Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ito, Aya
"Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan analisis wacana dan pragmatik yang menggunakan teori Hallday dan Hasan (1976), Quirk (1985), Nagara (1998), Kuno (1978), dan Sperber dan Wilson (1986). Penelitian ini berfokus pada analisis tentang pelesapan dalam ragam bahasa percakapan. Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana penutur Indonesia mengungkapkan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang. Masalah utuma memiliki dua submasalah, pertama, apakah penutur Indonesia yang sedang belajar bahasa Jepang tidak melesapkan subjek dan objek dalam percakapan? Kedua, mengapa penutur Indonesia mengungkapkan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang?
Tujuan penelitian masalah ini adalah mendeskripsi pengungkapan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang oleh penutur Indonesia yang berkomunikasi dalam bahasa Jepang dan menjelaskan bagaimana pengungkapkan subjek dan objek lesap dalam bahasa Jepang oleh Inonesia. Penelitian ini diarahkan sebagai sebuah studi kasus pemakaian salah satu gejala bahasa percakapan bahasa Jepang oleh mahasiswa Indonesia. Oleh karena itu, data penelitian ini adalah ujaran bahasa Jepang oleh mahasiswa Indonesia. Data tersebut dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk subjek dan objek dalam bahasa Jepang yang seharusnya dilesapkan iustru diungkapakn. Di samping itu, analisis memperlihatkan bentuk-bentuk subjek dan objek dalam bahasa Jepang melalui upaya pemulihan tekstual dan konteks situasi oleh penutur Indonesia. Dengan kesimpulan penelitian ini, subjek dan objek secara anaforis maupun secara konteks situasional dapat dilesapkan di dalam percakapan. Akan tetapi, informan tetap mengungkapkan subjek dan objek di dalam percakapan bahasa Jepang.

This research is qualitative research with discourse analysis and pragmatic approach, based on the theory from Hallday and Hasan (1976), Quirk (1985), Nagara (1998), Kuno (1978), and Sperber and Wilson (1986). This research focuses on the analysis about ellipsis in the spoken language. The main theme is how Indonesian speakers are using ellipsis for subject and object in the utterance of Japanese language. This main theme has 2 sub theme; the first one is whether the Indonesian speakers who is learning Japanese language will omit subject and object in the conversation or not. The second one is why Indonesian speaker omit subject and object in the utterance of Japanese language.
The aim of this research is to describe the ellipsis of subject and object in the utterance of Japanese language by Indonesian speakers in the communication using Japanese language, and to explain about the ellipsis of subject and object in Japanese spoken language by Indonesian speakers. This research is a case study of the phenomena in the Japanese language spoken by Indonesian students. Therefore, this research is about the Japanese spoken language by Indonesian students. The data are collected through interview and observation.
The results of this research shows the form of subject and object in the Japanese spoken language uttered by Indonesian speakers although in the fact not necessary. Beside it, this analysis shows the form of subject and object in Japanese language through the effort to return textual and context situation by Indonesian speakers. With the conclusion of this research, the subject and the object can be omitted both in anaphoric and situational context. However, Informant will keep using subject and object in the Japanese spoken language. The reason is, that the informant will not be able to understand the context of the conversation without subject and object.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T38850
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Keane, Marc P
Rutland: Charles E. Tuttle, 1996
712
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rowland, Diana
Jakarta: Bumi Aksara, 1992
395.52 ROW e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Hasan
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Puspitasari
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliana Yusuf
"ABSTRAK
Kepentingan ekonomi Jepang di Hindia Belanda khususnya Jawa pada masa depresi ekonomi tahun 1929 hingga menjelang Perang Dunia Il belumlah banyak ditulis oleh sejarawan Indonesia. Padahal kepentingan ekonomi Jepang tersebut, pada masa itu mempunyai peranan yang panting dalam perekonomian di Hindia Belanda.
Pedagang sebagai salah satu instrumen yang digunakan oleh penetrasi ekonomi Jepang di Jawa memiliki peranan yang besar dalam hal ini adalah pemilik toko Jepang. Toko sebagai pengecer (retail) dalam sistem ekonomi merupakan ujung tombak bagi pemasaran barang-barang industri suatu negara. Demikian juga halnya dengan toko-toko Jepang. Ketika itu Jepang sendirt baru tumbuh menjadi salah satu negara industri. Oleh sebab itu, toko Jepang memiliki peran panting dalam memasarkan barang-barang industri Jepang ke luar negert. Surabaya merupakan salah satu kota pelabuhan di pantai utara Jawa yang menjadi pusat kegiatan ekonomi Jepang di Jawa.
