Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mario Rinaldi Rachmat
"[ABSTRAK
Laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit KAP RIO atas akun
penjualan dan piutang usaha PT MAR, perusahaan manufaktur yang
memproduksi kulit untuk keperluan otomotif dan furniture, untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Secara lebih rinci, dibahas mengenai
kebijakan akuntansi, prosedur audit, temuan audit, serta analisis atas siklus
pendapatan dan piutang PT MAR dan proses audit KAP RIO. Berdasarkan hasil
proses audit, ditemukan jika pengakuan pendapatan PT MAR tidak sesuai dengan
PSAK 23, serta terdapat beberapa potensi kecurangan yang ditemukan dari proses
penjualan PT MAR, namun kebijakan akuntansi lainnya atas pendapatan dan
piutang usaha PT MAR telah sesuai dengan PSAK 23, 50, 55, dan 60, serta prosedur audit yang dijalankan tim audit KAP RIO telah sesuai dengan standar ISA yang berlaku.

ABSTRACT
This internship report explains the audit process of KAP RIO on revenue and
receivables cycle in PT MAR, a manufacture company producing leather for
automotive and furniture industry, for the period ended December 31
st
, 2014.
Furthermore, the report discusses the accounting policies, audit procedures, audit
findings and analysis of revenue and receivables cycle of PT MAR. Based on the
result of audit process, the revenue recognition of PT MAR is not in accordance
with PSAK 23. There are also several potential fraud from sales of PT MAR.
However, the other accounting policies on revenue and receivables of PT MAR
have been in accordance with PSAK 23, 50, 55, 60 and also audit procedures from KAP RIO have been in accordance with the applicable ISA standard. , This internship report explains the audit process of KAP RIO on revenue and
receivables cycle in PT MAR, a manufacture company producing leather for
automotive and furniture industry, for the period ended December 31
st
, 2014.
Furthermore, the report discusses the accounting policies, audit procedures, audit
findings and analysis of revenue and receivables cycle of PT MAR. Based on the
result of audit process, the revenue recognition of PT MAR is not in accordance
with PSAK 23. There are also several potential fraud from sales of PT MAR.
However, the other accounting policies on revenue and receivables of PT MAR
have been in accordance with PSAK 23, 50, 55, 60 and also audit procedures from KAP RIO have been in accordance with the applicable ISA standard. ]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Khairunisah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pergerakan nilai tukar tehadap penjualan perusahaan pada industri manufaktur di Indonesia. Pergerakan nilai tukar yang terjadi di Indonesia selama periode krisis ekonomi mengakibatkan lemahnya pertumbuhan sektor manufaktur sehingga membuat banyak pihak mengindikasikan terjadinya gejala deindustrialisasi di Indonesia. Penjualan per tenaga kerja mencerminkan efisiensi usaha dan profitabilitas pada suatu perusahaan. Perusahaan akan terpengaruh oleh nilai tukar apabila harga output dan inputnya juga dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika Dollar mengalami apresiasi terhadap Rupiah maka penjualan per tenaga kerja akan mengalami penurunan. Selanjutnya penelitian ini menemukan bahwa ketika perusahaan melakukan ekspor penjualan per tenaga kerja akan mengalami penurunan selama perusahaan masih menggunakan barang impor sebagai bahan baku produksinya.

The aim of this research were to analyze the impact exchange rate movements on the company 39's sales in the manufacturing industry in Indonesia Exchange rate movements that occurred in Indonesia during the period of economic crisis lead to weak manufacturing sector growth thus making many parties indicated the occurrence of symptoms of de industrialization in Indonesia. Sales per employee reflect business efficiency and profitability of a company. The Company will be affected by the exchange rate when the output and input prices are also affected by changes in exchange rates. The results showed that when the dollar appreciated against the rupiah the sales per employee will decline. Furthermore the study found that when companies export sales per labor will decline during the company still use imported goods as raw materials production."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik,
670 SIM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Van Topet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah masing-masing tahap dalam siklus hidup perusahaan memiliki Book-Tax Differences BTD yang berbeda dan apakah siklus hidup perusahaan dapat menjelaskan hubungan antara BTDs dan persistensi laba. Penelitian yang ada secara konsisten menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara BTD dan kinerja keuangan dimasa yang akan datang Drake, 2013 khususnya Hanlon 2005 menemukan bahwa BTD yang besar berhubungan dengan persistensi laba yang rendah. Penelitian ini fokus pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan BTD antar tahap dalam siklus hidup perusahaan. Hasil penelitian berikutnya menemukan bahwa siklus hidup tidak berpengaruh terhadap hubungan antara Book-Tax Differences BTD dan persistensi laba.

