keluaran jangka panjang yang diperlihatkan kedua pilihan tatalaksana tersebut, terutama pada kelompok usia tua. Metode: Tinjauan sistematis dilakukan dengan mengikutsertakan studi yang membandingkan mortalitas jangka panjang, kesintasan jangka panjang, tingkat reintervensi, dan ruptur sekunder antara EVAR dan OSR pada pasien AAA berusia ≥65 tahun dengan minimal follow-up selama dua tahun. Pencarian artikel dilakukan pada empat pangkalan data elektronik yaitu Cochrane, Pubmed, EBSCOHost, dan Scopus. Studi yang diikutsertakan merupakan publikasi dari titik waktu awal yang tidak ditentukan sampai dengan bulan Maret 2024. Telaah kritis melalui instrumen yang sesuai dengan desain studi juga dilakukan untuk memastikan kualitas studi. Keluaran pada setiap studi disintesis ulang, disajikan dalam bentuk tabel, serta dilakukan pembahasan. Hasil: Studi sistematis ini berhasil mengikutsertakan 6 studi, yakni 1 studi meta-analisis dan 5 studi kohort. Mayoritas studi menunjukkan tidak adanya perbedaan mortalitas jangka panjang, kesintasan jangka panjang, tingkat reintervensi, dan tingkat ruptur sekunder antara EVAR dan OSR. Terdapat peningkatan mortalitas dan penurunan kesintasan EVAR dibandingkan OSR pada follow-up sampai dengan tahun keempat, namun tidak ada perbedaan pada tahun kelima dan rerata keseluruhan. Terdapat peningkatan mortalitas dan penurunan kesintasan EVAR pada kelompok usia ≥80 tahun dibandingkan kelompok usia 65-79 tahun. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan keluaran jangka panjang antara EVAR dan OSR pada pasien AAA berusia ≥65 tahun.
Introduction: Nowadays, endovascular aneurysm repair (EVAR) is preferred in most cases of abdominal aortic aneurysm (AAA) than open surgical repair (OSR). However, there are controversies regarding the long-term outcomes of both modalities, especially in the geriatric population. Method: We conducted a systematic review of studies comparing the long-term mortality, long-term survival, reintervention rate, and secondary rupture rate between EVAR and OSR in ≥65-year patients with AAA with a minimum of two years of follow-up. The literature search was conducted in four electronic databases, Cochrane, Pubmed, EBSCOHost, and Scopus, from an undefined start point until March 2024. Studies included also critically appraised with relevant instruments based on the study design. The long-term outcomes of every study were synthesized, presented in tables, and discussed thoroughly. Result: A total of six studies were included, consisting of one systematic review/meta-analysis and five cohort studies. Most studies did not show differences in long-term mortality, long-term survival, reintervention rate, or secondary rupture rate between EVAR and OSR. There was higher mortality and lower survival in EVAR compared to OSR after four years of follow-up, but no differences were found in five years and overall follow-up. There was higher mortality and lower survival after EVAR in patients≥80 years old compared to those 65-79 years old. Conclusion: There are no differences in long-term outcomes between EVAR and OSR in ≥65-year patients with AAA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Semitta Bungamega
"Populasi yang menua diperkirakan memiliki dampak yang besar di Indonesia. Pada sensus populasi 2010, Indonesia menjadi masyarakat yang menua dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2050 dengan lansia perempuan sebagai bagian terbesar dari kelompok usia termiskin di Indonesia. Studi ini menganalisis konsep kehadiran balas-jasa dalam rumah tangga Indonesia yang dianalisis dengan melihat kecenderungan tinggal bersama dengan anak mereka untuk membantu ibu mereka keluar dari kemiskinan relatif usia tua. Dengan data dari IFLS 5 menggunakan model regresi "ordered logit". Dengan menggunakan proksi pengeluaran untuk menghitung kemiskinan relatif sebagai variable dependent makan menyimpulkan bahwa ada hubungan positif jika lansia tinggal dengan orang lain, lokasi hidup, lama bersekolah mereka sendiri dan anak mereka, dan aset rumah tangga, untuk membatu mereka keluar dari yang kuintil kemiskinan yang paling rendah ke kuintil tengah. Didapati juga hubungan negatif dengan status perkawinan anak mereka, usia anak mereka. Implikasi dari penelitian ini akan membantu pemerintah dalam meningkatkan peraturan tentang bantuan sosial hari tua atau pensiun yang layak di usia senja.
