Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Budiyanto
"ABSTRAK
Setiap tahunnya Indonesia mengalami peningkatan dalam jumlah pelanggan listrik. Namun, masih banyak daerah-daerah yang belum mendapatkan suplai listrik atau sering terjadi gangguan. Oleh karena itu dibutuhkan generator set (genset) sebagai suplai listrik utama atau sebagai cadangan untuk daerah-daerah tersebut. Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar genset karena ketersediaan di Indonesia yang melimpah dan lebih ramah lingkungan. Namun, ketersediaan genset berbahan bakar gas di Indonesia masih sangat jarang sehingga dibutuhkan peralatan tambahan seperti regulator, konverter kit, dan alat pencampur udara dengan gas agar dapat digunakan pada genset bensin termodifikasi. Dengan latar belakang dan potensi tersebut, pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari genset termodifikasi ketika menggunakan bahan bakar gas alam. Metode yang digunakan adalah membandingkan kinerja mesin dengan memvariasikan nilai tekanan masukan genset, yaitu 0.5 bar dan 0.03 bar. Hasil yang akan diamati adalah nilai SFC (Specific Fuel Consumption), kualitas daya, temperatur gas buang, dan tingkat kebisingan yang dihasilkan genset. Hasil dari pengujian ini adalah tegangan dan frekuensi yang dihasilkan genset masih dalam batas normal yang ditentukan, suhu gas buang dan tingkat kebisingan yang dihasilkan ketika tekanan masukkan 0,5 bar dan 0,03 bar relatif sama, dan nilai SFC yang dihasilkan ketika tekanan masukkan 0,5 bar lebih kecil dibandingkan dengan 0,03 bar

ABSTRACT

Every year Indonesia get more increasing in the number of electricity customers. But there are still many areas that have not yet received electricity supply or frequent disruptions. Therefore we need a generator set (generator set) as the main electricity supply or as a backup for these areas. Natural gas can be used as generator fuel because of its abundant availability and is more environmentally friendly. However, the availability of gas-fueled generators in Indonesia is still very rare so that additional equipment such as regulators, converter kits and air and gas mixing devices, so it can be used on gasoline generators. With this background and potential, the test was carried out to determine the performance of the modified generator when using natural gas fuel. The method used is to compare engine performance by varying the value of the generator's input pressure, which is 0.5 bar and 0.03 bar. The results to be observed are the SFC (Specific Fuel Compsumption) value, power quality, exhaust gas temperature, and noise level generated by the generator set. The results of this test are the voltage and frequency generated by the generator set are still within the normal limits specified, the temperature of the exhaust gas and the level of noise produced when the input pressure is 0.5 bar and 0.03 bar is relatively the same, and the SFC value when the input pressure is 0.5 bar is smaller compared to 0.03 bar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osvaldo Sahat Parulian Samuel
"ABSTRAK
Teknologi Adsorbed Natural Gas (ANG) merupakan teknologi penyimpanan gas yang berdasarkan pada prinsip adsorpsi dengan memanfaatkan material dengan porositas tinggi sebagai adsorben. Teknologi ini menyediakan metode penyimpanan gas alam dengan kandungan metana tinggi pada konsentrasi yang tinggi dan dapat dilakukan dengan kompresi yang sederhana. Salah satu material berpori untuk menyerap gas metana pada tangki ANG adalah karbon aktif yang merupakan bahan yang memiliki luas permukaan yang sangat besar karena memiliki porositas tinggi. Karbon aktif dapat diproduksi dari sampah kulit pisang karena kandungan karbon dari material ini yang cukup tinggi. Variasi pembuatan karbon aktif dari sampah kulit pisang dilakukan menggunakan dua konsentrasi aktivasi kimia ZnCl2 yang berbeda (0.25 N dan 1 N) dan variasi proses karbonisasi dengan dua metode yang berbeda (karbonisasi basah dan karbonisasi kering). Karbon aktif dari tiap jenis variasi dengan karakteristik terbaik digunakan sebagai adsorben pada uji penyimpanan gas pada tangki ANG sehingga diketahui kapasitas penyimpanan dan kapasitas pelepasan gas metana dari karbon aktif yang diproduksi. Pembuatan karbon aktif dengan metode karbonisasi basah dan aktivator kimia ZnCl2 konsentrasi 1 N menghasilkan karbon aktif dengan karakteristik terbaik dengan bilangan iod 681.824 mg/g dan luas permukaan 797.037 m2/g. Pada tekanan 40 bar, karbon aktif ini memiliki kapasitas penyimpanan gas metana sebesar 0.263 kg/kg dan kapasitas pelepasan gas metana 0.151 kg/kg. Efesiensi desorpsi/adsorpsi dari karbon aktif ini adalah sebesar 57.43%. Perbandingan dengan karbon aktif komersial juga dilakukan dimana kapasitas penyimpanan dan kapasitas pelepasannya adalah 0.454 kg/kg dan 0.328 kg/kg, dimana efesiensi desorpsi/adsorpsi nya sebesar 72.46%.

