Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alan Wijaya
"ABSTRAK
Main issues frequently faced by communities living in the city of Jakarta is salt water intrusion. This paper analyzes the extent of the distribution of saltwater contamination to coastal aquifers in Jakarta, the method used is the open source program FREEWAT. modeling is carried out in five scenarios, namely (1) reduction of 50% of groundwater use, (2) reduction of 25% of groundwater use, (3) existing groundwater use in 2012, (4) increase of 25% of groundwater use, and (5) increase of 50% of groundwater use. From the modeling results, the distribution of saltwater contamination on each layer of the aquifer of Jakarta. In unconfined aquifer the existing condition is scenario 3 intrusion as far as 1.604 m, on scenario 1 there is an intrusion decrease of 38%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 13%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 17% and on scenario 5 increase intrusion by 25%. In upper confined aquifer, the existing condition, namely scenario 3, has occurred as much as 1.809 m intrusion, in scenario 1 there is an intrusion decrease of 23%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 8%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 19% and in scenario 5 increase intrusion by 26%. In middle confined aquifer, the existing condition is scenario 3, 1.927 m intrusion occurs, on the scenario 1 there is an intrusion decrease of 23%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 9%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 16% and in the scenario 5 increase intrusion by 22%. "
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Mohammad Azhar
"ABSTRAK
Main issues frequently faced by communities living in the city of Jakarta is salt water intrusion. This paper analyzes the extent of the distribution of saltwater contamination to coastal aquifers in Jakarta, the method used is the open source program FREEWAT. modeling is carried out in five scenarios, namely (1) reduction of 50% of groundwater use, (2) reduction of 25% of groundwater use, (3) existing groundwater use in 2012, (4) increase of 25% of groundwater use, and (5) increase of 50% of groundwater use. From the modeling results, the distribution of saltwater contamination on each layer of the aquifer of Jakarta. In unconfined aquifer the existing condition is scenario 3 intrusion as far as 1.604 m, on scenario 1 there is an intrusion decrease of 38%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 13%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 17% and on scenario 5 increase intrusion by 25%. In upper confined aquifer, the existing condition, namely scenario 3, has occurred as much as 1.809 m intrusion, in scenario 1 there is an intrusion decrease of 23%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 8%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 19% and in scenario 5 increase intrusion by 26%. In middle confined aquifer, the existing condition is scenario 3, 1.927 m intrusion occurs, on the scenario 1 there is an intrusion decrease of 23%, in scenario 2 there is an intrusion decrease of 9%, in scenario 4 there is an increase in intrusion by 16% and in the scenario 5 increase intrusion by 22%."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faldy Syofra Martinus
"Skripsi ini akan membahas mengenai aplikasi berbasis web yang akan menghasilkan sebuah Vagrantfile yang dapat digunakan dalam proses instalasi Intrusion Detection System Mata Elang. Mata Elang merupakan Intrusion Detection System yang dikembangkan oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan berkolaborasi bersama dengan Universitas Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Vagrantfile yang dihasilkan akan dapat digunakan dalam melakukan instalasi keseluruhan sistem Mata Elang berdasarkan skenario instalasi yang dipilih oleh user dimulai dari provisioning virtual machine, hingga konfigurasi dari virtual machine tersebut sehingga keseluruhan sistem Mata Elang terinstal dengan baik. Hal ini akan mempercepat proses intalasi Mata Elang dan mengeliminasi terjadinya kesalahan dibanding ketika user harus menginstal setiap komponen dari sistem Mata Elang satu-persatu. Parameter pengujian yang akan dilakukan adalah dengan membandingkan hasil deteksi serangan dari Intrusion Detection System Mata Elang yang diinstal secara manual dan yang diinstal menggunakan script. Penelitian akan menghasilkan dua buah produk yaitu sebuah aplikasi website yang dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah Vagrantfile untuk instalasi Intrusion Detection System Mata Elang sesuai dengan berbagai skenario topologi, dan sebuah Vagrantfile yang dapat digunakan untuk instalasi Intrusion Detection System Mata Elang sesuai dengan topologi yang dikonfigurasikan pada aplikasi website yang disebutkan sebelumnya.

