Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviyanti Tri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mindfulness dan academic self-efficacy terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Responden dalam penelitian ini sebanyak 213 orang dari seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self-Efficacy Scale CASES, dan Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD-RISC. Melalui simple regression, diperoleh hasil bahwa mindfulness dan academic self-efficacy berperan terhadap resiliensi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia R= 0.153, p < 0.01; = 0.023, R= 0.340, p < 0.001; = 0.116. Individu yang mindful memiliki kemampuan coping yang baik melalui self-regulation dan kemampuan self-regulation dapat membuat individu mempertahankan kesehatan psikologisnya. Ketika individu mampu untuk mempertahankan kesehatan psikologisnya maka individu mampu untuk mengatasi stres yang dialami, hal tersebut menandakan individu memiliki resiliensi. Kemudian, academic self-efficacy akan membantu individu untuk mengembangkan rasa menghargai diri yang akan mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi rintangan yang dialami.

The purpose of this study was to see the role of mindfulness and academic self efficacy towards resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia. Respondents of this study are 213 from all majors in Universitas Indonesia. Instruments used in this study are Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, College Academic Self Efficacy Scale CASES, and Connor Davidson Richardson Resilience Scale CD RISC. Using simple regression, results show that mindfulness and academic self efficacy plays a role in resilience among undergraduate students in Universitas Indonesia R 0.153, p 0.01 0.023, R 0.340, p 0.001 0.116. Mindful individual have good coping skills through self regulation an this will enable individual to maintain their psychological health. When they are able to maintain their psychological health, then they can cope with the stress and it indicates the individual has resilience. Then, Academic self efficacy will help the individual develop self esteem that will affect their ability to face the adversity experienced.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Alya Yasmine Al Chered
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mindfulness sebagai moderator dalam efek emotional labor (surface acting dan deep acting) terhadap kinerja pada populasi karyawan lini depan, yaitu sales retail. Kinerja karyawan adalah aspek yang penting diteliti dalam sebuah organisasi. Bagi pekerjaan yang melibatkan banyak interaksi sosial, emotional labor adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi kinerja. Penelitian melibatkan 86 karyawan sales retail. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Individual Work Performance Scale, Emotional Labor Scale dan Mindful Attention Awareness Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mindfulness tidak dapat berperan sebagai moderator dalam efek emotional labor terhadap kinerja. Penelitian lanjutan perlu mengelaborasi variabel lain yang berpotensi memoderasi pengaruh emotional labor terhadap kinerja pada populasi sales retail.

This study aims to look at the role of mindfulness as a moderator of the effect of emotional labor (surface acting and deep acting) on employee performance in frontline employee, spesifically retail salespeople. Employee performance is an important aspect in an organization. Emotional labor determines employee performance in jobs that require a great deal of social interaction. The study involved 86 retail salespeople. The instruments used in this study are Individual Work Performance Scale, Emotional Labor Scale and Mindful Attention Awareness Scale. Mindfulness has no moderation effect on the effect of emotional labor on performance. Future research could continue to investigate the potential moderating variable on the effect of emotional labor on performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Lavinia
"Nyeri merupakan alasan primer bagi mayoritas pasien Artritis Reumatoid (AR) datang berobat. Walaupun pasien sudah masuk dalam kriteria remisi, sebagian besar pasien masih melaporkan nyeri yang signifikan dan berkepanjangan. Nyeri kronis diperkirakan berkaitan dengan proses noninflamatorik dan mekanisme sentral, sehingga perlu dipertimbangkan intervensi psikologis sebagai terapi ajuvan—selain edukasi, terapi farmakologis, serta rehabilitasi fisik sebagai tiga aspek utama pilar tatalaksana AR. Salah satu modalitas intervensi psikologis terbaru yang banyak dikembangkan adalah intervensi mindfulnesss yang berfokus terhadap keadaan saat ini (present moment), keterbukaan, dan penerimaan (acceptance) terhadap pengalaman saat ini. Pada penelitian ini 15 subjek penderita AR diberikan intervensi mindfulnesss berbasis video sebanyak 3 kali, dengan durasi 10-15 menit setiap sesi, dan diberikan perawatan standar dari dokter penyakit dalam ahli reumatologi. Skala nyeri dinilai menggunakan Visual Analog Scale (VAS) dan aktivitas penyakit dinilai menggunakan instrumen Disease Activity Score 28 (DAS28). Didapatkan perbedaan rerata skor nyeri yang signifikan antara sebelum dengan setelah mendapatkan intervensi (beda rerata: 13,33, 95% IK 7,37-19,30, p<0,001). Latihan mandiri pada fase awal juga ditemukan memiliki hubungan yang bermakna terhadap perubahan skor nyeri (beda rerata: 10,60, 95% IK 0,83-20,37, p=0,036). Walaupun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perubahan skor nyeri.