ABSTRACT
This study investigates whether each stage in the firms life cycle has differents Book Tax Differences BTDs and whether firms life cycle can explains the relation between BTDs and earnings persistence. Existing literature consistently finds a relation between book tax differences and future financial performance Drake, 2013 specifically Hanlon 2005 finds that large book tax differences are associated with lower earnings persistence. The study focused on manufacturing industry registered in Indonesia Stock Exchange between 2010 and 2013. Test were analyzed based on the panel data model. The results indicated that there are differences in BTDs between stages in the firms life cycle. The results of the subsequent study found that the life cycle did not affect the relationship between BTD and earnings persistence."
2017
S68229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar Nurisra
"Setiap tahunnya konsumsi energi final Indonesia mengalami pertumbuhan. Namun, pertumbuhan yang terjadi masih disertai oleh pemanfaatan energi yang belum efisien serta masih bergantungnya Indonesia terhadap sumber energi yang tidak terbaharukan (Kartiasih et al, 2012). Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi energi adalah intensitas energi. Hingga tahun 2018, kondisi intensitas energi indonesia cenderung mengalami stagnan bahkan pada tahun 2018 menunjukkan cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut masih belum sejalan dengan kebijakan energi nasional yang menargetkan penurunan intensitas energi sebesar 1% di semua sektor setiap tahunnya. Salah satu sektor yang memiliki penggunaan energi yang besar di Indonesia adalah sektor industri manufaktur. Oleh karena itu, tujuan studi ini adalah untuk memberikan gambaran rata-rata intensitas energi perusahaan di sub sektor industri manufaktur serta mengetahui bagaimana pengaruh ekspor terhadap intensitas energi di industri manufaktur Indonesia. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis ekonometrika. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, ekspor perusahaan secara signifikan dan konsisten dapat menurunkan intensitas energi (indirect effect) atau dapat memperbaiki tingkat efisiensi energi. Selain itu, hasil studi ini juga menunjukkan bahwa Perusahaan-perusahaan di Industri Barang Galian Bukan Logam (23) merupakan salah satu yang memiliki rata-rata intensitas energi total, gas, dan petroleum yang besar.

Every year Indonesias final energy consumption grows. However, the growth that occurred is still accompanied by inefficient energy utilization and Indonesia's dependence on non-renewable energy sources (Kartiasih et al, 2012). One indicator that can be used to measure the level of energy efficiency is energy intensity. Until 2018, the condition of Indonesia's energy intensity tends to stagnate, even in 2018 showing an increase. This is still not in line with the national energy policy which targets to reduce energy intensity by 1% in all sectors each year. One sector that has a large energy use in Indonesia is the manufacturing industry sector. Therefore, the purpose of this study is to provide an overview of the average energy intensity of companies in the manufacturing industry sub-sector as well as find out how the effect of exports on energy intensity in the Indonesian manufacturing industry. This study uses descriptive analysis and econometric analysis methods. The study results show that in the context of Indonesia, company exports can significantly and consistently reduce energy intensity (indirect effect) or can improve the level of energy efficiency. In addition, the results of this study also show that companies in the Non-Metal Mining Industry Industry (23) are among those who have a large average total energy intensity, gas, and petroleum."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Anggraini
"Generasi milenial Indonesia berjumlah 33,75% dari populasi Indonesia sehingga mendominasi jumlah tenaga kerja di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan tersendiri bagi industri manufaktur untuk mengelola talenta milenial berkompetensi sebagai sumber daya manusia yang utama. Pemerintah terus mendorong tumbuhnya industri manufaktur karena menjadi penyumbang 20,27% perekonomian skala nasional menghadapi tantangan tersendiri untuk membuat talenta milenial betah berkarir di industri ini karena di manufaktur turnover rate dapat mencapai 10-20% per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi turnover intention talenta milenial yang bekerja di industri manufaktur di Indonesia dengan menggunakan pendekatan SEM-PLS. Berdasarkan data yang telah diolah dan dianalisis dari 115 responden ditemukan bahwa faktor pengembangan kompetensi, work life balance, meaningful work berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan karyawan dan hal ini dapat menurunkan turnover intention. Sedangkan, faktor kompensasi dan benefits tidak berpengaruh signifkan terhadap kepuasan karyawan dan turover intention. Berdasarkan faktor-faktor yang signifikan, hasil semi stuructured interview dengan ahli sumber daya manusia yang memahami talenta milenial merekomendasikan beberapa program, yaitu mentoring, knowledge sharing, partisipasi dalam kegiatan volunteering dan recess day. Program retention yang direkomendasikan diharapkan dapat mempertahankan talenta milenial agar tetap berkarir di industri manufaktur Indonesia.