This skripsi will discuss a web-based application that will generate a Vagrantfile that can be used in the installation process of the Mata Elang Intrusion Detection System. Mata Elang is an Intrusion Detection System developed by the Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) in collaboration with Universitas Indonesia and the Japan International Cooperation Agency (JICA). The resulting Vagrantfile can be used to install the entire Mata Elang system based on the installation scenario selected by the user, starting from the virtual machine provisioning to the configuration of the virtual machine, so that the entire Mata Elang system can be installed properly. This will speed up the Mata Elang installation process and eliminate errors compared to when users must install each component of the Mata Elang system one by one. The evaluation parameter that will be conducted is by comparing the results of attack detection from the manually installed Intrusion Detection System Mata Elang versus the one installed using a script. There will be two product from this skripsi, one is a web based application that can be used to generate a Vagrantfile for the purpose of installing Intrusion Detection System Mata Elang based on the various configuration and topology, and the other product is a Vagrantfile that can be used to install Intrusion Detection System Mata Elang based on the configuration from the mentioned web based application"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Aji Wicaksono
"Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia, semakin meningkat juga ancaman terhadap keamanan pada dunia digital. Jaringan merupakan salah satu teknologi yang paling rentan terhadap adanya berbagai serangan. Untuk mendeteksi serangan yang dilakukan pada suatu jaringan, IDS, atau Intrusion Detection System dapat digunakan untuk memberi peringatan terhadap terjadinya suatu serangan pada jaringan. Mata Elang Platform, menerapkan teknologi cloud pada IDS berbasis big data untuk melakukan pengolahan lebih lanjut terhadap data serangan. Penerapan Mata Elang masih membutuhkan proses instalasi yang cukup kompleks. Pada pembaruan versi 1.1, Mata Elang memiliki opsi instalasi otomatis yang diimplementasikan menggunakan Ansible. Namun, untuk diterapkan pada teknologi cloud, Metode instalasi menggunakan Ansible Playbook ini membutuhkan pengguna untuk mengunggah file container dari setiap komponen dengan ukuran yang cukup besar melalui jaringan internet. Penelitian ini mencoba untuk menunjang implementasi Ansible dengan menggunakan tools deployment lain. Hashicorp Packer dan Terraform diimplementasikan untuk membuat machine image Mata Elang pada platform cloud dan menerapkan Infrastructure as Code dalam proses deployment. Berdasarkan pengujian hasil implementasi ini, proses pertama membutuhkan waktu yang lebih lama (53 menit 55 detik) dibandingkan menggunakan media instalasi (39 menit 51 detik). Namun, untuk proses instalasi kedua dan berikutnya implementasi pada penelitian ini membutuhkan waktu yang lebih singkat (14 menit 57 detik) dibandingkan dengan menggunakan media instalasi (29 menit 51 detik).

Along with the rapid development of technology in Indonesia, threats to security in the digital world are also increasing. Network is one of the technologies that is most vulnerable to various attacks. To detect attacks carried out on a network, IDS, or Intrusion Detection System can be used to provide a warning against the occurrence of an attack on the network. Mata Elang Platform, applies cloud technology to big data-based IDS to perform further processing of attack data. The application of Mata Elang still requires a fairly complex installation process. As of the version 1.1 update, Mata Elang has an automatic installation option implemented using Ansible. However, to be applied to cloud technology, the installation method using Ansible Playbook requires the user to upload a container file of each component with a size large enough via the internet network. This research tries to support the implementation of Ansible by using other deployment tools. Hashicorp Packer and Terraform are implemented to create Mata Elang machine images on the cloud platform and implement Infrastructure as Code in the deployment process. Based on testing the results of this implementation, the first process takes longer (53 minutes 55 seconds) than using installation media (39 minutes 51 seconds). However, for the second and subsequent installation processes, implementation in this study requires a shorter time (14 minutes 57 seconds) compared to using installation media (29 minutes 51 seconds)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Savira
"Dari sekian jumlah penelitian terkait Facebook intrusion, belum banyak penelitian yang membahas tentang kaitan Facebook intrusion dengan kepuasan pernikahan, namun lebih sering dikaitkan dengan hubungan romantis saja. Selain karena memang belum banyak penelitian tentang Facebook intrusion sendiri, penelitian-penelitian terdahulu pun juga tidak banyak menjelaskan penyebab dari hubungan antara keduanya (Facebook intrusion dan hubungan romantis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara Facebook intrusion dan kepuasan pernikahan dengan romantic jealousy sebagai mediator. Partisipan dari penelitian ini merupakan individu berusia 18-44 tahun yang sudah menikah selama setidaknya satu tahun dan menggunakan Facebook sehari-hari (N=173). Data dianalisis menggunakan PROCESS macro Hayes pada SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa romantic jealousy memediasi hubungan antara Facebook intrusion dan kepuasan pernikahan secara signifikan.

