Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shelley, Joseph F.
New York: McGraw-Hill, 1980
620.103 SHE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andon Insani
"ABSTRAK
Desertasi ini membahas tentang karakteristik Paduan Mg3CoNi2 Sebagai Penyerap Hidrogen. Paduan dibuat dengan metode pemaduan mekanik. Untuk mendapatkan sampel yang optimal telah dilakukan variasi pembuatan sample dengan mengombinasikan rasio berat bola terhadap sampel 1:1 dan 8:1 dengan waktu milling selama 10 menit, 5, 10, 15, 20, 30, 40 dan 60 jam. Peralatan milling adalah konvensional milling dan High Energy Milling SPEX 8000. Dari pengukuran XRD diketahui bahwa semua sampel mengalami oksidasi dengan bertambahnya waktu milling yaitu terbentuknya fasa MgO yang semakin banyak. Untuk mengurangi oksidasi dilakukan teknik pemaduan basah dengan cara menambahkan toluen ke dalam sampel yang akan dimilling. Dari pengukuran XRD diketahui bahwa fasa yang terbentuk sebagian besar adalah Mg2Ni dan sedikit MgNi2 sedangkan fasa Mg2Co dan MgCo2 tidak terbentuk. Hal ini karena energi pembentukan Mg2Co dan MgCo2 lebih besar dari pada pembentukan Mg2Ni dan MgNi2. Fasa Mg2Ni yang terbentuk mengalami penurunan parameter kisi dari 5,22 nm menjadi 4,59 nm dan dari 13,29 nm menjadi 11,72 nm. Dari hasil pengamatan dengan SEM juga menunjukkan pengurangan ukuran partikel dan dari pengamatan dengan SANS menunjukkan penambahan luas permukaan. Kapasitas penyerapan hidrogen terbanyak diperoleh pada sampel yang dimilling selama 40 jam pada temperatur 200_C, yaitu sebesar 3,3 % berat. Keberadaan hidrogen di dalam sampel ditunjukkan dengan terjadinya perubahan ukuran kristal pada sudut 40,95_ dan pada sudut 47,7_. Keberadaan hidrogen dalam sampel juga dibuktikan dengan turunnya intensitas hamburan neutron pada pengamatan dengan menggunakan SANS.

ABSTRACT
This dissertation is discussing about the characteristics of Mg3CoNi2 alloy as a hydrogen storage. The alloy is made by mechanical alloying method. To obtain the optimal sample, a variation making of sample has been done by combining the ball to the sample weight ratio of 1:1 and 8:1 with the milling time of 10 s, 5, 10, 15, 20, 30, 40 and 60 hours. The milling apparatus used is a conventional milling and a High Energy Milling SPEX 8000. From the XRD measurement results it is known that all obtained by dry preparation method sample are oxidized into MgO phase, especially for longer milling time. To reduce the oxidation effects a wet alloying method has been done by adding toluene to the sample to be milled. From the XRD measurement results it is known that the phases formed are mostly Mg2Ni and small amount of MgNi2, while the phases of Mg2Co and MgCo2 are not formed. This is because the energy of Mg2Co and MgCo2 formations are bigger than those for Mg2Ni and MgNi2 formation. The lattice parameters of Mg2Ni formed decrease from 5,22 nm to 4,59 nm and from 13,29 nm to 11,72 nm. From the observation results using SEM the decrease of particle size is also shown and from SANS investigations it is shown that surface area increased with increasing milling time. The highest hydrogen absorption capacity was obtained from 40 hours milled sample at hydriding temperature of 200_C. The presence of hydrogen in the sample is indicated the change of the crystallite size calculated the angle of 40,95_and 47,7_. The presence of hydrogen in the sample is also proven with the decrease of neutron scattering intensity analyzed using SANS."