Depresi ekonomi dan disusul oleh kebijakan pemerintah Jepang untuk mendumping produk-produknya merupakan latar belakang perkembangan toko-toko Jepang di Surabaya sebagai kota pelabuhan. Salah satu faktor perkembangan toko-toko Jepang adalah strategi pemasaran. Dalam kondisi depresi ekonomi diperlukan strategi pemasaran yang tepat bukan hanya untuk mempertahankan toko-toko Jepang, namun lebih dari itu, untuk tetap dapat memajukan perkembangan toko-toko Jepang di Surabaya.
Harga barang-barang yang bersaing dan kuaiitas barang yang baik, pelayanan yang memuaskan pelanggan, analisa pemasaran dan terbentuknya jaringan distribusi (keiretsu) serta iklan sebagai slat promosi merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemilik toko Jepang. Faktor lain dari perkembangan toko Jepang adalah dukungan pemerintah Jepang, dan organisasi-organisasi bisnis Jepang.
Persaingan antara pemilik toko terutama toko milik etnis Eropa, Cina, dan Pribumi sendiri merupakan salah sate nuansa yang terdapat dalam perkembangan toko Jepang. Selain itu tekanan-tekanan pemerintah kolonial Belanda melalui kebijakan-kebijakannya terutama untuk menghambat perkembangan ekonomi Jepang di Jawa.

"
2001
S12136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mossadeq Bahri
"ABSTRAK
Setiap negara dewasa ini pasti merpunyai konstitusi yang menjadi syarat agar kehidupan negara bisa diatur, se_bagaimana diutarakan oleh Wheare (1978:1} bahwa konstitusi itu merupakan seperangkat peraturan yang mengatur De:nerin_tahan suatu negara.
Sepanjang sejarahnya, Jepang mempunyai dua-buah kons_titusi. Kedua konstitusi ini jika dilihat dari kurun waktu berlakunya dapat dibagi atas dua kurun waktu, masa sebelum Perang Dunia II dan sesudahnya. Konstitusi yang berlaku sebelum Perang Dunia II adalah Konstitusi Kekaisaran Je_pang Raya (Dai Nippon Teikoku Kenpo), yang lebih dikenal dengan nama Konstitusi Meiji. Sedangkan sebutan bagi kons_titusi yang berlaku setelah Perang Dunia II adalah Konsti_tusi Baru Jepang 1946, sering juga dinamakan Konstitusi Negara Jepang (Nippon Koku Kenpo).
Konstitusi Baru Jepang 1946 yang menantikan keduduk_an Konstitusi Meiji sebagai pedoman yang melandasi proses pemerintahan negara Jepang, lahir sebagai akibat Perang Dunia II...

