Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnia Rita Trisyani
"Promosi Kesehatan adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. Program unggulan promosi kesehatan adalah PHBS yang mencakup salah satu tatanannya yaitu Tatanan Institusi Kesehatan yang disebut dengan Promosi Kesehatan Rumah Sakit ( PKRS ). Tujuan PKRS adalah mengembangkan pemahaman pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita serta hal-hal yang perlu dilakukan oleh keluarganya, dalam membantu penyembuhan dan mencegah terserang kembali oleh penyakit yang sama. Apabila dilaksanakan dengan baik PKRS dapal memberikan masukan yang baik dalam peningkatan mutu dan citra pelayanan kesehatan.
RSUD Tarakan merupakan salah satu rumah sakit kelas B Non Pendidikan yang telah menerbiikan SK PKRS tentang penetapan Sub Bagian Pemasaran Sosial dan Informasi sebagai pengelola dan koordinator kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit , nomor : 30/SKIRST/2000 tetapi dalam pelaksanaannya kurang berjalan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk memperole informasi mengenai kinerja PKRS di RSUD Tarakan Jakarta Tahun 2004
Desain penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara mendalam ( Indepth Interview ), Fokus Grup Diskusi (FGD) dan analisa data sekunder. Dengan informan pejabat dan karyawan RSUD Tarakan dan pasien.
Hasil dan Kesimpulan Penelitian menunjukkan bahwa :
Jumlah tenaga PKRS tidak memadai dan SDMnya masih rendah, Dana tidak dialokasikan khusus untuk PKRS. Sedangkan Sarana tidak tersedia khusus untuk PKRS. Perencanaan tentang PKRS di RSUD Tarakan termasuk kegiatan PKRS, belum ada sama sekali. Pada Pengorganisasian, sudah ditetapkan dalam SK tetapi tidak ditindak lanjuti dan tidak adanya dukungan dari Direktur RSUD. Sehingga saat ini pelaksanaan PKRS di RSUD Tarakan jauh dari yang diharapkan. Pemantauan yang selama ini belum pernah dilakukan terhadap pelaksanaan PKRS di RSUD Tarakan, belum pernah ditindak lanjuti baik oleh manajemen RS. Departemen Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Sehingga bisa dianalisis bahwa kinerja PKRS RSUD Tarakan masih sangat rendah.
Disarankan untuk RSUD Tarakan adalah
Sebaiknya SDM tenaga PKRS harus lebih ditingkatkan rnelalui Pendidikan dan Pelatihan. Dana dan Sarana disediakan khusus untuk PKRS. Pengarsipan di Sub Bag Pemasaran Sosial dan Informasi seharusnya dikelola dengan baik, sehingga mudah untuk mendapatkannya. Sebaiknya ada Berita Acara penyerahan tugas dari Kepala Sub Bag yang lama ke Kepala Sub Bag Pemasaran yang baru. Perencanaan yang baik untuk kegiatan PKRS. Pengorganisasian harus dilakukan secara baik seperti yang telah ditetapan di SK tentang PKRS dan ditindak lanjuti serta adanya dukungan yang penuh dari Direktur RSUD Tarakan. Yang terpenting PKRS harus benar-benar dilaksanakan oleh Sub Bag Pemasaran Sosial dan Informasi dan didukung oleh unit-unit yang ada di RSUD Tarakan. PKRS di RSUD Tarakan . Dalam pelaksanaannya, PKRS sebaiknya mendapat dukungan dari pihak pengelola program yaitu Departemen Kesehatan khususnya Ditjen Yanmed, Pusat Promosi Kesehatan dan Dinas Kesehatan Propinsi untuk selalu memberikan pembinaan dan dukungan baik berupa sarana atau media serta melibatkan secara aktif panitia PKRS dalam setiap proses pengembangan program PKRS serta dilakukan pemantauan secara kontinyu. Menindak lanjuti legalitas pelaksanaan PKRS sebagai komponen akreditasi rumah sakit. Sehingga akan didapatkan kinerja PKRS yang baik dan profesional serta dirasakan manfaatnya oleh RSUD Tarakan.
Daftar Bacaan : 30 (1964-2003)

Analysis of the Implementation of Health Promotion in Hospital at Tarakan Jakarta General Hospital in 2004Health promotion is an effort to empower community to maintain, enhance, and protect themselves and their environment. The strong point of health promotion program is healthy and clean life behavior in which one of its arrangements is the arrangement of health institution that called health promotion in hospital. The goal of health promotion in hospital is to increase the knowledge of patients and their family about the disease they have and the things should be done to help the healing and to avoid suffering the same disease. If it is conducted well, it can be a good input to improve health care quality and image.