The millennial generation of Indonesia is 33.75% of Indonesias population it dominates the workforce in Indonesia. Managing competence talents is a challenge as well as an opportunity for the manufacturing industry. The Indonesian government always encourages the growth of the manufacturing sector because it is one of the highest contributors (20.27%) of the national economy, yet retaining competent talents in this industry is always a big problem as the turnover rate in manufacturing sector can reach 10-20% a year. This research aims to analyze the factors that can influence the turnover intention of millennial talents having a career in the manufacturing industry in Indonesia using the SEM-PLS approach. Analyzed data from 115 respondents found that the factors: competency development, work-life balance, meaningful work have a significant positive effect on employee satisfaction and this employee satisfaction can reduce their turnover intention. Mean while, the compensation and benefits factors do not significantly influence employee satisfaction and turnover intention. Then, a semi-structured interview was conducted with human resource experts who understand millennial talents and resulted in some program recommendations includes mentoring programs, knowledge sharing, participation in volunteering and recess day activities. The recommended retention program is expected to maintain millennial talents to pursue a career in the Indonesian manufacturing industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Kuswardana
"Studi ini menganalisis dampak knowledge spillover terhadap produktivitas industri manufaktur di Indonesia selama 2010-2014. Terdapat dua jalur limpahan pengetahuan yang dianalisis. Pertama melalui jalur antar industri yaitu keterkaitan antar industri dalam hubungan secara vertikal (pemasok-pengguna) melalui jaringan rantai pasok yang dibagi ke dalam dua saluran: 1) Kedekatan ekonomi (input-output), melalui transaksi barang antara pada: a) Hulu, yaitu antara industri (sebagai pengguna) yang bertransaksi dengan industri hulunya (sebagai pemasok); dan b) Hilir, yaitu antara industri (sebagai pemasok) yang bertransaksi dengan industri hilirnya (sebagai pengguna); dan 2) Kedekatan teknologi, melalui keterkaitan antar industri (high-tech – low-tech) dan keterkaitan intra industri (high-high dan low-low). Kedua melalui jalur antar wilayah yaitu keterkaitan melalui aglomerasi industri dari wilayah-wilayah yang berdekatan secara geografis (memiliki kedekatan spasial) dan memiliki kedekatan teknologi. Dengan menggunakan Intersectoral Durbin Model (IDM) dan model industrifirm, pendekatan pertama dianalisis dengan meregresikan total faktor produktivitas (TFP) dengan faktor internal dan faktor eksternal industri dalam keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan. Sedangkan pendekatan kedua dianalisis dengan menggunakan Spatial Durbin Model (SDM) dan Moran-I, di mana total faktor produktivitas (TFP) diregresikan dengan karakteristik faktor internal wilayah itu sendiri (yang merupakan akumulasi faktor input industri, aglomerasi industri dan infrastruktur wilayah itu sendiri) dan faktor eksternal dari wilayah terdekat yang merupakan bobot tertimbang dari inverse jarak geografis antar wilayah (Kabupaten dan Kota). Hasil studi ini menyimpulkan bahwa difusi pengetahuan berdampak positif terhadap produktivitas melalui downstream spillover effect dari keterkaitan antar industri (high-tech – low-tech) dan upstream spillover effect dari keterkaitan intra industri (high-high dan low-low), berdasarkan jalur antar sektor, dan melalui aglomerasi industri pada wilayah yang saling berdekatan secara geografis dan memiliki profil kemiripan teknologi, khususnya di sektor high-tech, berdasarkan jalur antar wilayah. Temuan penting lain adalah bahwa investasi pada modal manusia dan modal fisik merupakan prasyarat untuk dapat menyerap pengetahuan dan memperkecil gap teknologi dari perusahaan/industri yang lebih lebih maju.