ABSTRACT
Adsorbed Natural Gas Technology (ANG) is a natural gas storage method based on the principle of adsorption which utilizes a highly porous material as adsorbents. This technology facilitates a natural gas with high methane contents storage method which may be done with simple compression. One of the porous materials that is commonly applied to adsorp methane in ANG tank is activated carbon which is a material that has large surface area because of its high porosity. Activated carbon can be produced from banana peel waste because of its high carbon contents. The production of activated carbon from banana peel waste is carried out by variation of two different chemical activator ZnCl2 concentrations (0.25 N and 1 N) and variation of two carbonization methods (wet carbonization and dry carbonization). Activated carbon with the best characterization will be adopted as adsorbents on ANG tank to discover its storage capacity and delivery capacity. Activated carbon prepared by wet carbonization process and using 1 N ZnCl2 as the chemical activator has the best characterization with iod number of 681.824 mg/g and surface area of 797.037 m2/g. At 40 bar condition, this activated carbon has methane storage capacity of 0.263 kg/kg and methane delivery capacity of 0.151 kg/kg. The desorption/adsorption of this activated carbon is 57.43%. A comparison with commercial activated carbon is also performed where its methane storage capacity and delivery capacity is 0.454 kg/kg and 0.328 kg/kg. The desorption/adsorption of this commercial activated carbon is 72.46%
"
2016
S64693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angeline Paramitha
"Teknologi alternatif yang potensial untuk pemisahan CO2 dari gas alam adalah kontaktor membran. Teknologi tersebut terus dikembangkan sampai sekarang karena kontaktor membran memiliki kekurangan seperti selektivitas yang semakin lama semakin menurun. Pada kali ini, pemisahan CO2 dari gas alam akan dilakukan dengan pelarut fisika, yaitu PEG. Pemisahan gas dengan pelarut fisika dapat memberikan keuntungan, dapat menghasilkan selektivitas yang cukup tinggi terhadap CO2 serta lebih tidak korosif dibandingkan dengan pelarut kimia. Ada tiga buah jumlah serat membran yang digunakan, yaitu 1000, 3000, 5000. Laju alir pelarut divariasikan dari 100-500 cm3/s. Konsentrasi pelarut divariasikan dari 5-20 b/v. Laju alir gas yang digunakan tetap yaitu sebesar 305 mL/menit. Penelitian dilakukan pada tekanan dan temperatur ambien. Gas yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran gas sintetik CO2 dan CH4 dengan komposisi masing-masing 30 dan 70.
Berdasarkan penelitian, didapatkan jumlah CO2 terabsorpsi mencapai 1,07 x 10-5 mol/s dan efisiensi penyerapan mencapai 12,44 . Koefisien dan fluks perpindahan massa masing-masing mencapai 4,47 x 10-7 m/s dan 2,05 x 10-5 mol/m2.s, serta acid loading mencapai 1,3 x 10-2 mol CO2/mol PEG untuk variasi laju alir dan jumlah serat membran. Sedangkan untuk variasi konsentrasi, kondisi optimumnya adalah PEG 10 b/v.

