Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
J. S. Sande
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1981
398.212 SAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chammah Soeratno
Jakarta: Balai Pustaka, 1988
899.221 SIT h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Allyssa Rachel Annabelle
"Film White Snake (白蛇:缘起Báishé: Yuánqǐ) adalah film animasi yang menceritakan mengenai perjalanan siluman ular putih bernama Xiao Bai dalam mencari identitasnya dengan bantuan manusia bernama Xuan. Perjalanan mereka dipenuhi dengan rintangan dan musuh-musuh yang ingin membunuh mereka, namun mereka selalu menolong satu sama lain. Waktu yang mereka habiskan bersama di perjalanan menumbuhkan rasa cinta terhadap satu sama lain, begitu pula dengan kebajikan-kebajikan dalam diri Xiao Bai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penokohan Xiao Bai dalam menerapkan nilai kebajikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun Xiao Bai merupakan siluman, nilai kebajikan tetap terlihat dalam dirinya yang ditunjukkan melalui tindakan dan percakapannya dengan tokoh lain. Selain itu, penemuan lainnya dalam penelitian ini adalah adanya kontradiksi pada penokohan Xiao Bai yang juga memiliki sisi gelap dalam dirinya. Dengan adanya penerapan dan kontradiksi ini menunjukkan bahwa terdapat keseimbangan di setiap makhluk hidup. Film ini juga memberikan edukasi mengenai kebajikan dalam diri sendiri yang dapat dipicu oleh pergaulan dengan orang-orang di sekitar.

White Snake (白蛇:缘起 Báishé: Yuánqǐ) is an animated film that tells about the journey of a white snake demon named Xiao Bai in finding her identity with the help of a human named Xuan. Their journey is filled with obstacles and enemies who want to kill them, but they always help each other. The time they spent together grew their love for one another, as well as the virtues in Xiao Bai. This research aims to analyze the characterization of Xiao Bai in applying the value of virtue. The method used in this research is the qualitative method. The results show that although Xiao Bai is a demon, the value of virtue still appears in her which is shown through her actions and conversations with other characters. In addition, this research also finds there is a contradiction in the characterization of Xiao Bai who also has a dark side in her. The existence of these applications and contradictions shows that there is balance in every living being. This film also provides education about the virtues within oneself that can be triggered by association with the people around them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jodi Roudho Prayogo
"Tesis ini membahas mengenai sense of place sebagai dasar dalam membentuk ruang kota yang unik dengan mencoba melihat dari sisi yang berbeda. Dalam kehidupan manusia terdapat legenda dan cerita rakyat yang menjadi salah satu bentuk pemahaman manusia terhadap lingkungannya. Tesis ini menelusuri keterkaitan antara sense of place di perkotaan dengan legenda dan cerita rakyat. Dengan melihat bagaimana suatu legenda atau cerita rakyat mempengaruhi ruang-ruang di sekitarnya menggunakan metode Evidance-Based Approach, hubungan antara legenda dan sense of place ini akan dianalisis dari segi literatur dan contoh nyata yang terjadi. Dimana temuan dari analisis ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang kawasan untuk memiliki sense of place berdasarkan legenda dan atau cerita rakyatnya.

This thesis discusses the sense of place as the basis for forming a unique urban space by trying to see it from a different side. In human life, there are legends and folklore which are a form of human understanding of the environment. This thesis explores the relationship between the sense of place in urban areas with legends and folklore. By looking at how a legend or folklore affects the surrounding spaces using the EvidanceBased Aproach method, the relationship between legend and sense of place will be analyzed in terms of literature and real examples that occurred. Where the findings from this analysis can be taken into consideration in designing the area to have a sense of place based on legends and or folklore."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Asmara
"Identitas adalah penciri khas setiap manusia. Dengan identitas seorang individu dapat menyatakan siapa dirinya dan apa perannys dalam masyarakat. Identitas berkaitan dengan kehidupan manusia dan dapat dikatakan menentukan arah hidup individu yang bersangkutan. Oleh karena itu, seorang individu harus berhati-hati dan mempertimbangkan baik-baik identitas yang akan diambil untuk dirinya. Dalam drama Max Frisch yang dibahas dalam skripsi ini, tokoh Don Juan mewakili figur seorang individu yang berusaha mencari dan menentukan identitas yang tepat bagi dirinya. Ia ingin menanggalkan identitas sebagai seorang perayu wanita, yang melekat pada dirinya tanpa dikehendaki olehnya, dan ingin mendapatkan identitas yang lain dengan cara menekuni kegemarannya (bidang geometri) Don Juan berhasil menanggalkan identitasnya sebagai seorang Don Juan, namun ia tidak puas karena terpaksa harus menjalani sisa hidupnya dengan seorang wanita, walaupun ia dapat bebas menekuni minatnya. Dilihat dari satu sisi, Don Juan telah berhasil melepaskan identitas dirinya yang dinilai negatif oleh masyarakat. Di pihak lain, Don Juan tidak berhasil sepenuhnya menyatu dengan identitas yang baru. Ia tidak puas dengan keadaannya, namun ia tidak mempunyai pilihan selain menjalaninya. Kegagalan Don Juan disebabkan karena ia hanya mencintai dirinya sendiri. dengan dernikian ia tidak dapat melihat kekurangan dirinya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Aryandini Sumaryoto
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tarisha Tendri Larasati
"Film White Snake: The Origin (2019) merupakan film animasi yang diadaptasi dari legenda klasik Tiongkok, Bai Niangzi Yongzhen Leifengta, yang ditulis oleh Feng Menglong. Dalam proses adaptasinya, sutradara menyajikan berbagai transformasi pada aspek tokoh, pengubahan cerita, dan latar. Transformasi tersebut tidak hanya berhasil memperkenalkan kebudayaan Tiongkok kepada penonton, namun sekaligus meraih keuntungan komersial. Transformasi-transformasi yang dibuat oleh sutradara mencakup transformasi pada aspek tokoh, seperti perubahan nama, visualisasi karakter utama, dan penambahan tokoh-tokoh baru, aspek pengubahan cerita yakni modifikasi pada prolog dan epilog, serta transformasi pada latar waktu dan tempat yang menciptakan konteks historis yang memperkuat elemen fantasi dan legenda dalam cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun film ini masih mempertahankan unsur klasik legenda, transformasi yang diciptakan sutradara dalam film ini telah menarik banyak penonton masa kini. Signifikansi penelitian ini dalam ranah studi sastra dan film memperlihatkan bahwa kekayaan sastra klasik merupakan sumber yang dapat terus dieksplorasi untuk mendukung kesuksesan industri perfilman, khususnya animasi di Tiongkok.

