Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Anugra Wahyu Putra
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh situasi pada saat pilpres 2014, dimana The Jakarta Post sebagai saluran komunikasi politik menggunakan kolom editorial mereka sebagai ruang untuk mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Untuk mengkaji keberpihakan yang dilakukan oleh The Jakarta Post tersebut, peneliti akan menggunakan analisis framing Gamson dan Modigliani untuk menganalisis 4 berita selama masa kampanye pilpres. Dimana analisis framing digunakan untuk melihat apakah dukungan pada kolom editorial berbanding lurus dengan pemberitaan selama masa kampanye. Selain melakukan analisis framing isi pemberitaan, juga digunakan faktor yang mempengaruhi isi content berita yaitu organisasi media milik Shoemaker dan Reese yang digunakan untuk menganalisis apakah dukungan yang dilakukan oleh media The Jakarta Post dipengaruhi oleh faktor tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa The Jakarta Postmembuat 4 wacana yang bernada positif kepada pasangan Jokowi-Kalla antara lain: pro demokrasi, memiliki visi-misi yang jelas, didukung oleh kelompok masyarakat, dan sosok yang sederhana. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh dari faktor organisasi media yang menyebabkan The Jakarta Post melakukan keberpihakan dan memberi dukungan kepada Jokowi-Kalla. Keberpihakan dan dukungan tersebut merupakan kebijakan organisasional secara kelembagaan dikarenakan adanya pengaruh baik pada tingkatan menengah manager dan editor dan tingkatan atas pemilik modal . Selain itu, keberpihakan yang dilakukan secara sadar oleh media The Jakarta Post didasrkan atas kesamaan visi-misi antara Jokowi-Kalla dengan media The Jakarta Post.

ABSTRACT
This research is motivated by the situation during the 2014 presidential election, in which The Jakarta Post as a political communication channel uses their editorial column as a space to declare support to Jokowi Kalla. To examine the alignments made by The Jakarta Post, researchers will use Gamson and Modigliani framing analysis to analyze 4 news during the presidential election campaign period. Where framing analysis is used to see if supports in the editorial column is directly proportional to the coverage during the campaign period. In addition to analyzing the content framing of news, also used factors that affect the content news that Shoemaker and Reese mediaorganizations used to analyze whether the support made by The Jakarta Post media influenced by these factor . The results showed that The Jakarta Post made 4 discourses that positively to Jokowi Kalla, among others pro democracy, have a clear vision mission, supported by community groups, and a simplefigure. The results of this study also show that there is an influence of the media organizational factors that cause The Jakarta Post to support Jokowi Kalla. The supports are from institutional organization policies because of the influence from middle level manager and editor , upper level capital owner . In addition, the allegations made consciously by The Jakarta Post are based on the vision mission similarity between Jokowi Kalla with the media The Jakarta Post. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Surdiasis
"Penelitian ini membahas penggunaan media sosial dalam membentuk narasi politik dengan meneliti postingan video blog vlog Presiden Jokowi di Youtube, dengan pertanyaan: Bagaimana Presiden Jokowi menggunakan postingan Vlog-nya untuk membangun narasi politik tentang dirinya maupun kepresidenannya? Sumber semiotik apa yang digunakan Presiden Jokowi dalam postingan vlognya? Penelitian ini menggunakan analisis multimodal dengan pendekatan Sistemik Fungsional Systemic Functional Multimodal Discourse Analysis . Penelitian ini menyimpulkan Presiden Jokowi telah menggunakan postingan vlog-nya untuk membangun narasi politik tentang kemajuan dan pembaharuan, yang mengukuhkan kepresidenan Jokowi sebagai era yang akan membawa akhir yang baik bagi Indonesia, serta memperkuat legitimasi politik Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang rendah hati, sederhana dan dekat dengan rakyat. Dalam membangun narasi politiknya, Presiden Jokowi telah menggunakan sejumlah sumber semiotik sebagai elemen pembentuk makna seperti partisipan, kinesics action, locative circumstance, visual collocation maupun speech. Penelitian ini menegaskan perubahan pada demensi isi komunikasi politik, sekaligus memperlihatkan pentingnya analisis multimodal dalam memahami secara komprehensif komunikasi politik kontemporer. Penelitian ini menyimpulkan para politisi dapat menggunakan vlog sebagai medium bernarasi dalam lingkungan komunikasi politik yang baru.