Depok: 2009
D1369
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Orpa Diana Suek
"ABSTRAK
Salah satu intervensi terapeutik untuk anak yang menggunakan ventilasi mekanik
adalah posisi pronasi yang bertujuan untuk meningkatkan ventilasi dan
mengurangi shunt intrapulmonal. Tesis ini membahas pengaruh posisi pronasi
terhadap status hemodinamik anak yang menggunakan ventilasi mekanik di ruang
PICU sebanyak 15 orang. Penelitian ini menggunakan quasi experiment onegroup
pretest-posttest design. Pengukuran dengan lembar observasi untuk
menilai frekuensi napas, saturasi oksigen, tekanan darah, mean arterial pressure,
dan frekuensi denyut jantung. Hasil analisis bivariat didapatkan ada perbedaan
yang bermakna antara saturasi oksigen sebelum dan sesudah intervensi dengan
p value 0,004 (p< 0,005; α: 0,05). Hasil penelitian ini adalah menyarankan
pemberian posisi pronasi untuk meningkatkan saturasi oksigen.

ABSTRACT
One of therapeutic interventions to children receiving mechanical ventilation is
pronation position that is aimed to improve the distribution of ventilation and
reduce shunt intrapulmonary. The purpose of this study is to determine the effect
of pronation position on the hemodynamic status of pediatric in the Pediatric
Intensive Care Unit with 15 sample. The study used quasi experiment one-group
pretest-posttest design. Measurement of hemodynamic status used the
observation sheet to assess the respiratory rate, oxygen saturation, blood pressure,
mean arterial pressure, and heart rate. The results of bivariate analysis were
significant differences between oxygen saturation before and after the
intervention with p value of 0.004 (p < 0.005, α: 0.05). In conclusion, pronation
position effectively increases oxygen saturation."
2012
T30933
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pranata Jaya
"Organoclay adalah lempung yang disintesis dengan bahan organik ODTMABr tanpa mengubah struktur kimianya. Pergeseran puncak (001) difaktogram menunjukkan bahwa ODTMABr berhasil masuk ke dalam lapisan lempung. Basal spacing pada organoclay lebih besar dibandingkan dengan basal spacing bentonit. Uji FTIR menunjukkan bahwa organoclay Tapanuli (OCT-C18) terinterkalasi oleh surfaktan ODTMABr. Sintesis antara Polyvinyl Alcohol (PVA) dan OCT dalam jumlah sedikit yaitu PVA/OCT-C18 5% atau kurang menghasilkan nanokomposit berstruktur eksfoliasi. Penambahan OCT-C18 memberi peningkatan kekuatan mekanik dan modulus elastisitas PVA/OCT-C18, tetapi memberi penurunan regangan pada PVA/OCT-C18 7%. Hasil SEM pada permukaan patahan menunjukkan peningkatan kekuatan mekanik dan teramatinya peningkatan kekasaran permukaan patahan. Banyak dan besar rongga pada PVA/OCT-C18 mempengaruhi kekuatan mekanik PVA/OCT-C18.

Organoclay was synthesized using ODTMABr surfactant without changing its chemical structure. The diffractogram showed that the (001) peak shifted and this indicated that the organoclay layers were intercalacted. The basal spacing of organoclay which was higher than of bentonite. The FTIR results indicated the ODTMABr surfactant intercalated the clay layers. Synthesis of Polyvinyl Alcohol (PVA) and small amounts of OCT-C18 less than 5% wt, produced exfoliated nanocomposite structure. The addition of OCT-C18 improved mechanical strength and modulus of elasticity, but it decreased the value of strain of PVA/OCT-C18 composites. SEM observation results on the fracture surface showed that the enchanted of mechanical strength of PVA/OCT-C18 followed by the roughness of fracture surface. The number of voids or cavities on PVA/OCTC18 affected the mechanical strength of PVA/OCT-C18."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Hakiman
"Front rail adalah komponen utama pada crumple zone kendaraan yang mampu menyerap sekitar 40% dari energi kinetik saat terjadi kecelakaan frontal. Komponen front rail ini umumnya terbuat dari baja struktur berdinding tipis. Pada saat kecelakaan komponen ini diharapkan dapat menyerap energi tumbukan melalui proses deformasi (progressive buckling) sehingga mengurangi kerusakan pada kompartemen penumpang dan memberikan efek perlambatan yang berada pada tingkat aman terhadap penumpang. Crush initiators digunakan untuk meningkatkan penyerapan energi dan mengurangi gaya tumbukan puncak pada saat awal kecelakaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Crush Initiators pada tabung persegi berdinding tipis produksi dalam negeri yang diaplikasikan pada prototipe front rail Mobil listrik Universitas Indonesia dalam meningkatkan penyerapan energi dan mengurangi gaya tumbukan puncak pada saat diberikan beban aksial baik secara kuasi statik maupun dinamis.
