Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniawan Adhiputra
Abstrak :
Interpretasi struktur dari data seismik pre stack, pada hasil migrasi kedalaman selalu bergantung kepada stack full-offset, dengan alasan adanya keuntungan peningkatan rasio S/N akibat proses stacking. Akan tetapi, pada area dengan struktur geologi yang komplek ( sebagai contoh, kubah garam), berdasarkan hasil pengamatan kita bisa menyimpulkan bahwa stacking dengan data full-offset bisa menghasilkan image yang kandungan rasio S/N lebih rendah dari hasil partial stacking data sudut image di bawah permukaan. Migrasi adalah suatu proses yang berfungsi untuk menghilangkan efek dari penjalaran gelombang pada data seismic. Common Reflection Angle Migration (CRAM) merupakan salah satu tehnik migrasi yang berdasarkan konsep multiarrival, migrasi yang bekerja berdasarkan ray tracing, menggunakan seluruh bagian gelombang dalam aperture yang terkontrol. Tidak seperti metode konvensional ray tracing, pada kasus ini ray tracing dilakukan dari titik imaging (dari segala arah, termasuk turning rays) naik menuju permukaan, membentuk suatu sistem yang berfungsi memetakan rekaman data seismik dipermukaan menjadi sesuatu yang dikenal sebagai Local Angle Domain (LAD) pada titik imaging. Prosedur ini bekerja berdasarkan iluminasi yang uniform dari segala arah pada titik image, memastikan bahwa semua sinar datang akan menjadi bahan perhitungan sementara keaslian amplitudo dan fase terjaga. Sistem ini memiliki kemampuan ekstraksi suatu informasi dengan resolusi yang baik mengenai model bawah permukaan. Objek yang memiliki struktur yang menerus hingga ke permukaan keberadaannya masih dapat terdeteksi, walaupun terletak dibawah struktur geologi yang komplek. Karena berorientasi pada target, menyediakan secara langsung, image reservoir dengan resolusi tinggi dan informasi lainnya dalam batasan sumur. ......The structural interpretation of pre stack depth migrated seismic data has traditionally relied on full-offset stacks, attempting to take advantage of the stacking process to generate a high signal- to-noise ratio. However, in complex velocity environments (for example, subsalt), our observations suggest full-offset stacking can result in a lower signal-to-noise ratio than a partial stack of subsurface angle data. Migration is a process which removes the effects of wave propagation from seismic data. Common Reflection Angle Migration (CRAM) is one of migration technique which is a multi-arrival, ray-based migration that uses the whole wavefield within a controlled aperture. Unlike conventional ray-based imaging methods, the ray tracing is performed from image points (in all directions, including turning rays) up to the surface, forming a system for mapping the recorded surface seismic data into the Local Angle Domain (LAD) at the image points. The system enables extraction of high-resolution information about the subsurface model. Continuous structure surfaces, can be detected, even below complex geological structures. It is a target-oriented system, providing direct, high-resolution reservoir imaging, and high-resolution information in the vicinity of wells.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T30130
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Darmawan
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai strategi migrasi informasi pada Lembaga Kearsipan X. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana strategi yang dilakukan oleh Direktorat Reproduksi dan Digitalisasi Arsip, Lembaga Kearsipan X dan kendala apa saja yang menghambat kinerja direktorat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi migrasi informasi yang dilakukan bagian Direktorat Reproduksi dan Digitalisasi Arsip di Lembaga Kearsipan X serta mengidentifikasi kendala yang menghambat kinerja direktorat tersebut. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang masih menyebabkan hambatan dalam hal migrasi informasi. Faktor yang mempengaruhi diantaranya finansial dan pelatihan pegawai. 
ABSTRACT
This thesis discusses the information migration strategy in the Archives Institution X. The problem in this research is how the strategy undertaken by Directorate of Reproduction and Digitalization Archives, Archives Institution X and any constraints that hinder the performance of directorate. This study aims to explain the information migration strategy undertaken by the Directorate of Reproduction and Digitalization of Archives at Archives Institution X and identify obstacles that hamper the performance of the directorate. This research method is qualitative descriptive through case study approach. The results of this study indicate that there are some obstacles that still cause barriers in terms of information migration. Factors that affect them are financial and employee training.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Arya Singal Bagoes Oka
Abstrak :
Migrasi Seismik adalah suatu proses untuk memindahkan kedudukan reflektor pada posisi dan waktu pantul yang sebenarnya berdasarkan lintasan gelombang. Hal ini disebabkan karena penampang seismik hasil stack belumlah mencerminkan kedudukan yang sebenarnya, karena rekaman normal incident belum tentu tegak lurus terhadap bidang permukaan, terutama untuk bidang reflektor yang miring. Selain itu, migrasi juga dapat menghilangkan pengaruh difraksi gelombang yang muncul akibat adanya struktur-struktur tertentu. Migrasi yang digunakan adalah migrasi Kirchhoff, dimana keberhasilan dari migrasi Kirchhoff sangat dipengaruhi oleh model velocity yang digunakan untuk melakukan migrasi, lebar aperture, maximum dip to migrate, serta penggunaan frekuensi tertentu sehingga migrasi yang dilakukan dapat menghasilkan penampang seismik yang mendekati struktur geologi yang sebenarnya. Serta dilakukan analisis lebih lanjut didalam penentuan lebar aperture dan penentuan maximum dip to migrate yang digunakan.