Alternative technology for CO2 separation is a membrane contactor. This technology continuous to be developed untul now to overcome the weaknesses of the membran itself such as the selectivity progressively decreased as the time goes by. The present study will be done with a physical solvent, PEG. Gas separation with physical solvent provides benefits such as it can produce sufficiently high selectivity towards CO2 and less corrosive than the chemical solvents. There are 3 total membrane fiber that we used, 1000, 3000, and 5000. The solvent flow rate varied from 100 500 cm3 s. Solvent concentration varied from 5 20 wt. The gas flow rate used remains at 305 mL min. The study was conducted at ambient pressure and temperature. The gas used in this study is a synthetic gas mixture of CO2 and CH4 with the composition of their respective 30 and 70.
Based on research, it was obtained the amount of CO2 absorbed reached 1.07 x 10 5 mol s and absorption efficiency reached 12.44 . Mass transfer coefficient and flux respectively reached 4.47 x 10 7 m s and 2.05 x 10 5 mol m2.s, as well as acid loading of 1.3 x 10 2 mol CO2 mol PEG for the variation of solvent flow rate and total membrane fiber. Whereas for the concentration variation, the optimum condition was PEG 10 wt.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoinnetee Benefita Kusumoningtyas Nugroho
"Salah satu sumber gas alam Indonesia yang terletak di area Natuna Barat memiliki potensi besar untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi. Flow assurance diperlukan untuk menjamin gas alam dapat terus mengalir pada sistem transportasi perpipaan gas alam dalam berbagai kondisi. Hal yang mampu menghambat mengalirnya pasokan gas alam adalah terbentuknya slugging karena penurunan laju alir gas alam serta beberapa faktor lainnya. Studi ini bertujuan untuk memperoleh profil aliran multifasa yang terbentuk di sepanjang pipa transportasi gas alam jika laju alir gas alam mengalami penurunan, mendapatkan pengaruh profil aliran multifasa terhadap terjadinya slugging di dalam sistem perpipaan gas alam, dan memperoleh metode penanganan cairan yang dilakukan di fasilitas penerima. Studi dianalisis menggunakan simulator aliran multifasa minyak dan gas. Simulasi dilakukan pada 3 skenario kondisi sumur, yaitu initial life, mid life, dan late life yang berturut-turut memiliki laju alir gas sebesar 57, 31, dan 5 MMSCFD. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh bahwa semakin rendah laju alir gas alam, maka kemungkinan terjadi slugging akan meningkat. Pada studi ini, slugging terjadi pada kondisi late life. Penanganan cairan yang diajukan oleh penulis untuk memitigasi slugging adalah dengan penambahan control valve yang diletakkan pada aliran masukan separator dan memiliki bukaan 60%
Indonesia's natural gas sources located in the West Natuna area has great potential to meet increasing energy needs. Flow assurance is needed to ensure that natural gas can continue to flow in the natural gas pipeline transportation system under various conditions. One of the things that can hinder the supply of natural gas is the formation of slugging due to a decrease in the flow rate of natural gas and several other factors. This study aims to simulate the multiphase flow that forms along the natural gas transportation pipeline if the flow rate of natural gas decreases, to obtain the effect of the multiphase flow profile on the occurrence of slugging in the natural gas piping system, and to obtain the method of handling liquids carried out at the receiving facility. The study was analyzed using a multiphase oil and gas flow simulator. Simulations were carried out on 3 scenarios of well conditions, namely initial life, mid life, and late life which had gas flow rates of 57, 31, and 5 MMSCFD, respectively. Based on the simulation results, it is found that the lower the natural gas flow rate, the higher the probability of slugging. In this study, slugging occurs in late life conditions. The liquid handling and process improvement proposed by the author to mitigate slugging is by adding a control valve which is placed at the inlet flow of the separator and has an opening of 60%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoinnetee Benefita Kusumoningtyas Nugroho