Tarakan Jakarta General Hospital is one of non-teaching type B hospitals that had published the decree of health promotion in hospital number 301SIfIRST12000 in term of the determination of Sub-division of Information and Social Marketing as manager and coordinator of health promotion in hospital program. However, practically it was not done well.
The aim of study was to gain the information about performance of health promotion in hospital at Tarakan Jakarta General Hospital in the year 2004.
The research design was qualitative using in-depth interview method, focus group discussion, and secondary data analysis. Informants of the study consisted of managers, staffs, and patients in the Tarakan Jakarta General Hospital.
The study showed that the quantity of human resources was inadequate, quality of human resources was improper, and the fund for health promotion in hospital was not allocated particularly. There was no planning for health promotion in hospital at all. Although the decree of health promotion in hospital was available but it was not followed up, and there was no encouragement from director of hospital. The implementation of health promotion in hospital was still far than expected. So far, the hospital management, Ministry of Health, as well as DKI Jakarta Health Office had not followed up the monitoring of implementation of health promotion in hospital. It showed that the performance of health promotion in hospital was poor.
It was recommended for Tarakan Jakarta General Hospital in order to increase quality of its human resources through education and training. The fund should be allocated for such program. The archive system should be managed well in Sub-division of Information and Social Marketing. The announcement letter of job submission from the previous head of Sub-division of Information and Social Marketing toward the new one should be available. The better planning for health promotion in hospital should be provided. The decree of health promotion in hospital should be followed up and encouraged by the hospital director. The health promotion in hospital also should be encouraged by the Ministry of Health particularly Directorate of Medical Care, Center for Health Promotion, and the Province Health Mice by giving facility or media and involving health promotion in hospital committee in every health promotion development process and monitoring continuously. The legality of implementation of health promotion in hospital should be followed up as a hospital accreditation component. So the performance of health promotion in hospital becomes professional and gives benefit to the hospital itself.
References: 30 (1964-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubruangge, Elimus Muel
"Permasalahan Penyebaran Virus HIV/AIDS telah berkembang menjadi permasalahan yang krusial dan mengkhawatirkan baik secara prevalensi pengidap HIV/AIDS maupun penyebarannya. Upaya penanganannya antara lain dilakukan melalui pencegahan. Selama ini Pemerintah dan LSM dalam hal ini instansi terkait maupun organisasi pelayanan masyarakat banyak melakukan penyuluhan sebagai kegiatan pencegahan tentang HNIAIDS dan penyakit menular seksual (PMS) di masyarakat. Padahal, pencegahan HIV/AIDS tidak auk-up hanya dengan penyuluhan kesehatan. Diperlukan upaya lain yang relatif komprehensif yang memfokuskan pada perubahart perilaku sehat. Upaya ini dilakukan melalui pendekatan promosi kesehatan. Salah satu yang mempraktekan penanganan sosial tersebut adalah (PHMC PT FI).
Rumusan masalah penelitian diajukan dalam bentuk pertanyaan yaitu : 1. "Bagaimanakah penerapan promosi kesehatan dan upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan oleh PHMC PT Fl dalam rangka pelaksanaan program promosi kesehatan tentang HIV/AIDS?" 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan tentang HIV/AIDS oleh PHMC PTFI?
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara lebih rind dan mendalam tentang pelaksanaan program promosi kesehatan tentang HIV/AIDS yang dilakukan oleh PHMC PT FI.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penjabaran laporan penelitian secara deskriptif. Milani kaitan itulah data dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data studi dokumentasi, wawancara mendalam dan pengamatan (observasi) tidak berstruktur. Lokasi penelitian ini di PHMC PT FI. Inform= dalam penelitian ini sebanyak 7 orang terdiri dari 4 orang informan berasal dari PHIVIC PT FI, 2 orang informan berasal dari tokoh adat dan tokoh agama dan 1 orang informan berasal dari unsur pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan promosi kesehatan yang dilaksanakan oleh PHMC PTFI mengalami perubahan perilaku sosial masyarakat meningkat, masyarakat dibina dari dididik melalui program Klinik Reproduksi, Pos Informasi AIDS(PIAR/PIA) dan program pelajaran anak sekolah.(PPAS), untuk menjadi peer educator, dan tenaga promosi, Dalam penelitian ini juga ditemukan penerapan 9 tahap strategi promosi kesehatan serta berbagai kegiatan promosi yang dilakukan secara terus menerus merupakan kegiatan promosi yang berkesinambungan dan komprehensif. Hambatan yang ada dalam pelaksanaan promosi kesehatan tentang HIV/AIDS tersebut, selain keterbatasan sumber daya manusia (SDM), yang dalam hal ini adalah sebagai tenaga promosi dilapangan, juga hambatan dari luar yaitu kendala bahasa, konflik antar masyarakat clan suku, serta hambatan tempat pelaksanaan promosi kesehatan tentang HIV/AIDS yang jauh.