This study analyzes the impact of knowledge spillover on the productivity of
the manufacturing industry in Indonesia during 2010-2014. There are two paths
analyzed in this dissertation research. The first is through the inter-sector path,
namely the linkage between industries in a vertical relationship (suppliercustomer)
through a supply chain network which is divided into two channels: 1)
Economic distance (input-output), through transaction activities of intermediate
goods on: a) Upstream namely between the industry (as a customer) that transacts
with its upstream industry (as a supplier); and b) Downstream, namely between
industries (as suppliers) transacting with their downstream industries (as
customers); and 2) Technology proximity, through inter-industry linkages in
different sector (high-tech – low-tech) and intra-industry linkages in similar sector
(high-high and low-low). The second is through the inter-region path, namely the
linkages where knowledge spillover flows through industrial agglomerations that
are geographically close and have technological proximity.
By using the Intersectoral Durbin Model (IDM) dan industry-firm model,
intersectoral spillover is analyzed by regressing the total factor productivity (TFP)
with industry internal factors and industry external factors in backward linkage
and forward linkages. Meanwhile, interregional spillover is analyzed using the
Spatial Durbin Model (SDM) and Moran-I methods, where the total factor
productivity (TFP) is regressed with the characteristics of the region's own
internal factors (which are the accumulation of industrial input factors, industrial
agglomeration and the region's infrastructure itself ) and external factors ftrom the
nearest region which are the weighted weight of the inverse geographic distance
between regions (Regency and City).
This study concludes that knowledeg spillover has a positive impact on
productivity through the downstream spillover effect from inter-industry linkages
(high-tech - low-tech) and upstream spillover effect from intra-industry linkages
(high-high and low-low), based on inter-sector path. Meanwhile, knowledge
spillover has a positive impact on productivity through industrial agglomeration in
areas that are geographically close to each other and have a similar technological
profile especially in the high-tech sector, based on inter-region path. Another
important finding is that investment in human capital and physical capital is a
prerequisite for absorbing technological knowledge and reducing technological
gaps from more advanced company/industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Nursin
"Peran sumberdaya manusia dalam pembangunan atau proyek konstruksi sangat penting, dibandingkan dengan peran sumberdaya manusia di industri manufaktur. Industri manufaktur lebih mengandalkan kepada mesin-mesin dan robotisasi untuk mengembangkan dan menghasilkan produknya, sedangkan pada industri konstruksi lebih menekankan peran sumberdaya manusia, sehingga kemampuan manusia sebagai tenaga kerjanya harus benar-benar dapat diandalkan agar dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan rencana, yang dalam hal ini menyangkut waktu, mutu, dan biaya.
Melalui metode observasi dan survey penulis ingin mengetahui dan mengukur produktivitas tukang batu yang melaksanakan proyek konstruksi di DKI Jakarta. Tujuannya adalah untuk melihat besar atau tinggi produktivitas tukang batu dan faktor yang mempengaruhi prdduktivitas tersebut. Dengan ini diharapkan suatu peningkatan prdduktivitas tenaga kerja seoptimal mungkin dan industri konstruksi dapat merencanakan pelaksanaan sesuai dengan kemampuan tukang yang ada, khususnya tukang batu.