Out of many research regarding Facebook intrusion, there have not been many research conducted to see Facebook intrusion’s correlation with marital satisfaction, yet it is (Facebook intrusion) commonly correlated with only romantic relationships. Moreover, there have not been many research about Facebook intrusion itself and not a lot of the research tried to explain the causality within research variables (Facebook intrusion and romantic relationships). This research is conducted to see the correlation between Facebook intrusion and marital satisfaction with romantic jealousy as a mediator. Participants for this research are ones aged 18-44 years old, has been married for at least a year, and use Facebook daily (N=173). The data in this research was analyzed with PROCESS macro Hayes in SPSS. The result of this research shows that romantic jealousy mediated the correlation between Facebook intrusion and marital satisfaction significantly."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamid
"Pembangunan kota Jakarta yang semakin pesat mengakibatkan kebutuhan air bersih menjadi semakin meningkat. Produksi Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya yang masih sangat terbatas (sekitar 60%) belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna/pemakai air baik untuk dornestik maupun komersil. Hal ini menyebabkan pemanfaatan airtanah menjadi semakin besar dan tidak terkendali.
Suatu perkiraan keseimbangan airtanah di Jakarta, oleh Bank Dunia (1990) menyebabkan bahwa konsumsi air dari sumur dangkal sebesar 200 juta m3 per tahun dan sumur bor sebesar 95 juta m3 per tahun, sedangkan resapan air hanya sebesar 114 juta m3 per tahun. Dengan demikian terjadi ketidakseimbangan antara pengambilan dengan ketersediaan air, yaitu terdapat kekurangan sebesar 181 juta m3 air resapan per tahun. Perhitungan ini mengindikasikan bila konsumsi air terus seperti sekarang, maka ketersediaan airtanah di Jakarta hanya cukup untuk 10 tahun lagi.
Pesatnya laju penggunaan airtanah yang berlebihan atau tidak terkendali ini, akan berdarnpak bagi kawasan Jakarta, seperti penurunan muka airtanah, intrusilpenyusupan air lautlasin, dan penurunan permukaan tanah atau amblesan. Instrusi/penyusupan air asin menyebabkan kualitas airtanah menjadi terkontaminasi sehingga berubah dari tawar menjadi payau sampai asin. Untuk itu perlu segera diantisipasi terjadinya perluasan wilayah sebaran intrusi air asin di Jakarta, antara lain dengan mengetahul kondisi lingkungan wilayah sebaran intrusi air asin tersebut baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka secara khusus dapat dirumuskan masalahnya, yaitu:
1. Di wilayah mana terdapat airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta.
2. Bagaimana kondisi lingkungan pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta.
Tujuan yang ingin dicapai dalam tesis ini adalah:
1. Untuk mengetahui wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta
2. Untuk mengetahui kondisi lingkungan pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di wilayah Jakarta.
Hipotesis: Airtanah dangkal yang terintrusi air asin di Jakarta terdapat di wilayah dengan kondisi lingkungan (1) curah hujan yang kering, (2) sifat fisik tanah dan batuan yang lambat menyeraplmeiuluskan air, (3) letaknya dekat dengan pantai, (4) muka airtanah berada di bawah laut, (5) luas lahan terbangunnya tinggi, (6) penduduknya padat.
Metode Penefitian:
1. Kriteria Tingkat Keasinan Airtanah
Dalam menganalisis intrusi air asin dengan pendekatan kualitas airtanah digunakan klasifikasi keasinan airtanah Jakarta yang telah disepakati oleh Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin (PAHIAA) di Jakarta pada tahun 1986 oleh beberapa instansi terkait, seperti Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Lembaga Geoteknologi LIPI, PAM Jaya dan Puslitbang Pengairan. Adapun kriteria tersebut adalah Daya Hantar Listrik (DHL) air tawar (< 1500 umhos/cm), air agak payau (>1500 - < 5000 umhos/cm), air payau (> 5000 - < 15000 umhos/cm), air asin (> 15000 - < 50000 umhos/cm), brine (> 50000 umhos/cm), dan Klorida air tawar (< 500 mg/l), air agak payau (> 500 - < 2000 mg/l), air payau (> 2000 - 5000 mg/l), air asin (> 5000 - 19000 mg/l), brine (> 19000 mg/l).
2. Metode korelasi peta (Overlay peta) merupakan metode dengan melakukan pertampalan peta, dalam hal ini peta wilayah intrusi air asin dengan peta kondisi lingkungan di Jakarta. Hasil dari analisis tersebut dapat menjelaskan korelasi kondisi lingkungan yang ada pada wilayah airtanah dangkai yang terintrusi air asin.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
1. Wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin tersebar di seluruh kecamatan pada bagian utara Jakarta, dan sebagian lagi berada di bagian barat dan timur Jakarta, serta di bagian tengah (pusat) Jakarta.
2. Kondisi Lingkungan fisik pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin di Jakarta adalah: muka airtanah berada di bawah muka laut (< 0 dml), curah hujan yang kering ( < 1600 mm -1800 mm), sifat fisik tanah dan batuan kurang/lambat menyerap/meluluskan air (lempung, permeabilitas lambat, drainase terhambat, tekstur flatus), letaknya dekat dari pantai Sedangkan kondisi lingkungan binaan dan Iingkungan sosiat pada wilayah airtanah dangkal yang terintrusi air asin sebagian besar luas lahan terbangunnya sangat luas (> 80%) dan penduduknya kurang padat (< 12.385 jiwa/km2) sampai sangat padat (> 41.117 jiwa/km2).