"Salah satu sumber gas alam Indonesia yang terletak di area Natuna Barat memiliki potensi besar untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi. Flow assurance diperlukan untuk menjamin gas alam dapat terus mengalir pada sistem transportasi perpipaan gas alam dalam berbagai kondisi. Hal yang mampu menghambat mengalirnya pasokan gas alam adalah terbentuknya slugging karena penurunan laju alir gas alam serta beberapa faktor lainnya. Studi ini bertujuan untuk memperoleh profil aliran multifasa yang terbentuk di sepanjang pipa transportasi gas alam jika laju alir gas alam mengalami penurunan, mendapatkan pengaruh profil aliran multifasa terhadap terjadinya slugging di dalam sistem perpipaan gas alam, dan memperoleh metode penanganan cairan yang dilakukan di fasilitas penerima. Studi dianalisis menggunakan simulator aliran multifasa minyak dan gas. Simulasi dilakukan pada 3 skenario kondisi sumur, yaitu initial life, mid life, dan late life yang berturut-turut memiliki laju alir gas sebesar 57, 31, dan 5 MMSCFD. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh bahwa semakin rendah laju alir gas alam, maka kemungkinan terjadi slugging akan meningkat. Pada studi ini, slugging terjadi pada kondisi late life. Penanganan cairan yang diajukan oleh penulis untuk memitigasi slugging adalah dengan penambahan control valve yang diletakkan pada aliran masukan separator dan memiliki bukaan 60%.

Indonesia's natural gas sources located in the West Natuna area has great potential to meet increasing energy needs. Flow assurance is needed to ensure that natural gas can continue to flow in the natural gas pipeline transportation system under various conditions. One of the things that can hinder the supply of natural gas is the formation of slugging due to a decrease in the flow rate of natural gas and several other factors. This study aims to simulate the multiphase flow that forms along the natural gas transportation pipeline if the flow rate of natural gas decreases, to obtain the effect of the multiphase flow profile on the occurrence of slugging in the natural gas piping system, and to obtain the method of handling liquids carried out at the receiving facility. The study was analyzed using a multiphase oil and gas flow simulator. Simulations were carried out on 3 scenarios of well conditions, namely initial life, mid life, and late life which had gas flow rates of 57, 31, and 5 MMSCFD, respectively. Based on the simulation results, it is found that the lower the natural gas flow rate, the higher the probability of slugging. In this study, slugging occurs in late life conditions. The liquid handling and process improvement proposed by the author to mitigate slugging is by adding a control valve which is placed at the inlet flow of the separator and has an opening of 60%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia, Manuel T.
Amsterdam: Elsevier, 1979
622.18 SIL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desi Budi Ariani
"Gas alam asam, yang mengandung H2S dan CO2, pada komposisi, tekanan dan suhu tertentu akan mempengaruhi propertu volumetrik. Estimasi volume dengan persamaan keadaan Peng-Robinson (PR) dapat memberikan kemudahan dan hasil lebih baik dibandingkan persamaan keadaan lain, namun memiliki kekurangan dalam menghitung volume di daerah dekat titik kritis secara akurat. Perhitungan volume pada kondisi suhu dan tekanan tinggi juga memiliki penyimpangan volume gas (3-5%) dan volume cair (6-12%). Selain itu, PR umumnya diperuntukkan untuk senyawa non-polar, sedangkan H2S bersifat sedikit polar. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi PR dengan cara melakukan pergeseran volume menggunakan persamaan pergeseran. Persamaan pergeseran membutukan beberapa parameter tambahan yang didapatkan dari data eksperimen untuk setiap senyawa. Hal ini tentunya membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka diperlukan persamaan umum dimana parameter persamaan pergeseran dikorelasikan dengan karakteristik khusus senyawa. Penelitian terdahulu telah merumuskan persamaan pergeseran dimana parameter merupakan fungsi dari berat molekul, faktor asentrik dan keduanya untuk berbagai senyawa murni. Namun, saat ini belum ada yang mengaplikasikan Volume Translation Peng-Robinson (VTPR) untuk estimasi volume campuran gas alam asam menggunakan persamaan pergeseran baik sebagai fungsi berat molekul, faktor asentrik maupun keduanya dimana data referensinya melibatkan H2S dan CO2. Pada penelitian ini akan dirumuskan persamaan pergeseran VTPR dimana parameternya sebagai fungsi berat molekul, fungsi faktor asentrik dan fungsi keduanya untuk dapat mengestimasi volume gas alam asam secara akurat pada kondisi mendekati sumur P. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah persamaan VTPR yang memiliki persen Average Absolute Deviation (%AAD) perkiraan volume sangat kecil terhadap data referensi yang didapatkan dari NIST REFPROP jika diterapkan pada senyawa murni dalam gas alam asam yaitu 2.07%, 1.05%, dan 1.47% masing-masing untuk tiga metode VTPR yang diterapkan. Ketiga metode VTPR tersebut memiliki %AAD lebih kecil dibandingkan persamaan PR. Selain itu jika diterapkan pada campuran gas alam asam menggunakan VTPR dan mixing rule, %AAD yang didapatkan masing-masing adalah 0.03618%, 0.00097%, 0.00825%. Dari penelitian ini direkomendasikan menggunakan persamaan eksponensial VTPR yang bergantung dengan suhu dan sebagai fungsi faktor asentrik yang melibatkan Zc dari masing-masing senyawa agar didapatkan %AAD yang lebih kecil.