Analisa dilakukan dengan membandingkan hasil eksperimen dengan hasil analisa numerik menggunakan metode elemen hingga nonlinier, ANSYS-LS-DYNA. Hasilnya menunjukkan pengaruh yang signifikan dari crush initiators terhadap penurunan gaya tumbukan awal dan peningkatan penyerapan energi serta menunjukkan pola yang hampir sama antara hasil eksperimen dengan hasil komputasi numerik.

Front rail columns are the main component on vehicle crumple zone that absorb approximately 40% of kinetic energy at the moment of a frontal crash. Generally the front rail columns are made from thin-walled structural steel. During a crash, a front rail column is expected to absorb crash kinetic energy trough plastic deformation energy (progressive buckling) thereby reducing damage on passanger compartment and giving the effect of deceleration on the safety level for passanger. Crush initiators are used to improve the energy absorption and reducing the peak crus load at the time of the initial accident.
This research aimed to determine the effect of Crush Initiators on thin-walled square tube which is apllied to the prototype of front rail electric car University of Indonesia on increasing the energy absorption and reducing the peak crush load when given quasi static axial load and dynamic axial load.
Analysis was conducted by comparing the experimental result with numerical study result which using finite element nonlinier method, ANSYS-LS-DYNA. The results show the significant effect from the crush initiators on decreasing the peak crush load and increasing the energy absorption and show a similar pattern between the experimental and the numerical study result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Atmajaya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis konsentrasi pajanan personal debu PM2.5 dan kadar hs-CRP pada petugas mekanik di Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor Unit Pulo Gadung tahun 2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengukur konsentrasi pajanan debu PM2,5 yang dilakukan melalui pengukuran personal sampling dengan menggunakan alat Leland Legacy Pump dan Sioutas Cascade Impactor kepada 12 petugas penguji mekanik, serta kadar hs-CRP dalam darah petugas didapatkan dari hasil analisis sampel darah petugas dengan menggunakan metode ELISA.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi pajanan personal PM2.5 selama pekerja pada periode penelitian yang diterima oleh petugas penguji mekanik PKB unit Pulo Gadung adalah sebesar 354,09 μg/m3 dan kadar hs-CRP pada petugas mekanik PKB unit Pulogadung berkisar antara 0.4 sampai 7.2 mg/L dan 50% responden berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

This study aimed to measure and analyze personal exposure concentrations of PM2,5 and testosterone level in blood on mechanic in Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) unit Pulo Gadung in 2015. This research is using quantitive descriptive study by measuring the concentration of PM2,5 through personal sampling measurement by using Leland Legacy Pump and Sioutas Cascade Impactor to 12 mechanics and levels of hs-CRP in blood obtained from analyze mechanics's blood samples using ELISA.
The result showed the average personal exposure concentrations of PM2.5 in the study period received by the clerk of mechanical testing amounted to 354,09 μg/m3 and the range levels of hs-CRP in blood on mechanic officer is 0.4 -7.2 mg/L and 50% of respondents at high risk for cardiovascular disease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardjuki
"Tesis ini merupakan hasil penelitian proses ekstrusi semi-solid paduan Al 2008 dengan tujuan mempelajari teknologi ekstrusi kondisi semi-solid, penelitian dimulai dengan membuat cetakan, pemilihan bahan cetakan, bahan produk, pemilihan parameter proses. Hasilnya dipelajari sifat mekanik dan strukturmikronya. Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah paduan Al 2008. Ingot paduan aluminium 2008 dipanasi dalam dapur hingga mencair dan diaduk, selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan ekstrusi sambil dilakukan pemanasan dan pengadukan. Pada variasi terperatur pemanasan 400°C ski 600°C, aluminium ditekan dengan cara ekstrusi.
