Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Fajri
"Skripsi ini membahas tentang faktor risiko keluhan gangguan otot dan tulang rangka (Gotrak) akibat kerja di industri manufaktur PT Croda Indonesia tahun 2022. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor individu, faktor pekerjaan, dan keluhan Gotrak, dilakukan pada buan Februari – Mei 2022 dengan menggunakan kuesioner SNI 9901;2011, RULA, REBA, dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. Desain studi cross-sectional dengan melibatkan seluruh pekerja sebanyak 58 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian mendapatkan 41% pekerja memiliki tingkat risiko Gotrak sedang, dengan keluhan paling banyak dirasakan berturut-turut pada bagian leher (52%), punggung bawah (45%), dan punggung atas (43%). Terdapat hubungan antara faktor individu yaitu indeks massa tubuh, faktor kerja yaitu postur kerja, gerakan berulang, dan kejadian Gotrak. Pola hidup sehat utamanya menerapkan pola makan sehat, gizi seimbang dan menu bijak sesuai kondisi kesehatan dan pola kerja sehat utamanya postur tubuh tidak menyimpang dari garis tubuh, perlu ditingkatkan untuk meminimalisir keluhan Gotrak.

This thesis discusses the risk factors for Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) on Manufacturing Workers at PT Croda Indonesia in 2022. The study aimed to analyze the relationship between individual factors, work factors, and work-related musculoskeletal, conducted in February – May 2022 using the SNI 9901;2011 questionnaire, RULA, REBA, and secondary data obtained from the previous study. The design of the study was cross-sectional involving all 58 workers. Data analysis using chi- square test. The results of this study found that 41% of workers had a moderate risk level of Gotrak, with the most complaints felt consecutively in neck (52%), lower back (45%), and upper back (43%). There is a relationship between individual factors, namely body mass index, work factors, namely work posture, repetitive movements, and Gotrak incident. A healthy lifestyle mainly applies a healthy diet, balanced nutrition, and a wise menu according to health conditions and healthy work patterns, especially posture does not deviate from the body line, needs to be improved to minimize Gotrak complaints."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Wiryajaya Wilion
"Di masa pandemi COVID-19, sebagian besar perusahaan di sektor industri manufaktur mengalami penurunan omzet penjualan dan kesulitan keuangan akibat pembatasan sosial, terganggunya rantai pasok global, dan penurunan permintaan. Untuk meningkatkan aktivitas perekonomian dan membantu perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan insentif perpajakan bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hubungan profitabilitas dan likuiditas terhadap agresivitas pajak antara sebelum pandemi COVID-19 dengan saat pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dengan data sekunder, yakni data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2016 hingga tahun 2020. Penentuan sampel penelitian dilakukan menggunakan metode purposive sampling dan memperoleh sampel sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan signifikan antara hubungan profitabilitas dan agresivitas pajak di periode sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 pada perusahaan industri terdaftar di BEI; dan (2) tidak terdapat perbedaan signifikan antara hubungan likuiditas dan agresivitas pajak di periode sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 pada perusahaan industri terdaftar di BEI.