Berdasarkan data dan kesimpulan tersebut di atas, maka penggunaan airtanah di Jakarta khususnya airtanah dangkal yang sangat tinggi terutama di dalam menunjang aktivitas kehidupan penduduknya perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian, penghematan dan pemantauan. Jika kondisi ini terus berlangsung akan memberikan dampak terhadap ketersediaan dan ketersinambungan sumberdaya air di Jakarta. Untuk perlu dilakukan beberapa langkah yang dapat menjaga kelestarian airtanah dan terpenuhinya kebutuhan penduduk akan air bersih, antara lain melalui :
1. Pengendalian penggunaan airtanah dengan melaksanakan penghematan atau membatasi penggunaan airtanah, seperti:
- Meningkatkan kemampuan PAM Jaya untuk dapat melayani kebutuhan air bersih penduduk dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
- Menjadikan airtanah sebagai komoditi ekonomi yang bernilai tinggi, sehingga bukan lagi sebagai barang yang gratis.
2. Pemantauan terhadap penggunaan airtanah harus dilakukan oleh semua pihak yang terkait baik masyarkat, dunia usaha dan pemerintah, sehingga semuanya menyadari pentingnya fungsi, peran dan keberadaan airtanah.
3. Penetapan zona konservasi airtanah yang membagi Jakarta ke dalam wilayah-wilayah yang boleh, boleh tetapi dengan perlakuan khusus, dan tidak boleh dimanfaatkan airtanahnya, merupakan suatu yang sangat tepat, Tetapi dalam pelaksanaannya perlu dibarengi dengan disiplin, sanksi dan peraturan yang mengikat semua pihak dan aspek kehidupan.
4. Pemberlakuan yang lebih ketat dan tegas terhadap Keputusan Gubernur No. 17 Tahun 1992 tentang pembuatan sumur resapan. Walaupun pemberlakuan keputusan tersebut baru pada tahun 1992 dan ditujukan pada pemohon ijin Mendirikan Bangunan (IMB), tetapi hendaknya pada rumah-rumah yang telah dibangun sebelum tahun 1992 hendaknya terus dihimbau dan dipantau untuk dapat pula membuat sumur resapan atau melaksanakan penghijauan di halaman rumah atau daerah terbuka hijau dengan jenis tanaman yang mampu menyerap air.
5. Pengalihan fungsi lahan terbuka hijau atau lahan-lahan yang berfungsi sebagai daerah resapan air hendaknya tidak terjadi lagi, karena selain dapat menghambat proses peresapan air ke dalam tanah, juga dapat meningkatkan penguapan air dan memperbesar air larian.
6. Penyuluhan akan pentingnya arti dan peran keberadaan airtanah sebagai bagian dari siklus hidrologi, sehingga penggunaannya harus dihemat, efektif dan efisien dapat dilakukan meialui lembaga-lembaga sosial masyarakat, sekolah, Ulama, dan pertemuan-pertemuan yang sifatnya informal yang dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat.

The ever rapid development of Jakarta resulted in an ever Increasing water need. The limited product of Municipal Water Works (PAM) Jaya cannot fully meet the requirement of water users for domestic and commercial purposes only 60% is presently. That's why groundwater utility increase and became ever uncontrollable.
Balanced prediction of Jakarta groundwater by World Bank (1990) indicated that water consumption of shallow groundwater is 200 million m3 per year and deep well is 95 million m3 per year while water infiltration is only around 144 million per year. Hence, there is an imbalance between water consumption and water storage. There is a deficit of 181 million m3 of water that need to infiltrate and percolate per year. This calculation indicated that if water consumption continue to remain as it is to day, hence, the availability of groundwater storage in Jakarta will only be enough for ten more years.
The growth of groundwater uncontrolled use will have an impact on Jakarta area, like decreasing water table , salt water Intrusion, and subsidence of soil surface. Salt water intrusion contaminate groundwater and thus lowering the quality and change the taste of fresh water with the increase of groundwater usage therefore, the extent of salt water enrichment will grow.
Based on the above background, therefore the problem area of the research follows:
1. Which area contain salt water intrusion of shallow groundwater in Jakarta
2. How is the environmental condition in areas of shallow groundwater with intrusion by salt water.
Objectives of this study are:
1. To know the areas of shallow groundwater with intrusion by salt water in Jakarta
2. To know the environmental condition in areas of Jakarta with shallow groundwater where intrusion by salt water has occurred.
