Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Aldi Damora
"Dalam menghadapi desain sistem yang rumit, Model-Based Systems Engineering (MBSE) direkomendasikan untuk memecahkan tantangan dari pendekatan tradisional Document-Based System Engineering (DBSE). Untuk menerapkan MBSE, diperlukan tiga pilar: bahasa pemodelan, metodologi pemodelan, dan software pemodelan. Makalah ini menyajikan Sistem Audit berbasis MBSE untuk desain Stablecoin berbasis emas yaitu proyek SCA-01. Melalui tahapan analisis kebutuhan, analisis fungsional, dan sintesis desain, desain dan pemodelan diselesaikan dengan menerapkan SysML pada arsitektur perusahaan di bawah metode Harmony-SE yang disesuaikan. Contoh proyek SCA-01 juga disediakan, beserta hasil simulasi yang dihasilkan oleh implementasinya. Terakhir, MBSE disesuaikan dengan sistem yang kompleks, alat pemodelan dan metodologi yang tepat harus dipilih untuk mengimplementasikan MBSE, dan diyakini bahwa MBSE dapat meningkatkan manajemen dan komunikasi secara efisien, sesuai dengan praktik desain MBSE yang dinyatakan dalam karya ini.

In the face of complicated system design, Model-Based Systems Engineering (MBSE) is recommended to solve the challenges of traditional Document-Based System Engineering (DBSE). To apply MBSE, three pillars are required: modeling language, methodology, and modeling tools. This paper presents an MBSE-based Audit System for Gold-backed Stablecoin conceptual design, namely the G-01 SCA project. Through the stages of requirements analysis, functional analysis, and design synthesis, the design and modeling are finished using the Capella Application under the supervision of the customized Harmony-SE methodology. An instance of the G-01 SCA changing parameter scenario generated during its implementation is also provided. Finally, MBSE is fitted to complex systems, and appropriate modeling tools and methodology should be selected for implementing MBSE. It is believed that MBSE can increase management and communication efficiency, according to the MBSE design practice stated in this work and by the result of an evaluation survey conducted for the internal team of the G-01 SCA project."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyowati
"Tesis ini membahas tentang Analisis Investasi Emas Di Perbankan Syariah: Simulasi Kuantitatif Berkebun Emas Periode (2004?2013). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa dana awal qardh untuk gadai emas, kurs rupiah terhadap dollar AS dan harga emas dunia per ons dengan teknik simulasi kuantitatif dengan metode simulasi matematik. Hasil penelitian menunjukkan adanya temuan bahwa praktik berkebun emas dapat mendatangkan kerugian terutama pada pengambilan keputusan pembelian emas atau lag (jeda) empat bulan. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi harga emas dunia dan volatilitas kurs rupiah terhadap dollar AS yang cukup tinggi. Besarnya nilai kerugian dan keuntungan setiap bulan dan setiap tahunnya berbeda-beda pada setiap eksekusi lag antara lag 1, lag 2, lag 3 dan lag 4 bulan. Setelah melakukan perbandingan dengan jumlah bulan mengalami kerugian dan keuntungan, ditemukan bahwa banyaknya jumlah bulan di mana nasabah mengalami kerugian ataupun keuntungan dapat memengaruhi besarnya nilai nominal kerugian atau keuntungan yang didapat di akhir periode. Berdasarkan simulasi dalam penelitian ini, hal-hal yang menentukan terjadinya praktik berkebun emas adalah nilai emas, Financing to Value (FTV) ratio, lag dan banyaknya emas yang digadaikan. Sehingga hal-hal tersebut, harus diatur atau dibatasi oleh pemerintah untuk mencegah nasabah melakukan praktik berkebun emas di bank syariah.

