Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gulhati, Shashi K.
New Delhi: Tata McGraw-Hill , 1983
620.191 GUL e (1);620.191 GUL e (2);620.191 GUL e (2);620.191 GUL e (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diberardinis, Louis J.
New York: John Wiley & Sons, 2013
727.5 DIB g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widyati Naomi Santoso
"Petugas merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kualitas layanan. Oleh karena itu perlu diperhatikan kualifikasi petugas dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas layanan laboratorium ini. Jumlah petugas yang bekerja di bidang hematologi dan kimia klinik di sebelas RS Kelas C atau yang setara di DKI Jakarta yang menjadi subjek penelitian ini ada lima puluh enam orang. Latar belakang pendidikan serta jumlah petugas di setiap RS tersebut bervariasi.
Dalam penelitian ini, melalui pengamatan selama tiga hari dilakukan pengukuran keterampilan kerja petugas laboratorium dari tiap-tiap rumah sakit, yaitu RS Pasar Rebo, RS Tarakan, RS Budhi Asih, RS Koja, RS Pertamina Jaya, RS Sukmul, RS Tugu, RS Islam Klender, RS Harapan Bunda, RS Atma Jaya dan RS Mitra Keluarga. Selanjutnya dilakukan analisis untuk melihat apakah ada hubungan antara tingkat keterampilan dengan kualifikasi petugas dan faktor-faktor lain, yang informasinya diperoleh dari jawaban daftar pertanyaan dan lembar pengamatan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis tabel silang dan analisis stratifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya variabilitas gambaran kualitas layanan laboratorium di rumah sakit kelas C atau yang setara. Selanjutnya tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan dengan kualitas layanan laboratorium. Sedangkan faktor supervisi dan lingkungan kerja yang terdiri atas uraian tugas, insentif dan penanggung .jawab mempengaruhi hubungan antara kualifikasi petugas dengan kualitas layanan laboratorium. Ternyata sarana tidak mempengaruhi hubungan antara kualifikasi petugas dengan kualitas layanan.laboratorium.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan laboratorium masih perlu ditingkatkan melalui upaya peningkatan manajemen laboratorium dan pengisian tenaga dengan latar belakang pendidikan SMAK/AAK serta pelatihan tenaga setara berkala. Diharapkan saran-saran yang diajukan dapat meningkatkan kualitas layanan laboratorium di RS Kelas C atau yang setara."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Martiningsih
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik dalam materi sudut di kelas VIII E SMP Muhammadiyah 1 Surabaya. Hal ini disebabkan guru kurang tepat dalam memilih media pembelajaran yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep sudut menggunakan laboratorium maya versi android. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, di mana setiap siklus diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas VIII E SMP Muhammadiyah 1 Surabaya tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah peserta didik 36 orang. Data dalam penelitian ini berupa penilaian proses yang diperoleh dari peserta didik dalam beraktivitas dan penilaian pada akhir siklus. Kemudian, data dianalisis untuk memperoleh gambaran tentang berhasil tidaknya pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam memahami konsep sudut setelah belajar menggunakan laboratorium maya versi android pada siklus pertama dengan teman sebangku dan laboratorium maya versi android secara individu pada siklus kedua. Indikasi peningkatan hasil belajar didasarkan pada perolehan nilai pada siklus pertama dan siklus kedua."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2020
371 TEKNODIK 24:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Eko Ariyanto
"Penelitian ini berfokus pada revitalisasi UPT. Laboratroium Uji Narkoba Dalam Mendukung Program Pemberdayaan Masyatakat, yang belum optimal dalam rangka menciptakan masyarakat imun akan narkoba khususnya di lingkungan pendidikan dan lingkungan pekerja. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan positivism.
Model penelitian ini dengan menggunakan teori revitalisasi menurut Gouillart dan Kelly (1995), dengan cara menselaraskan organisasi dengan lingkungannya yang dapat dicapai melalui 3 tahapan atau pendekatan yaitu : Pertama, Pencapaian fakus pasar, Kedua, penciptaan bisnis baru, Ketiga dengan pemanfaatan teknologi informasi. Informan penelitian ini terdiri dari tiga orang pejabat UPT. Laboralroium Uji Narkoba, dua orang pejabat Pemberdayaan Masyarakat serta Mahasiswa dan Pekerja. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis merujuk pada proses tentang pencocokan data, bagaimana membuat yang samar menjadi nyata, menghubungkan akibat dengan sebab, yang merupakan suatu proses verifikasi dan dugaan, koreki dan modifikasi.
Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa: Pertama, untuk pencapaian fokus pasar, UPT Lahomtorium Uji Narkoba dalam memberikan dukungan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat, belumlah optimal disebabkan UPT. Laboratorium Uji Narkoba tidak mempunyai program khusus kegiatan, dalam mendukung Program Pemberdayaan Masyarakat maupun dukungan kegiatan ke satuan kerja lain, karena UPT Laboratorium Uji Narkoba lebih bersifat menunggu dan akan aktif bila adanya permohonan permintaan dari pihak lain (tidak jemput bola). Kedua penciptaan bisnis baru, UPT Laboratorium Uji Narkoba Saat ini dalam pengujian spesimen sebatas pengujian urine, dan belum bisa menguji kuku, kringat dan rambut, Ketiga pemanfaatkan teknologi informasi, UPT Laboratorium Uji Narkoba sudah menfaatkan teknologi dengan mambuat LIS internal, Website, dan telpon layanan 24 jam.

This study focuses on the revitalization of UPT. Drug Testing Laburatory in supporting the Community Empowerment Program that is not optimal in order to create a society immune to drugs, especially in the educational environment and work environment. This study includes qualitative research with positivism approach.
This research model uses revitalization theory of Gouiilart and Kelly (1995), by harmonizing the organization with the environment that can be achieved through three stages or approaches: First, Achieving Market Focus, Second, New Business Creation, Third, Utilization of Information Technology Informants of this study consisted of three officials of UPT. Laboratorium Drug Test, two officials of the Community Empowerment Program as well as the student and employees. The data was collected through indepth interviews, while the analysis refers to the process of matching the data, how to make something vague to be real connecting the result with a cause, which is a verification process and allegations, corrections and modifications.
From the analysis of the interviews, it was concluded that : First, to the Achievment of Market Focus. Drug Testing Laboratory Unit in providing support activities fur Community Empowerment Program is not yet optimal. This is because UPT. Drug Testing Laboratory does not have a program of activities in supporting the Community Empowerment Program as well as supporting the activities of other work units. Another reason is UPT. Drug Testing Laboratory is more waiting and will be active when the application requests from other parties (not proactive), The second, New Business Creation, UPT Drug Testing Laboratory is currently in limited testing, only urine specimens testing, can not test the nails, sweat and hair, The Third, Use of Information Technology. UPT Drug Testing Laboratory has been utilizing technology to make the LIS (Laboratory Internal System), Website, and telephone service 24 hours."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T21217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Anggraeni
"Hingga saat ini kebakaran masih sering terjadi terutama pada bangunan gedung bertingkat. Laboratorium merupakan bangunan yang perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai sistem proteksi kebakaran. Penelitian ini membahas tentang evaluasi sistem proteksi kebakaran aktif berupa sprinkler, alarm kebakaran, detektor kebakaran, hidran, dan APAR, sistem proteksi kebakaran pasif berupa kompartemenisasi, sarana jalan keluar, pintu kebakaran, tangga kebakaran, pencahayaan darurat, tanda penunjuk arah, dan tempat berkumpul sementara.
Dengan peraturan yang berlaku di Indonesia berupa Permen PU No.26/PRT/M/2008, Standar Nasional Indonesia SNI maupun peraturan yang berlaku di internasional berupa standar National Fire Protection Assosiation NFPA, serta membahas tentang kesesuaian laboratorium menggunakan bahan kimia terhadap standar National Fire Protection Assosiation 45 tentang Laboratories Using Chemicals. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Proteksi Kebakaran Aktif memenuhi peraturan sebesar 61, Sistem Proteksi Kebakaran Pasif memenuhi peraturan sebesar 57,5 dan Laboratories Using Chemicals memenuhi standar sebesar 75, namun masih diperlukan beberapa perbaikan serta peningkatan dari kelengkapan sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang telah tersedia.

Fires still occur mainly in high rise buildings. The laboratory is a building that needs to get special attention on fire protection system.This study discusses the evaluation of active fire protection system in the form of sprinkler, fire alarm, fire detector, hydrant, and fire extinguisher, and passive fire protection system in form compartment, exit facility, fire door, fire ladder, emergency lighting, signpost, and temporary gathering places. All this element is evaluated with regulations that applied in Indonesia.
The regulation are Permen PU No.26 PRT M 2008, Indonesian National Standard SNI and international regulation that is National Fire Protection Association NFPA standard. This study also discusses the compatibility of laboratory using chemicals against National Fire Protection Association 45 standard about Laboratories Using Chemicals. The research design used was observational research with qualitative approach.