This research aims to investigate the use of social media in constructing political narrative by examining the video blogs of President Jokowi in Youtube as study case. How does President Jokowi use his video blog postings to construct political narrative on his own personal and presidency What kind of semiotic resources he deployed in his vlogs This research applies Systemic Functional Multimodal Discourse Analysis and concludes that President Jokowi has used his vlogs to build his political narrative with underlying theme on progress and reform, stating his presidency as one that will lead Indonesia to a better situation. The political narrative in his vlogs strengthens his political legitimacy as a leader who is humble, modest and closed to people. In building his political narrative, President Jokowi has used a variety of semiotic resources, among them participants, process or kinesics action, locative circumstance, visual collocation, speech, and text. This research confirms the change of political communication in content dimension and shows the importance of applying multimodal analysis in understanding the contemporary political communication. This research recommends that politicians can use video blog to build their political narrative in this new political environment"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Tri Widya
"Pasca-pemilihan presiden Republik Indonesia tahun 2019, Jokowi menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu di Istana Merdeka. Pertunjukan tersebut merupakan janji Jokowi kepada masyarakat di Sragen melalui Kirun sebagai host ketika berkunjung di GOR Diponegoro, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dalam acara silaturahmi dengan masyarakat setempat pada tanggal 3 April 2019. Seiring dengan janji Jokowi, Kirun menginisiasi Ki Manteb Soedharsono untuk menggelar lakon dalam pertunjukan tersebut. Penelitian ini menggunakan pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu sebagai objek data. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Jokowi direpresentasikan dalam pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bahwa pertunjukan wayang kulit purwa Lakon Kresna Jumeneng Ratu merupakan representasi dari Jokowi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan objektif. Teori representasi Stuart Hall (1997) digunakan untuk menganalisis representasi Jokowi yang didukung oleh teori simbol Wellek dan Warren (1989). Penelitian ini mengasumsikan bahwa Jokowi direpresentasikan menggunakan limbukan dan penokohan Kresna melalui nilai-nilai nasionalisme, andhap-asor, blusukan, dan laku

Over the succeeded Indonesian presidential election in 2019, Jokowi held a purwa shadow puppet show titled Lakon Kresna Jumeneng Ratu at the Merdeka Palace. The show was Jokowi's promise to the locals in Sragen through Kirun as host when he visited GOR Diponegoro in Sragen Regency, Central Java in friendly gathering with the local communities on April 3, 2019. To follow up on the promise, Kirun initiated Ki Manteb Soedharsono to perform a lakon for the show. This study uses the purwa puppet show of Lakon Kresna Jumeneng Ratu as a data object. The proposition in this research is how Jokowi was represented in the purwa puppet show of Lakon Kresna Jumeneng Ratu. This study aims to get a view that the purwa puppet show of Lakon Kresna Jumeneng Ratu is a representation of Jokowi. This research employs a qualitative-descriptive method using an objective approach. Stuart Hall's representation theory (1997) is used to analyze Jokowi's representation followed by the symbol theory of Wellek and Warren (1989). This research assumes that Jokowi is represented by limbukan and characterization Kresna through his values of nationalism, andhap-asor, blusukan, and laku"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rikky Desarlino
"Tesis ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui bagaimanan framing yang dilakukan oleh Harian Kompas, Harian Republika dan Harian Suara Merdeka dalam membingkai pemberitaan tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 putaran kedua. (2) untuk mengetahui bagaimana kebijaksanaan redaksional dari ketiga Surat Kabar tersebut dalam melakukan pembingkaian terhadap Pilgub DKI Jakarta 2012.
Penelitian ini diadakan di Kota Jakarta. Adapun objek penelitian ini yaitu berita di Harian Kompas, Harian Republika dan Harian Suara Merdeka. Metode yang digunakan adalah deskriptif Kualitatif dengan menganalisis teks berita dan dan dikonfirmasi kembali ke media melalui teknik wawancara mendalam. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari – Mei 2013.
Analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki digunakan oleh peneliti, karena empat alat analisis yakni: sintaksis, skrip, tematik, dan retoris, memiliki perangkat framing yang lebih lengkap untuk membedah dan memaparkan konstruksi realitas media massa.
