Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cahoone, Lawrence E.
Pnnsylvania: The Pennsylvania state university press, 2005
306.09 CAH c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chaider S. Bamualim
Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya, UIN Syarif Hidayatullah [dan] Konrad Adenauer Stiftung,, 2003
297.72 CHA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Iswati
"ABSTRAK
Pemahaman Ketahanan Nasional para santri dan Kiai dipondok pesantren tradisional penting untuk diteliti, mengingat diabad ke-21 ini berkembang berbagai aliran yang masuk ke Indonesia dan berpotensi menganggu keutuhan NKRI yang berfaham kebangsaan dengan dasar Pancasila. Berkembangnya ideology radikal kanan sekarang ini menghendaki terbentuknya negara berfahamkhilafah. Negara yang berdasarkan agama Islam yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. Penelitian dilaksanakan di pondok pesantren tradisional Al-Maymun Kabupaten Grobongan Jawa Tengah, karena daerah tersebut merupakan salah satu basis PKI. Penelitian ini berupaya menganalisis pemahaman ketahanan nasional di pondok pesantren tradisional Al-Maymun. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif seperti studi literature dan wawancara mendalam dengan sejumlah narasumber yang ada didalam dan disekitar pondok pesantren serta pejabat/aparat setempat. Hasil penelitian menemukan bahwa kurikulum yang diajarkan tidak ada matapelajaran PPKn. Santri yang mondok untuk belajar tidak pernah mengikuti kegiatan pramuka dan kegiatan-kegiatan memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia. Wujud aktifitas belanegara yang santri lakukan diantaranya berdoa untuk NKRI. Pemahaman konsep jihad dan konsep ketahanan nasional serta toleransi terhadap keragaman agama dan budaya merujuk pada kitab kuning yang merupakan penjabaran dari Al-Quran dan hadist. Hubbul Wathon Minal Iman ldquo;mencintai bangsa dan negara merupakan bagian dari iman ldquo;.

ABSTRACT
Understanding of national resilienceat traditional Islamic Boarding School are important to be studied. since in this 21th century, various branches are infiltrated to Indonesia and potentially interrupt the resilience of Indonesia which has ideology of Pancasila. The growth of ldquo radical of terrorism rdquo ideology recently have goal of forming of state with ldquo Khilafah rdquo ideology, the state with base of Islam with do not fit with Pancasila. This research try to analysis Understanding of national resilienceat Traditional Islamic Boarding School of Al Maymun on Grobogan Regency Central Java. The research used descriptive qualitative method such as literature study, in depth interview with numbers of sources who stay inside or around of Boarding School as well as officers figures there. The result found that the teaching curriculum does not consist of state defence subject. The students never followed activities such as Boy Scout and activity to commemorate the Independence of Indonesia. The form of state defence from the student is like praying for the country of Indonesia. The conscious of Jihad and state defence concepts as well as tolerance for the variety of religion and culture are referring to ldquo KitabKuning rdquo as elaboration of ldquo Al Quran and Hadist rdquo .Hubbul wathonminal faith ldquo Loving nation and state is part of faith rdquo . "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutut Chusniyah
"Studi ini menguji model kekerasan suci, apakah model teoretik yang diajukan menggambarkan pengaruh ideologi jihad, ideologi politik konservatif, belief in a just world mortality salience terhadap kekerasan suci. Sebanyak 371 responden berusia 15-40 tahun dari kelompok Islam fundamentalis mengisi kuesioner untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model teoretik yang diajukan sesuai untuk menjelaskan kekerasan suci. Kekerasan suci dipengaruhi oleh ideologi jihad, ideologi politik konservatif, belief in a just world dengan mortality salience sebagai mediator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jihad merupakan ideologi keagamaan yang paling besar pengaruhnya terhadap kekerasan suci. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mengembangkan penelitian mengenai jihad dan pengaruhnya terhadap kekerasan suci dengan memperluas sarnpel dan melalui uji variabel lain yang mungkin juga dapat mernpengaruhi kekerasan suci, seperti persepsi terhadap ancaman, identitas dan soldaritas kelompok,
RWA, deprivasi, atau juga meneliti jihad sebagai legitimize ideology dalam perspektif teori SDO."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wagemakers, Joas, 1979-
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2012
297.810 92 WAG q
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naupal
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
P-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Latifa Sofi
"Skripsi ini membahas Perang Salib yang merupakan serangkaian operasi militer yang dilancarkan oleh Kaum Kristen Eropa terhadap kaum Muslimin pada abad ke-11, dan berlangsung selama kurang lebih dua ratus tahun. Babak paling dahsyat dari seluruh rangkaian Perang Salib ini adalah Perang Salib III (1187- 1192 M.). Pada babak itu muncul seorang pemimpin dari kalangan Islam Sunni bernama Salahuddin al-Ayyubi. Dia berhasil memimpin pasukan Islam dengan gemilang dan merebut kembali Yerusalem dari tangan kaum Kristen Eropa. Faktor yang mendasari kesuksesannya adalah konsep jihad yang dijalankannya, yaitu dengan memadukan antara jihad individu dan jihad kolektif, serta upayanya memperbarui strategi jihad."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13195
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuim Hidayat
"Jihad menurut Sayid Qutb adalah perang di jalan Allah untuk menegakkan sistem Ilahi. Menurutnya, jihad sifatnya ofensif bukan defensif Karena watak ajaran Islam sendiri adalah ofensif untuk menyebarkan misi Islam ke seluruh dunia, tanpa memandang batas rasial dan geografis. Meski demikian, jihad tidak memaksa seseorang atau masyarakat untuk memeluk agama Islam. Manhaj Islam, menurut Qutb, melindungi masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada keyakinan agama masing-masing.
