Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuraini Puspitasari
"Kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia. Bahkan di Indonesia kanker termasuk salah satu penyakit penyebab kematian utama, dimana kanker payudara menyebabkan kematian terbanyak di antara kanker lainnya. Berbagai pengobatan dilakukan untuk mengobati kanker, namun efek sampingnya besar dan harganya relatif mahal. Karena itu, dilakukan pengembangan obat baru untuk mengobati kanker, salah satunya adalah dengan menggunakan kapang endofit. Kapang endofit adalah kapang yang hidup di dalam jaringan tumbuhan lain yang lebih tinggi tanpa menimbulkan efek negatif pada tumbuhan inangnya. Beberapa kapang endofit menunjukkan aktivitas sitotoksik, untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas sitotoksik isolat kapang endofit dari tumbuhan Garcinia forbesii King dan Garcinia porrecta Wall terhadap sel MCF-7. Empat isolat kapang endofit dari kedua tumbuhan ini masing-masing diekstraksi dengan pelarut air, metanol, n-butanol dan etil asetat, sehingga total ekstrak yang dihasilkan adalah 16. Hasil Brine Shrimp Lethality Test menunjukkan 7 ekstrak mempunyai aktivitas toksik terbaik terhadap Artemia salina. Selanjutnya, ketujuh ekstrak ini diuji aktivitas sitotoksiknya terhadap sel MCF-7 dengan metode merah netral. Hasil uji ini menunjukkan 6 dari 7 ekstrak mempunyai aktivitas sitotoksik karena memiliki LC50 kurang dari 100 μg/ml, yaitu 36,81; 42,27; 65,46; 86,7 μg/ml untuk ekstrak etil asetat dan 66,98 dan 83,56 μg/ml untuk ekstrak n-butanol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33118
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fauziah
"Sebanyak enam strain Lactobacillus plantarum diteliti untuk menguji kemampuan antifungi terhadap kapang yang tumbuh pada silase. Suspensi sel L. plantarum strain DSK3, DR162, dan DP142 yang diisolasi dari dadih, strain 1A2 diisolasi dari tapai, strain TSD10 diisolasi dari kotoran sapi dan strain 1BL2 diisolasi dari buah strawberi memiliki kemampuan antifungi terhadap Aspergillus fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(1), dan Penicillium sp.(2), namun tidak memiliki kemampuan antifungi terhadap jamur merah dan jamur putih dengan metode double layer agar well diffusion. Supernatan L. plantarum yang diendapkan dengan amonium sulfat 60% pada pengujian paper disc assay menunjukkan kemampuan antifungi pada L. plantarum strain DSK3, 1A2, DR162, TSD10, dan 1BL2 terhadap A. fumigatus, namun tidak menunjukkan kemampuan antifungi terhadap Aspergillus sp., Penicillium sp.(1), dan Penicillium sp.(2). Suspensi sel semua strain L. plantarum menghasilkan zona hambat total terhadap A. fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(2) dan zona hambat parsial terhadap Penicillium sp.(1). Ekstrak supernatan L. plantarum strain DSK3, 1A2, DR162, TSD10, dan 1BL2 menghasilkan zona hambat parsial terhadap A. fumigatus.

Six strains of Lactobacillus plantarum were assayed to detect anti-fungi against moulds in silage. Cell suspension of L. plantarum strains DSK3, DR162, and DP142 which were isolated from dadih, strain 1A2 isolated from tapai, strain TSD10 isolated from dung and strain 1BL2 isolated from strawberry showed anti-fungi against A. fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(1), Penicillium sp.(2), but there was no anti-fungi against red and white moulds in double layer agar well diffusion method. Supernatant of L.plantarum was precipitated with 60% ammonium sulfate. Supernatant extract of L. plantarum strain DSK3, 1A2, DR162, TSD10, and 1BL2, assayed with paper disc method, showed anti-fungi against A. fumigatus. There was no anti-fungi against Aspergillus sp., Penicillium sp.(1) and Penicillium sp.(2). Cell suspension of L. plantarum produced a total inhibition zone of A. fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(2) and a partial inhibition zone of Penicillium sp.(1), whereas the supernatant extract of L. plantarum produced partial inhibition zone of A. fumigatus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mitayani Wahyu Murti
"Selulosa mikrokristal merupakan turunan selulosa yang umum digunakan sebagai eksipien dalam sediaan tablet cetak langsung. Potensi kandungan selulosa yang cukup tinggi pada eceng gondok sekitar 60 memungkinkan untuk digunakan dalam pembuatan selulosa mikrokristal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat kapang selulolitik, memperoleh kondisi optimum hidrolisis enzimatis meliputi optimasi pH, suhu, waktu, dan konsentrasi enzim, dan membandingkan karakteristik selulosa mikrokristal yang didapatkan dari eceng gondok dengan selulosa mikrokristal standar, Avicel pH101.