This thesis analyzes gold investment in Islamic banking: quantitative simulation of gold farming, period (2004-2013). It uses secondary data, which are qardh financing for gold pawning, gold price per troy ounce per USD also rupiah exchange rate per USD and using quantitative simulation technique with mathematics method. There are several fundings from this research. Firstly, gold farming practices can cause losses, especially in lag four. It is caused by world gold prices fluctuations and the volatility of the rupiah exchange rate. Secondly, the amount of losses and profits every month and year is different in each lag execution among lag 1, lag 2, lag 3 and lag 4 months. Thirdly, a comparison result shows that frequency of losses and profits each year during simulation period causes difference final values of losses and profits. Based on simulation in this research, there are several things determining gold farming practices. They are gold value, Financing to Value (FTV) ratio, lag and the amount of pawned gold. So, it must be regulated or restricted by the regulator to prevent the customer doing gold farming practices in Islamic banks.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azky Ramaniya Sukardi
"Daerah penelitian terletak pada Pulau Seram merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi prospek komoditas emas dikarenakan ditemukannya indikasi mineralisasi emas. Hal ini juga dikorelasikan berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa daerah penelitian merupakan endapan emas orogenik. Subjek utama penelitian ini adalah conto sedimen sungai aktif. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis statistik dan geologi. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui sebaran anomali dan juga asosiasi unsur yang terdapat pada daerah penelitian. Sedangkan untuk analisis geologi dilakukan dengan mengintegrasi conto sedimen sungai aktif dan conto konsentrat dulang yang berasal dari PSDMBP dengan melakukan analisis petrografi, morfografi dan morfometri  Hasil penelitian menunjukkan persebaran anomali yaitu Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Li, Co, Na, Bi, Sr dan Ba sebesar 44.255ppm, log 1.900ppm, 148.605ppm, 4.734ppm, log 3.189ppm, 27.302ppm, 41.374%, 7609.713ppm, 53.807ppm, log 1.480ppm, log 1.592ppm, 184.198ppm, log 1.924ppm dan 263.139ppm. Berdasarkan analisis multivariat, didapatkan 4 kelompok asosiasi unsur yaitu : Cu-Zn-Rb-Ba-(Fe), Cu-Co-Fe, Na-Sr dan Fe-Mn. Unsur yang digunakan sebagai pathfinder untuk deposit emas adalah unsur Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Na, Bi, Co, W, Rb, Sr dan Ba sehingga terdapat 4 daerah prospek pada daerah penelitian. Persebaran anomali pada daerah penelitian diinterpretasikan terjadi akibat faktor geologi berupa transportasi, erosi, serta pelapukan dari litologi dan mineral bijih yang terdapat pada daerah penelitian.

The research area, Seram Island, is one of the areas that has potential prospects for the commodity gold due to the indications of gold mineralization were found. This also correlated with based on previous research, the research area is an orogenic gold deposit. The main subject of this research is sediment stream samples. This research was conducted using statistic and geological analysis. Statistic analysis was carried out to determine the distribution of anomalies and also the elemental associations found in the study area. Meanwhile, geological analysis was carried out by integrating active river sediment samples and pan concentrate samples originating from PSDMBP by conducting petrographic, morphographic and morphometric analysis. The results showed an anomalous distribution of Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Li, Co, Na, Bi , Sr and Ba of 44.255ppm, log 1.900ppm, 148.605ppm, 4.734ppm, log 3.189ppm, 27.302ppm, 41.374%, 7609.713ppm, 53.807ppm, log 1.480ppm, log 1.592ppm, 184.198ppm, log 1.924ppm and 263.139ppm. Based on multivariate analysis, 4 groups of elemental associations were obtained, namely: Cu-Zn-Rb-Ba-(Fe), Cu-Co-Fe, Na-Sr and Fe-Mn. The elements used as pathfinder for gold deposit are the elements Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Na, Bi, Co, W, Rb, Sr and Ba ​​so that there are 4 prospect areas in the study area. The distribution of anomalies in the study area is interpreted to occur due to geological factors in the form of transportation, erosion, and weathering of lithology and ore minerals found in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Yohana Derty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor yang mendorong perempuan Batak Toba untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam mewujudkan nilai-nilai budaya (hagabeon, hamoraon dan hasangapon) yang menjadi tujuan hidup orang Batak toba di dunia ini. Landasan teoretis penelitian ini adalah gender, budaya Batak dan entrepreneurship. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berperspektif perempuan, dengan studi kasus perempuan pedagang emas berlian yang dilakukan di sekitar Pasar Senen Jakarta Pusat. Subjek penelitian berjumlah tiga belas orang, lima orang sebagai informan kunci dan delapan sebagai informan pendukung, dan asli perempuan Batak Toba yang menikah dengan laki-laki Batak Toba, memiliki anak serta berumur 30 - 70 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya patriarki dalam masyarakat Batak Toba yang patrilineal (mengambil garis keturunan dari jalur ayah) dan mengakibatkan perempuan tidak menerima waris. Akibatnya, perempuan Batak Toba memiliki jiwa entrepreneurship yang kuat. Dengan kemampuannya memperoleh uang yang banyak, keberadaannya dalam keluarga batak menjadi lebih diperhitungkan. Hal itu berdampak pula pada keluarga luas dan komunitasnya sehingga membuat perubahan nilai budaya pada masyarakat Batak Toba.