Seismic Migration is a process to relocate position of a reflector to its true geology structure in the subsurface. The different image between the stacked section and true subsurface position of the event, because the record of normal incidence is not always perpendicular to its reflector, especially a reflector with a certain dip. Migration also can collapse a diffraction that appears if there is a point diffractor in the subsurface. One of the method that will be used in this thesis is Kirchhoff migration. The success of Kirchhoff migration is dependent on the aperture width, maximum dip to migrate, and frequency that is used for migration so the result of migration can represent the true subsurface geology structure. In this thesis is also discussed about aperture analysis, and maximum dip analysis.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S28758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Lamtiur Hasianna
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianty Pramita Sari
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang Kebijakan Pemerintah Malaysia terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang datang ke Malaysia pada tahun 1971-1998. Terbukanya kesempatan kerja yang luas bagi TKI sejak Pemerintah Malaysia menetapkan kebijakan Ekonomi Baru/New Economy Policy tahun 1971. Mendorong masuknya TKI baik secara legal maupun illegal, hingga pada tahun 1980-an jumlah TKI semakin meningkat, oleh sebab itu Pemerintah Malaysia membuat serangkaian kebijakan untuk menertibkan TKI yang masuk ke Malaysia baik secara persuasive (perjanjian bilateral Medan Agreement dan pemutihan), maupun secara koersif seperti deportasi dan Ops Nyah I, Ops Nyah II, Ops Nyah III. Namun kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Malaysia tetap saja tidak dapat menahan arus TKI yang masuk ke Malaysia, dan TKI dari tahun ke tahun semakin meningkat. ...... This study discusses about the Malaysian Government policy over Indonesia migrant workers who came to Malaysia in 1971 to 1998. The opening of job opportunities for migrants since the Government of Malaysia sets New Economic policy in 1971 encouraged the entry of migrant workers, both legally and illegally. Because of the increasing number of migrants until the 1980s, the Malaysian government made a series of policies to curb migrants coming into Malaysia either persuasively (Medan agreement bilateral agreements and bleaching) or coercively such as deportation and Ops Nyah I, Ops Nyah II, III Ops Nyah. However, the policy made by the Malaysian Government still can not withstand the flow of migrant workers who entered Malaysia, and the increasing number of migran every year since then.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Teguh Prima
Abstrak :
ABSTRACT
Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi arus migrasi antarprovinsi di Indonesia selama 1990 hingga 2010 menggunakan metode OLS dan panel. Ketimpangan ekonomi, barang publik dan belanja modal menjadi variabel yang akan dieksplorasi efeknya selain variabel kontrol terhadap arus migrasi internal. Temuan pertama adalah bahwa peningkatan ketimpangan relatif menurunkan migrasi antarprovinsi hingga titik minimum dan kemudian kembali naik, atau terdapat hubungan berbentuk kurva U antara ketimpangan relatif dengan besar migrasi. Kemudian, biaya bermigrasi di Indonesia jauh lebih tinggi dari negara lain dan menunjukkan tren peningkatan. Terakhir, faktor pendorong di daerah asal masih menjadi determinan penting dalam memengaruhi migrasi selama 20 tahun terakhir. Migrasi antarprovinsi di Indonesia selama 20 tahun terakhir terjadi dari daerah berpendapatan rendah dengan ketimpangan ekonomi yang tinggi menuju daerah kaya dengan ketimpangan yang lebih rendah, belanja modal yang lebih tinggi, dan penyediaan fasilitas publik yang cukup
ABSTRACT
This study aims to probe the determinants of inter-provinces migration flows in Indonesia during the reformation era in the late 1990s until 2010 with cross-section and panel data analysis. Economic inequality, public goods and public expenditure are examined along with control variables to explore their effects towards inter-provinces migration. Three substantial findings are resulted from the analysis. First, an increase in relative inequality between origin and destination provinces decrease inter-provinces migration with U-shaped trend. Second, the distance elasticity in Indonesia is relatively high in comparison to other countries leading to high migration cost and perform an increasing trend. Third, push factors, including lower economic inequality and public goods provision in origin provinces, become more powerful triggers for people to migrate instead of the push factors. At the end, it can be deduced that people move from low wage and high economic inequality region into wealthier and more prosper region in terms of lower economic inequality, higher number of public expenditure budget, and adequate public goods provision