Qutb membahas masalah jihad ini secara terpisah-pisah dalam karya monumentalnya Fi Zhilal Al Qur 'an. Dalam karyanya Ma alim fit Thariq, Qutb membahas jihad dalam bab khusus : Jihad fir Sabiilillah.
Pemikiran Qutb tentang jihad, tidak terlepas dari pendidikan dan pengalaman hidupnya. Pendidikan agama dari keluarga sejak kecil dan pengalaman hidupnya di Amerika lebih dari dua tahun, serta hegemoni Amerika dan Inggris di Mesir ketika itu, membuat Qutb mempunyai pemikiran yang militan.
Kehidupan Sayid Qutb bisa disebut sebagai kehidupan pemikir, aktivis dakwah dan mujahid. Pemikir, karena Qutb telah menghasilkan lebih dari 30 buku (buku sastra dan buku Islam). Aktivis dakwah, karena ia aktif dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin, Pemikir karena ia telah menghasilkan buku lebih dari 25 buah dan Mujahid, karena ia terus konsisten untuk menegakkan sistem Ilahi (Negara Islam) di Mesir.
Sayid Qutb (1906-1966) adalah salah seorang pemikir besar Islam kontemporer. Di pergerakan Ikhwanul Muslimin, ia disebut-sebut sebagai tokoh kedua setelah Hassan Al Banna (1906-1949). Ia juga sering disejajarkan dengan Abul Ala Al Maududi, tokoh gerakan Islam Jamaat Islami di Pakistan, Imam Khomeini dan dan Ali Syariati, seorang ideolog revolusi Iran.
Buku-bukunya menjadi bacaan aktivis-aktivis Islam dan Mesir, Aljazair, Syria, Tunisia, Turki, Indonesia, Malaysia, Amerika sampai inggris. Di Indonesia puluhan buku Qutb telah diterjemahkan.

Sayid Qutb observed that Jihad is a war in the way of Allah to establish a divine system from his point of view, jihad is offensive and not defensive. It is because the characteristic of Islamic teachings itself is offensive to disseminate the mission of Islam to all of the world without considering the racial and geographical frontiers. Although, jihad does not mean to coerce anyone or any society to embrace the religion of Islam. Islamic method or manhaj from Qutb's point of view protects people to adhere to everyone faith.
Qutb has discussed jihad separately in his two monumental books of Fii Zhilal al-Qur'an and Ma'alim f al Thariq, and in the latter work he studied jihad in specific chapter : Jihad in the Way of Allah (Jihad fii sabilillah).
The concept of jihad in Qutb's mind flourished from his earlier education and life's experiences. His earlier religious education from the family and more than two years life's experiences in America built up his idea of militancy.
The life of Qutb can be said or categorized as a thinker, an activist of da'wah and a Mujahid. As thinker he authored more than 30 books (literary and Islamic). As an activist, he was an active member of al-Ikhwan al-Muslimun and said as Mujahid because he continually and consistently fought to establish a divine system (Islamic state) in Egypt.
Sayid Qutb (1906-1966) is one of the great Muslim thinkers of contemporary Islam. In the al-Ikhwan al-Muslimun movement he said to be the second leader of this Islamic movement after Hasan al-Hanna (1906-1949). He often treated equal to Abut Ma al-Maududi, the founder of Jamaat Islami of Pakistan, Imam Khomeini and Ali Syariati, the ideologists of the revolution of Iran.
His works became sources of reading of Muslim activists in Egypt, Al-Jazair, Syria, Tunis, Turkey, Indonesia, Malaysia, America to England. In Indonesia tens of his books has been translated into Indonesian.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>