White Snake: The Origin (2019) is an animated film adapted from the classic Chinese legend, Bai Niangzi Yongzhen Leifengta, written by Feng Menglong. In the adaptation process, the director presents various transformations in aspects of the characters, changes of the story, and setting. This transformation not only succeeded in introducing Chinese culture to the audience but also achieved commercial benefits. The transformations made by the director include transformations in aspects of the characters, such as changing names, visualization of the main characters, and adding new characters. In aspects of changing the story, there are modifications to the prologue and epilogue, as well as transformations in the time and place setting which creates a clear historical context and strengthens the elements of fantasy and legend in the story. The research results show that although this film still maintains the classic elements of the legend, the transformation that the director created in this film has attracted many audiences today. The significance of this research in the realm of literature and film studies shows that the richness of classical literature is a source that can continue to be explored to support the success of the film industry, especially animation in China.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarisha Tendri Larasati
"Film White Snake: The Origin (2019) merupakan film animasi yang diadaptasi dari legenda klasik Tiongkok, Bai Niangzi Yongzhen Leifengta, yang ditulis oleh Feng Menglong. Dalam proses adaptasinya, sutradara menyajikan berbagai transformasi pada aspek tokoh, pengubahan cerita, dan latar. Transformasi tersebut tidak hanya berhasil memperkenalkan kebudayaan Tiongkok kepada penonton, namun sekaligus meraih keuntungan komersial. Transformasi-transformasi yang dibuat oleh sutradara mencakup transformasi pada aspek tokoh, seperti perubahan nama, visualisasi karakter utama, dan penambahan tokoh-tokoh baru, aspek pengubahan cerita yakni modifikasi pada prolog dan epilog, serta transformasi pada latar waktu dan tempat yang menciptakan konteks historis yang memperkuat elemen fantasi dan legenda dalam cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun film ini masih mempertahankan unsur klasik legenda, transformasi yang diciptakan sutradara dalam film ini telah menarik banyak penonton masa kini. Signifikansi penelitian ini dalam ranah studi sastra dan film memperlihatkan bahwa kekayaan sastra klasik merupakan sumber yang dapat terus dieksplorasi untuk mendukung kesuksesan industri perfilman, khususnya animasi di Tiongkok.

White Snake: The Origin (2019) is an animated film adapted from the classic Chinese legend, Bai Niangzi Yongzhen Leifengta, written by Feng Menglong. In the adaptation process, the director presents various transformations in aspects of the characters, changes of the story, and setting. This transformation not only succeeded in introducing Chinese culture to the audience but also achieved commercial benefits. The transformations made by the director include transformations in aspects of the characters, such as changing names, visualization of the main characters, and adding new characters. In aspects of changing the story, there are modifications to the prologue and epilogue, as well as transformations in the time and place setting which creates a clear historical context and strengthens the elements of fantasy and legend in the story. The research results show that although this film still maintains the classic elements of the legend, the transformation that the director created in this film has attracted many audiences today. The significance of this research in the realm of literature and film studies shows that the richness of classical literature is a source that can continue to be explored to support the success of the film industry, especially animation in China."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Paramita Utomo Putri
"Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat dan situasi tertentu. Pesan film pada komunikasi massa dapat berupa pandangan mengenai budaya, legenda ataupun mitologi yang telah berkembang dan dipercaya di suatu kelompok masyarakat tertentu. Film The Monkey King : The Legend Begin (2016) adalah salah satu visualisasi dari salah satu legenda yang paling terkenal di masyarakat Cina. Melalui pendekatan hermeneutik, penulis bermaksud memberikan muatan interpretasi pada tokoh Sun Wukong yang merupakan tokoh sentral di film dan kaitannya dengan pemaknaan tokoh diantara kepercayaan masyarakat Cina.

Film is an audio visual mass communication that use to deliver messages to a group of people who gather in particular place and situation. The message of film in mass communication are the views about cultures, legends, or myths which developed and believed in one of particular society. The Monkey King: The Legend Begin (2016) s film is one of the visualization from the most famous legend among Chinese societies. Through a hermeneutic approach, writer aims to give interpretation to the Sun Wukong character who being a central character in the film and its relevancy with the meaning of the character among the Chinese people believes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 >>