2016
S64035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kessa Ikhwanda
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Surveilans Migrasi Malaria di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sabang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif untuk mengetahui gambaran komponen input, proses, dan output dari pelaksanaan program. Data penelitian diperoleh melalui wawancara terhadap informan kunci yang merupakan tenaga kesehatan yang terlibat dalam program tersebut yaitu Kepala KKP, Kepala Seksi PRL KLW, Pelaksana JFT Entomolog Kesehatan, Dokter, Perawat, dan tenaga LAB. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih adanya evaluasi terkait dengan komponen input dan juga proses dalam pelaksanaan. Saran untuk ke depan perlu diadakannya penyediaan tenaga yang mumpuni, pelatihan spesifik, kerjasama lintas sektor, dan juga pengembangan penelitian lebih lanjut. ......This research discusses about evaluation on malarian migration surveillance system implementation at sabang rsquo s port health quarantine 3rd class. The type of this research is qualitative to know the description component of input, process, and output of program implementation. The research data was obtained through interviews of key informants who are health workers involved in the program, there are Head Office, Section Head of PRL KLW, JFT of Health Entomologists, Doctor, Nurse, and laboratory staff. The results show that there is still an evaluation related to input and processes component in the implementation. Suggestions for the future that need to be held is to provide qualified personnel, specific training, cross sector cooperation, and also further research development.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reizka Asadelia Rafmawan
Abstrak :
Latar Belakang: Terjadinya regenerasi pada proses penyembuhan luka pulpa yang mengalami cedera akan menggantikan struktur dan fisiologis jaringan sama dengan aslinya. Proses ini dimulai dengan sel punca pulpa bermigrasi ke tempat cedera dan berfungsi. Ketika ada invasi bakteri, lingkungan pulpa terinflamasi melepaskan berbagai sinyal termasuk sinyal yang memicu migrasi sel punca pulpa. Pentingnya proses migrasi pada penyembuhan jaringan pulpa yang terinflamasi, maka pada penelitian ini mengamati perbedaan kemampuan migrasi pada hDPSCs normal dan terinflamasi lipopolisakarida (LPS) bakteri E. coli dengan waktu observasi 6 jam dan 24 jam. Tujuan: Mengetahui perbedaan kemampuan migrasi pada hDPSCs normal dan terinflamasi yang dilihat dari laju kecepatan migrasi dan lebar luka hDPSCs pada hDPSCs normal dibandingkan dengan hDPSCs terinflamasi dengan waktu observasi 6 jam dan 24 jam. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik in vitro dengan pengamatan migrasi menggunakan metode scratch assay. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna laju kecepatan migrasi antara hDPSCs normal dan terinflamasi pada waktu observasi 6 dan 24 jam (p<0.05). Terdapat perbedaan bermakna lebar luka hDPSCs normal dan inflamasi pada waktu observasi 6 dan 24 jam (p<0.05). Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan pulpa tetap memiliki potensi alamiah dalam menginduksi migrasi pada kondisi terinflamasi LPS bakteri E. coli pada periode waktu 24 jam. ......Background: Regeneration in the injured pulp wound healing process will replace its structure and tissue physiology to be the same as the original. It begins with hDPSCs migrating to the injured site and functioning. When there is a bacterial invasion, the inflamed pulp environment releases various signals stimulating hDPSCs migration. Due to the importance of the migration process in inflamed pulp tissue wound healing, this research observed the differences in migration capability of the normal and inflamed-with lipopolysaccharide (LPS) bacteria E. coli- hDPSCs. Objective: To discover the differences in migration capability between normal and inflamed hDPSCs observed from differences in migratory speed rate and wound width of normal and inflamed hDPSCs at 6 and 24 hours observation time. Methods: This research was an experimental laboratory in vitro using the scratch assay. Results: There were significant differences in migratory speed rate between normal and inflamed hDPSCs at 6 and 24 hours (p<0.05). There were significant differences in wound width in each group of normal and inflamed hDPSCs at 6 and 24 hours (p<0.05). Conclusion: These research results show that pulp remains have the natural potential to induce migration in conditions inflamed by LPS bacteria E. coli for 24 hours.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yi, Pung-on, 1959-
Soul-si : Tong Asia , 2009
KOR 951.903 YIP c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>