Penelitian ini diawali dengan isolasi kapang selulolitik, kemudian enzim selulase yang diekstraksi dari kapang selulolitik digunakan untuk hidrolisis enzimatis selulosa pada ?-selulosa hasil delignifikasi dari serbuk eceng gondok untuk memperoleh selulosa mikrokristal. Selulosa mikrokristal hasil hidrolisis enzimatis dikarakterisasi dengan XRD X-Ray Diffraction dibandingkan dengan Avicel 101.
Hasil penelitian didapatkan isolat kapang selulolitik yang optimal yaitu isolat hijau tanah dan diperoleh kondisi hidrolisis yang optimal yakni pada suhu 30 C, pH 5, dan durasi 1 jam dengan volume enzim 5 mL. Berdasarkan pola difraktogram terlihat adanya kemiripan sifat kristalin antara selulosa mikrokristal hasil hidrolisis enzimatis dengan standar selulosa mikrokristal Avicel pH101.

Microcrystalline cellulose is a cellulose derivate which usually used as a pharmaceutical excipient in the manufacturing of direct compression tablet. High potency of cellulose in water hyacinth about 60 might be used in manufacturing of microcrystalline cellulose. The research aimed to obtain the best cellulolytic fungi, to obtain the optimal conditions of enzymatic hydrolysis including optimization of pH, temperature, duration and enzyme concentration, and comparing microcrystalline cellulose characteristics obtained from water hyacinth with microcrystalline cellulose standard, Avicel pH101.
This research began with isolation of cellulolytic fungus, then cellulase enzymes extracted from cellulolytic fungi was used for enzymatic hydrolysis of cellulose in cellulose resulting from delignification of the water hyacinth powder to obtain microcrystalline cellulose. Microcrystalline cellulose produced by enzymatic hydrolysis was characterized by XRD X Ray Diffraction compared with Avicel 101.
The results showed optimal cellulolitic isolat of isolate hijau tanah and obtained optimal hydrolysis conditions at 30 C, pH 5, and 1 hours in 5 mL enzyme volume. Based on the pattern of diffraction there was a similarity between microcrystalline cellulose of enzymatic hydrolysis result compared with Avicel pH101.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Aulia Nugraha
"Umumnya seseorang menghabiskan banyak waktu di dalam ruang, seperti tempat kerja. Buruknya kualitas udara dalam ruang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti, Sick Building Syndrome (SBS). Perpustakaan berisiko untuk mengalami pencemaran udara yang disebabkan oleh mikrobiologi karena banyaknya bahan organik seperti buku yang dapat menjadi tempat pertumbuhan kapang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan jumlah kapang di udara dalam ruang dengan keluhan SBS pada staff di Perpustakaan UI. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan variabel independennya adalah jumlah kapang, variabel dependennya adalah keluhan SBS, serta variabel confounding yang meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, usia, jenis kelamin, lama kerja, riwayat alergi, riwayat asma, dan kebiasaan merokok. Pengumpulan data SBS dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kepada 63 staff Perpustakaan, sedangkan pengukuran kapang di udara dilakukan dengan teknik passive sampling metode settle plate. Secara keseluruhan kualitas udara di Perpustakaan UI tergolong buruk. Hasil statistik menunjukan proporsi keluhan SBS pada staff sebesar 55,6% dan secara statistik tidak ada variabel yang berhubungan secara signifikan dengan SBS.