Dari hasil penelitian didapat bahwa makin tinggi temperatur ekstrusi diperlukan tekanan yang kecil dan kondisi semi-solid berada pada temperatur pemanasan 600°C dan 550°C. Dari hasil pengujian tarik pada temperatur pemanasan 550°C hingga temperatur pemanasan 450°C hasilnya relatif sama, karena masih dalam daerah batas antara cair dan padat, untuk temperatur pemanasan 550°C kondisi semi-solid kekuatan tarik yang didapat lebih rendah dibandingkan dengan temperatur pemanasan 400°C kondisi solid, disebabkan pada temperatur pemanasan 400 °C terjadi proses pengerasan regangan. Pada kondisi semi-solid kekerasan yang didapat 34 VHN dan 31 VHN, kekerasan ini masih relatif sama dengan kondisi awal sebesar 33 VHN, sedangkan bila dibanding dengan kondisi solid nilai kekerasannya 37 VHN sampai 45 VHN, hal ini disebabkan karena adanya segregasi mikro yang mengelompok pada fasa intermetalik yang tidak menyebar secara merata dalam matriknya, tetapi tertumpuk pada batas butir."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Widiyono
"Telah dilakukan pengelasan pada Baja tahan karat austenitik AISI 304 yang mempunyai komposisi C = 0.051 %, Cr = 18,470 % , Si = 0,370 % Mn = 1,340 % , P = 0,029 %, S = 0,03 % , Ni = B.080 % dan Fe = 71,63 % dengan menggunakan las busur TIG. kemudian diberi perlakuan panas sampai 1050 °C selama 1 jam dan didinginkan dengan tiga parameter jenis media pendingin, yaitu udara, oli dan air, selanjutnya dilakukan uji sifat mekanis ( uji tarik, uji kekerasan, uji banding), uji metalografi, uji fraktografi dan uji korosi.
Berdasarkan hasil rata-rata uji tarik, untuk media pendingin udara. kekuatan tarik 52,32 kg/mm`, kekuatan luluh 24,03 kg/mm dan regangannya 48,65 %, untuk media pendingin obi, kekuatan tarik 52,22 kg/me`, kekuatan luluh 25,79 kg/mm- dan regangannya 43,63%, sedangkan untuk media pendingin air, kekuatan tarik 53,21 kg/mmi, kekuatan luluh 26,82 kg/ mm" dan regangannya 42,89%. Pada hasil uji kekerasan rata-rata untuk media pendingin udara, kekerasan yang tertinggi 150,3 Hv dan yang terendah 134 Hv, untuk media pendingin oli, kekerasan yang tertinggi 153 Hv dan yang terendah 137 Hv, untuk media pendingin air, kekerasan yang tertinggi 156.3 Hv dan yang terendah 140,8 Hv. Sedangkan hasil rata-rata dari uji korosi, untuk media pendingin udara, laju korosi pada daerah las 1,453 mpy, daerah HAZ dan logam induk 2,726 mpy, untuk media pendingin oli, laju korasi pada daerah las 1,14 mpy, daerah HAZ dan logam induk 1,4B mpy, untuk media pendingin air, laju korosi pada daerah las 0,656 mpy, daerah HAZ dan logam induk 1,103 mpy.