During the COVID-19 pandemic, most companies in the manufacturing industry sector experienced a drastic decline in sales turnover and financial difficulties because of social restrictions, disruption of global supply chains, and decreased demand. To increase economic activity and help companies affected by the COVID-19 pandemic, the government has implemented a tax incentive policy for companies. This study aims to analyze the differences in the relationship between profitability and liquidity on tax aggressiveness before the COVID-19 pandemic and during the COVID-19 pandemic. The research method used in this study is a multiple linear regression with secondary data, which is data on the financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2016 to 2020. The research samples are chosen using the purposive sampling method and obtained a sample of 78 (seventy eight) manufacturing companies listed on the IDX based on certain criteria. The results of the study show that (1) there is a significant difference between the relationship between profitability and tax aggressiveness in the period before and after the COVID-19 pandemic in industrial companies listed on the IDX; and (2) there is no significant difference between the relationship between liquidity and tax aggressiveness in the period before and after the COVID-19 pandemic in industrial companies listed on the IDX."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Wiryajaya Wilion
"Di masa pandemi COVID-19, sebagian besar perusahaan di sektor industri manufaktur mengalami penurunan omzet penjualan dan kesulitan keuangan akibat pembatasan sosial, terganggunya rantai pasok global, dan penurunan permintaan. Untuk meningkatkan aktivitas perekonomian dan membantu perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan insentif perpajakan bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hubungan profitabilitas dan likuiditas terhadap agresivitas pajak antara sebelum pandemi COVID-19 dengan saat pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dengan data sekunder, yakni data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2016 hingga tahun 2020. Penentuan sampel penelitian dilakukan menggunakan metode purposive sampling dan memperoleh sampel sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan signifikan antara hubungan profitabilitas dan agresivitas pajak di periode sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 pada perusahaan industri terdaftar di BEI; dan (2) tidak terdapat perbedaan signifikan antara hubungan likuiditas dan agresivitas pajak di periode sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 pada perusahaan industri terdaftar di BEI.
.....During the COVID-19 pandemic, most companies in the manufacturing industry sector experienced a drastic decline in sales turnover and financial difficulties because of social restrictions, disruption of global supply chains, and decreased demand. To increase economic activity and help companies affected by the COVID-19 pandemic, the government has implemented a tax incentive policy for companies. This study aims to analyze the differences in the relationship between profitability and liquidity on tax aggressiveness before the COVID-19 pandemic and during the COVID-19 pandemic. The research method used in this study is a multiple linear regression with secondary data, which is data on the financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2016 to 2020. The research samples are chosen using the purposive sampling method and obtained a sample of 78 (seventy eight) manufacturing companies listed on the IDX based on certain criteria. The results of the study show that (1) there is a significant difference between the relationship between profitability and tax aggressiveness in the period before and after the COVID-19 pandemic in industrial companies listed on the IDX; and (2) there is no significant difference between the relationship between liquidity and tax aggressiveness in the period before and after the COVID-19 pandemic in industrial companies listed on the IDX."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazri Muhammad
"Pada tahun 2015, industri manufaktur menyumbang 75% dari total nilai ekspor Indonesia. Namun, nilai ekspor tersebut hanya didominasi oleh sebagian kecil (1/5) dari perusahaan manufaktur Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi probabilitas sebuah perusahaan untuk melakukan ekspor dengan menggunakan data dari Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur tahun 2010- 2015 yang berfokus pada indikator aglomerasi industri di suatu daerah. Dengan menggunakan metode estimasi Probit, faktor lokalisasi, urbanisasi, dan export spilloversignifikan mempengaruhi probabilitas perusahaan untuk ekspor. Analisis sub-sampel berdasarkan pada wilayah dan ukuran perusahaan menunjukkan bahwa aglomerasi hanya signifikan pada perusahaan di wilayah Jawa dan pada perusahaan berukuran menengah (20-99 pekerja). Sedangkan pada kombinasi keduanya (wilayah dan ukuran perusahaan) signifikan pada sub-sampel perusahaan besar (100-499 pekerja) yang berada di wilayah Jawa. Sebagai variabel kontrol, produktivitas, ukuran perusahaan, persentase pendanaan asing dan pengalaman ekspor memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap probabilitas perusahaan untuk melakukan ekspor.

In 2015, manufacturing exports contributed to around 75% of Indonesia’s exports. However, exports are dominated by only 20% of Indonesia’s manufacturing firms undertaking exports. This study aims to analyze the factors affecting firms’ exporting probability using the Annual Survey of Manufacturing Industry Companies year 2010- 2015 with the focus on industrial agglomeration variables. By employing Probit estimation, this study finds that localization, urbanization, and export spillover as agglomeration variables are significant in affecting a firm’s exporting probability. On the subsample analysis separated based on location and size, the study finds that agglomeration variables are significant in the subsample of firms located in Java and for medium-sized firms. Furthermore, on the subsample using both characteristics agglomeration is found to be significant for large firms located in Java. As controlling variables, productivity, company size, percentage of foreign income, and export experience have a positive and significant impact on the probability of a company exporting."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Zaviersyah Ramadhan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Workplace Spirituality terhadap Organizational Citizenship Behavior for the Environmentserta pengaruh mediasi dan moderasi Lean Culture terhadap hubungan Workplace Spirituality denganOrganizational Citizenship Behavior for the Environment pada konteks sebuah perusahaan pengemasan plastik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pekerja manufaktur di sebuah perusahaan pengemasan plastik di Cikarang, Indonesia,.Data yang berhasil dikumpulkan adalah sebanyak 212 responden yang kemudian diolah menggunakan metode structural equation modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaWorkplace Spirituality memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior for the Environment. Penelitian ini juga menunjukkan Organizational Citizenship Behavior for the Enviornment berdampak positif terhadap Workplace Spirituality. Selain itu, Connectedness to Nature terbukti memediasi secara parsial hubungan antara Workplace Spiritualitydengan Organizational Citizenship Behavior for the Environment dan Lean Culture terbukti secara positif memoderasi hubungan antara Workplace Spiritualitydengan Organizational Citizenship Behavior for the Environment. Saran manajerial dan penelitian selanjutnya dibahas dalam penelitian ini.