Generally a person spends a lot of time in indoor, such as a workplace. Poor air quality in the room can cause health problems such as Sick Building Syndrome (SBS). Libraries are at risk of experiencing air pollution caused by microbiology because of the Many organic materials such as books that can become a place for mold growth. The study was conducted to determine the relationship of the number of molds in the air in the room with SBS complaints on staff at the UI Library. This study uses a cross sectional design with the independent variable is the number of molds, the dependent variable is SBS complaints, and the confounding variables include temperature, humidity, lighting, age, gender, length of work, history of allergies, history of asthma, and smoking habits. SBS data collection was done by interviewing questionnaires to 63 Library staff, while mold measurements in the air were carried out using the settle plate method passive sampling. Overall the air quality in the UI Library is classified as bad. The statistical results show the proportion of SBS complaints to staff is 55.6% and statistically there are no variables that are significantly related to SBS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Wardani S
"Ekstrak tumbuhan obat memerlukan standardisasi untuk menjamin kualitasnya sebagai obat, salah satunya harus bebas dari mikroba patogen. Penelitian ini menentukan besarnya tingkat cemaran mikroba dalam ekstrak etanol biji Trigonella foenum-graecum Ldari Solo, Semarang dan Yogyakarta, ekstrak etanol herba Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume dari Bogor, Sidoarjo dan Yogyakarta, ekstrak etanol kulit batang Alstonia scholaris (L.) R.Br dari Tawangmangu, Bogor dan Makasar. Penelitian ini meliputi uji angka lempeng total, uji nilai duga terdekat, uji angka kapang dan khamir, pemeriksaan Aspergillus flavus serta pemeriksaan bakteri patogen, yaitu Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp, Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol bijiTrigonella foenum-graecum L dari Solo lebih besar dari 16000 koloni/gram sampel untuk uji angka lempeng total dan lebih besar dari 103 koloni/gram sampel untuk uji angka kapang dan khamir. Ekstrak etanol biji Trigonella foenumgraecum L dari Yogyakarta, uji angka lempeng total lebih besar dari 16000 koloni/gram sampel. Dari semua ekstrak yang diteliti tidak ada yang tercemar bakteri patogen dan Aspergillus flavus.
Extract of drug plant need standardization to guarantee its quality as drug, one of them is free from the patogenic microbes. This research determined the level of microbe contamination of ethanolic extract of seed Trigonella foenum-graecum L from Solo, Semarang and Yogyakarta, ethanolic extract of herb Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume from Bogor, Sidoarjo and Yogyakarta and ethanolic extract Alstonia scholaris (L.) R.Br from Tawangmangu, Bogor and Makasar. This Research covered the total plate number test, test of the most probable number, test of the number of mould and khamir, inspection of Aspergillus flavus and also inspection of pathogenic bacterium, that is Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp, Staphylococcus aureus. Result of research showed that the ethanolic Trigonella foenum-graecum L seed extract from Solo bigger than 16000 colony/gram sample to test the total plate number and bigger than 103 colony/gram sampel to test the number of mould and khamir. Ethanolic Trigonella foenum-graecum L seed extract from Yogyakarta bigger than 16000 colony/gram sample to test the total plate number. All extract were not impure of pathogenic bacterium and Aspergillus flavus."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisana Sidqi Aliya
"Endofit adalah organisme yang membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang endofit memiliki kemampuan dalam menghasilkan enzim dan metabolit sekunder yang memiliki khasiat terapeutik, sehingga menyimpan potensi kekayaan alam baru untuk dimanfaatkan di berbagai bidang farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek anti-kanker senyawa metabolit sekunder yang didapat dari hasil fermentasi empat isolat kapang endofit dari ranting tanaman Garcinia forbesii King serta daun dan akar Garcinia porrecta Wall. Dari hasil fermentasi keempat isolat, diperoleh ekstrak air, metanol, n-butanol dan etil asetat untuk masing-masing isolat, sehingga keseluruhan terdapat enambelas ekstrak uji. Pada keenambelas ekstrak uji tersebut telah dilakukan uji pendahuluan dengan metode BSLT untuk memilih delapan ekstrak terbaik. Delapan ekstrak terpilih kemudian diuji sitotoksisitasnya terhadap sel MCF-7 melalui metode pewarnaan merah netral dan Spektrofotometri ELISA Plate Reader. Pada pengujian ini, digunakan sisplatin sebagai blanko positif. Berdasarkan hasil uji terhadap kedelapan ekstrak uji terpilih, diketahui bahwa seluruh ekstrak memiliki sitotoksisitas rendah terhadap sel MCF-7.

