Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Onghokham
Depok : Komunitas Bambu, 2017
305.895 1 ONG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bilhaqi Ibnukhoiry Budiman
Abstrak :
TKA ini berusaha mengkaji berbagai kritik terhadap neoliberalisme dalam kajian-kajian akademis dalam isu migrasi dan pembangunan. TKA ini memetakan literatur menggunakan metode klasifikasi taksonomi. Terinspirasi dari pembahasan yang dilakukan Canterbury 2010 dan Rosewarne 2010, TKA ini memetakan tiga tema besar yang dipersoalkan oleh para akademisi: remitansi, tenaga kerja migran, dan diaspora. Pada tema pertama, para akademisi melihat agenda remintasi neoliberal upaya liberalisasi dan sekuritisasi remitansi sebagai suatu agenda berbasis profit bagi kelompok privat. Pada tema kedua, kritik terbesar para akademisi merujuk pada tata kelola tenaga kerja neoliberal upaya prekarisasi dan kapitalisasi tenaga kerja migran yang cenderung menempatkan argumen efisiensi ekonomi dan kemakmuran bersama untuk menutupi eksploitasi tenaga kerja migran. Pada tema ketiga, para akademisi menilai bahwa terjadi upaya pemanfaatan modal finansial dan manusia yang dimiliki diaspora melalui wacana upaya 'Diaspora Engagement' baik oleh Bank Dunia maupun negara asal yang pada akhirnya masih bermuara pada kepentingan kelompok privat. Oleh karena itu, secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi proses-proses yang dilakukan oleh sekelompok pihak untuk memanfaatkan migran baik aliran modal finansial/manusia mereka di bawah tatanan neoliberalisme, dan hal tersebut justru tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap proses pembangunan di negara asal migran. TKA ini mengidentifikasi bahwa CIPE critical IPE dan strukturalisme-ekonomi menjadi perspektif dominan dalam diskusi. TKA ini juga menilai bahwa saat ini kajian mengenai neksus migrasi-pembangunan khususnya dalam kaitannya dengan tananan neoliberalisme masih sangat kurang, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut di masa depan.
This paper seeks to discuss various critiques of neoliberalism within academic studies in migration and development issue. This paper organizes these literatures based on taxonomy classification method. Inspired from the studies done by Canterbury 2010 and Rosewarne 2010, this paper classifies that there are three main themes which has become scholars concern: remittance, migrant labor, and diaspora. For the first one, academicians regard the neoliberal remittance agenda the effort to liberalize and securitize remittance as a profit-based agenda of private sectors. For the second one, academicians the biggest critique refers to neoliberal migrant labor governance by precarising and capitalizing migrant labor which tend to put economic efficiency and worldwide prosperity discourse for covering the exploitation of the migrant labors. For the latter, the academicians argue that there has been the effort to harness diaspora's financial and human capital through the discourse of 'Diaspora Engagement' by both World Bank as well as origin countries in order to serve private sectors interest eventually. Therefore, this paper concludes that in general there has been certain processes undertaken by a certain interest groups to harness migrants both its financial and human capital flows under neoliberalism, and it does not have a significant impact on the development process in migrant's home country. This paper identifies that critical IPE CIPE and economic-structuralism become dominant perspective in the discussion. This paper also identifies that the studies about this issue is still lacking, therefore the further research is needed.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Retiana Fadma Pertiwi
Abstrak :