This study aims to determine the impact of Workplace Spirituality on Organizational Citizenship Behavior for the Environment and the effect of mediation and moderation of Lean Culture on the relationship between Workplace Spirituality and Organizational Citizenship Behavior for the Environment in the context of a plastic packaging company. The sample used in this study were manufacturing workers at a plastic packaging company in Cikarang, Indonesia. The data that was collected was 212 respondents who were then processed using the structural equation modeling (SEM) method. The results of this study indicate that Workplace Spirituality has a positive and significant impact on Organizational Citizenship Behavior for the Environment. This study also shows that Organizational Citizenship Behavior for the Environment has a positive impact on Workplace Spirituality. In addition, Connectedness to Nature has been shown to partially mediate the relationship between Workplace Spirituality and Organizational Citizenship Behavior for the Environment and Lean Culture has been shown to positively moderate the relationship between Workplace Spirituality and Organizational Citizenship Behavior for the Environment. Managerial suggestions and further research are discussed in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faneza Raga Galdana
"Industri manufaktur merupakan industri padat karya yang membutuhkan tenaga kerja besar. Industri ini membutuhkan pekerja yang memiliki perilaku kewargaan-organisasi, seperti mampu bekerja secara ekstra untuk mencapai produktivitas. Untuk dapat membangun perilaku kewargaan-organisasi dapat ditentukan dari beberapa faktor seperti kepemimpinan, & kepribadian yang dimiliki oleh para pekerja. Dari segi kepribadian, para pekerja sebaiknya dapat ramah dan mampu mengontrol emosinya. Pekerja yang tidak ramah dan memiliki emosi negatif dapat masuk dalam kategori machiavellianism. Disisi lain dalam faktor kepemimpinan, pekerja membutuhkan sosok seorang yang rendah hati, adil, bijaksana, dapat memotivasi mereka dalam bekerja, dapat memimpin mereka tanpa memikirkan kekuasaan, hingga dapat melayani kebutuhan para pekerja. Sosok ini dikenal sebagai kepemimpinan melayani. Penelitian ini akan meneliti peran kepemimpinan melayani sebagai moderasi dalam hubungan negatif antara machiavellianism dan perilaku kewargaan-organisasi pada pekerja industri manufaktur. Sebanyak 175 partisipan direkrut secara online untuk mengikuti penelitian ini. Adapun desain penelitian ini termasuk dalam kategori non-eksperimen dan sebuah studi korelasi. Teknik sampling yang digunakan yakni convenience sampling. Untuk mengukur machiavellianism digunakan skala Machiavellianism Personality Scale, kemudian untuk mengukur perilaku kewargaan-organisasi digunakan skala Organizational Citizenship Behavior Scale, dan untuk mengukur kepemimpinan melayani digunakan skala Servant Leadership Scale. Data diolah menggunakan software SPSS versi 25 dan dianalisis dengan analisis moderasi process macro hayes model 1. Hasil penelitian menunjukkan, kepemimpinan melayani tidak dapat memoderasi hubungan negatif antara machiavellianism dan perilaku kewargaan-organisasi pada pekerja industri manufaktur. Apabila pekerja mempersepsikan dirinya untuk memiliki seorang pemimpin yang melayani, maka hal tersebut tidak dapat memiliki efek moderasi terhadap machiavellianism dan perilaku kewargaan-organisasi (p = 0.38 > -0.05).