Hasil penelitian yang diperoleh dari penggunaan model teori analisis Pan & Kosicky dalam pemberitaan tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 putaran kedua di Harian Kompas, Harian Republika dan Harian Suara Merdeka, terdapat pembingkaian berita dengan adanya penyeleksian isu dan aspek-aspek tertentu dari isu tersebut. Harian Kompas dan Harian Republika menggunakan pendekatan dari nilai berita dan menjunjung tinggi asas Jurnalistik. Sedangkan Harian Suara Merdeka tetap mempertahankan sisi historis mereka sebagai Koran yang bersifat kedaerahan.

This thesis aims to: (1) To determine the framing bagaimanan conducted by Kompas, Republika Daily and Suara Merdeka in framing the proclamation of the election of Governor and Deputy Governor of DKI Jakarta 2012 second round. (2) to determine how the editorial discretion of the three Newspapers in doing the framing of the 2012 Jakarta Goverrnatorial election.
This research was conducted in the city of Jakarta. The object of this research is in the news daily Kompas, Republika Daily and Suara Merdeka. The method used was a qualitative descriptive text by analyzing and confirmed the news and returned to the media through in-depth interview techniques. This study took place from January to May 2013.
Framing analysis models Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki used by researchers, because four analysis tools namely: syntax, script, thematic, and rhetorical, has a framing device that is more complete to dissect and expose reality construction media.
The results obtained from the use of the model analysis theory Pan & Kosicky in the proclamation of the election of Governor and Deputy Governor of DKI Jakarta 2012 second round in Kompas, Republika Daily and Suara Merdeka, there is news with the selection of framing issues and certain aspects of the issue the. Republika newspaper Kompas daily and approaches of news value and uphold the principles of Journalism. Suara Merdeka while retaining their historical side as newspapers are regional.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indhika Dimas Putraditama
"Penelitian ini mengkaji evolusi strategi pemasaran politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari 2014 hingga pemilu 2024. Awalnya dikenal dengan narasi progresif dan fokus pada generasi muda, PSI, dipimpin oleh tokoh seperti Grace Natalie dan Tsamara Amany, mengalami perubahan strategi signifikan menjelang pemilu 2024. Langkah ini menandakan upaya PSI untuk mengasosiasikan diri dengan Presiden Joko Widodo dan keluarganya, serta memanfaatkan popularitas Joko Widodo dan gagasan 'Jokowisme' sebagai narasi utama. Penelitian ini menganalisis strategi pemasaran politik PSI dalam pemilu 2024, mengeksplorasi alasan perubahan pendekatan, serta dampaknya terhadap citra dan dukungan elektoral PSI. Untuk mencari data, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teori Pass Political Marketing dan Model Pemasaran Populisme. Mengasosiasikan diri dengan figur populer seperti Jokowi dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing. Penelitian juga mengkaji dampak perubahan strategi ini terhadap dinamika internal partai dan kebijakan internal PSI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan strategi yang mengadopsi figur Jokowi dan keluarganya mampu meningkatkan dukungan elektoral, meskipun gagal untuk mencapai ambang batas parlemen pusat. Penunjukan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum menunjukkan bagaimana kedekatan dengan tokoh populer dapat dimanfaatkan untuk menarik dukungan, terutama di kalangan pemilih muda dan urban. Namun, strategi ini harus diimbangi dengan upaya substansial dan berkelanjutan serta fokus pada kerja ideologis dan nilai-nilai anti-korupsi, anti-intoleransi, dan inklusivitas. Keberhasilan PSI di masa depan akan bergantung pada kemampuan mereka untuk menyeimbangkan antara strategi pemasaran berbasis figur dan dedikasi pada prinsip- prinsip ideologis yang kuat.