Entrepreneurship of Batak Women - A Case Study Of Gold Vendors In Pasar Senen, Central JakartaThe research aims to gain understanding on the factors motivating Toba Batak Women to implement the cultural values of Toba Batak, namely hagabeon (having offspring), hamoraon (live in welfare), and hasangapon (be respectable). For theoretical background, the research touches on the culture of Toba Batak, gender relations within the culture, and entrepreneurships. Using qualitative approach, interview and observation are done to thirteen women, five of whom are key informants. All of the subjects are within the range of 30 - 70 old of age, Toba Batak indigenous married to Toba Batak men, and having children in their marriage.
It is found that Toba Batak women have to live in a patriarchal culture, with a patrilineal system - that they even do not entitled to inheritance. In order to survive, and in the mean time to struggle for the three ideal values (hagabeon, hamoraon and hasangapon), they then develop a strong character of entrepreneurship. Able to gain money, they experience more acceptance and respect from the members of their nuclear family. It affects as well their position in the extended family and the community. In the long run, the entrepreneurship of Toba Batak women might fasilitate the change in the norms and cultural practice of the Toba Batak society.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utu Sili
"Ruang Lingkup dan Cara penelitian : Dalam melaksanakan pekerjaan fisik yang baik diperlukan fungsi paru yang baik. Pengetahuan tentang faktor - faktor yang mempengaruhi fungsi paru dapat dimanfaatkan untuk perencanaan langkah-langkah upaya pencegahan. Telah dilakukan suatu studi Kros - Seksional di tambang emas Pongkor untuk mengetahui prevalensi gangguan fungsi paru dan diketahui ada tidaknya hubungan fungsi paru dengan faktor umur, lama kerja, tempat kerja, kebiasaan merokok dan pemakaian alat pelindung diri, masker. Sampel penelitian adalah seluruh pekerja yang memenuhi kriteria persyaratan sampel penelitian, dan berjumlah 132 orang.
Hasil dan kesimpulan : Fungsi paru pekerja tambang emas di Pongkor adalah sebagai berikut : Penurunan KVP ( kasus reetriktif ) 16 orang (12,1 %), penurunan VEP1/KVP ( kasus obstruktif ) 2 orang ( 1,5 % ), keluhan saluran pernafasan 28 orang ( 21,2 % ), kelainan pemeriksaan fisik 36 orang ( 27,3 % ) dan kelainan pemeriksaan radiologik 7 orang {14%). Faktor yang mempengaruhi penurunan KVP secara bermakna adalah pemakaian alat pelindung diri masker ( p < 0,05 ), sedangkan faktor umur, lama kerja, tempat kerja dan kebiasaan merokok tidak berpengaruh secara bermakna.

SCOPE AND METHOD OF STUDY : A Cross - Sectional study was conducted on gold mining workers at Pongkor. The aim of the study was to assess lung functions and the influencing factors : age, duration of work, place of work, smoking habits and using protective masks. One hundred and thirty two respondents from a total of 300 workers met the criteria for the study.
RESULTS AND CONCLUSION : The results showed that the prevalence of decrease in FVC was 12,1 %, decrease of FEV1/FVC was 1,5 %, respiratory symptoms was 21,2 %, abnormal finding of pulmonary examinations was 27,3 % and radiological abnormality was found in 7 out of 50 respondents. The use of protective masks had significant influence on the prevention of the decrease in lung function ( p < 0,05 ).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ratna Sari
"Penelitian-penelitian yang dilakukan Bordo (1998), Kydland dan Wynne (2002), Rolnick & Weber (1998) membuktikan secara empiris bahwa sistem uang fiat menyebabkan ketidakstabilan dalam perekonomian. Kemudian, para dinaris, diantaranya Meera (2002) dan Ibrahim (2006) mengajukan dinar emas sebagai sistem moneter alternatif yang terhindar dari kelemahan-kelemahan sistem fiat. Dalam studi ini, dilakukan kajian empiris apakah penawaran uang merupakan akar permasalahan yang menyebabkan ketidakstabilan atau pertumbuhannya mengakomodir ekspansi dalam aktivitas ekonomi riil di negara muslim Indonesia.