Pada akhir penelitian ini menyimpulkan bahwa PHMC PTFI merupakan organisasi pelayanan masyarakat yang bergerak dalam pencegaban primer prevalensi HIV/AIDS, yaitu merupakan agent perubah, yang telah menerapkan praktek-praktek promosi kesehatan Hal ini setidaknya tercermin dengan adanya jumlah pesienlpengunjung di beberapa pos informasi AIDS meningkat dan Program Pelajaran Anak Sekolah (PPAS) menjadi salah sate kurikulum untuk mempersiapkan anak menjadi penyuluh dan peer educator dari sejak dini. Sementara itu, kurang jumlah penyuluh clan perlengkapan togas tenaga promosi maim saran yang diberikan adalah promosi tenaga pelaksana, dan pembagian tugas dart fungsi yang lebih dan tidak sating tumpah tindih. Schingga spesialisasi dan profesionalisasi tenaga terwujud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allender, Judith Ann
Philadelphia: Wolters Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins, 2010
610.734 3 All c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelpia : Open University Press, 1998
362.108 WOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sebastian, Juliann G.
St Louis : Mosby, 1999
610.734 3 SEB c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Ekawati
"ABSTRAK
Preeklampsi merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan maupun postpartum yang dapat menyebabkan kematian dan kesakitan maternal. Ibu postpartum dengan riwayat preeklampsi mempunyai risiko untuk mengalami komplikasi baik fisik maupun psikis di masa postpartum maupun di sepanjang kehidupannya kelak. Perawat sebagai pemberi asuhan mempunyai peran penting untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan fokus penerapan teori adaptasi Roy dan health promotion model Pender pada asuhan keperawatan ibu postpartum dengan preeklampsi berat. Evidence Based Nursing Practice (EBNP) yang diaplikasikan berupa discharge planning merupakan bagian dari intervensi keperawatan yang terbukti efektif untuk berkomitmen melakukan perubahan gaya hidup pada pasien dengan preeklampsi. Intervensi keperawatan dan dukungan keluarga secara tepat diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu di masa yang akan datang sehingga terhindar dari berbagai risiko komplikasi yang dapat diakibatkan oleh preeklampsi.

ABSTRACT
Preeclampsia is one of the complications that can occur during pregnancy, childbirth or postpartum which can cause maternal mortality and maternal morbidity. Postpartum mothers with a history of preeclampsia have risks for both physical and psychological complications in the postpartum period throughout their lives. Nurses as providers of care have an important role to play in improving maternal health. The method used is a case study with a focus on the application of Roy's adaptation theory and the Pender health promotion model on nursing care for postpartum mothers with preeclampsia. The application of Roy and Pender s theory is effectively applied to cases issued in observing the four modes of adaptation and protection that can improve maternal health in the future so as
to avoid various complications that can be caused by preeclampsia. The practice of Evidence-Based Nursing (EBNP) that was applied included return planning which was part of nursing interventions that proved effective in encouraging lifestyle changes in patients with preeclampsia. Nursing interventions and
family support should be able to improve maternal health in the future so as to avoid various problems that can be caused by preeclampsia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Marks, David F.
"With nine new and expanded chapters, his fifth edition takes a critical approach and places Health Psychology in a real-world context, enabling students to understand how public policy, theory and research can influence communities and individuals alike."