The results showed that the Active Fire Protection System meets the regulation of 61, The Passive Fire Protection System meets the regulation of 57.5, and Laboratories Using Chemicals meets regulation of 75. However there are still needed some improvement and enhancement of the completeness of prevention and fire protection facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafirah Salsabila
"Diagnosis dan tindakan pengobatan lanjutan pasien 70% ditentukan berdasarkan hasil laboratorium. Berbagai penelitian menunjukan bahwa tingkat kesalahan di laboratorium masih lebih rendah dibandingkan unit pelayanan lain di rumah sakit, namun keselamatan pasien harus tetap diutamakan sebagai tujuan layanan laboratorium. HFMEA merupakan metode proaktif untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan rekam mode kegagalan penyebab masalah serta dampak yang akan timbul dalam upaya pencegahan potensi risiko. Tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor yang mempengaruhi keselamatan pasien di laboratorium, serta proses identifikasi risiko menggunakan HFMEA hingga merancang desain HFMEA yang dapat digunakan laboratorium rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pangkalan data PubMed, Scopus, dan Google Scholar. Hasil pencarian didapat sebanyak 9 literatur berasal dari USA, China, Taiwan, India, Turki, Ghana, American Journal of Clinical Pathology, dan Europe Society of Pathology yang telah melakukan penelitian identifikasi risiko keselamatan pasien di laboratorium baik menggunakan metode HFMEA maupun metode lain. Hasil telaah literatur menunjukan tingkat eror tertinggi pada fase pre-analitik berkisar 49,2%– 84,5%. Kesalahan yang umum terjadi pada fase pre-analitik berupa clotting, dan inadekuat volume spesimen yang mengakibatkan terjadinya penolakan spesimen. Adapun faktor yang mempengaruhi keselamatan pasien laboratorium berupa, faktor kondisi pasien; faktor petugas laboratorium meliputi pelatihan petugas, kelalaian petugas, dan burnout petugas laboratorium; faktor fasilitas; dan faktor akreditasi. Penulis merancang desain HFMEA yang dapat digunakan pada laboratorium rumah sakit, namun perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan data Indonesia, agar lebih representatif dan dapat digunakan di laboratorium rumah sakit Indonesia.

Most of 70% patients are diagnosed and treatment based on laboratory results. Many studies have shown that error rates in laboratory is still lower than other units in hospital, but patient safety must be prioritized as the goal of laboratory services. HFMEA is a proactive method for identifying, evaluating, and recording failure modes that cause problems and impacts to prevent potential risks. This study aims to get an overview of the factors that influence patient safety in hospital laboratories, seeing the process of HFMEA and design a draft that can be used in hospital laboratories. This study used literature review method with databases from PubMed, Scopus and Google Scholar. The results obtained 9 literatures from USA, China, Taiwan, India, Turkey, Ghana, American Journal of Clinical Pathology, and Europe Society of Pathology who have conducted research to identify patient safety risks in the laboratory using HFMEA or other methods. The result showed the highest error rate is in pre-analytic phase ranged from 49.2%–84.5%. Errors in this phase are clotted, and inadequate specimen volume, that can cause specimen rejection. The factors that influence patient safety in laboratories are patient condition; laboratory staff factors include staff training, staff negligence, and burnout on laboratory personnel; facility factor; and accreditation factor. In this study, author designed a HFMEA draft that can be used in hospital laboratories, but needs further research using data in Indonesia, for more representative and applicable in hospital laboratories."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaid Adi Putro
"Berdasarkan studi kasus dari jalur stasiun MRTJ pada fase 1 yang dirasa masih kurang maksimal dalam menjangkau pengguna sebagai salah satu pilihan moda transportasi publik, perpanjangan pada jalur stasiun MRTJ pada fase 2 ini kelompok Trekspunk memilih stasiun MRTJ yang tidak memiliki point of interest sebagai area yang dapat diintervensi penataan ulang yang merespon TOD (transit oriented development). Dari ketujuh Stasiun MRTJ, Stasiun Sawah Besar memiliki citra kawasan yang cukup kontras. Pasalnya, hanya terdapat area pemukiman yang padat dengan aktivitas yang ada hanya perdagangan suku cadang otomotif apabila dibandingkan dengan Stasiun Thamrin sebagai area perkantoran, Stasiun Monas sebagai area perkantoran pusat pemerintahan dan pariwisata, Stasiun Harmoni sebagai simpul atau transit hub, Stasiun Mangga Besar sebagai area perkantoran dan pusat hiburan, Stasiun Glodok sebagai area perdagangan dan pariwisata, dan Stasiun Kota sebagai area pariwisata dan simpul moda transportasi. Delineasi kawasan perencanaan dipilih di entrance 4 karena banyak bangunan yang tidak terpakai secara tata guna lahan yang tidak maksimal dan secara peraturan TOD (transit oriented development) berada di dalam radius 400 m’ yang pada perencanaan intensi kelompok, kawasan tersebut digunakan sebagai area transisi yang berbasis community oriented development sehingga penggunanya dapat meluas ke sisi timur kawasan. Sehingga menciptakan efek domino sebagai katalisator antar Kawasan, pendapatan meningkat dan return of Investment cepat, dan kota yang sustainabilitas pada MRTJ dan value kawasan naik, memperkuat karakter, menarik pengguna, tumbuh aktivitas dan ekonomi baru, mereduksi kemacetan serta lahan hijau yang meningkat pada kawasan perencanaan.