The manufacturing industry is a labor-intensive sector that requires a substantial workforce. This industry demands workers with citizenship-organization behavior, such as the ability to work extra to achieve productivity. The development of citizenship-organization behavior can be influenced by factors such as leadership and the personalities of the workers. Regarding personality, workers should be friendly and capable of controlling their emotions. Unfriendly and negatively emotional workers may fall into the category of Machiavellianism. On the other hand, concerning leadership, workers require someone who is humble, fair, wise, and capable of motivating them at work, leading without a focus on power, and catering to the needs of the workers. This figure is known as servant leadership. This study aims to examine the role of servant leadership as a moderator in the negative relationship between Machiavellianism and citizenship-organization behavior among manufacturing industry workers. A total of 175 participants were recruited online for this study. The research design falls into the non-experimental category and is a correlational study. The sampling technique used is convenience sampling. Machiavellianism was measured using the Machiavellianism Personality Scale, citizenship-organization behavior was measured using the Organizational Citizenship Behavior Scale, and servant leadership was measured using the Servant Leadership Scale. Data were processed using SPSS version 25 software and analyzed with moderation analysis using the Hayes Process Macro Model 1. The study results indicate that servant leadership cannot moderate the negative relationship between Machiavellianism and citizenship-organization behavior in manufacturing industry workers. When workers perceive themselves to have a servant leader, it does not have a moderating effect on Machiavellianism and citizenship-organization behavior (p = 0.38 > -0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myla Galuh Saumi
"Penelitian ini membahas mengenai siklus pengeluaran kas dan pengendalian
internal di perusahaan industri manufaktur petrokimia. Siklus pengeluaran kas
memiliki empat aktivitas, yaitu identifikasi tanggal jatuh tempo hutang dagang,
mempersiapkan pengeluaran kas, memperbarui catatan hutang dagang, dan
melakukan posting ke buku besar umum. Metode penelitian yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analsis yang dilakukan
menggunakan komponen COSO Internal Control Integrated Framework tahun
2013, yaitu lingkungan pengendalian serta informasi dan komunikasi. Hasil dari
penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan pengendalian internal oleh PT DEF
sudah cukup baik pada komponen lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian
dan aktivitas pengawasan sedangkan penerapan komponen penilaian risiko serta
informasi dan komunikasi belum cukup efektif.

This study discusses the cash disbursement cycle and internal control in the
petrochemical manufacturing industry. The cash disbursement cycle has four
activities, namely identifying the due date for accounts payable, preparing cash
disbursements, updating accounts payable records, and posting to the general
ledger. The research method used was observation, interview, and documentation
study. The analysis was carried out using the 2013 COSO Internal Control
Integrated Framework components, namely the control environment as well as
information and communication. The results of this study explain that the
implementation of internal control by PT DEF is good enough for the components
of the control environment, control activities and monitoring activities, while the
implementation of the components of risk assessment and information and
communication is not effective enough.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elghafiky Bimardhika
"Korupsi tetap menjadi masalah yang serius untuk Indonesia bahkan setelah jatuhnya rezim korup dari Suharto. Namun hanya sedikit studi yang telah mencoba menjelaskan bagaimana korupsi mempengaruhi performa ekonomi perusahaan di Indonesia. Studi ini mencoba untuk memenuhi kekurangan tersebut dengan menggunakan data pabrik manufaktur besar, yaitu Statistik Industri, dan menggunakan Indonesia Corruption Perception Index di tingkat kabupaten/kota sebagai proksi dari korupsi. Berlawanan dengan kebanyakan studi yang hanya menunjukan bahwa korupsi hanya dapat menghambat atau memperlancar proses perekonomian, studi ini membuktikan bahwa kedua efek tersebut dapat muncul pada saat yang sama tergantung dari besarnya tingkat korupsi.

Corruption remains a serious problem for Indonesia even after the collapse of the corrupt regime of Suharto. Yet there are limited amount of studies which have attempted to explain how corruption affects economic performance of firms in Indonesia. This study attempts to fill in precisely that gap by examining large manufacturing establishment data, the Statistik Industri, and using Indonesia Corruption Perception Index on municipal level as the proxy of corruption. In contrary to most of studies which demonstrate that corruption can either grease or sand the wheels, this study proves that both effects may persists at the same time depending on the incidence of the corruption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Affaf Karimah
"ABSTRAK
Pemakaian energi pada sektor industri manufaktur menjadi salah satu sektor penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar. PT Yanmar Diesel Indonesia, sebagai perusahaan global di bidang manufaktur turut menghasilkan emisi GRK dari kegiatan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghitung emisi GRK PT. Yanmar dari pemakaian energi tahun 2019 dan proyeksinya hingga 2030, (2) menganalisis sumber emisi GRK berdasarkan jenis gas, aktivitas dan peralatan produksi, (3) memetakan neraca energi GRK dari tiap fase aktivitas produksi, dan (4) menganalisis strategi penurunan emisi. Metode IPCC Tier 2 dipilih untuk menghitung besar emisi. Pemetaan dilakukan untuk menganalisis sumber energi dan neraca energi. Tiga skenario (optimis, realistis, dan pesimis) ditawarkan sebagai alternatif penurunan emisi GRK. Hasil perhitungan menunjukkan total emisi dari tahun 2019 hingga tahun 2030 mencapai 5.368,1 Kilo ton CO2eq dengan rata-rata total emisi 447,3 Kilo ton CO2eq per tahun. Penyumbang emisi terbesar dari seluruh fase produksi adalah gas CO2. Fase proses penghasil emisi GRK terbanyak, dan fase output yang paling sedikit. Skenario yang paling disarankan adalah skenario optimis, karena memiliki target mencapai persentase penurunan emisi terbesar dibandingkan dengan skenario lainnya.