Setelah diadakan penelitian, dan data-data yang ada diolah dengan metoda pengukuran prdduktivitas, maka dapat beberapa fenomena. Fenomena tersebut antara lain memperlihatkan bahwa produktivitas tukang batu pada pekerjaan pasangan batu kali, batu bata, keramik, plesteran, dan pekerjaan beton rendah sekali, tetapi masih berada dalam range standar yang ada. Produktivitas tukang batu sangat dipengaruhi oleh ketepatan waktu penyiapan bahan, ukuran dan mutu bahan baku dan bahan setengah jadi, lokasi kerja, kemampuan tukang membaca gambar dan membuat mal untuk menyelesaikan pekerjaan, dan keterampilan tukang mengatur pembantu tukang dan menata tempat kerja.
Dengan kenyataan yang ada di proyek tersebut, maka dapat disarankan kepada industri konstruksi tentang perlu diadakan pelatihan khusus tukang batu yang meliputi kemampuan analisa kerja (Job Analysis), keterampilan membaca gambar. kemampuan membuat mal, kecakapan memimpin pekerja. Kontraktor perlu berhati-hati dalam menghitung biaya bangunan jika menggunakan standar yang ada, karena perkiraan produktivitas tukang batu dalam buku tersebut terlalu ideal dan sulit dicapai."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rukis Pribadi
"RINGKASAN
Dewasa ini pembangunan nasional di sektor industri, secara intensif dipacu perkembangannya oieh Pemerintah dengan melibatkan sernua pelaku ekonomi. Hal ini dilakukan mengingat sektor industri telah memberikan sumbangan yang besar dalam meningkatkan kegiatan ekonomi, termasuk di dalamnya penyerapan tenaga kerja. Namun demikian dalam kerangka pembangunan tersebut aspek lingkungan harus mendapat perhatian khusus, mengingat aspek ini yang sering diabaikan dan bahkan menjadi korban dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh karenanya pembangunan yang berwawasan lingkungan harus dijadikan acuan dasar.
Perencanaan pembangunan tidak selalu berjalan sejajar dengan praktek-praktek pelaksanaan pembangunan. Hal ini bisa dilihat dalam kasus pembangunan subsektor industri manufaktur dan rencana perluasannya di kawasan yang diperuntukkan sebagai pusat pariwisata di Kota Administratif Batu, Malang.
Penelitian ini dilakukan dalam kaitannya dengan rencana perluasan industri manufaktur tersebut, sehingga kita dapat memahami kenapa ijin perluasan dimaksud dikeluarkan. Karena menurut RUTR, wilayah ini ditetapkan sebagai kawasan hidrologis dan pusat pariwisata untuk dapat mendukung konservasi alam di kawasan ini.
Untuk itu didalam tesis ini diajukan masalah apakah ada perbedaan dampak industri manufaktur dengan industri kepariwisataan terhadap kualitas lingkungan. Permasalahan tersebut selanjutnya dituangkan dalam hipotesis yaitu bahwa industri kepariwisataan dan industri manufaktur membawa dampak pada lingkungan. Dampak tersebut berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. serta terdapat perbedaan dampak di antara kedua jenis industri tersebut dan pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dampak terhadap komponen lingkungan dari kedua jenis industri tersebut. Industri manufaktur lebih banyak memberi dampak negatif pada lingkungan alam, walaupun tidak sampai pada penurunan kualitas lingkungan slam, namun memberi dampak positif pada lingkungan sosial. Sedangkan industri kepariwisataan lebih banyak memberikan dampak pada lingkungan sosial, dan membawa dampak positif pada lingkungan alam.
Dampak yang ditimbulkan kedua jenis industri dimaksud juga berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Dengan demikian kualitas lingkungan di kedua lokasi industri tersebut menjadi berbeda, khususnya pada lingkungan sosialnya.
Dengan demikian bisa difahami jika Pemerintah Daerah setempat memberi ijin untuk perluasan industri manufaktur di wilayah ini, karena pada kenyataannya dampak yang ditimbulkan pada lingkungan alam pada kasus PT Wastra Indah ini belum sampai berpengaruh pada penurunan kualitas lingkkungan secara tajam. Sementara itu dilain pihak industri dimaksud memberi dampak positif pada lingkungan sosial.