ased on the case study of the MRTJ station line in phase 1 which is still considered less than optimal in reaching users as one of the choices of public transport modes, the extension of the MRTJ station line in phase 2, the Trekspunk group chose MRTJ stations that did not have points of interest as areas that could be intervened by rearrangements that responded to TOD (transit oriented development). Of the seven MRTJ stations, Sawah Besar Station has a quite contrasting image of the area. The reason is, there is only a dense residential area with activities that exist only in the automotive spare parts trade when compared to Thamrin Station as an office area, Monas Station as an office area and tourism centre, Harmoni Station as a node or transit hub, Mangga Besar Station as an office area and entertainment centre, Glodok Station as a trade and tourism area, and Kota Station as a tourism area and transportation mode node. The delineation of the planning area was chosen at entrance 4 because there are many unused buildings in the land use that are not maximised and the TOD (transit oriented development) regulations are within a radius of 400 m' which in the planning group's intention, the area is used as a transition area based on community oriented development so that users can extend to the east side of the area. So that it creates a domino effect as a catalyst between areas, increased revenue and fast return of investment, and a sustainable city in MRTJ and the value of the area rises, strengthening character, attracting users, growing new activities and economy, reducing congestion and increasing green land in the planning area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Arthur Kevinindra
"Laporan magang ini dibuat untuk mengevaluasi penerbitan dan perekaman Pajak
Pertambahan Nilai PT Rawa Bening di tahun 2021 yang mencakup pajak keluaran
dan pajak masukan perusahaan. Laporan ini akan menjabarkan hasil rekapitulasi dan
proses penerbitan pajak keluaran dan perekaman pajak masukan dari Pajak
Pertambahan Nilai PT Rawa Bening di tahun 2021

This internship report is created to evaluate the Value Added Tax publishing and
recording procedure of PT Rawa Bening in 2021 that include the company’s output
tax and input tax. This report describes the recapitulating result and output and input
taxes publishing and recording processes from the Value Added Tax of PT Rawa
Bening in 2021
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ardius
"Pembelajaran sains di sekolah-sekolah telah berubah. Ada kemungkinan pembelajaran sains akan kehilangan makna menjadi sebuah pembelajaran sastra. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti secara terbatas disekolah terhadap guru-guru yang mengampu mata pelajaran sains, hanya 20% yang melaksanakan kegiatan praktikum; sedangkan 80% sisanya menyampaikan materi pembelajaran tanpa praktikum. Untuk mengatasi kendala ketiadaan perangkat laboratorium, kegiatan praktikum dapat dilakukan melalui Laboratorium Maya yang tersedia di Portal Rumah Belajar. Tujuan penelitian/kajian ini adalah untuk mengetahui peluang dan tantangan dari pemanfaatan Laboratorium Maya dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Metode yang digunakan adalah studi literatur mengenai konsep dan teori melalui berbagai dokumen dan literatur yang tersedia. Data didapat dari sumber primer dan sekunder. Data dan informasi dianalisis melalui teknik analisis isi dan disajikan secara deskriptif. Penelitian mengungkapkan bahwa pemanfaatan Laboratorium Maya bisa mengatasi berbagai masalah yang dihadapi sekolah,seperti kegiatan praktikum untuk pembelajaran sains. Peluang pemanfaatan Laboratorium Maya antara lain mampu mengatasi berbagai keterbatasan yang berkaitan dengan waktu, kondisi geografis maupun ekonomis. Selain itu, Laboratorium Maya dapat meningkatkan kualitas eksperimen, efektivitas pembelajaran, keamanan, dan keselamatan. Kemungkinan tantangan pemanfaatan Laboratorium Maya antara lain meliputi ketersediaan perangkat komputer untuk kepentingan praktikum di sekolah, penguasaan guru dan siswa di bidang pengoperasian perangkat (penguasaan keterampilan motorik),ketersediaan sumber tenaga listrik, dan kesediaan/inisiatif guruuntuk berinovasi memanfaatkan TIK di dalam aktivitas pembelajaran. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa Laboratorium Maya sangat menjanjikan atau berpeluang untuk diterapkan pada kegiatan praktikum di sekolah. Tantangannya adalah kesediaan guru untuk berkontribusi memperkaya ketersediaan materi praktikum pada Laboratorium Maya yang terdapat pada Portal Rumah Belajar."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2020
371 TEKNODIK 24:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>