This research examines the evolution of the political marketing strategy of the Indonesian Solidarity Party (PSI) from 2014 to the 2024 elections. Initially known for its progressive narrative and focus on the younger generation, PSI, led by figures such as Grace Natalie and Tsamara Amany, is experiencing a significant change in strategy ahead of the 2024 elections. This move marks PSI's attempt to associate itself with President Joko Widodo and his family, as well as exploit Joko Widodo's popularity and the idea of ​​'Jokowism' as the main narrative. This research analyzes PSI's political marketing strategy in the 2024 election, exploring the reasons for the change in approach, as well as its impact on PSI's image and electoral support. To search for data, this research uses qualitative research methods with in-depth interview techniques. Apart from that, this research also uses the Pass Political Marketing theory and the Populism Marketing Model. Associating oneself with a popular figure like Jokowi is considered a strategic step to increase competitiveness. The research also examines the impact of this change in strategy on the party's internal dynamics and PSI's internal policies. The research results show that the change in strategy that adopted the figure of Jokowi and his family was able to increase electoral support, even though it failed to reach the threshold for the central parliament. The appointment of Kaesang Pangarep as General Chair shows how closeness to popular figures can be used to attract support, especially among young and urban voters. However, this strategy must be balanced with substantial and sustainable efforts and a focus on ideological work and anti-corruption, anti-intolerance and inclusiveness values. PSI's future success will depend on its ability to strike a balance between a figure-based marketing strategy and dedication to strong ideological principles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Tanjung Sari
"Berbagai penelitian mengenai media menunjukkan bahwa media memiliki efek terhadap sikap seseorang. Sehubungan dengan penggunaan media, pemerintah melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melakukan sosialisasi terkait program peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Sosialisasi yang bertujuan memperkenalkan program yang dikemas dalam istilah Kartu Sakti Jokowi menggunakan berbagai macam metode salah satunya media massa. Bagaimana pengaruh media exposure dan media literacy terkait berita program pada sikap penerima bantuan menjadi pertanyaan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk melihat pengaruh media exposure dan media literacy terkait berita program terhadap sikap penerima bantuan pada pemerintah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media exposure berpengaruh signifikan terhadap media literacy karena media literacy tidak akan terjadi tanpa adanya terpaan media. Selanjutnya media exposure tidak mempengaruhi sikap penerima bantuan karena masyarakat penerima bantuan sudah memiliki sumber informasi lain dalam memahami isi berita media terkait program. Hal ini diperkuat dengan adanya pengaruh yang signifikan antara media literacy dengan sikap. Artinya, pemahaman terhadap konten media mempengaruhi sikap penerima bantuan. Meskipun berita memilki sentimen negatif, tidak mempengaruhi sikap masyarakat untuk tidak menyukai program bantuan pemerintah. Hal ini terjadi karena berbagai metode sosialisasi yang dilakukan TNP2K menjadi sumber informasi yang menumbuhkan pemahaman masyarakat penerima manfaat.

Many research about media indicated that media has effect towards someone’s behavior. In accordance with the media usage, the government through Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) held dissemination related to the prosperity improvement program for poor community. Dissemination which aimed to introduce the program in the package of KartuSaktiJokowi using some methods, which one of them is mass media. How is the influence of media exposure and media literacy related to the program news coverage towards the behavior of aid beneficiaries became a question in this research. This research used quantitative method to see the influence of media exposure and media literacy related to the program news coverageof the aid beneficiaries behavior towards the government.
The result of this research has shown that media exposure is significantly influential to media literacy because media literacy will not happened without media exposure. Media exposure has no influence in the aid beneficiaries behavior because the aid beneficiaries have had other information resources in understanding media content related to the program. This is strengthened with the significant influence between media literacy with the behavior. This means that the understanding towards media content influences the beneficiaries behavior. Although there were news with negative sentiment, the community’s behavior was not influenced to dislike the government aid program. This happened because many dissemination methods done by TNP2K became resource of information which grows the understanding of aid beneficiaries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustiana Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses framing terhadap dua kandidat presiden Indonesia pada Pemilu 2014, yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Proses framing ditinjau dari wacana berita Koran Tempo, khususnya pada berita debat calon presiden. Analisis framing ini memanfaatkan teori framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki (1993). Teori framing diperkuat dengan analisis makrosintaksis dari van Dijk (1988). Pada praktiknya, analisis framing ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan dan keseimbangan berita terhadap pihak-pihak tertentu.
Dalam penelitian ini, teori Entman (2007) mengenai kecenderungan berita diadopsi sekaligus menjadi jembatan yang menghubungkan antara framing dan kecenderungan atau keseimbangan antara dua pihak yang terdapat di dalam berita. Hasil sintesis beragam teori ini memperlihatkan sikap Koran Tempo cenderung positif kepada Jokowi (capres nomor urut dua) daripada Prabowo (capres nomor urut satu). Kecenderungan tersebut dibuktikan oleh analisis framing Pan dan Kosicki yang meliputi analisis struktural, leksikal, headline, dan pendukung berupa insert yang semuanya dimuat di dalam teks berita.