Pain is the main reason for the majority of Rheumatoid Arthritis (RA) patients seek treatment. Eventhough patients have met the remission criteria, most patients still report significant and prolonged pain. Chronic pain is thought to be related to non-inflammatory processes and central mechanisms, so it is necessary to consider psychological interventions as adjuvant therapy—in addition to education, pharmacological therapy, and physical rehabilitation as the three main aspects of RA management. One of the most recent psychological intervention modalities that has been developed is mindfulnesss-based intervention that focuses on the present moment and acceptance of current experiences. In this study, 15 subjects with AR were given 3 video-based mindfulnesss interventions, with duration of 10-15 minutes for each session, and were given standard care from rheumatologist. The pain scale was assessed using the Visual Analog Scale (VAS) and disease activity was assessed using the Disease Activity Score 28 (DAS28) instrument. There was a significant difference in the mean pain score between before and after receiving the intervention (mean difference: 13.33, 95% CI 7.37-19.30, p<0.001). Independent exercise in the early phase also found a significant relationship to changes in pain scores (mean difference: 10.60, 95% CI 0.83-20.37, p=0.036). Even so, further research is still needed to study the factors that influence changes in pain scores."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Unsa Faizati Safrina
"Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa keterpaparan alam dapat memberikan pengaruh terhadap suasana hati. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa keadaan mindfuness ketika berada di alam dapat meningkatkan pengalaman dengan alam dan memberikan pengaruh juga terhadap suasana hati. Penulis menguji kemungkinan bahwa manipulasi kondisi mindfulness akan meningkatkan suasana hati. Mindfulness yang dilakukan di alam berpengaruh lebih signifikan daripada mindfulness di dalam ruangan apalagi kondisi tanpa mindfulness dan keterpaparan alam terhadap perubahan suasana hati. Partisipan (N=30; berusia 19-26 tahun) melakukan tiga kegiatan tersebut dipandu oleh peneliti. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi partisipan mengisi alat ukur TMS dan PANAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi mindfulness di alam berpengaruh positif terhadap kenaikan suasana hati lebih signifikan daripada kondisi mindfulness di dalam ruangan. Nilai kedekatan dengan alam pada partisipan tidak memberikan efek moderasi dalam pengaruh kondisi mindfulness pada perubahan suasana hati. Hal ini dikarenakan partisipan memiliki nilai kedekatan dengan alam yang tinggi sehingga tidak terdapat variasi nilai kedekatan dengan alam.

Previous research has shown that natural exposure can have an effect on mood. However, few know that a state of mindfulness when in nature can enhance the experience with nature and have an effect on mood as well. The authors tested the possibility that manipulation of the mindfulness state would improve mood. Mindfulness that is done in nature has a more significant effect than mindfulness in the room, especially conditions without mindfulness and natural exposure to mood swings. Participants (N=30; aged 19-26 years) carried out the three activities guided by the researcher. To find out the changes that occurred, participants filled out the TMS and PANAS measuring instruments. The results showed that the state of mindfulness in nature had a more significant positive effect on mood elevation than the state of mindfulness in the room. The value of nature relatedness on the participants did not have a moderating effect on the effect of mindfulness conditions on mood swings. This is because participants have a high value of nature relatedness so that there is no variation in the value of nature relatedness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Fatima Bessing
"Latar belakang: Kecemasan adalah salah satu gejala yang umum ditemui pada pasien geriatri yang menjalani rawat inap. Di sisi lain, kurangnya pergerakan merupakan kondisi yang juga sering ditemukan pada pasien geriatri. Hal ini dapat diatasi dengan latihan fisik dan mindfulness pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan latihan fisik berbasis Tai Chi yang kemudian disebut dengan Protokol Mindfulness dalam Gerak (PMG) untuk mengatasi gejala cemas pada pasien geriatri yang dirawat inap.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sebanyak 3 pasien mengikuti penelitian ini.
Hasil: Terdapat 3 pasien yang mengikuti penelitian ini dengan gangguan penyesuaian dengan gejala cemas. Pada ketiga pasien didapati bahwa PMG menurunkan skala nyeri, memperbaiki gangguan tidur, mengurangi sesak nafas dan meningkatkan motivasi pasien dalam mobilisasi dan aktivitas, selain itu, ditemukan juga bahwa PMG dapat menurunkan gejala cemas pada pasien.
Kesimpulan: Protokol PMG secara aman dapat menurunkan gejala cemas pada pasien geriatri dengan gejala cemas yang menjalani rawat inap.