Hypothesis: Shallow groundwater intrusion by salt water in Jakarta was found in areas with the following environmental condition (1) dry rainfall, (2) physical characteristics of soil and rock that cannot absorb water, (3) situated near a beach, (4) the water table is below sea water level, (5) highest built up area, (6) high population density.
Research Methodology:
Groundwater salinity level criteria.
In analyzing salt water intrusion using groundwater quality as salt water classification as agreed by the ad hoc salt water intrusion committee (PAHIAA) in Jakarta 1986, such as The Directorate for Environment system geology, Institute of Geo technology (LIPI), Municipal Water Works (PAM) Jaya and Irrigation Research Center of the Public Work Department are: conductivity (DHL) fresh water (<1500 umhos/cm), fresh brackish (>1500 - <5000 umhos/cm), brackish (>5000 - <15000 umhoslcm), salty (>15000 - <50000 umhos/cm), brine (> 50000 umhos/cm), and chloride (CI) fresh water (< 500 mg/l), fresh brackish (> 500 - < 2000 mg/1), brackish (> 2000 - 5000 mg/l), salty (> 5000 - 19000 mg/l), brine (> 19000 mg/l).
Map correlation method (overlays) is a method that carry out map overlays which in this case is represented by a map of salt water intrusion area and a map of environmental condition in Jakarta. The result of analysis can clarify correlation of environmental condition in shallow groundwater area intrusion by salt water.
Conclusion : Based on the results and analysis therefore, the conclusions of this research are:
1. The Area of shallow groundwater intrusion by salt water covered all of the subdistric in north Jakarta, part of west and east Jakarta as well as central Jakarta.
2. The environmental condition of shallow groundwater intrusion by salt water is common around areas with physical environment containing water table below sea level (< 0 m), dry rainfall (< 1600 mm up to 1800 mm), physical characteristic of soil and rock that cannot absorbed water (clay, slow permeability, fine texture, poorly drainage), and near of the beach , human made environment: higher built up area (> 80%), and social environment : low population density (< 12.385 person! km2) to higher population density (> 41.117 person/ km2).
Based on the founding it could be concluded that groundwater use in Jakarta especially shallow groundwater to support peoples activity need to be controlled, economized and monitored. if this condition continue, then it would give an impact on storage and continued availability of Jakarta water resources. Therefore, several steps have to be taken to guard the preservation of groundwater and fulfillment of population water need, including:
1. Controlled, thrifty and efficient groundwater use or limited use such, as :
- To raise the ability of municipal water works (PAM) Jaya to expand the distribution networks to all people in Jakarta.
- To make groundwater an economic commodity of high value,
2. Monitoring of groundwater use has to be carried out by all parties such as the people, industry and government so that all realized the important function, role and storage of groundwater.
3. Establish a conservation zone dividing Jakarta in zones of permitted, zone of permitted with special activity and zone of unpermitted use of groundwater. In its realization, sanctions have to be enforced.
4. In accord with the decision number 17, 1992 about the construction of reabsorption well, even though valid since 1992 for permit applications of construction (1 M B) but it is hoped that it would be also valid for constructions before 1992 for constructions. Beside that to construct well absorption or carry out greening in the garden of the house or in open space area with vegetation can function as water absorption.
5. Land conversion of open space area should not occur anymore, because it cannot function as water absorption in soil but increasing evaporation and runoff instead.
6. Communication information and education on the important role of groundwater storage as part the hydrology cycle so that its efficient and effective use can be carried out through social institution, school, formal and informal leader.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Benyamin Suharto
"ABSTRAK
Air tanah di Kota Jakarta beberapa tahun terakhir mulai dirasakan sebagai masalah yang perlu ditangani secara serius. Masalah air tanah tersebut secara jelas terlihat dari semakin menurunnya muka air tanah, inirusi air laut yang sudah mencapai sekitar 15 km dari pantai, amblesan muka tanah di beberapa bagian kota, serta penurunan kualitas air tanah (Direktorat Gcologi Tata Lingkungan, 1995).
Dugaan kuat sampai dengan saat ini, faktor yang berpengaruh pada masalah air tanah, terutama yang menyangkut penurunan kuantitas air tanah, adalah pengambilan air tanah yang terlampau berlebihan, baik air tanah dalam maupun dangkal.
Namun sebenarnya selain pengambilan air tanah, besarnya air larian dan evapotranspirasi (penguapan total) diduga juga menjadi faktor penyebab berkurangnya simpanan air tanah.
Studi ini bermaksud meneliti sampai sejauh mana pengaruh ke-3 faktor tersebut (pengambilan air tanah, air larian dan evapotranspirasi) pada perubahan volume simpanan air tanah di Kota Jakarta. Penelitian ini ditujukan tidak saja untuk kondisi simpanan air tanah tahunan, tetapi lebih jauh diteliti juga kondisi simpanan air tanah pada bulan-bulan basah, lembab dan kering.
Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Walaupun secara tahunan dan pada bulan-bulan basah (Januari, Februari, Maret, April, Mai, Oktober, November dan Desember), simpanan air tanah di kota Jakarta mengalami suplesi (penambahan), namun pada bulan-bulan kering (Juli dan September) serta pada bulan-bulan lembab (Juni dan Agustus), simpanan air tanah mengalami deplesi (pengurangan) hampir di seluruh wilayah Jakarta
2. Untuk rata-rata tahunan di seluruh Jakarta serta pada bulan-bulan basah, faktor yang paling kuat pengaruhnya pada deplesi simpanan air tanah adalah pengambilan air tanah. Lain halnya pada bulan-bulan kering dan lembab, penguapan total (evapotranspirasi) adalah faktor yang terkuat.
3. Air larian ternyata adalah faktor yang paling kecil pengaruhnya pada deplesi simpanan air tanah dibandingkan dengan faktor evapotranspirasi dan pengambilan air tanah. Pada bulan-bulan basah misalnya, faktor ini yang semula diduga menjadi salah satu penyebab banjir (dengan anggapan semakin menciutnya area penyerapan air hujan karena semakin meluasnya permukaan tanah yang kedap air akibat pembangunan), ternyata hasil studi ini menunjukkan kenyataan yang berbeda.
Kesimpulan di atas diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi pelaksanaan upaya-upaya konservasi air tanah, antara lain dalam bentuk :
1. Pembatasan pengambilan air tanah yang perlu lebih ditingkatkan, antara lain dengan memperluas dan memperbaiki pelayanan air PAM, sehingga diharapkan pengguna air tanah akan beralih menjadi pengguna air PAM
2. Memperkecil evapotranspirasi (penguapan), yang dapat dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut :
- Penetapan luas serta pemilihan jenis tanaman yang tepat. di dalam penghijauan kota. Sebaiknya dipilih jenis tanaman yang memiliki transpirasi yang kecil, sehingga hal ini dapat memperkecil evapotranspirasi.
- Pengendalian penggunaan jenis-jenis bahan bangunan (melalui perizinan/IMB) yang dapat menyebabkan evapotranspirasi besar. Misalnya, gedung-gedung bertingkat sebaiknya tidak terlalu banyak menggunakan kaca, karena diduga kaca dapat mempercepat dan memperbesar laju evapotranspirasi.
Perlu juga diterapkan peraturan agar dilakukan penanaman tanaman menjalar pada beberapa bagian dinding gedung-gedung bertingkat, yang diduga hal ini akan memperkecil penguapan.

ABSTRACT
Groundwater in Jakarta, in the last few years, has become one of the city problems that should be handled seriously by the local government. Clearly, groundwater problems can be seen through decreasing water table, sea water intrusion that has reached about 15 km inland, land subsidence in some part of the city, and decreasing quality of groundwater (Directorate of Geology and Environment, 1995).
been predicted as one of the factors causing flood (assume that recharge area become smaller due to enlargement of built up area), in fact, this study proofed otherwise.
The conclusions above could be one input for groundwater conservation actions, such as in the form of:
1. Uncontrolled groundwater extraction should be restricted. By improving services from Pipewater Supply Company and broadening its service area, groundwater users could be motivated to become pipe water users.
2. Decreasing the evapotranspiration rate, that could be realized by these actions :
a. Establish an appropriate area for planting trees in city regreening plan. The plant in question should be selected that naturally have little transpiration, hence this could cause decrease evapotranspiration
b. Control the use of building material (through building licences/ regulations) that can cause great evapotranspiration. For instance. high rise building is prohibited in using glass at exterior walls, since glass could increase and accellerate evapotranspiration.
Regulations should be established so that building are required to be covered with creepers, which could decrease evapotranspiration.
Bibliography: 32 (1972 - 1996)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indiarti Edi
"Gejala intrusi di Jakarta semakin tidak dapat dihindari hingga ke bagian barat wilayah Tegal Alur, Ancol, Senen, Marunda dan Cilincing, Cengkareng, Kapuk, GrogoI, Sunter dan Pluit. Keterbatasan PDAM dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih penduduk perkotaan, menyebabkan pemerintah merasa perlu memberikan bantuan terhadap penduduk perkotaan yang berpenghasilan rendah, serta yang daerahnya belum terjangkau oleh PDAM secara optimal. Program SB-AB diharapkan dapat mengatasi kesulitan penduduk pada sektor air bersih di daerah padat. Pemanfaatan dan pengelolaan prasarana air bersih diserahkan kepada penduduk itu sendiri dengan harapan prasarana dan sarana ar bersih yang dibangun dapat berkelanjutan. Sasaran program adalah penyediaan prasarana air bersih bagi masyarakat miskin di daerah perkotaan dan perdesaan, termasuk desa yang belum terlayani oieh PDAM dan menempati daerah yang rawan air bersih.