Penelitian ini melakukan dua pendekatan dalam analisanya.. Pendekatan pertama dilakukan dengan mengadopsi model kuantitatif Vector Autoreggression (VAR) dengan impulse response function dan variance decomposition. Melalui metode ini ditemukan bahwa dalam periode 1983 hingga 2007 terjadi instabilitas perekonomian di Indonesia. Hal tersebut terlihat pada terjadinya sustainable inflation, instabilitas pada output, dan fenomena asset price bubble. Kedua, penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dalam pembahasan gold dinar sebagai sistem moneter alternatif.

Researches done by Bordo (1998), Kydland and Wynne (2002), Rolnick & Weber (1998) showed empirically that fiat monetary system caused instability in the economy. Moreover, the Dinarist, among them is Meera (2002) and Ibrahim (2006), suggested Gold Dinar as an alternative for monetary system which is free from fiat monetary system?s weaknesses. This research conducts an empirical study for Indonesia, as what has been done by Ibrahim (2006) in Malaysia.
The research has two approaches in its analysis. First, it adopts quantitative model of Vector Autoreggression (VAR) with impulse response function and variance decomposition. By this method, the research finds instability in Indonesian?s economy during period of 1983 to 2007. These findings are shown through the events of sustainable inflation, output instability, and asset price bubble phenomenon. Second, the research uses literature study in discussing the Gold Dinar as an alternative for monetary system."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24966
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ma`rifatul Mubin
"Sindrom Kelelahan Kronik adalah kumpulan gejala dari penurunan substansial kemampuan dalam aktivitas pekerjaan, pendidikan, sosial, atau pribadi selama lebih dari 6 bulan dan disertai kelelahan, malaise pasca-kerja, dan tidur yang tidak menyegarkan ditambah setidaknya satu dari dua manifestasi gangguan kognitif dan intoleransi ortostatik. Salah satu dampak pajanan logam berat adalah terjadinya sindrom kelelahan kronik pada pekerja. Ada banyak bukti bahwa beberapa bentuk kelelahan dapat disebabkan atau diperburuk oleh kerja. Hubungan kerja dan sindrom kelelahan kronis dapat dipertanyakan, tetapi unsur-unsur di tempat kerja dapat memperburuk gejala sindrom kelelahan kronis. Pekerja tambang emas skala kecil menggunakan merkuri dalam pekerjaannya, sehingga berisiko tinggi mengalami keracunan kronik merkuri, apalagi Pekerja Emas Skala Kecil termasuk populasi pekerja yang tidak dilindungi. Pekerja jarang menggunakan alat pelindung diri dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu masalah kesehatan akibat pajanan merkuri adalah terjadinya sindrom kelelahan kronik yang belum pernah diteliti pada PESK.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang untuk mencari hubungan antara variabel bebas seperti usia, jenis kelamin, masa kerja sebagai penambang, jenis aktivitas bekerja, kadar merkuri urin dan kadar merkuri urin kumulatif dengan variabel terikat adalah sindrom kelelahan kronik pada pekerja PESK di provinsi Nusa Tenggara Barat dan Banten. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner asesmen kesehatan populasi terpajan merkuri dari WHO UNEP, pemeriksaan match box test, dan kadar merkuri urin terkoreksi kreatinin.
Hasil: Prevalensi sindrom kelelahan kronik pada pekerja PESK di provinsi Nusa Tenggara Barat dan Banten didapatkan sebesar 17,9%. Berdasarkan hasil, faktor usia, jenis kelamin, masa kerja, jenis pekerjaan, dan kadar merkuri urin kumulatif tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan sindrom kelelahan kronik (p > 0,05).
Kesimpulan: Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, masa kerja, jenis pekerjaan, dan kadar merkuri urin kumulatif dengan sindrom kelelahan kronik pada pekerja PESK.

