Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
Panuti Hadimurti Mohammad Sudjiman
"Sources for the study of Malay royal customs There are various works which include reference to Malay royal customs. These include Raffles' MS No. 18 of the so-called Sejarah Melayu.l According to Chapter VI of this text, Sultan Iskandar Syah--founder of Malaka--was the initiator of a system of court ceremonial; he instituted the appointment of four ministers to sit in the audience hall for consultation. He also appointed forty heralds to pass on orders given by the king. The heralds were to stand on either side of the steps leading to the throne. Furthermore, sons of good descent were recruited as pages, to bear the king's belongincf6.2 When Iskandar.Syah died, he was succeeded 'by his son Raja Kecil Besar who was styled Sultan Megat.Radin Tengah, later in the text always called Raja Tengah, succeeded his father Sultan Megat as sultan of Malaka. He became a Muslim and was styled Sultan Muhammad Syah. The Bendahara and all the people of Malaka were also converted. Sultan Muhammad Syah was said to be the first Muslim ruler of Malaka and the first to introduce regulations on taboos and obligations for commoners regarding the Malaka court.3 Abdullah's edition of the Sejarah Melayu has a slightly different version of the course of events : in its Chapter XI not Iskandar Syah the founder of Malaka but his son and"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
RB 30 P 34 a
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mu`jizah Abdillah
"
ABSTRAKHikayat negeri, Johor banyak menceritakan tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian sejarah. Oleh sebab itu skripsi ini ingin me1ihat nilai historis yang terkandung di dalamnya. Di samping itu, skripsi ini juga ingin memperkenalkan dan menyuguhkan kar_ya yang tersimpan ini kepada masyarakat, yaitu dengan membuat transliterasi agar mudah dibaca oleh masyarakat. Sesuai dengan tujuan di atas, skripsi ini menggunakan dua metode, untuk transliterasi naskah digunakan metode edisi biasa, untuk melihat nilai historis yang ada dalam HNJ diguna_kan metode deskriptif komparatif. Yang dimakaud dengan metode deskriptif komparatif yaitu memberikan gambaran mengenai isi naskah disertai perbandingan naskah dengan bahan-bahan atau sumber-sumber lain di luar naskah. Setelah melakukan perbandingan antara cerita HNJ dengan sumber-sumber lain, seperti, buku-buku sejarah, arsip-arsip, dan sastra-sastra sejarah lain, maka terlihatlah bahwa seba_gian besar peristiwa-peristiwa yang ada dalam HNJ ditemukan,kembali dalam sejarah. Oleh sebab itu sesuai dengan pendapat Djajadiningrat (1965:76) bahwa suatu karya sastra mempunyai nilai historis yang tinggi sebagai sastra sejarah, jika di da_lam karya sastra sejarah tersebut banyak ditemukan peristiwa sejarah, Maka menurut hemat saya naskah HNJ ini dapat digolong_kan sebagai suatu karya sastra sejarah yang mempunyai nilai his_toris yang tinggi. Saya yakin bahwa pendapat tersebut masih me_merlukan penelitian yang lebih mendalam lagi.
"
1986
S11294
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Asandhimitra
"
ABSTRAKSejak masih duduk di bangku sekolah dasar penulis sangat suka mendengarkan dan membaca dongeng yang berasal dart berbagai daerah di Indonesia. Dongeng ialah cerita (terutama tentang kejadian zarnan dulu yang aneh-aneh atau cerita yang tak terjadi benar) (Poerwadarrninta, 197u:257). Kesukaan penulis membaca dongeng ini berlanjut menjadi kecenderungan untuk mempelajari dongeng ketika penulis akan memiliri naskah untuk bahan skripsi bidang kesusastraan lama. Pada Katalogus Nasicah Relayu Museum Pusat 1972 penulis membaca ringkasan cerita suatu hikayat bernama Hikayat Raja Damsyik (-iRD). Kata Hikayat diturunkan dari kata Arab hikayat, yang artinya 'cerita, ktsah, dongeng' (Nava, 1951:136--7), berasal dari bentuk kata kerja baka, yang artinya 'menceritakan, mengatakan sesuatu kepada orang lain' (Baried et. al., 1979:7). Penulis tertarik untuk membaca }HRD secara keseluruhan dan kemudian menelitinya. Naskah HRD tidak tersebut di dalam kedua buku Sejarah kesusastraan Melayu Klasik terkenal yang disusun oleh Liaw Yuck Fang 1975 dan a History of Classical Malay Literature oleh Winstedt 1909, sedangkan dalam buku Perintis Sastera
"
1984
S10737
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ruth Bachtum
"Cerita Damar Wulan sudah terkenal di mana-mana, terutama di kalangan masyarakat lama, khususnja di Jawa Timur. Menurut Soenarto Timoer dalam kata pengantarnya pada Damar Wulan Sebuah Lakon Wayang Kerucil. Cerita Damar Wulan merupakan suatu epos Java yang sangat popular. Orang mengena1nya melalui buku-buku bacaan atau pementasan-pementasan wayang kerucil, langendriya atau sandiwara. Dalam bentuk buku-buku pun telah banyak diterbitkan, baik dalam bahasa Jawa maupun dalam wujud terjemahan.