Berdasarkan hasil di atas dan jugs pengamatan dari hasil uji bending, uji metalografi, uji fraktografi, diketahui bahwa media pendingin air relatif lebih baik daripada media pendingin oli maupun udara."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederik Palalio
"Komposit penguatan bahan alam karakternya ditentukan oleh sifat matrix, jenis penguat dan orientasi penguatnya. Material komposit dengan matrix polimer yang disebut dengan Polymer Matrix Composites (PMCs), yang diperkuat dengan material alam termasuk golongan natural composites. Bambu betung (dendrocalamus asper Schult) yang dikombinasikan dengan resin poliester sebagai matrix yang menghasilkan komposit penguatan bambu, yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan. Hasil yang diperoleh dari karakterisasi bambu betung adalah sebagai berikut: kadar air 11,5 %, berat jenis (ρ) 1,25 gr/cm³, sudut pembasahan (wetability) 21º, kekuatan tarik 206 N/mm², MOE 6945 N/mm², kekuatan tekan 207 N/mm², kekuatan lentur 228 N/mm², MOR 6687 N/mm². Pada penelitian ini pembuatan komposit dengan metode hand lay up, komposit yang dibuat terdiri material komposit unidireksional dengan variabel fraksi volume 9, 18, 28, 38 dan 47 %, struktur komposit penguatan bambu woven roving bentuk lembaran dengan variabel fraksi volume 9, 19 dan 29 % serta struktur komposit penguatan bambu woven roving bentuk silinder dengan variabel fraksi volume 10, 20 dan 30 %.
Hasil karakterisasi komposit menunjukkan kekuatan optimum untuk materil komposit penguatan bambu unidireksional, kekuatan tarik 52,5 N/mm², MOE 2626 N/mm² pada fraksi volume 28 %, kekuatan tekan 82,7 N/mm² dan kekuatan lentur 54,5 N/mm², MOR 3740 N/mm² pada fraksi volume 38 %, kekuatan optimum untuk komposit penguatan bambu woven roving bentuk lembaran, kekuatan tarik 61 N/mm², MOE 2032 N/mm² pada fraksi volume 19 %, kekuatan tekan 63 N/mmP2P pada fraksi volume 29 %, kekuatan lentur 65 N/mm², MOR 3625 N/mm² pada fraksi volume 19 % serta kekuatan tekan optimum komposit penguatan bambu woven roving bentuk silinder 60,97 N/mm² pada fraksi volume 30 %. Struktur permukaan komposit diamati melalui Scanning Electron Microscope (SEM), dimana pengamatan mikrostruktur akan dikaitkan dengan gejala sifat mekanik yang terjadi.

The properties of reinforced bamboo composites is determined by characteristic of matrix, reinforcement and orientations. Polymer matrix composites (PMCs) were produced by combining polyester as matrix and Betung bamboo (dendrocalamus asper Schult) as nature materials used as a reinforcement. This nature materials is resourses beneficial and early found in the forest or wall wid environmental free. The analysis of betung bamboo were shows that water content of 11,5 % , materials density 1,25 gr/cm³, contact angle 21º, tensile strength 206 N/mm², modulus of elastisity (MOE) 6945 N/mm², compression strength 207 N/mm², flexural strength 228 N/mm² and modulus of repture (MOR) 6687 N/mm². The volume fraction of Betung bamboo varied from 9, 18, 28, 38 and 47 % vf for unidirectional reinforced while for woven roving plat reinforced for volume fraction varion from 9, 19 andB B 29 % vf, for woven roving cylinder reinforced volume fraction varion from 10, 20 and 30 % vf.
The results show that the optimum condition for unidirectional respectively tensile strength and MOE are 52,5 N/mm² and 2626 N/mm² for volume fraction of 28 % and compression strength of 82,7 N/mm², flexural strength and MOR are 54,5 N/mm² and 3740 N/mm² for volume fraction of 38 %. The structure of composites with woven roving plate reinforcement possessed tensile strength of 61 N/mm², MOE of 2032 N/mm² respectively with 19 % volume fraction, and compression strength of 63 N/mm² for volume fraction 28 %. At volume fraction of 19 % the optimum mechanical properties for flexural strength of 65 N/mm² and MOR is 3625 N/mm².The structure composites with woven roving cylinder owned optimum compression strength of 60,97 N/mm² for 30 % volume fraction. All of the microstructure of the composites are characterized by scanning electron microscope (SEM), where fenomenon of microstructure composites is coralated with mechanical performance of composites.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem tambak udang tradisional di Jawa Timur lebih banyak dibandingkan semi intensif . Sistem budidaya tradisional produktivitas sekitar 200 kg/ha ,sedangkan semi intensif ,bisa mencapai 7.000 kg/ha.... "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>