Cloud Computing merupakan teknologi yang mulai banyak diadopsi oleh organisasi. Salah satu perusahaan finansial yang melakukan adopsi Cloud Computing adalah PT. Prudential Life Assurance Indonesia. Perusahaan ini mengadopsi Cloud sebagai pengganti infrastruktur On-premise dengan didasarkan atas keinginan tim bisnis untuk melakukan inovasi tanpa adanya hambatan waktu. Dalam proses migrasi sistem NBWF ke Cloud, proses migrasi mengalami kendala yang mengakibatkan terhambatnya proses Sprint yang sedang berjalan. Dampaknya tim bisnis dan tim IT tidak bisa menyelesaikan Sprint sesuai Timeline yang telah disepakati dikarenakan sistem NBWF tidak stabil. Proses migrasi sistem NBWF ke Cloud dilakukan paralel dengan berlangsungnya Sprint pada environment yang sama. Target tim IT untuk memindahkan sistem ke Cloud bertabrakan dengan target tim bisnis dalam menyelesaikan Sprint. Sehingga proses migrasi ditunda dan akan dilakukan kembali ketika Timeline telah ditentukan agar tidak mengganggu Sprint yang telah berjalan. Didasarkan atas permasalahan yang ditemukan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Faktor-Faktor apa saja yang menentukan keberhasilan proses migrasi sistem On-premise ke Cloud. Hasil pengumpulan dari data kuesioner akan dilakukan analisis menggunakan metode AHP. Dari hasil Analisis didapatkan peringkat pertama pada Kriteria Organizational dengan bobot 43,9%, peringkat kedua yaitu Kriteria Technological dengan bobot 36,5% dan yang terakhir Kriteria Environmental dengan bobot 19,6%. Faktor pada Kriteria Organizational peringkat pertama yaitu Faktor Management Support dengan bobot 27,5%, yang kedua Faktor Project Budget dengan bobot 18,1%, ketiga Migration Plan dengan bobot 13,1%, keempat Timeline Migration dengan bobot 12%, kelima Technical Readiness dengan bobot 7,2%, keenam Risk Assessment dengan bobot 6,5%, ke tujuh Policies and Procedures dengan bobot 6,4%, ke delapan Compliance with Regulation dengan bobot 4,9%, dan terakhir Knowledge Base dengan bobot 4,3%. Faktor pada Kriteria Technological peringkat pertama yaitu Faktor Infrastruktur dengan bobot 22%, yang kedua Faktor Data Security and Privacy dengan bobot 15,1%, ketiga Bandwidth dengan bobot 13,2%, keempat Compatibility dengan bobot 12,3%, kelima System Integration dengan bobot 9,2%, keenam network stability dengan bobot 8,9%, ketujuh Amount of Data dengan bobot 6,6%, ke delapan Application Performance dengan bobot 6,5%, dan terakhir Complexity System dengan bobot 6,2%. Faktor pada Kriteria Environmental peringkat pertama yaitu Disaster Recovery Plan dengan bobot 42,6%, Kedua SLA Provider dengan bobot 29,8%, dan Competitive Pressure dengan bobot 27,6% ......Cloud Computing is a technology that is starting to be widely adopted by organizations. One of the financial companies that adopt Cloud Computing is PT. Prudential Life Assurance Indonesia. This company adopted the Cloud as a replacement for On-premise Infrastructure based on the business team's desire to innovate without time constraints. In the process of migrating the NBWF system to the Cloud, the Migration process experienced an obstacle that resulted in the stalling of the ongoing Sprint process. As a result, the business team and the IT team could not complete the Sprint according to the agreed Timeline because the NBWF system was not stable. The Migration process of the NBWF system to the Cloud is done in parallel with running the Sprint in the same environment. The IT team's target to move the system to the Cloud collided with the business team's target in completing the Sprint. Until the Migration process is postponed and will be done again when the Timeline has been determined so as not to disturb the Sprint that has been running. Based on the problems found, this research aims to identify any factors that determine the success of the Migration process of On-premise systems to the Cloud. The results collected from the questionnaire data will be analyzed using the AHP method. It was found that the first rank was the Organizational Criteria with a weight of 43.9%, Technological Criteria with a weight of 36.5%, and Environmental Criteria with a weight of 19.6%. Factors in the first level of Organizational Criteria are the Management Support Factor with a weight of 27.5%, the second Project Budget Factor with a weight of 18.1%, the third Migration Plan with a weight of 13.1%, the fourth Migration Timeline with a weight of 12%, the fifth is Technical Readiness with a weight of 7.2%, sixth Risk Assessment with a weight of 6.5%, seventh Policies and Procedures with a weight of 6.4%, eighth Compliance with Regulation with a weight of 4.9%, and lastly Knowledge Base with a weight of 4.3 %. Factors in the first-level Technological criteria are the Infrastructure Factor with a weight of 22%, the second Data Security and Privacy Factor with a weight of 15.1%, the third Bandwidth with a weight of 13.2%, the fourth Compatibility with a weight of 12.3%, the fifth System Integration with 9.2% weight, sixth network stability with 8.9% weight, seventh Amount of Data with 6.6% weight, eighth Application Performance with 6.5% weight, and finally System Complexity with 6.2% weight. Factors in the first level of Environmental Criteria are Disaster Recovery Plan with a weight of 42.6%, Second SLA Provider with a weight of 29.8%, and Competitive Pressure with a weight of 27.6%.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Abstrak :