The objective of this study is to reveal the framing process on two Indonesian presidential candidates in general election 2014, they are Joko Widodo (Jokowi) and Prabowo Subianto. The framing process is reviewed from news discourse of Koran Tempo, particularly on the news of presidential candidate debates. This framing analysis applies the framing theory approach of Zhongdang Pan and Gerald M Kosicki (1993). The theory is strengthened by macro syntactic analysis proposed by van Dijk (1988). Practically, this analysis is conducted to find out the news tendency and balance on certain sides.
In this study, Entman theory (2007) of news tendency is adopted and connects the framing with the tendency or balance between two sides in news. The synthesis result of the theories indicates that Koran Tempo shows its more positive posture to Jokowi (presidential candidate number two) compared to Prabowo (presidential candidate number one). That tendency is proved by the framing analysis of Pan and Kosicki which is including structural, lexical, headline, and inserts analysis that are all covered in news text.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulica Eka Elfrianti
"Konflik agraria di Indonesia telah menjadi perhatian serius selama beberapa dekade karena tingginya angka konflik yang terjadi setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis situasi konflik agraria di Indonesia dan bagaimana pemerintah sebagai pembuat kebijakan bereaksi terhadap konflik agraria di Indonesia pada era kepresidenan Jokowi-JK. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan data primer yang dikumpulkan dari wawancara tidak terstruktur dengan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Sawit Watch, Kementerian Agraria dan Tata Usaha Negara Antariksa/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan pakar kriminologi Universitas dari Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori konflik Galtung sebagai deskripsi penjelasan terkait konflik agraria. Konsep kriminologi kesejahteraan dalam Penelitian ini menekankan pada kebijakan agraria yang telah dilakukan oleh pemerintah Era Jokowi-JK sebagai respon terhadap konflik agraria di Indonesia. Analisis dalam Penelitian ini menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip kontrol sosial terhadap kejahatan di
Kriminologi kesejahteraan terkait dengan kerangka Galtung terkait upaya penyelesaian konflik agraria yang mengandung unsur kekerasan. Hasil penelitian Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah harus memberikan dukungan untuk upaya menyelesaikan konflik agraria dan menjamin terselenggaranya kebijakan agraria Indonesia beroperasi sesuai dengan peraturannya.

Agrarian conflicts in Indonesia have been a serious concern for decades because of the high number of conflicts that occur every year. The purpose of this study is to analyze the situation of agrarian conflicts in Indonesia and how the government as a policy maker reacts to agrarian conflicts in Indonesia during the Jokowi-JK presidential era. This research was conducted using a qualitative approach with primary data collected from unstructured interviews with the Consortium for Agrarian Reform (KPA), Sawit Watch, Ministry of Agrarian Affairs and State Administration of Space/National Land Agency (ATR/BPN) and University criminology experts from Indonesia. This study uses the Galtung conflict theory as a description of the explanation related to agrarian conflicts. The concept of welfare criminology in this study emphasizes the agrarian policies that have been carried out by the Jokowi-JK era government as a response to agrarian conflicts in Indonesia. The analysis in this study explains how the principles of social control against crime in Welfare criminology related to Galtung framework related efforts to resolve agrarian conflicts that contain elements of violence. The results of this study indicate that the government must provide support for efforts to resolve agrarian conflicts and ensure that Indonesia's agrarian policies operate in accordance with the regulations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irzal Zainal
"Penelitian ini berfokus pada faktor pemerintahan Jokowi-JK dalam mengoptimalkan energi dalam interaksi masyarakat ASEAN 2015. Adanya niat kuat dalam bentuk kebijakan dapat menjadi arah baru dalam melahirkan kepentingan nasional Indonesia. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan kebijakan energi Jokowi-JK dalam implementasi pemanfaatan energi nasional.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang mengolah data primer dan sekunder dari bahan bacaan dan wawancara, Informan yang diwawancara sebanyak tiga Orang yang terdiri dari Unsur Pemerintah, Legislatif, dan Pengamat. Penelitian ini selanjutnya menunjukkan hasil bahwa adanya langkah langkah kebijakan dari pemerintahan Jokowi-JK dapat memberikan harapan dalam penempatan energi sebagai bagian dari modal Indonesia dalam interaksi masyarakat ekonomi ASEAN.

