Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
Endang Triyantie
"Skripsi yang berjudul Makna (dasu) Pada Kata Kerja Majemuk Dengan Pala: (Renyokei)-{dasu} Dalam Buku Cerita Sen to Chihiro no Kamikakushi ini mengemukakan tentang pembentukan makna dasu pada kata kerja majemuk berpola (Renyokei)-{dasu}. Kata kerja majemuk dalam perbendaharaan kata bahasa Jepang merupakan salah satu kelas kata yang penggunaannya banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Oleh karena itu, untuk memperkaya kemampuan bahasa Jepang, kita perlu mengetahui dan memahami makna dan penggunaan kata kerja majemuk bahasa Jepang. Analisa makna dasu pada kata kerja majemuk bahasa Jepang yang berpola (Renyokei)-{dasu} dilakukan dengan metode kepustakaan. Sumber data berupa kata kerja majemuk diperoleh dari sebuah buku cerita anak berjudul Sen to Chihiro no Kamikakushi karya Miyazaki Hayao, yang terkenal baik di Jepang maupun dunia Internasional. Makna (dasu) dianalisa, dilihat dari pola pembentukan kata kerja majemuknya, dilanjutkan dengan analisa maknanya berdasarkan kalimatnya. Makna (dasu), sebagai salah satu kata kerja pembentuk kata kerja majemuk, ditentukan oleh pola pembentukan yang menunjukkan status dan maknanya dalam sebuah kata kerja majemuk. Status {dasu) pada sebuah kata kerja majemuk dapat sebagai kata kerja mandiri dan menunjukkan makna dasarnya sebagai kata kerja mandiri. Selain itu, {dasu} juga dapat bertindak sebagai kata kerja pelengkap, yang tidak menunjukkan makna dasarnya sebagai kata kerja mandiri, tetapi berfungsi menjelaskan aspek atau menambah nuansa kata kerja pembentuk lainnya. Sebuah kata dapat mengandung beberapa makna tergantung pada kalimatnya. Oleh karena itu, makna {dasu} juga dianalisa berdasarkan kalimatnya. Pemahaman makna dasu sebagai salah satu kata kerja pembentuk kata kerja majemuk berpola (Renyokei)-{dasu} penting diketahui agar kita dapat mengetahui makna kata kerja majemuk yang dibentuknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13636
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abuzar Roushanfikri
"Salah satu ciri khas utama kata kerja dalam bahasa Rusia adalah adanya penggunaan aspek (bud) kid/. Aspek dalam bahasa Rusia mengacu pada sudut pandang (point of view) penutur atau pembicara ketika mendeskripsikan proses berjalannya suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan. Dalam bahasa Rusia, aspek dikelompokkan menjadi dua, yaitu aspek perfektif (coeeputetathtu mid) /soversennyj vid/ dan aspek imperfektif (itecoeeputenubit Bud) /nesovergennyj vid/ Dalam kalimat-kalimat yang lebih kompleks, misalnya pada teks-teks analisis pertandingan catur, peran dan fungsi penggunaan aspek akan semakin bervariasi. Dalam permainan catur, kemungkinan jumlah langkah serta kalkulasi langkah yang sedang dan hendak direncanakan amatlah kompleks. Oleh karena itu, dalam teks-teks analisis catur, diperlukan pemaparan, penjelasan, penggambaran situasi, keadaan, serta strategi yang akurat. Berdasarkan pemahaman tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana konteks dan interpretasi dui penggunaan aspek perfektif dan imperfektif dalam teks-teks analisis pertandingan catur berbahasa Rusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14840
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hasna Haniyah
"Jurnal ini membahas tentang pembentukan kata kerja imperatif dalam bahasa Rusia dalam bidang kuliner. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan sumber data berupa majalah yang berjudul Gastronom 'gastronom' edisi bulan januari-februari 2017 dan xleb sol 'roti garam' edisi bulan desember 2016, Januari-Februari 2017. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori pembentukan kata kerja imperatif menurut Maltzoff 1994, teori pembentukan kata menurut Savko 2005, Popov 1978 dan Svedova 1980. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua bentuk imperatif terdapat di dalam instruksi memasak dan penggunaan prefiks akan memberikan tambahan arti untuk kata kerja imperatif yang digunakan dalam instruksi resep.