Pada penelitian ini akan dianalisa tentang pelaksanaan program SB-AB yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002 di kelurahan Semanan khususnya di RWIRT 031005 dan 08109. Jumlah kerangka sampeI adalah 187 KK yaitu 119 KK di RTIRW 009108 dan 68 KK di RTIRW 005103. Sampel yang diambil adalah + 30 % yaitu sekitar 61 KK. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah acak sistematis. Penggunaan sampling tersebut agar masing-masing RTIRW mendapatkan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi dipilih menjadi anggota sampel. Di samping itu juga dilakukan wawancara mendalam terhadap pihak yang dianggap terkait. Pengolahan data dilakukan dengan cara kuantitatif menggunakan SPSS, untuk mengetahui gambaran persepsi warga terhadap kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KSM. Juga dilakukan analisis kualitatif untuk menganalisis pendapat, pamdangan atau tanggapan informasi yang tertampung dalam kuesioner maupun dari hasil pengamatan di lapangan. Analisa data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, dan korelasi.
Hasil analisa yang didapat adalah variabel kebutuhan masyarakat terhadap air bersih berkorelasi positif kepada kepuasan masyarakat variabel kemampuan masyarakat membayar harga air KSM berkorelasi positif kepada kepuasan masyarakat. VariabeI kemampuan masyarakat membayar harga air Pam Swasta berkorelasi negatif kepada kepuasan masyarakat; variabel Peran Organisasi masyarakat berkorelasi positif kepada kepuasan masyarakat. Variabel kemauan masyarakat untuk berpartisipasi tidak berkorelasi kepada kepuasan masyarakat.
Kesimpulan yang didapat : (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program SB-AB yaitu adanya kebutuhan masyarakat, ada kemampuan masyarakat membayar, ada kemampuan peranan organisasi sosial masyarakat dan ada kemampuan KSM. (2) Kemampuan KSM air rendah dalam hal manajemen dan pembukuan sehingga dalam mengelola administrasi dan keuangan KSM, pengurus selalu merasa rugi dan tidak mampu memelihara prasarana bantuan.

The Syndrome of intrusion in Jakarta is increasingly unavoidable down to the western part in the area Tegal Alur, Ancol, Marunda, Cilincing, Cengkareng, Kapuk, Grogol, Sunter and Pluit. The limit of PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum Local Clear Water Supplier) in the effort of meeting the need of clean water of urban population, resulting in the government feel the need to provide aids to low income urban people, as well as for those whose area not yet reached by PDAM optimally. SB-AB program is expected capable to overcome the difficulties of the people in clean water sector in highly populated area. The use and management of clean water infrastructure is given to the people themselves hoping that the constructed infrastructures and facilities of clean water can be continuous. The program aim is to provide clean water infrastructure for poor people in urban and rural areas, including villages not yet served by PRAM and taking the space of area susceptible with clean water.
In this research to be analyzed the implementation of SB-AB program already done since 2002 in kelurahanlsub-district of Semanan, especially in RWIRT (Neighborhood) 031005 and 081009. The number of sample test is 187 KK (household) that is 119 KK in RTIRW 009108 and 68 KK in RT/RW 005103. The sample taken is ± 30 % that is around 61 KK. The use on the method of sample taking is in order for each RTIRW to obtain equal opportunity for every member of population selected as sample member. Besides that, indepth interview is also done to parties considered as related. The data processing is done by quantitative means using SASS, in order to find out the perception picture of the people as to the satisfaction of the people to KSM service. Qualitative analysis is also done to analyze the opinion, notion, or response on the information retained in this research by using' descriptive and correlated statistics.
The analytical result obtained is the variable on the need of the people for clean water positively con-elated to the people's satisfication; the people's capability variable to pay KSM water price is positively correlated to the people's satisfaction. The variable of the people's capability to pay private sector (pam swasta) water price is negatively correlated with the people's satisfaction; the variable of organizational role of the people is positively correlated with the people satisfaction. The variable of the people willingness to participate is not correlated to the people satisfaction.
The conclusion obtained ; (1) The factors affecting the success of SB-AB program is the existence on the need of the people, there is capability of the people to pay, there is capability of social organization role of the people and there is capability of KSM. (2) KSM capability is low in respect of management and bookkeeping thus in managing the administration and finance of KSM, the management always at loss incapable to maintain aid infrastructure.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Dewi Arianty
"Latar Belakang: Semen Ionomer Kaca (SIK) adalah bahan restorasi yang terdiri dari bubuk kaca kalsium fluoroaluminosilikat dan asam poliakrilik. Pada tahap awal reaksi setelah pencampuran, SIK sensitif terhadap udara dan air yang dapat menghambat reaksi pengerasan sehingga perlu perlindungan dengan material yang kedap air dan salah satunya adalah bonding agent.