Perbedaan yang paling menonjol dari dampak kedua jenis industri ini adalah pada komponen lingkungan sosial ekonomi, khususnya pada parameter tingkat kesejahteraan ekonomi. Disamping perbedaan, antara kedua jenis industri ini juga ada persamaan dampak, yaitu pada parameter penyerapan tenaga kerja dan sumbangannya pada kenaikan kegiatan perekonomian setempat.
Secara umum kualitas lingkungan di wilayah Kota Administratif Batu masih baik. Oleh karena itu disarankan kepada Pemerintah setempat untuk mempertahankan kondisinya.
Daftar Kepustakaan : 32 ( 1977 - 1995)
Tourism And Manufactur Industry Impacts On Environment Quality (A Case Study on PT Kusuma Agrowisata and PT Wastra Indah at Batu Administratif City Malang)Nowadays, national development on the industrial sector has been speeded up by government of Indonesia bearing in mind that basically all parties are involved. The main reason for choosing the industrial sector as the economic prime mover is its capability in contributing to economic development and this includes employment generation. The fact that the industrial sector has so far contributed significantly to the economic development would not necessarily imply that one should neglect the natural environment although this is often what really happens. It is therefore necessary to introduce the concept of an environmental friendly economic development.
It is widely believed that any development planning do not always necessarily correspond to their implementations. This thesis wise speak for itself by examining the development planning process of manufacturing industries and their extension in a region where tourism industry has been previously determined to be the only industry to exist there.
This paper would carefully examine as to why such an extension of manufacturing industries would happen and that the necessary permit for that purpose would certainly be granted. This is in fact contrary to general planning of space in which it is clearly said that the city of Batu and its outskirts shall be treated as hydrologic catchments area. This implies that the city would only be intended merely as tourists destination so that it would conserve nature quite perfectly.
It is for his reason that this paper would propose a thesis whether there are any differences of environmental impacts between tourism and manufacturing industries over quality of natural environment. Furthermore, it arrives at a hypothesis that both of the industries do in fact their impacts on environment. The impacts further degrade the quality of environment although some differences do occur on the resulting impacts. Our research has shown that both industries do have different impacts. Manufacturing industry suggests having negative impacts on the natural environment although it is not as bad as the degradation of environmental quality. It is, however, likely to have a good impact over social environment. On the other hand, tourism industry does behave exactly the other way around.
The resulting impacts of both industries that they have in return effectively affect the quality of environment. The quality of environment becomes different at the two different site. This is especially the case of the social environment.
It is therefore quite reasonable for the local government to grant the necessary extension permit as impacts resulting from the existing PT Wastra lndah has not been so dreadful. in-addition the existing industry has proved to be has its potentials over social environment.
The real distinction between impacts that both industries have, lies on the socio economic factor i.e the level of economic health. Anyway both industries have share common impacts, they both create employment and contribute significantly to the economic development.
Generally it can be said that quality of natural environment across the city of Batu is still good. It is therefore advised that the local government should maintain properly.
Number of references : 32 (1977-1995)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Kurnia
"Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Asing Langsung sektor industri manufaktur di Indonesia. Hal lain yang dibahas adalah prioritas alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi investasi asing di sektor tersebut. Kajian data dilakukan dengan menggunakaan Proses Analisis Hirarki (PAH). Metode PAH adalah proses pembandingan langsung antara beberapa variabel tertentu yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing langsung di Indonesia khususnya sektor industri manufaktur.
Dengan melakukan proses perbandingan terhadap beberapa variabel tertentu yang dianggap panting yang didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh para ahli yang dianggap benar-benar memahami dan terkait langsung pada masalah pembinaan PMA dan pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia. Dari hasil perhitungan dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing khususnya sektor industri manufaktur dan alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi para investor asing di Indonesia.
Untuk keberhasilan upaya penciptaan daya tarik investasi tersebut perlu diupaya kerjasama antara instansi pemerintah terkait, industri domestik , lembaga keuangan, perguruan tinggi , lembaga penelitian dan riset dan pihak terkait lainnya. Kerjasama dapat dilakukan dalam upaya menciptakan daya tarik investasi asing yang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara - negara pesaing lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>