"
1985
S13736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwira Hernandita
"Penelitian mengenai sistem kekerabatan dozoku dan shinzoku telah dilakukan sejak bulan Januari 1990. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui struktur hubungan kekerabatan dozoku dan shinzoku dengan skala keluasan dan kedalam_annya dan juga untuk membuktikan bahwa struktur kekerabatan orang Jepang dengan terhapusnya ia dari Undang-Undang Sipil Jepang tidak mengalami perubahan. Untuk sampai pada tujuan penulisan digunakan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk mengeta_hui sistem kekerabatan orang Jepang sebelumnya perlu mema_hami struktur keluarga tradisional Jepang yang dikenal de_ngan sistem ini kemudian akan berkembang dan meluas membentuk sebuah kelompok kekerabatan dozoku yang anggotanya terdiri tidak hanya terdiri dari mereka yang memiliki hu_bungan darah saja, tetapi mereka yang tidak memiliki hubung_an darah pun dapat menjadi anggota dozoku. Sementara itu, shinzoku yaitu jalinan kekerabatan yang ada di dalam dozoku didasarkan pada hubungan darah baik dekat maupun jauh serta hubungan perkawinan. Sistem kekerabatan ini masih menjadi pedaman hidup masyarakat Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfi Mufida
"Akutagawa Ryunosuke adalah pengarang yang mewakili pengarang-pengarang pada zaman Taisho. Sebagian besar karangan-karangannya bersumber dari kesusastraan kuno seperti Konjaku Monogatari dan Ujishui Monogatari. Menjelang saat-saat terakhir hidupnya, karangan_karangannya cenderung berubah. Kalau sebelumnya karangan_karangannya berisi kritikan terhadap kehidupan manusia, karangan-karangan terakhirnya banyak menceritakan keadaan dirinya, misalnya Yabu no Naka, Kappa dan Haguruma. Dalam novel Haguruma, dari awal hingga akhir cerita, Akutagawa menceritakan dengan jelas penderitaan, keadaan hatinya dan ketakutan yang dialaminya. Selama hidupnya ia selalu dihantui perasaan takut kalau-kalau suatu saat nanti ia juga menjadi gila seperti ibunya. Tragedi yang menimpa ia dan keluarganya sangat berpengaruh pada jiwanya terutama kematian suami kakak perempuannya yang mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri dan kematian ibunya yang disebabkan oleh gangguan jiwa yang diderita. Semua masalah itu berbaur dalam jiwanya bingga ia menderita penyakit migran yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Jadi dapatlah disimpulkan, bahwa novel Haguruma merupakan kisah pribadi Akutagawa sendiri yang mengalami masalah kejiwaan yang kompleks, dan ia sudah tidak sanggup lagi mengatasinya. Untuk mengakhiri semua itu, akhirnya Akutagawa memilih untuk bunuh diri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Maria Lendrida
"ABSTRAK
Uchimura Kanzo adalah salah seorang pemikir agama Kristen Jepang yang terkenal pada jaman Meiji, berasal dari keturunan keluarga bushi dari han Takazaki. Lahir pada akhir jaman Edo, menamatkan pendidikan terakhirnya di Sekolah Pertanian Sapporo (sekarang Universitas Hokkaido) dan Universitas Amherst di Amerika selama lebih kurang 3,5 tahun.
Uchimura adalah pemikir agama yang banyak menuangkan ide-ide Kristianinya lewat karya-karya tulisnya. Beberapa di antaranya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing sehingga terkenal sampai ke luar Jepang. Di samping itu, juga masalah-masalah sosial, kenegaraan pada masa itu tidak pernah terlepas dari penglihatannya. Dan dia juga dikenal sebagai sastrawan pada jamannya.
Dalam mengeluarkan ide-idenya, ia tidak pernah terlepas dari pola pemikiran yang disebutnya dengan futatsu no Je yang artinya dua huruf J yaitu singkatan dari Jesus dan Jepang. Jesus bagi Uchimura merupakan sosok yang sangat ideal, sehingga Dia menempati urutan utama setelah Jepang negara kelahirannya.
Dia percaya bahwa agama yang diturunkan Jesus Kristus merupakan agama yang bisa membawa perbaikan terhadap kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Seperti Negara-_negara Eropa dan Amerika yang diidealkannya dapat mencapai kemajuan berkat pemikiran Kristiani.
Oleh karena itu, Uchimura sangat mengharapkan negara dan bangsa Jepang dapat menyatu padu secara harmonis dengan agama Kristen. Karena menurutnya, budaya Jepang mempunyai persamaan nilai dengan agama Kristen. Dia percaya bahwa perpaduan keduanya akan membawa kemajuan dan perkembangan bangsa dan negara Jepang seperti Negara-_negara Barat.
Meskipun sesungguhnya ia menolak dengan tegas realisasi perkembangan pemikiran Kristiani seperti dalam kenyataan hidup masyarakat Amerika. Dia menyatakan idenya dengan pasti mengenai agama Kristen Jepang yang cocok dengan alam budaya masyarakat Jepang.
Tetapi kenyataannya pada masa itu, masyarakat Jepang yang menjunjung tinggi nilai-nilai pemikiran feodal yang berpusat pada Kaisar, tidak bisa menerima pemikiran Futatsu no Je-nya Uchimura Kanzo. Namun ia tidak pernah putus asa untuk menyampaikan ide-idenya lewat karya tulisnya sampai akhir hayatnya.

"
1990
S13814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>