Endophyte is microbes that colonize in the living tissues without causing any negative effect to their host plants. Endophytic fungi is capable to produce therapeutic enzymes and secondary metabolites, so they are predicted to become new resources in many pharmaceutical applications. The objective of the research is to understand the anti-cancer effect of the secondary metabolites resulted from fermentation products of four endophytic mold isolated from branch of Garcinia forbesii King and as well as leaf and root of Garcinia porrecta Wall. From the fermentation products of the fourth mold, water, methanol, n-buthanol and ethyl acetate extracts had been collected from each isolates, so there were sixteen extracts as the total number of extracts to be tested. Pre-screening test had been carried out to the sixteenth extracts by using BSLT method to select eight best extracts. The eight selected extracts were tested for their cytotoxicity to the MCF-7 cell line by neutral red staining method and ELISA Plate Reader Spectrophotometry. In this study, cisplatin was used as the positive blank. From the cytotoxic testing of the eight selected extracts, it is found that all extracts had the low cytotoxic effect to the MCF-7 cell line.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Maryanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoice Srikandace
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sujuliyani
"ABSTRAK
Kapang dari lingkungan laut (marine derived fungi) salahsatunya adalah Emericella
nidulans diketahui menghasilkan senyawa aktif emestrin. Penelitian ini bertujuan
untuk mengisolasi senyawa target selain senyawa emestrin dari fraksi teraktif yang
dihasilkan oleh ekstrak miselium kapang laut Emericella nidulans, mengetahui efek
sitotoksik senyawa target tersebut terhadap sel kanker payudara (T47D) dan sel
kanker leher rahim (HeLa). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan
produkasi senyawa target. Produksi senyawa target dari kapang laut Emericella
nidulans, dilakukan dengan tiga medium fermentasi yang berbeda yaitu Malt Ekstract
Broth (MEB), Soluble Starch Soytone (SWS) dan Minimum Fungi Medium (MFM).
Waktu yang digunakan untuk fermentasi produksi senyawa target adalah 1, 2, 3, 4
dan 5 minggu. Senyawa target selain emestrin berhasil diisolasi dari ekstrak
miselium Emericella nidulans. Senyawa target yang diisolasi memiliki perbedaan
dengan emestrin berdasarkan nilai rf pada KLT, serapan UV dan 1H-NMR. Senyawa
target memiliki aktitas sitotoksik yang kuat terhadap sel HeLa dan sel T47D dengan
IC50 berturut-turut sebesar 21,2 dan 20,9 μg/ml. Hasil produksi senyawa target
paling baik dihasilkan di medium Malt Ekstract Broth (MEB) pada minggu ke-3.

Abstract
Marine fungi Emericella nidulans has known as its emestrin active compound. In this
present study, we focused on extracting coumpounds beside emestrin as the most
targeted coumpound isolated from mycelium marine fungi Emericella nidulans in
cervix cancer cell (HeLa) and breast cancer cell (T47D). Productions from the
targeted compound were seeding in fermented media Malt Extract Broth (MEB),
Soluble Starch Soytone (SWS) and Minimum Fungi Medium (MFM). The timing
production of fermenting compound were 1,2,3, 4 and 5 weeks. The targeted
compound beside emestrin has been successfully isolated from Emericella nidulans
mycelium. The targeted compound was different with emestrin base on rf value on
TLC, UV and 1H-NMR spectrum. The targeted compound showed has a cytoxic
activity against HeLa and T47D cell with IC50 value of 21,5 μg/ml and 20,9 μg/ml
respectively. The highest yield of the targeted compound was found in MEB after 3
week of fermentation."
2012
T31781
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>