This thesis discusses about the forming of imperative verbs in Russian language in the field of culinary. This research uses the descriptive analytical method with the data are from Gastronom 'gastronom' January February 2017 edition and xleb sol rsquo lsquo bread salt rsquo December 2016 edition, January February 2017 edition. The analysis is done by using the theory of the formation of the imperative according to Maltzoff 1994, the theory of word formation according to Savko 2005, Popov 1978, and Svedova 1980. Results of this thesis show that not all forms of the imperative are applied in the cooking instructions and the use of the prefix will give additional meaning for imperative verbs used in recipe instruction. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69721
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Berg, Cornelis Christiaan, 1900-1990
"Buku ini membahas mengenai bentuk-bentuk kata kerja dalam bahasa Jawa. Khususnya gejala kata kerja yang memiliki lebih dari satu arti (Dubbelzijdigheid)."
Nederland: Bijdragen tot de Taal, land en Volkenkunde, 1937
BKL.1133-BA 81
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Lea Santiar Saat
"Skripsi ini adalah skripsi linguistik bahasa Jepang dengan tema Data Kerja Majemuk Bahasa Jepang (Nihongo no Fukugodoshi). Dalam bahasa Jepang terdapat kata kerja majemuk (fukugodoshi), yaitu kata kerja yang terdiri dari 2 unsur pembentuk atau lebih. Seorang ahli linguistik Jepang, Nomura Masaaki berpendapat bahwa unsur pembentuk fukugodoshi dapat terdiri unsur-unsur sebagai berikut a. Noun + Verb; b. Adjective + Verb; c. Verb + Verb. Dalam skripsi ini secara khusus penulis membahas fukugodoshi dengan unsur pembentuk Verb + Verb, dengan lambang V1V2. Data-data untuk penelitian diambil dari buku Nihongo I dan Nihongo II yang dikeluarkan oleh Tokyo Gaikokugo Daigaku Fuzoku Nihongo Gakko, Jepang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah mencari hubungan antara unsur-unsur pembentuk fukugodoshi dengan fukugodoshi yang dibentuknya. Penelitian ini dilakukan secara morfolo_gis dan semantis. Penelitian morfologis dilakukan untuk mengetahui pembentukan fukugodoshi, sedangkan penelitian semantis dilakukan untuk mengetahui apakah arti fukugodoshi mengandung arti kedua unsur pembentuknya, atau apakah arti fukugodoshi merupakan arti bentukan yang tidak dipengaruhi oleh arti unsur pembentuknya, atau apakah diantara unsur pembentuknya terdapat salah satu komponen yang berfungsi se_bagai kata bantu kata kerja Pertama-tama penulis mencoba meneliti pembentukan fukogodoshi (penelitian morfologis). Pembentukan fukugodo_shi adalah sebagai berikut: V1 + V2 = fukugodoshi (V1V2) dimana VI bergabung dengan V2 dalam bentuk renyokei atau lebih sering dikenal dengan sebutan bentuk masu. Contoh: kangae(masu)komu ii(masu)tsutaeru; Dari hasil penelitian semantik, penulis mengelompokkan fukugodoshi menjadi 5 kelompok. a. Fukugodoshi dimana V1 tidak memberikan artinya kepada keseluruhan anti fukugodoshi. Arti keseluruhan fukugodoshi dibentuk hanya oleh V2. b. Fukugodoshi dimana V1 maupun V2 sama-sama memberikan artinya pada fukugodoshi yang dibentuknya. Arti fukugodoshi dapat diuraikan dengan pola: V1 /V1shite V2 suru , artinya melakukan V1 kemudian melakukan V2. Fukugodoshi dimana VI berdiri sebagai objek. Fukugodoshi dimana VI berdiri sebagai keterangan. d. Fukugodoshi dimana kompononen pembentuk fukugodoshi VI maupun V2 mengalami pergeseran arti dalam proses membentuk arti fukugodoshi. e. Fukugodoshi dimana komponen pembentuknya tidak memberikan artinya pada arti fukugodoshi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13727
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Christopher Cynar Saulinggi
"
ABSTRAKFotografi merupakan salah satu bidang teknologi yang mulai banyak menarik
minat berbagai kalangan terutama semenjak adanya teknologi digital.
Berkembangnya teknologi tentu berarti ada perkembangan dalam bahasa yang
digunakan di dalamnya. Hal ini bisa terlihat dari bahasa yang digunakan dalam
buku manual kamera. Pembentukan kata di dalamnya bisa dilihat dari etimologi
yang dimiliki oleh kata tersebut. Etimologi sebuah kata bisa berupa kata serapan
atau asli dari bahasa Rusia.
ABSTRACTPhotography is one field in technology that nowadays growing up rapidlyespecially when digital photography become a pop culture. This growth alsotriggers some new invented words in this field. We could see that from the usingof verbs in digital camera manual. Every single words has its own etymology.Etymology of a word could be from Russian/original Slavic language and derivesfrom others language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1902
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library