Introduction: Chronic fatigue syndrome is a collection of symptoms from a substantial reduction in the ability to engage in preillness levels of occupational, educational, social, or personal activities that persists for more than 6 months and is accompanied by fatigue, post-exertional malaise, unrefreshing sleep. One of the effects of heavy metal exposure is the occurrence of chronic fatigue syndrome in workers. There is plenty of evidence that some form of fatigue can be caused or exacerbated by work. The working relationship and chronic fatigue syndrome can be questioned, but the elements in the workplace can worsen the symptoms of chronic fatigue syndrome. Small-scale gold miners use mercury in their work, so there is a high risk of chronic mercury poisoning. Workers rarely use personal protective equipment in doing their jobs. One of the health problems due to exposure to mercury is the occurrence of chronic fatigue syndrome that has not been studied at Artisanal and Small scale Gold Mining (ASGM).
Method: This study uses a cross-sectional design to find the relationship between independent variables such as age, sex, working period as a miner, type of work activities in ASGM, and cumulative urinary mercury levels with chronic fatigue syndrome in ASGM workers in West Nusa Tenggara and Banten province. The instrument used is a health assessment questionnaire of mercury-exposed population established by WHO UNEP, match box test, and creatinine-corrected urinary mercury levels.
Results: The prevalence of chronic fatigue syndrome in ASGM workers in West Nusa Tenggara and Banten provinces was 17,9%. Based on the results, the factors of age, sex, work period, type of work, and cumulative urinary mercury levels did not have a statistically significant relationship with chronic fatigue syndrome (p> 0.05).
Conclusion: There was no significant relationship between age, sex, work period, type of work, urinary mercury level and cumulative urinary mercury levels with chronic fatigue syndrome in ASGM workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atiqoh Prakasi
"Bank Mega Syariah (BMS) sebagai lembaga keuangan melaksanakan fungsinya sebagai lembaga penyalur dana masyarakat melalui produk-produk pembiayaannya. Salah satu produk pembiayaan yang disediakan oleh BMS adalah Gadai Emas iB yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat baik untuk kegiatan produktif maupun konsumtif. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan gadai emas di Bank Mega Syariah dan apakah pelaksanaan gadai emas di Bank Mega Syariah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI tentang Rahn dan Rahn Emas atau tidak. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan gadai emas di Bank Mega Syariah sudah sesuai dengan syariah karena telah sesuai dengan apa yang diatur dalam Fatwa DSN-MUI yang berdasarkan Al-Qur‟an dan Hadits. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian evaluatif yang memberikan evaluasi mengenai pelaksanaan gadai emas di Bank Mega Syariah. Dalam menyelenggarakan gadai emas, BMS harus selalu berpedoman kepada Fatwa DSN-MUI, dan Perundang-undangan di bidang perbankan khususnya perbankan syariah dengan selalu menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.

Bank Mega Syariah (BMS) as a financial institution carrying out its function as an institution for channeling public funds through its financing products. One of financing products held by BMS is Gold Pawning aiming to provide funds needed by society, for both productive activity or consumtive activity. Main issues in this undergraduate thesis namely, how the implementation of gold pawning in Bank Mega Syariah is, and whether its implementation is appropiate with Fatwa of National Sharia Board-Indonesian Council of Ulama about Rahn and Gold Rahn or not. Based on this research can be conclude that implementation of gold pawning in Bank Mega Syariah has appropriate with Fatwa of National Sharia Board-Indonesian Council of Ulama that based on Al Qur‟an and Hadits.The method used in this undergraduate thesis is a normative juridical method with evaluation research type that provide evaluations about the implementation of gold pawning in Bank Mega Syariah. In carrying out this program, BMS always must be guided by Fatwa of National Sharia Board-Indonesian Council of Ulama, banking legislations especially sharia banking, and also carrying out prudent banking principle."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Sochmaputra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penyelenggaraan Sistem Pembayaran yang dilakukan
menggunakan emas digital atau e-gold dalam suatu transaksi elektronik yang
semakin berkembang menggantikan kedudukan uang sebagai alat tukar dalam
pelaksanaan suatu transaksi komersial elektronik. Peraturan perundang-undangan
yang ada, khususnya Undang-Undang tentang Perbankan, Transfer Dana maupun
Peraturan Bank Indonesia terkait Uang Elektronik serta Program Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang masih belum menyentuh Sistem
Pembayaran Elektronik yang dilakukan dengan menggunakan e-gold sebagai alat
tukar dalam suatu transaksi komersial elektronik (e-commerce). Kesadaran
masyarakat mengenai Sistem Pembayaran Elektronik di Indonesia baru sebatas
terbitnya instrument-instrumen pengganti uang berupa token yang baru dapat
digunakan setelah pengguna melakukan pengisian ulang dengan menggunakan uang
dalam rangka penambahan nilai instrumen pembayaran elektronik untuk dapat
digunakan dalam suatu transaksi komersial elektronik. Pada kenyataan instrument
pembayaran elektronik tidak hanya berupa token, namun juga terdapat instrument
pembayaran yang memiliki sifat layaknya uang dalam simpanan yang digunakan
sebagaimana kegiatan perekonomian sehari-hari.