Tujuan: menganalisis efek bonding agent terhadap kedalaman intrusi air pada SIK.
Metode: 12 spesimen SIK diameter 5 mm dan tebal 2 mm, dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok 1 tanpa pelapisan, kelompok 2 dilapis varnis, dan kelompok 3 dilapis bonding agent. Seluruh spesimen direndam dalam methylene blue 0,1% selama 24 jam dan dimasukkan dalam inkubator dengan suhu 370 C. Kemudian setiap sampel dibelah menjadi 2, yang satu sisi diukur kedalaman intrusi airnya menggunakan measuring microscope dan bagian lainnya diukur kekerasan permukaannya menggunakan Knoop Microhardness Tester. Kemudian hasilnya dianalisis secara statistik.
Hasil: Pada ketiga kelompok terlihat adanya perbedaan bermakna dengan nilai kedalaman intrusi air tertinggi ada pada kelompok tanpa perlakuan dan paling rendah pada kelompok bonding agent.
Kesimpulan: Aplikasi bonding agent dapat menurunkan kedalaman intrusi air pada SIK.

Background: Glass Ionomer Cement (GIC) is a restorative material containing calcium fluoroaluminosilicate glass powder and polyacrylic acid. At initiation stage of reaction after mixing, GIC becomes sensitive with air and water which can inhibit setting reaction so it needs to be protected with waterproof material, the one is bonding agent.
Aim: To analize bonding agent?s effect in depth of water intrusion in GIC.
Method: 12 GIC speciments with 5 mm in diameter and 2 mm in height were divided into 3 groups: group 1 without any protecting layer, group 2 was coated with varnish, and group 3 was coated with bonding agent. All speciments were immersed in methylene blue 0,1% as long as 24 hours and was put into incubator 370 C. Then, each samples was cut off into 2 pieces, one side was measured for water intrusion using measuring microscope dan the other was measured for surface hardness using Knoop Microhardness Tester. After that, the result was analized statistical.
Result: At 3 groups showed there was significant difference, the highest water intrusion depth score was group without any protecting layer and the lowest score was bonding agent?s group.
Conclusion: Application of bonding agent could decrease the depth of water intrusion in GIC."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Bahari Kusuma
"ABSTRAK
Hingga saat ini keberadaan air asin di wilayah Jakarta masih diperdebatkan oleh para peneliti air tanah. (Asseggaf dkk., 2017). Pendapat pertama air tanah asin tersebut diakibatkan oleh terjadinya intrusi air laut. Pendapat lainnya bukan disebabkan oleh intrusi air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab air salin yang berada di Jakarta Utara khususnya daerah Tanjung Priok dan Koja. Untuk itu diperlukan metode yang dapat menggambarkan bawah permukaan dan arah aliran fluida permukaan. Metode yang digunakan untuk menggambarkan aliran fluida bawah permukaan pada penelitian ini adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang digunakan adalah SP untuk aliran fluida dan resistivity untuk sebaran air salin bawah permukaan. Resistivity diolah menggunakan software RES2DINV kemudian bersamaan dengan SP diolah di Surfer 13. Hasil kedua metode ini juga didukung oleh data geologi dan sumur warga serta data metode gravitasi berupa FHD. Hasil resistivity menunjukan adanya air asin di kedalaman 5-10 meter yang merupakan akuifer dangkal. Hasil SP menunjukan adanya aliran permukaan yang bergerak dari Utara ke Selatan pada Tanjung Priok dan Koja bagian utara. Kedua hasil tersebut mengindikasi terjadinya intrusi di Jakarta Utara.

ABSTRACT
Until now, the presence of saline water in the Jakarta area is still debated by groundwater researchers. (Asseggaf et al., 2017). The first opinion of salty ground water is caused by sea water intrusion. Other opinions are not caused by sea water intrusion. This study aims to determine the causes of saline water in North Jakarta, especially the Tanjung Priok and Koja. For that we need a method that can describe the subsurface and the direction of surface fluid flow. The method used to describe the subsurface fluid flow in this study is the geoelectric method. The geoelectric method used is SP for fluid flow and resistivity for distribution of subsurface saline water. Resistivity is processed using RES2DINV software then together with SP processed in Surfer 13. The results of these two methods are also supported by geological data and community wells and gravity method data in the form of FHD. The results of the resistivity indicate the presence of saline water at a depth of 5-10 meters which is a shallow aquifer. The SP results show surface runoff that moves from North to South in the Tanjung Priok and northern part of Koja. Both of these results indicate the occurrence of intrusion in North Jakarta.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>