Penulis telah juga mengenal cerita Damar Wulan secara garis besar, baik melalui buku bacaan atau dari cerita orang. Tertarik pada judul naskah yaitu Sa'ir Damar Wulan, maka penulis pun ingin mengetahuinya secara lebih mendalam, terutama karena cerita Damar Wulan ini ditulis dalam bentuk syair. Sekaligus ingin mengetahui apakah cerita Damar Wulan yang sudah penulis kenal, baik melalui buku."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S10728
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
C. Hartati Budhiman
"
ABSTRAKNaskah Ml. 192 belum pernah digarap dan memiliki beberapa keunikan, sebab mengandung motif-motif yang sesuai dengan pelipur lara. Kecuali itu, memuat nama tokoh Harun ar-Rasyid dan Abu Nawas, serta beberapa _pantun_ Arab. Penelitian bertujuan untuk (a) menentukan apakah Ml. 192 merupakan naskah satu-satunya dari HHD, (b) mencari jawaban apakah hikayat ini termasuk pelipur lara atau tidak, dan (c) memcoba menetapkan kedudukan HHD dalam sastra Melayu. Metode yang digunakan adalah metode edisi biasa untuk alih aksara. Penulisan alih aksara disesuaikan dengan EYD. Beberapa perkecualian dilakukan untuk mendekati naskah asli. Tinjauan filologis menentukan, bahwa dari 26 katalogus naskah Melayu, 3 di antaranya menyebutkan adanya HHD di satu tempat, yaitu Museum Nasional. HHD memuat beberapa _pantun_ Arab dan kata-kata yang menunjukkan rona keislaman. Tinjauan histories membahas motif; pengaruh, dan rona keislaman yang terdapat dalam HHD. Pembahasan yang dikaitkan dengan teori tentang sastra hikayat dan pelipur lara dapat menentukan kedudukan HHD dalam khasanah sastra Melayu. Kesimpulan penelitian ini adalah, HHD merupakan codex unicus. Kecuali itu HHD tidak termasuk ke dalam pelipur lara, tetapi termasuk genre sastra hikayat yang berasal dari Arab/Parsi. _Pantun_ Arab yang terdapat di dalam hikayat ini menarik untuk dikaji oleh mereka yang berminay menyelidiki sastra Arab. Nama tokoh Harun ar-Rasyid dan Abu Nawas dapat didjadikan bahan penyelidikan hikayat lain yang memiliki latar yang sama, dikaitkan dengan ada tidaknya maksud tertentu dari penulisan hikayat ini. Daftar pustaka: 48 buku/artikel (1736_1984).