This research focused on leadership of Jokowi-JK factor in energy optimalized on ASEAN Economic Community. Strong willing to shape a policy could being a new direction to born indonesia national interest. That way, this research will show the policy of Jokowi-JK in implementing national energy resources.
This research used qualitative analyzes that has obtain a primer and seconder of data from books and interviews. The informan has interviewed 3 persons by government, member of house representative and observer organ. The results of this research shown to us that steps of Jokowi-Jk policy has a hopes in energy position to being a Indonesia resources in ASEAN economic interaction.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad
"Skripsi ini membahas fenomena presidentialized party yang terjadi di Indonesia pasca adanya perubahan landasan konstitusional yakni amandemen UUD 1945. Dalam amandemen tersebut, Indonesia mulai mempertegas sistem presidensialismenya dengan melaksanakan pemilihan umum secara langsung presiden dan wakil presiden. Mekanisme ini mendorong partai politik untuk memilih kandidat yang paling populer sekalipun ia merupakan outsider partai. Hal ini memiliki resiko yakni partai atau ketua umumnya selaku principal akan kesulitan mengontrol dan mengendalikan agent atau outsider yang mereka usung. Presidensialisme setidaknya merubah perilaku partai politik dalam hal penominasian nominating , pemilihan electing , dan pemerintahan governing. Melalui metode kualitatif dan tipe penelitian eksplanatif, penelitian ini mengangkat studi kasus perilaku Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P dalam pencalonan Joko Widodo sebagai Calon Presiden Republik Indonesia di Pemilu 2014. Dengan mengombinasikan model presidentialized party Samuels-Shugart 2010 dan Kawamura 2013 sebagai teori utama, ditambah dengan perspektif dari Poguntke-Webb 2005, skripsi ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, PDI-P walaupun tetap didominasi peran Megawati Soekarnoputri dalam keputusan partai, namun memanfaatkan popularitas sosok outsider, Joko Widodo, untuk memenangkan Pemilu 2014. Kedua, dalam kasus PDI-P ini, relasi principal-agent cukup unik karena principalnya hanya Megawati seorang mengingat peran sentralnya dalam partai. Adapun untuk agent terdapat dua pihak yaitu pertama para pengurus partai yang tunduk dengan Megawati, dan sejak Pemilu 2014, muncul agent kedua yaitu Joko Widodo yang mendapat mandat untuk mengelola eksekutif. Ketiga, terdapat beberapa dinamika konflik internal yang didominasi antar agent yang berbeda kepentingan. Keempat, Megawati selaku principal cukup kesulitan memegang/mengontrol agentnya yaitu Jokowi sehingga Megawati kerap mengingatkan dengan istilah ldquo;petugas partai';. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PDI-P mengalami presidensialisasi walaupun tetap memiliki karakter personalized party.

This thesis discusses the phenomenon of presidentialized party that occurred in Indonesia after the change of constitutional basis namely amendment of UUD 1945. In the amendment, Indonesia began to emphasize its presidential system by conducting direct election of president and vice president. This mechanism encourages the political party to choose the most popular candidate even though he she is a party outsider. It has a risk that the party or the general chairperson as 'principal' will have difficulty controlling the 'agent' or outsider that they have nominated. Presidentialism at least changes the behavior of political parties in terms of nominating, electing, and governing. Through the qualitative method and explanative research type, this research raises the case study of the Indonesian Democratic Party of Struggle PDI P behavior in the nomination of Joko Widodo as the Presidential Candidate of the Republic of Indonesia in the 2014 Election. By combining Samuels Shugart 39 s model of presidentialized party 2010 and Kawamura 2013 as the main theory, coupled with the perspective of Poguntke Webb 2005 , this research produced several findings. First, PDI P, although it was still dominated by Megawati Soekarnoputri role in the party 39 s decision, but exploited the popularity of outsider figure, Joko Widodo, to win the 2014 Election. Second, in the case of PDI P, the principal agent relation is unique because its principal is Megawati only, remembering her central role in the party. As for the agents, there are two parties, first, the party administrators who obedient to Megawati, and since the 2014 election, came the second agent namely Joko Widodo who got the mandate to manage the executive. Third, there are several internal conflict dynamics dominated by conflict between different interests of agents. Fourth, Megawati as principal was having difficulty in controlling her agent, Jokowi, so Megawati was often reminded him with the term party officer . This study concludes that PDI P was presidentialized although it still had a personalized party character."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>