ABSTRACT
Energy consumptions in the manufacturing sector are one of the biggest contributors to greenhouse gasses (GHG) emissions. PT Yanmar Diesel Indonesia, as a global company in manufacturing also produces GHG emissions from production activities. This study aims to: (1) calculate the energy use in 2019 and the projections until 2030, (2) analyzing GHG emission sources based on the type of gasses, production activities and equipments, (3) mapping the GHG energy balance from each phase of production activities, and (4) analyzing emission reduction strategies. The Tier 2 with IPCC methods were chosen to calculate the amount of emissions. Mapping is done to analyze the energy source and energy balance. Three scenarios (optimistic, realistic and pessimistic) are offered as alternatives to reducing GHG emissions. Calculation results show total emissions from 2019 to 2030 reaching 5,368.1 Kilo tons of CO2eq. The biggest contributor to emissions from all production phases is CO2 gas. The process phase that produces the most GHG emissions, and the least output phase. The most recommended scenario is the optimistic scenario, because it has the target of achieving the largest percentage of emission reductions compared to other scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Sunaryo
"Dalam rangka mendorong kinerja ekspor, Pemerintah Indonesia secara konsisten terus memberikan stimulus, salah satunya melalui pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Fasilitas KITE tersebut berupa pemberian pembebasan dan Bea Masuk, PPN, PPnBM serta Pengembalian Bea Masuk. Selama 10 tahun terakhir setidaknya telah terjadi 3 kali perbaikan fasilitas KITE, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari nilai dan perubahan kebijakan KITE terhadap nilai devisa ekspor dengan menggunakan model regresi metode general least square (GLS). Penelitian menguji hubungan nilai ekspor dari 7 sektor industri manufaktur dari tahun 2005 sampai 2019 dengan nilai pembebasan bea, nilai pengembalian bea, variable dummy kebijakan KITE pada tahun 2011, 2013, dan 2018. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas KITE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai devisa ekspor. Nilai pembebasan dan pengembalian bea berkorelasi positif terhadap nilai ekspor. Selain itu, perubahan pemberian fasilitas KITE secara keseluruhan, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE menunjukkan pengaruh positif yang sangat signifikan terhadap nilai ekspor. Jenis industri yang paling sensitif terhadap kebijakan fasilitas KITE pembebasan adalah industri barang dari plastik dan jenis industri yang paling sensitif dengan perubahan kebijakan di tahun 2013 (relaksasi fasilitas KITE) dan perubahan kebijakan di tahun 2011 (pengetatan fasilitas KITE) adalah industri elektronik dan komponen. Sementara itu dari ketujuh jenis industri yang di teliti tidak ada satupun industri yang sensitif terhadap fasilitas KITE dengan skema pengembalian. Hal ini menunjukkan industri manufaktur dengan orientasi ekspor membutuhkan relaksasi aturan, kemudahan administrasi serta simplifikasi prosedur permohonan fasilitas KITE untuk dapat meningkatkan devisa ekspor.

The Indonesian government has been consistently providing stimulus packages to boost its export performance, e.g. by launching import duty drawback scheme through Ease of Import for Export Orientation (KITE) facility. The KITE facility covers rebates and exemptions on export duties such as import tariffs, value added taxes, and tax on luxury goods. KITE facility has been amended three times in the last decade and includes improvement on application procedures to claim duty exemptions and rebates. This study aims to identify the impact of the KITE facility on export values by using a regression model of general least square (GLS). Data on export values of seven manufacture sectors from 2005 to 2019 are used as a dependent variable along with a number of independent variables i.e. duty rebate values, duty exemption values, dummy variable on the KITE policy changes in 2011, 2013, and 2018. The study shows positive and significant correlation between the KITE facility and export values. Duty rebate and exemption values positively affect export values. In addition, changes in the KITE facility as a whole incentive package, including procedures relaxation and improvement on the KITE application, display a much greater and more significant impact on export values. Plastic goods industry shows the highest elasticity caused by changes in the KITE exemption policy and Electronics and components industry is most sensitive industry to policy changes in 2013 (relaxation of KITE facilities) and the policy changes in 2011 (tightening of KITE facilities). Meanwhile, out of seven studied industries, none of the industries were sensitive to KITE facility return scheme. This shows to increase export value, manufacturing industry with an export orientation needs regulation relaxation, ease of administration and procedure simplification for applying KITE facilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>