Background: Anxiety is one of the symptoms commonly found in hospitalized geriatric patients. On the other hand, lack of movement is a condition that is also often found in geriatric patients. This can be overcome by physical exercise and mindfulness. The aim of this study is to develop a Tai Chi-based physical exercise which is then called the Mindfulness in Motion Protocol (Protokol Minfulness dalam Gerak/PMG) to treat anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients.
Methods: This research was conducted using a qualitative method with a case study approach. A total of 3 patients participated in this study.
Results: There were 3 patients who participated in this study with adjustment disorders with anxiety symptoms. In the three patients, it was found that PMG reduced pain scale, improved sleep disturbances, reduced shortness of breath and increased patient motivation in mobilization and activities. In addition, it was also found that PMG could reduce anxiety symptoms in patients.
Conclusion: The PMG protocol can safely reduce anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients with anxiety symptoms.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pungkasari Wijayanti
"Situasi yang penuh tekanan seperti COVID-19 memiliki dampak yang signifikan pada khususnya dewasa muda. Salah satu dampak peristiwa tersebut misal berupa meningkatnya psychological distress, yaitu keadaan subjektif nonklinis yang menimbulkan perasaan depresi dan kecemasan. Individu dengan strategi coping yang kurang baik lantas mengembangkan perilaku makan berlebihan yang disebabkan karena keadaan emosi negatifnya (emotional eating). Salah satu faktor yang dapat mengurangi perilaku emotional eating individu adalah mindfulness. Penelitian ini kemudian mengukur hubungan antara psychological distress dan emotional eating dengan menggunakan desain korelasional Pearson. Sementara itu, efek mindfulness terhadap hubungan antara psychological distress dan emotional eating diukur menggunakan analisis moderasi. Sampel didapatkan dengan menggunakan teknik convenience sampling pada dewasa muda di seluruh Indonesia. Alat ukur self-report digunakan pada masing-masing variabel yaitu psychological distress, emotional eating, dan mindfulness. Sebanyak 225 orang partisipan berpartisipasi pada penelitian berbasis daring dengan sukarela, dengan rentang usia partisipan terbanyak adalah 19-24 tahun (M = 22.75, SD = 3.739). Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological distress memiliki hubungan positif yang signifikan dengan emotional eating, meskipun tidak ditemukan peran moderasi mindfulness pada hubungan tersebut.

Stressful events such as the COVID-19 pandemic has significantly brought serious impact for young adults, one of them including the increasing psychological distress. Psychological distress is a non-clinical subjective state that causes feelings of depression and anxiety. Furthermore, individuals with poor coping strategies develop overating due to their negative emotional state (emotional eating). One of the factors that may reduce the emotional eating behavior is mindfulness. This study measures the relationship between psychological distress and emotional eating using the Pearson correlational design. On the other hand, the effect of mindfulness in the relationship between psychological distress and emotional eating is measured using moderation analysis. Samples are obtained from young adults in Indonesia using the convenience sampling technique. The data is then collected using a self-report method for each variable (e.g. psychological distress, emotional eating, mindfulness). A total of 225 participants have taken part in this online-based study voluntarily, mostly aged 19-24 year old (M = 22.75, SD = 3.739). The results show that psychological distress has a significant positive relationship with emotional eating, although it is discovered that there is no moderating effect of mindfulness in the said association."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalista Putri
"Pandemi COVID-19 yang melanda dunia semenjak tahun 2020 menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan manusia, salah satunya meningkatnya gejala depresi. Salah satu kelompok umur yang paling rentan terkena depresi adalah dewasa awal, karena banyaknya transisi yang sedang mereka alami, kurangnya interaksi dengan teman dan pasangan yang merupakan hal penting, serta kurangnya keterlibatan orangtua ketika anak beranjak dewasa. Walaupun begitu, terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala depresi, salah satunya adalah mindfulness. Penelitian ini dilakukan terhadap 158 individu individu dalam rentang usia dewasa awal (18 – 25 tahun) yang bertempat tinggal di Indonesia. Variabel gejala depresi diukur dengan alat ukur Beck Depression Inventory – II (BDI-II) dan variabel mindfulness diukur dengan Mindfulness Attention & Awareness Scale (MAAS). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa mindfulness berkontribusi negative secara signifikan terhadap gejala depresi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat meningkatkan mindfulness mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari.