Sour natural gas, which contains H2S and CO2, at a certain composition, pressure, and temperature will affect the volumetric properties. Volume estimation using the Peng-Robinson (PR) equation of state can provide convenience and better results than other equations of state but has drawbacks in calculating the volume near the critical point accurately. Volume calculations in high temperature and high pressure also have deviations of gas volume (3-5%) and liquid volume (6-12%). In addition, PR is generally reserved for non-polar compounds, while H2S is slightly polar. Therefore, the PR modification was carried out by performing a volume translation using the translation equation. The translation equation requires some additional parameters obtained from the experimental data for each compound. This requires high costs and a long period of time. To overcome these difficulties, a general equation is needed where the translation equation parameters are correlated with the specific characteristics of the compound. Previous studies have formulated translation equations in which the parameters are a function of molecular weight, acentric factor, and both for various pure compounds. However, currently, no one has applied the Volume Translation Peng-Robinson (VTPR) to estimate the volume of a sour natural gas mixture using the translation equation as a function of molecular weight, acentric factor and both which the reference data involve H2S and CO2. In this study, the VTPR’s translation equation will be formulated, which the parameters are a function of molecular weight, acentric factor, and both, to estimate the volume of sour natural gas accurately at conditions close to the P well. The results obtained from this study are the VTPR equations which have small percentage of Average Absolute Deviation (%AAD) estimated volumes compared with the reference data which is obtained from NIST REFPROP when applied to pure compounds in sour natural gas which are 2.07%, 1.05%, and 1.47% respectively for the three VTPR methods applied. The three VTPR methods have the smaller %AAD than the PR equation. In addition, if applied to a mixture of sour natural gas using VTPR and the mixing rule, the %AAD obtained are 0.03618%, 0.00097%, 0.00825%, respectively. From this research, it is recommended to use the VTPR exponential equation that depends on temperature and as a function of the acentric factor involving Zc of each compound in order to obtain a smaller %AAD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triputri Syarifah
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menentukan dimensi Shell and Tube Vaporizer (STV)
pada pengembangan fasilitas regasifikasi berkapasitas 500 MMSCFD (~ 3.593
MWe) yang akan dipasang di ex-pengolahan LNG dengan keterbatasan lahan (30
x 30 m2). Diperoleh lima kelompok STV dengan media pemanas propana dan air
laut dan dimensi terbesar STV adalah 7,32 m (panjang) dan 1,45 m (diameter).
Parameter NPV, IRR, dan PBP atraktif untuk biaya regasifikasi 2-3
USD/MMBTU, cukup optimum saat biaya regasifikasi sebesar 2.75
USD/MMBTU, dengan NPV USD 38 M, IRR 23,9% dan PBP 4,59 tahun.
Berdasarkan analisis sensitivitas, biaya investasi lebih sensitif terhadap parameter
keekonomian dibandingkan harga sewa.