An aging population is expected to have a considerable impact on life of Indonesian. On the 2010 population census, Indonesia becomes an aging society and predicted to keep increasing by 2050 with female elderly as the biggest part of the poorest age group in Indonesia. This study analyses the whether the concept of "balas-jasa" presence in Indonesian household which analysed by seeing the tendency of co-reside with their children in order to help their elderly mother escaping from old-age relative poverty. With data from IFLS 5 using ordered logit regression model. The dependent variable uses the proxy of expenditure to calculate the relative poverty concludes that there is a positive relationship if elderly lives with other, location of living, years of schooling of their own and their child, and household assets, to make them escaping from the lowest quintile to the middle quintile. Also a negative relationship with marital status of their child, age of their child. The implication of this study would help the government in improving the regulations on old age social aids or pension decent life during aging."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pisani, Margaret, editor
"This book is devoted to understanding the impact of respiratory diseases in older patients. It includes reviews of physiology of the aging lung, allergy and immunology of the aging, as well as sleep changes over the life cycle. There are also comprehensive reviews on specific disease topics including chronic obstructive lung disease, lung cancer, atypical mycobacteria, interstitial lung disease, pulmonary hypertension, pulmonary embolism, obstructive sleep apnea, sleep disorders in older patients. Two chapters focus on unique issues in older patients; HIV and lung transplant. Included also are important chapters on assessing functional and cognitive status and end-of-life issues in older patients with lung disease. In addition to outlining the current state of knowledge, each chapter focuses on special considerations when caring for older patients.
"
New York: Springer, 2012
e20420686
eBooks Universitas Indonesia Library
Ayu Dahniar Kusuma Indriyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manfaat yang dapat diperoleh tenaga kerja dari penyelenggaraan program retirement security yang saat ini dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau yang dikenal dengan BP Jamsostek. Program retirement security yang ada di Indonesia saat ini merupakan hybrid program yang terdiri dari dua jenis program, yaitu program jaminan hari tua (JHT) dan program jaminan pensiun (JP). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yang menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisa dengan metode deskriptif analitis. Data primer diperoleh melalui survei kepada tenaga kerja dan wawancara kepada praktisi, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data mengenai program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang dipublikasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya tenaga kerja berharap bahwa program retirement security yang ada saat ini dapat menjadi sumber penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan dasar saat tenaga kerja memasuki usia tidak produktif. Sementara itu, dari sisi perhitungan yang dihasilkan dari formula manfaat jaminan jaminan pensiun yang ada saat ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat penghasilan pensiun (TPP) yang dihasilkan oleh program jaminan pensiun saat ini belum dapat memenuhi standar replacement ratio yang ditetapkan dalam Konvensi ILO No.102 Tahun 1952. Nilai tersebut juga masih belum dapat dipenuhi meskipun telah memperhitungkan manfaat program jaminan hari tua di dalamnya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan perbaikan penyelenggaraan program jaminan hari tua dan jaminan pensiun secara berkala dan bertahap agar skema penyelenggaraannya dapat memberikan manfaat yang optimal bagi peserta tanpa memberikan beban tambahan bagi Pemerintah.
This study aims to evaluate the benefits that can be obtained by workers from the implementation of the retirement security program which is currently managed by the Manpower Social Security Administration, known as BP Jamsostek. The current retirement security program in Indonesia is a hybrid program consisting of two types of programs, namely the old age security program and the pension security program. This research is a case study research, which uses primary data and secondary data which are then analyzed by analytical descriptive method. Primary data is obtained through surveys of workers and interviews with practitioners, while secondary data is obtained from published data on old- age insurance programs and pension benefits. The results showed that basically the workforce hopes that the current retirement security program can become the main source of income to meet basic needs when workers enter their unproductive age. Meanwhile, in terms of calculations generated from the current pension security benefit formula, it can be concluded that the level of retirement income generated by the current pension security program has not been able to meet the replacement ratio standard set out in the ILO Convention 102. This value is still not fulfilled even though it has taken into account the benefits of the old age insurance program in it. Thus, it is necessary to improve the implementation of the old age insurance program and pension insurance periodically and gradually so that the implementation scheme can provide optimal benefits for participants without imposing additional burdens on the Government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library