Negara Uni. Soviet yang beberapa waktu lalu bubar (anal 1992) dan sekarang sebagian besar telah bergabung di dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), memiliki penduduk yang terdiri dari 100 lebih kelompok etnis. Heterogenitas penduduk yang dimiliki negara tersebut, telah membentuk daerah-daerah otonom yang dikuasai oleh kelompok etnias tertentu. Usaha pembauran untuk menciptakan "nation building" tidak hanya dalam masa kepemimpinan Gorbachev, tetapi telah berjalan sejak di bawah kekuasaan Stalin dengan Cara migrasi kelompok-kelompok etnis. Proses pembauran itu dilakukan secara paksa atau disebut deportasi, dan dengan motivasi yang berbeda, yaitu selain pembauran dilakukan rusifikasi. Pelaksanaan yang kedua ini menimbulkan kesulitan bagi negara tersebut di kemudian hari. Migrasi berkembang setelah Uni Soviet mengalami perubahan politik dan ekonomi yang drastis di bawah kekuasaan Gorbachev. Perkembangan itu didasari oleh dua faktor penyebab, yaitu alasan ekonomi dan alasan politik atau alasan kedua-duanya. Secara umum banyak beralasan ekonomi, tetapi tidak kurang pula faktor politiknya. Dua faktor tersebut berperan sekali, apalagi keadaan politik dan ekonomi Uni Soviet di bawah Gorbachev hingga terbentuk CIS di bawah Yeltsin sangat labil pula. Masalah-masalah politik yang ada seperti perebutan kekuasaan antar elitepolitik, birokrasi yang rumit dan kebijaksanaan etnis yang tidak dapat dicarikan jalan keluar hingga bubarnya Uni Soviet. Sedangkan masalah ekonomi yang sangat mencolok adalah perubahan sistim ekonomi yang menuju ekonomi babas. Hal ini menimbulkan masalah sendiri, seperti birokrasi yang tidak siap, timbulnya pasar gelap, membumbungnya harga-harga, sulitnya mendapatkan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat dan lain-lain. Distabilitas politik dan ekonomi di Uni Soviet itu memancing kelompok-kelompok etnis untuk menampilkan eksistensi masing-masing secara politik maupun ekonomi. Bentuknya mulai dari otonomi kekuasaan hingga perbaikan taraf hidup bersama. Migrasi menjadi semacam alternatif yang paling dapat diandalkan untuk memenuhi semua itu. Migrasi yang terjadi tanpa ada koordinasi yang jelas dari pemerintah. Laju migrasi yang tinggi itu berkaitan dalam wujud intra wilayah maupun keluar negeri. Pada kenyataannya migrasi yang diharapkan itu menemui banyak kendala ditempat tujuannya, baik social, ekonomi maupun budaya. Keadaan seperti ini menumbuhkan beberapa alternatif sehagai jalan keluar menanggulangi eksodus migrasi tersebut, akan tetapi kenyataan politik dan ekonomi di CIS menempatkan masalah migrasi terpaksa diambangkan oleh rezim yang berkuasa.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Winarno
Abstrak :
Tingginya arus dan tingkat migrasi di Provinsi Sumatera Barat telah menyebabkan ketidakmerataan penyebaran penduduk yang cukup tinggi. Hal tersebut berpengaruh terhadap kegiatan pembangunan daerah dan menimbulkan kesenjangan antardaerah kabupaten/kota di provinsi tersebut. Tulisan ini menganalisis pola interaksi migrasi antardaerah untuk mengetahui kecendrungan mobilitas pendduk yang terjadi antar kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Bara, serta melakukan analisis interaksi spasial untuk mengukut keterkaitan antara daerah dan posisi daya tarik suatu daerah di bandingkan daerah lain di sekitarnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktro jumlah pendudukn di daerah asal dan tujuan berpengaruh positif terhadap pola interaksi migrasi antara daerah kabupaen kota di Sumaera Barat, sedangkan faktor jarang antardaerah berpengaruh sebalikanya. Migrasi cenderung terjadi ke daerah yang memiliki daya tearik tinggal yaitu Kota Padang, Kabupaten Solok Pariaman Kabupaten Sawah Lunto dan Kabupaten 50 kota. Sebaliknya penduduk menghindarei kabupaten kepulauan Mentawai Kota Sawahlunto dan Kota Padang Panjang sebagai tujuan migrasi. hasil analisis interaksi spasial mengindikasikan adanya kesenjangan pembangunan antara daerah yang memiliki daya tarik tinggi dan daerah dengan daya tarik rendah.