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S11168
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Hamidi
"
ABSTRAKSalah satu tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menyelamatkan naskah dari ancaman kepunahan. Mengingat jumlah naskah cukup banyak, skripsi ini juga dimaksudkan sebagai sarana latihan perbandingan naskah. Naskah-naskah yang akan saya perbandingkan hanyalah naskah-naskah yang terdapat di Museum Nasional, Jakarta. Sedangkan naskah_naskah lainnya yang ada di Perpustakaan Universitas di Leiden serta yang ada di Perpustakaan School of Oriental and African Studies, London, karena keterbatasan waktu dan kesempatan tidak saya sertakan dalam perbandingan. Selain itu, skripsi ini juga bertujuan untuk mengungkap_kan amanat-amanat yang terkandung di dalamnya. Mengingat kondisi naskah yang sudah sangat menghawatirkan, maka harus segera diadakan usaha penyelamatan. Jikalau usaha penyelamatan tidak segera dilakukan maka naskah-naskah itu dalam waktu yang tidak lama lagi akan hancur. Kehancuran naskah tidak hanya menyebabkan lenyapnya salah sau peninggalan budaya bangsa, tetapi akan turut lenyap Pula nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Padahal ni_lai-nilai itu kemungkinan besar masih mempunyai relevan_si dengan kehidupan sekarang. Melalui naskah-naskah ini kita setidaknya dapat.mengetahui nilai-nilai yang terdapat atau yang berlaku pada masa itu.Naskah E merupakan satu-satunya naskah yang saya trans_literasi. Naskah ini dipilih melalui perbandingan naskah. Jika ditinjau dari sudut kisaran, naskah ini termasuk nas_kah yang memiliki episode yang utuh, tidak menunjukkan gejala penyimpangan ataupun penambahan. Ditinjau dari su_dut kebahasaan, naskah ini paling banyak memiliki unsure-_unsur kebahasaan yang sudah klasik. Sebagai contoh, naskah ini merupakan satu-satunya naskah yang masih mempergunakan kata murca (HAS:30), sedangkan naskah-naskah lain memakai kata pingsan, sebagai padanannya. Demikian juga jika ditin_jau dari umur naskah, maka naskah ini termasuk naskah yang paling tua. Nila-nilai yang terdapat dalam hikayat ini berupa pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang terha_dap pembaca. Salah satu pesan yang terpenting dalam hikayat ini adalah menegakkan hukum Allah. Hukum Allah harus dilaksanakan terhadap siapa saja tanpa pandang bulu. Dengan ber_lakunya hukum Allah maka akan tegaklah keadilan dan sejah_teralah kehidupan manusia, baik di dunia ataupun di akhirat.
"
1986
S11293
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ariany Isnamurti A.
"Dari penelitian yang sudah dilakukan dan diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, dapatlah ditarik kesimpulan mengenai Hikayat Maharaja Munding Giri dan Panggung Karaton sebagai berikut : Naskah HMP hanya ada satu di dunia yang terdapat di Museum Pusat Jakarta. Naskah HMP merupakan terjemahan dari epos Sunda yang berjudul Putri Panggung Kadatun sehingga naskah HMP ini merupakan terjemahan dari bahasa Sunda ke bahasa Melayu. Berdasarkan tanggal penghadiahan yang tertulis pada halaman judul, maka HMP ini ditulis pada pertengah_an abad ke-19. Begitu pula dari halaman judul dapat diketahui bahwa HMP dikarang di Manonjaya aleh Raden Hasan Mustafa. Latar yang ditampilkan adalah latar kerajaan yang terlukiskan dalam episode pada cerita inti maupun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S10732
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1956
S10863
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rudi Kurniawan
"Karya satra lama yang berbentuk naskah perlu diteliti secara mendalam, karena didalamnya tersimpan system nilai adat-istiadat, dan alam paraleluhur kita pada masa lampau, yang dapat diterapkan atau dihindari pada masa sekarang. Syair Nyamuk dan Lalat adalah karya sastra yang simbolik, karena tokoh-tokohnya adalah binatang (serangga-serangga). Serangga-serangga ini berlaku seperti manusia. Setelah diadakan anlisis terhadap isi naskah, maka dapat disimpulkan bahwa tema Syair Nyamuk dan Lalat adalah percintaan, yaitu percintaan nyamuk dan lalat yang berakhir dengan kebahagiaan. Amanat Syair Nyamuk dan Lalat adalah agar kita tidak membohongi diri sendiri dan selalu berusaha dalam menghadapi suatu masalah. Tokoh-tokoh dalam Syair Nyamuk dan Lalat disimbolikan oleh pengarang dalam kelompok nama seranga, yaitu Lalat, Nyamuk, Bari-bari, Agas, dan Tabuhan. Tokoh Lalat dan Nyamuk di lambangkan sebagai golangan bangsawan. Tokoh Bari-bari digambarkan sebagai pesuruh atau dayang tokoh Lalat yang patuh dan setia. Tokoh Agas digambarkan sebagai dayang tokoh Nyamuk yang setia terhadap tuannya. Sedangkan tokoh Tabuhan dilambangkan sebagai orang. pintar di dalam masyarakat pada masa naskah itu ditu1is"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11215
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Pada garis besarnja kedua tjerietra ini sama djalannja. Untuk memudahkan perbandingan selanjutnja, saja ambil tjeritera dalam Serat Padalangan Ringgit Purwa sebagai pangkal dan saja adakan pembagian ini sebelah kiri untu Sumbadra Larung menurut serat Padalangan dan sebelah kanan untuk B.P. Serie no. 1045..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1956
S10892
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library