"Makalah ini bertujuan untuk menganalisa tokoh protagonist utama, Scout Finch, pada dua novel To Kill a Mockingbird dan Go Set a Watchman. Fokus utama makalah ini adalah mendekonstruksi penis envy melalui analisa interaksi sosial yang mempengaruhi perkembangan karakter, gender, dan identitas Scout Finch. Gagasan bahwa penis envy adalah simbol dari identifikasi dan preferensi gender adalah kerangka dari analisis makalah ini.
Hasil dari analisa yang ditemukan adalah adanya beberapa faktor yang membentuk identitas Scout Finch, yaitu norma sosial, norma agama, keterasingan dari laki-laki, dan pengalaman seksual. Dari faktor-faktor tersebut, makalah ini dapat memberikan sudut pandang baru terhadap perkembangan identitas Scout Finch terutama dalam novel kedua.
This research paper analyzes the main protagonist of two novels, To Kill a Mockingbird and Go Set a Watchman, Scout Finch. The main focus is how penis envy can be deconstructed by analyzing her social interactions and its effect on her character, gender, and identity development. The notions of penis envy as a symbol of power and gender identification as well as preferences are the frameworks of this analysis.
Research findings reveal that the factors that contribute in shaping Scout's behavior are social norms, religious laws, male exclusion, and experience on sexuality. This research gives a new insight on how Scout identity develops especially in the second novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016