2005
JUKE-1-2-Des2005-117
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tulisan ini ingin menjelaskan tentang keberadaan orang Jawa di rantau Minangkabau, tepatnya di Pasaman Propinsi Sumatera Barat. Kehadiran mereka di daerah tersebut tidak terlepas dari proses migrasi mereka ke luar Pulau Jawa, termasuk ke daerah Pasaman....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Alatas
Abstrak :
Tulisan ini mengkaji rihlah (catatan perjalanan) dalam tradisi Thariqah Alawiyyah dalam kaitannya dengan kisah migrasi kaum Hadrami di Indonesia. Bagian pertama tulisan ini mengenai ajaran-ajaran Thariqah tentang migrasi. Bagian kedua membahas pembentukan identitas dan konseptualisasi tentang "kampung halaman" di kalangan pengikut Thariqah pada masa kolonial. Bagian terakhir menyoroti rihlah sebagai sebuah sumber bagi penelusuran konseptualisasi "kampung halaman" setelah kemerdekaan Indonesia. Dengan membaca rihlah secara khusus tentang kisah migrasi, kita dapat mengetahui peralihan gagasan "kampong halaman" diantara pengikut-pengikut Thariqah di Indonesia. Oleh karena itu, konseptualisasi "kampung halaman" tidak dapat dipisahkan dari ajaran Thariqah dan konteks sosio-politik.
2005
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Ghazali
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
320.011 ZUL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widati
Abstrak :
Sastra dari luar, misalnya dari India, Persia, dan Cina telah lama masuk ke ranah sastra Indonesia, bahkan juga menjadi bagian dari sastra Jawa, misalnya Mahabarata, Ramayana, dan Baratayudha (dari India), Menak, Ambiya, Yusup dari Persia, serta Sam Pek Eng Tai dan Sin Jin Kui dari Cina. Kehadiran (naskah-naskah) sastra tersebut dilakukan melalui perpindahan penduduk ke luar daerah asalnya (migrasi) sambil membawa serpihan kekayaan budaya mereka. Di negeri singgahnya, biasanya, mereka beradaptasi dengan saling menunjukkan kebudayaan masing-masing, yang selanjutnya teradaptasi di negeri baru itu. Perjalanan budaya semacam itu dapat terjadi juga pada abad modern ini, misalnya kehadiran guritan karya Noriah Muhammed dan puisi karya Si Zainon Ismail (keduanya dari Malaysia). Perpindahan sastra Jawa (dan Indonesia) keluar negerinya juga melalui perpindahan penduduk atau migrasi, tetapi ada perbedaan pada latar belakang yang mendasarinya karena kondisi dan konsep bernegara masa kini lebih bersistem, yang tidak memungkinkan migrasi secara mudah, dan atau mengajarkan kebudayaan negeri asal secara bebas pula.
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2010
407 WID 38:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febia Rani Rizcha Perwita
Abstrak :
Penelitian ini meneliti bagaimana permasalahan yang dihadapi para perawat lansia Indonesia yang beragama Islam ketika bekerja di Prefektur Kochi. Fenomena peningkatan lansia di Jepang dan dampaknya terhadap kebutuhan tenaga kerja, dengan fokus khusus pada prefektur Kochi. Tantangan perbedaan budaya yang dihadapi perawat lansia asing dirasakan. Tidak hanya perawat lansia asing saja, tantangan akan perbedaan budaya dirasakan oleh perawat lansia Muslim. Salah satunya adalah stereotip buruk tentang Islam di mata dunia juga mempengaruhi masyarakat Jepang terhadap Islam. Karena stereotip tersebut yang sering kali menyebabkan penolakan terhadap nilai-nilai kepercayaan dan budaya baru yang dibawa oleh para pekerja migran Muslim. Kendala dalam menjalankan aktivitas ibadah sehari-hari, seperti sholat, serta masalah yang terkait dengan penggunaan hijab, menjadi tantangan utama bagi pekerja perawat lansia Muslim. Para perawat lansia Muslim dituntut tidak hanya dalam pekerjaan namun juga beradaptasi di lingkungan baru yang minoritas beragama Islam. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan proses pengumpulan data memanfaatkan wawancara, studi literatur dan observasi sebagai metode utama. ......This research examines the problems faced by Indonesian Muslim elderly nurses when working in Kochi Prefecture. The phenomenon of increasing elderly in Japan and its impact on workforce needs, with a special focus on Kochi Prefecture. The challenges of cultural differences faced by foreign elderly nurses are felt. Not only foreign elderly nurses, the challenges of cultural differences are felt by Muslim elderly nurses. One of them is the negative stereotype of Islam in the eyes of the world also affects Japanese society towards Islam. Because these stereotypes often cause rejection of the values of new beliefs and cultures brought by Muslim migrant workers. Obstacles in carrying out daily religious activities, such as praying, as well as problems related to the use of the hijab, are the main challenges for Muslim elderly nurse workers. Muslim elderly nurses are required not only in their work but also to adapt to a new environment where the Muslim minority is. This study uses a descriptive qualitative research method with a data collection process utilizing interviews, literature studies and observations as the main methods.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>