Abstract
The focus of this study is the payment system related with electronic commerce,
which conducted using electronic gold or e-gold as a medium of exchange replacing
money in the event of commercial transaction. Current laws and regulations,
specifically in regard with Bank, Credit Transfer neither Central Bank Regulations
concerning Electronic Money and Money Laundering Prevention and Eradication
Program unable to cover Electronic Payment System which conducted with e-gold as
medium of exchange in a certain Electronic Payment System. Currently public
awareness regarding Electronic Payment System in Indonesia only limited to the
issuance of electronic payment instruments mentioned as token system, which can be
applied in any electronic commerce if the user charging the instruments with a value
of money stored in a such specific token instruments. Nevertheless the current
electronic payment is not only in the form of token system itself, instead there are
instruments which categorized as the replacement of money which can be stored in
savings as known in conventional money in the daily people?s economic activities."
Universitas Indonesia, 2012
T29746
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Septia Nugraha
"Pabrik pengolahan air limbah ini berada di 594 km timur dari Perth di kota Kalgoorlie. Region ini dikenal dengan industri pertambangan emas, yang diketahui mengggunakan jumlah air yang besar dan jejak lingkungan yang ditinggalkan. Hasil riset dari CSIRO mengatakan bahwa operasional tambang emas membutuhkan lebih dari 250ML air untuk memproduksi 1 ton emas. Selain itu, situasi pertambangan emas saat ini di Kalgoorlie meninggalkan efek yang cukup drastic pada lingkungan sekitar. Di Kalgoorlie terdapat 26 sumber air yang dipergunakan untuk industri pertambangan. Selain itu, bendungan yang dipergunakan untuk menyimpan air hasil proses berbahaya bagi lingkungan sekitar. Tujuan utama dari pabrik ini merupakan untuk mendapatkan air proses pertambangan dari industri pertambangan emas untuk diolah kembali agar dapat dipergunakan kembali. Air yang dihasilkan akan menjadi 80% kelas C dan 20% kelas B.

The wastewater treatment plant (WWTP) is located 594km east of Perth in the town of Kalgoorlie. This region has a prolific gold mining industry, an industry well known for its large water consumption and large environmental footprint. Research from CSIRO found that a gold mine operation requires over 250ML of water to produce a single tonne of gold. Moreover, current gold mining operations over the last few decades have devastated the natural landscape and quality of local waterways through the excessive sourcing of water from ground water reserves. There are a total of twenty-six operational bore fields in Kalgoorlie to supply water to all mining operations. Furthermore, tailing dams used to store processed mine water have caused further damage to waterways through the continual seepage back into underground reserve which has affected drinking water supplies. The sum of this reported damage over many years, further exacerbated by the call for more sustainable mining operations has allowed Gold Wastewater to see the benefits and longevity of investing in the area. Ultimately, the main purpose of the plant is to receive mine tailings from local gold mining operations, to process the tailings water up to re-use quality, and to return this water to the same mine operations in large quantities thus reducing the load on local water supplies. The water to be returned to mining operations will fall under Class C and will make up 80% of the water produced. The remaining 20% of water will undergo further processing to Class B, available for watering of parks, gardens and sports facilities, supporting the green vision of Kalgoorlie’s community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>