ABSTRACT
The objective of this thesis is to determine dimension of Shell and Tube Vaporizer
(STV) at regasification facility development with capacity of 500 MMSCFD (~
3.593 MWe) which will be installed at a location of ex-facilities of LNG
production that has area limitation (30 x 30 m2). There are five STV groups with
heating media of propane and sea water and the largest dimension is 7,32 m
(length) and 1,45 m (diameter). Parameters NPV, IRR, and PBP are attractive for
regasification cost of 2-3 USD/MMBTU, optimum enoughwhen the regasification
cost is 2.75 USD/MMBTU, result in NPV of USD 38 M, IRR of 23,9%, and PBP
of 4,59 years. Based on sensitivity analysis, investation cost is more sensitive to
the economic parameter compare with the rent cost"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palebangan, Hendra
"Program pemerintah melalui konversi bahan bakar menjadi gas alam dengan penggunaan LNG sebagai bahan bakar untuk mendukung efisiensi layanan transportasi laut. Perluasan penggunaan gas alam di sektor maritim, akan mengurangi ketergantungan bahan bakar BBM yang telah digunakan oleh kapal di Indonesia. Di sisi lain gas alam bisa digunakan untuk seluruh sektor, industri, pembangkit tenaga listrik, bahkan sampai ke rumah tangga. Kasus ini diharapkan sejalan dengan tingkat emisi dari sektor ini sehingga bisa ditekan menjadi ramah lingkungan daripada menggunakan bahan bakar fosil. Berangkat dari latar belakang ini, studi tentang bunker LNG untuk mendukung program pemerintah perlu dilakukan dalam memastikan pasokan gas sebagai sumber energi nasional, yang diberikan dalam pemenuhan pasokan gas di beberapa daerah berdasarkan penemuan lapangan untuk Jumlah cadangan gas relatif kecil, belum dimanfaatkan karena lokasi terbatas, transportasi dan jumlah cadangan lainnya terkait ketersediaan infrastruktur, tidak tersedianya stasiun pengisian bahan bakar gas. Berdasarkan pendekatan ini diperlukan studi pendekatan LNG untuk menentukan kelayakan layanan transportasi laut khususnya Wilayah Timur Indonesia dari sisi ekonomi dengan membuat model NPV untuk analisis investasi infrastruktur bunkering LNG, analisis SWOT dalam rangka mengidentifikasi area yang membutuhkkan perhatian lebih lanjut dalam rangka meningkatkn viabilitas pembangunan infrastruktur bunkering LNG, analisis lingkungan untuk mendapatkan biaya total eksternal akibat jumlah kapal yang beroperasi di daerah pelabuhan disebabkan karena emisi kapal, dan analisis safety melalui pendekatan pada identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko dengan meninjau potensi penyebab dan probabilitasnya pada aktivitas bunkering.

AbstractThe government program through the conversion of fuel into natural gas with the use of LNG as fuel to support the efficiency of sea transportation services. Expanding the use of natural gas in the maritime sector, will reduce the dependence of fuel oil that has been used by ships in Indonesia. On the other hand natural gas can be used for all sectors, industries, power plants, even to households. The case is expected to be consistent with the emission levels of this sector so it can be reduced to environmentally friendly rather than using fossil fuels. Departing from this background, the study of LNG bunker to support government programs needs to be done in ensuring the supply of gas as a national energy source, provided in the supply of gas in some areas based on field findings. The amount of gas reserves is relatively small, untapped due to limited location, Transportation and other reserves related to infrastructure availability, unavailability of gas refueling stations. Based on this approach, it is necessary to study the LNG approach to determine the feasibility of sea transport services especially the Eastern Region of Indonesia from the economic side by creating an NPV model for investment analysis of LNG bunkering infrastructure, SWOT analysis in order to identify areas requiring further attention in order to improve viability of bunker LNG infrastructure development , Environmental analysis to obtain the total external cost due to the number of vessels operating in the port area due to ship emissions, and safety analysis through an approach to hazard identification, risk assessment and control by reviewing the potential causes and probabilities of bunkering activity. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>