Los Angeles: Sage, 2018
616 MAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Rahmawati Susila
"Status gizi adalah cerminan ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi yang di dapatkan dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh Penelitian ini bertujuan utuk melihat gambaran mengenai pelaksanaan program promosi kesehatan dalam rangka peningkatan status gizi anak di PAUD X Desa Bojonggede tahun 2015 Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Asessment Procedures RAP Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa program promosi kesehatan yang sudah berjalan cukup baik adalah sudah ada pemeriksaan kesehatan bagi anak secara berkala dan program pemberian makanan tambahan dari Yayasan Balita Sehat selain itu kader dan petugas dari Yayasan Balita Sehat sudah mendapatkan pelatihan tumbuh kembang refreshing kader dan pelatihan tatalaksana gizi anak untuk mendukung berjalannya program peningkatan status gizi anak Program promosi kesehatan yang masih kurang dan perlu ditingkatkan adalah sosialisasi terhadap gerakan penanggulangan gizi buruk yaitu operasi timbang sosialisasi dan penerapan kebijakan penanganan gizi buruk serta upaya promotif dari fasilitas kesehatan sekitar wilayah Desa Bojonggede Guna meningkatkan upaya promosi kesehatan perlu dilakukan kerjasama antara Dinas Kabupaten Bogor Puskesmas Bojonggede aparat Desa Bojonggede Yayasan Balita Sehat dan fasilitas kesehatan di wilayah Desa Bojonggede

Nutritional status is a reflection of the size of the unmet needs in getting the nutritional intake and the use of nutrients by the body This study aims to see an overview of the implementation of health promotion programs in order to improve the nutritional status of children in PAUD X Bojonggede village 2015 This study is a qualitative research design Rapid assessment Procedures RAP The method used in data collection is in depth interview The results showed that the health promotion program that has been running quite well is the existing health examination for children on a regular basis and supplementary feeding program from Yayasan Balita Sehat besides cadres and officers of Yayasan Balita Sehat already received training growth and development and training of refreshing cadres management of child nutrition improvement program to support the passage of the nutritional status of children Health promotion programs are still lacking and needs to be improved is the socialization of malnutrition prevention movement that weight operation dissemination and implementation of policies to deal with malnutrition as well as promotive of health facilities around the Village area Bojonggede In order to improve health promotion efforts need to be undertaken in collaboration between the Bogor district health offices PHC Bojonggede officials Bojonggede village Yayasan Balita Sehat and health facilities in the area Bojonggede village"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Iqbal Nurmansyah
"The National Health Insurance (NHI) Program was implemented in Indonesia on January 1st 2014. This program definitely brings some changes into managerial
aspect in public health center (PHC). This study aimed to determine an impact of NHI policy in the implementation of health promotion programs at PHC
in South Tangerang City, Indonesia. This study was conducted using qualitative method during February and March 2016. The impact of NHI is seen on policy,
budget, equipment, human resource and implementation of health promotion program. With purposive sampling method, six policy makers, eight service
providers and eight service users were selected for in-depth interview. 17 documents were analyzed. Observation was conducted at four selected PHC’s.
Data analysis used thematic content analysis. There was no difference of PHC’s functions before and after NHI period. Budget expended for health promotion
programs increased after NHI was implemented which could represent an opportunity for PHC to innovate, procure materials and implement better health
promotion programs. Capitation budget which could be used for executing health promotion program and some recently implemented health promotion programs
in the NHI era evidences that NHI policy has a positive impact on the implementation of health promotion programs at PHC.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diimplementasikan di Indonesia pada 1 Januari 2014. Hal tersebut membawa beberapa perubahan pada aspek
manajerial pada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dari kebijakan JKN terhadap implementasi
program promosi kesehatan di puskesmas di Kota Tangerang Selatan, Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan pada
Februari – Maret 2016. Dampak program dilihat dalam hal kebijakan, pendanaan, fasilitas, sumber daya manusia dan pelaksanaan program promosi kesehatan.
Dengan menggunakan metode purposive sampling, enam pengambil kebijakan, delapan pemberi layanan dan delapan penerima layanan diambil sebagai
informan dalam penelitian ini. Pada analisis dokumen, 17 dokumen telah dianalisis. Observasi dilakukan dengan melihat kegiatan yang dilakukan di
empat puskesmas. Analisis data menggunakan analisis konten tematik. Tidak terdapat perbedaan dari fungsi puskesmas sebelum dan setelah adanya JKN.
Dana yang digunakan untuk kegiatan promosi kesehatan telah mengalami peningkatan setelah implementasi kebijakan JKN dimana dana tersebut dapat digunakan
untuk berinovasi, memberi peralatan dan melakukan promosi kesehatan dengan lebih baik. Dana kapitasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan
program promosi kesehatan dan beberapa kegiatan promosi kesehatan yang baru dilaksanakan pada saat era JKN menjadi bukti bahwa kebijakan JKN memiliki
dampak positif terhadap pelaksanaan program promosi kesehatan di puskesmas"
Dokuz Eylul University, Institute of Health Sciences, Department of Public Health, 2017
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>