The COVID-19 pandemic that has been happening since 2020 negatively affected a lot of aspects in the world, including increasing depressive symptoms in human. A developmental period where depression is most likely to occur is emerging adult, where they are in the middle of many transition, lack of support system during the pandemic, and lack of parental involvement as they are adulting. However, there are several techniques that can be used to prevent depression, one of them is mindfulness. This study is conducted on 158 emerging adult (age ranging between 18 – 25 years old) living in Indonesia. Depressive symptoms are measured with Beck Depression Inventory – II (BDI-II) and mindfulness is measured with the Mindfulness Attention & Awareness Scale (MAAS). Simple regression analysis showed that mindfulness has a significant negative contribution to depressive symptoms in emerging adults during COVID-19 pandemic. This finding hopefully will encourage people to increase their mindfulness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McCown, Donald
Cham, Switzerland: Springer, 2016
371.102 MCC r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Nurhidayah
"Mahasiswa tingkat akhir memiliki banyak tugas ketika menjalani masa kuliahnya, salah satunya yaitu tugas akhir atau skripsi. Karena beban yang berat dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi ketika mengerjakan skripsi dapat membuat mahasiswa tingkat akhir merasa tertekan dan mudah gelisah sehingga dapat menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian dilakukan pada 122 mahasiswa dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Mindfulness diukur dengan menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sanger dan Lainsamputty (2022). Sedangkan stres akademik diukur dengan menggunakan Perceived Stress Scale (PSS) yang juga sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Yusainy, dkk (2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dan tidak signifikan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir (r=0,013; p=0,891). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mindfulness dan stres akademik yang dialami mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.

Final year students have many tasks during their college years, one of which is a final project or thesis. Due to the heavy burden and the high level of difficulty when working on the thesis, it can make final year students feel depressed and easily anxious so that it can cause stress. This study aims to determine the relationship between mindfulness and academic stress in final year students. The study was conducted on 122 students with several predetermined criteria. Mindfulness is measured using the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) which has been adapted into Indonesian by Sanger and Lainsamputty (2022). Meanwhile, academic stress was measured using the Perceived Stress Scale (PSS), which has also been adapted into Indonesian by Yusainy, et al (2019). The results showed that there was no and no significant relationship between mindfulness and academic stress in final year college students in (r=0.013; p=0.891). It can be concluded that there is no relationship between mindfulness and academic stress experienced by final year students who are working on their thesis."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fitriati Nasihah
"Penelitian intervensi dalam bentuk pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kebahagiaan psikologis guru dalam masa pandemi COVID-19. Desain penelitian pada pelatihan ini adalah one group pretest-posttest design. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 16 orang. Materi pelatihan yang diberikan dalam pelatihan ini adalah mindfulness dan komunikasi. Pengukuran dilakukan terhadap ketiga variabel sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan. Meskipun dari perhitungan secara keseluruhan tidak ditemukan kenaikan signifikan, namun jika dilihat perindividu maka terdapat 9 orang mengalami kenaikan nilai pretest ke posttest pada kebahagiaan psikologis, 12 orang mengalami kenaikan pada pengukuran mindfulness dan 9 orang mengalami kenaikan pada pengukuran komunikasi. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan analisis statistik tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada pengetahuan partisipan terhadap kebahagiaan psikologis, tapi secara kualitatif partisipan pelatihan merasakan pelatihan memiliki manfaat bagi mereka dan berpotensi positif meningkatkan kebahagiaan psikologis.

The intervention study in the form of training aimed to improve the psychological well-being of teachers during the COVID-19 pandemic. The research design in this training was one group pretest-posttest design with 16 participants. The raining materials provided in this form of training were mindfulness and communication. Measurements were made on the three variables before and after the training held. Although from the overall calculation there was no significant increase, but if the training was viewed individually, 9 people experienced an increase in the pretest to posttest psychological well-being, 12 people experienced an increase in mindfulness and 9 people experienced an increase in communication measurement. Even though there was an increase in the value, it was not significant. The conclusion of this study based on statistical analysis that there was no significant improvement in participants' knowledge of psychological well-being, but qualitatively the training participants felt that the training gave benefits for them and had the potential to positively increase psychological well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>